11 mins read

Konsistensi Pengalaman Pelanggan: Jenis, Pilar Utama Hingga Contoh Suksesnya

Tayang
Ditulis oleh:
Konsistensi Pengalaman Pelanggan: Jenis, Pilar Utama Hingga Contoh Suksesnya
Mekari Qontak Highlights
  • Memberikan pengalaman pelanggan yang konsisten di setiap touchpoint membantu memenuhi ekspektasi pelanggan, meningkatkan repeat order, dan memperkuat marketing word-of-mouth.
  • Inkonsistensi pengalaman pelanggan sering terjadi akibat informasi antar-tim yang tidak sinkron, respons manual yang tidak stabil, dan kualitas layanan yang berbeda antar agen.
  • Ada beberapa cara untuk memastikan layanan selalu konsisten, seperti SLA yang terdefinisi, pelatihan tim CS, serta pemahaman pelanggan yang berbasis data.
  • Beberapa teknologi, seperti CRM, omnichannel, automation, API, hingga sistem ticketing memastikan seluruh data pelanggan terpusat, alur interaksi seragam, dan respons tetap cepat.

Apakah Anda tahu bahwa pengalaman pelanggan tidak berhenti saat transaksi terjadi? Setiap interaksi, mulai dari percakapan awal, proses verifikasi, konfirmasi layanan, hingga tahap after-sales bisa membentuk persepsi pelanggan terhadap brand. 

Sayangnya, banyak bisnis masih kesulitan menjaga konsistensi di setiap tahap tersebut. Respons cepat di awal sering kali tidak diimbangi dengan kelanjutan layanan yang sama stabilnya, sehingga pengalaman pelanggan menjadi terputus dan tidak menyeluruh.

Namun, Anda tidak perlu khawatir karena Mekari Qontak Blog akan mengupas tuntas tentang apa itu konsistensi pengalaman pelanggan dan pentingnya bagi bisnis, cara menerapkan hingga contoh suksesnya. Simak artikel ini hingga tuntas.

Manfaat Aplikasi CRM Mekari Qontak

Apa Itu Konsistensi Pengalaman Pelanggan?

Konsistensi pengalaman pelanggan adalah kemampuan bisnis untuk memberikan kualitas layanan, informasi, dan interaksi yang stabil di setiap touchpoint pelanggan. 

Ini berarti pelanggan mendapatkan pengalaman yang sama baiknya ketika mereka berinteraksi melalui WhatsApp, website, toko fisik, marketplace, hingga layanan after-sales.

Dalam praktiknya, konsistensi ini mampu memudahkan pelanggan mengambil keputusan, serta membangun hubungan jangka panjang antara pelanggan dan brand.

Baca juga: Panduan Manajemen Hubungan Pelanggan yang Baik untuk Bisnis

Pentingnya Konsistensi Pengalaman Pelanggan dalam Customer Service

1. Memenuhi Ekspektasi Pelanggan

Pelanggan memasuki setiap interaksi dengan ekspektasi tertentu, baik terkait kecepatan respons, ketepatan informasi, maupun kualitas solusi yang diberikan.

Ketika bisnis mampu memberikan pengalaman yang stabil dari waktu ke waktu sehingga membantu menciptakan hubungan yang positif antara pelanggan dan brand.

2. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

Pelanggan cenderung bertahan dengan brand yang mampu memberikan pengalaman stabil dan memuaskan. Ketika pelanggan yakin dengan kualitas layanan perusahaan Anda, pelanggan akan merasa lebih aman dan nyaman untuk melakukan pembelian berulang.

Selain meningkatkan repeat order, loyalitas pelanggan juga juga memperkuat strategi word-of-mouth marketing. Pengalaman konsisten membuat pelanggan percaya diri untuk merekomendasikan bisnis kepada orang lain.

3. Membangun Brand Trust

Pelanggan akan mempercayai Anda ketika mereka mendapatkan jawaban yang konsisten, kualitas layanan yang sama, dan solusi yang sama efektifnya di setiap interaksi.

Kepercayaan pelanggan juga menjadi modal penting untuk pertumbuhan jangka panjang. Brand yang dipercaya cenderung lebih kuat menghadapi kompetisi di pasar.

Baca juga: Mengenal Customer Trust: Faktor Pengaruh dan Cara Meningkatkannya

4. Mengurangi Customer Churn

Konsistensi membantu menjaga pengalaman tetap stabil sehingga pelanggan tidak memiliki alasan untuk berpaling ke kompetitor. Dengan demikian, upaya ini juga bisa mengurangi tingkat customer churn.

Selain itu, makin rendah friksi yang dialami maka makin kecil kemungkinan pelanggan menghentikan hubungan dengan brand. Dengan kata lain, konsistensi adalah fondasi untuk mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang.

5. Meningkatkan Efektivitas Operasional dan Efisiensi Biaya

Ketika perusahaan memiliki standar pelayanan yang jelas dan teknologi yang mendukung, proses kerja menjadi jauh lebih efisien. Untuk itu, Anda tidak perlu mengulang-ulang langkah, mencari informasi yang tersebar, atau menangani kesalahan akibat inkonsistensi.

Efisiensi ini secara langsung berdampak pada biaya operasional. Dengan SOP, sistem otomatis, dan integrasi data, membuat human error berkurang, waktu penanganan lebih pendek, dan beban kerja CS lebih ringan.

Baca juga: Customer Service SLA: Definisi, Langkah Pembuatan, dan Contohnya

6. Mendorong Pertumbuhan Revenue Jangka Panjang

Pengalaman yang konsisten menciptakan kepuasan sehingga pelanggan akan lebih sering membeli produk/layanan Anda. Pelanggan menjadi lebih terbuka terhadap upselling, cross-selling, dan produk baru yang diluncurkan oleh brand.

Selain itu, pelanggan yang merasakan konsistensi akan lebih mungkin merekomendasikan brand. Referral marketing seperti ini sangat kuat karena datang dari pengalaman pribadi yang terbukti.

Baca juga: Mengenal Revenue Stream, Fungsi, Jenis dan Contohnya

Tantangan Umum yang Menghambat Konsistensi Pengalaman Pelanggan

1. Fragmentasi Data Pelanggan dan Operasional

Data pelanggan yang tersebar di berbagai sistem membuat tim sulit memahami konteks interaksi sebelumnya. Akibatnya, pelanggan harus mengulang informasi yang sama setiap kali menghubungi perusahaan.

Selain itu, fragmentasi data juga menghambat tim dalam memberikan solusi yang tepat dan cepat. Tanpa akses ke informasi yang terpusat, proses layanan menjadi tidak konsisten karena sangat bergantung pada agen yang menangani.

Baca juga: Rekomendasi Aplikasi Input Data Penjualan Terbaik untuk Bisnis Indonesia

2. Ketidakselarasan Informasi Antar Tim

Ketika informasi antara tim sales, marketing, dan customer service tidak sinkron, pelanggan akan menerima pesan yang berbeda-beda. Hal ini tentu akan membingungkan pelanggan sekaligus mempengaruhi kredibilitas bisnis Anda.

Ketidakselarasan ini biasanya terjadi karena kurangnya komunikasi internal atau tidak adanya dokumentasi standar. Tanpa panduan yang sama, setiap divisi membuat interpretasi sendiri.

3. Kurangnya Otomasi dalam Penanganan Pelanggan

Tanpa otomasi, agen customer service harus menangani seluruh percakapan secara manual. Akibatnya, respons bisa tidak stabil. Contohnya, cepat pada jam sepi dan lambat di jam sibuk.

4. Respons Time yang Tidak Stabil

Perbedaan waktu respons antar channel membuat pelanggan merasa diperlakukan tidak adil. Jika WhatsApp cepat tetapi email lambat, pelanggan akan bingung channel mana yang ideal untuk dihubungi.

Baca juga: Omnichannel CRM: Pengertian, Keunggulan dan Strategi Penggunaanya

5. Kualitas Produk atau Layanan Tidak Seragam

Kualitas produk yang tidak konsisten dari satu batch ke batch lainnya membuat pelanggan meragukan brand. Begitu pula dengan layanan yang berbeda-beda antara agen satu dan lainnya. Hal ini menciptakan pengalaman yang tidak dapat diprediksi.

Baca juga: Cara Efektif Meningkatkan Kualitas Pelayanan Bisnis

Pilar Utama Konsistensi Pengalaman Pelanggan

1. Pemahaman Pelanggan yang Mendalam

Memahami pelanggan tidak cukup hanya berdasarkan asumsi. Anda perlu menganalisis data interaksi, kebiasaan, preferensi, dan hambatan pelanggan untuk menciptakan pengalaman yang lebih terarah.

Pemahaman mendalam ini juga membantu tim dalam membuat keputusan yang konsisten. Ketika kebutuhan pelanggan sudah jelas, bisnis dapat menyusun standar layanan yang sesuai dan diterapkan secara seragam.

2. Strategi Pengalaman Pelanggan yang Terukur

Strategi pengalaman pelanggan harus memiliki tujuan dan metrik yang jelas agar dapat dievaluasi. Contohnya, Anda bisa menggunakan KPI seperti CSAT, NPS, dan respons time untuk memastikan kualitas layanan tetap stabil.

Strategi yang terukur memberikan panduan konkret bagi tim dalam menjalankan tugas. Tanpa metrik, bisnis akan sulit mengetahui apakah pengalaman pelanggan sudah konsisten atau perlu diperbaiki.

Baca juga: Indikator Kepuasan Pelanggan dan Metrik Pengukurannya

3. Standar Operasional (SOP) yang Seragam

SOP memastikan setiap agen bekerja dengan panduan yang sama sehingga kualitas layanan tetap stabil. SOP juga membantu mempercepat proses kerja karena setiap langkah sudah terdokumentasi dengan jelas.

SOP yang seragam membuat pelanggan tidak akan merasakan perbedaan layanan meskipun dilayani oleh agen yang berbeda. Ini menciptakan pengalaman yang lebih profesional dan terpercaya.

4. Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan

Karyawan yang terlibat aktif dalam proses layanan cenderung memberikan performa terbaik. Pasalnya, pelatihan berkelanjutan dan pemberdayaan memberi agen CS kepercayaan diri untuk menyelesaikan masalah pelanggan dengan lebih efektif.

Ketika karyawan merasa dihargai dan diperlengkapi, mereka mampu memberikan layanan yang stabil, ramah, dan berkualitas tinggi. Hal ini secara langsung mendukung konsistensi pengalaman pelanggan.

Baca juga: Aplikasi Tracking Terbaik untuk Monitoring Karyawan

5. Analisa Feedback

Feedback pelanggan adalah alat penting untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Bisnis dapat memahami berbagai aspek yang perlu diperbaiki dengan menganalisis saran, keluhan, dan rating.

Selain itu, feedback membantu bisnis terus beradaptasi terhadap kebutuhan pelanggan yang berubah. Dengan respons yang tepat dan cepat terhadap masukan, konsistensi layanan dapat terus ditingkatkan.

6. Pemanfaatan Integrasi Teknologi

Integrasi teknologi membantu menyatukan data, channel komunikasi, dan alur kerja. Teknologi seperti CRM, omnichannel, API, dan automation membantu memastikan pengalaman pelanggan tetap stabil.

Dengan teknologi yang terintegrasi, tim memiliki akses ke informasi yang sama sehingga mampu memberikan respons yang seragam di seluruh channel. Ini sangat penting untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang mulus.

Baca juga: Omnichannel Ecommerce: Solusi Tingkatkan Kepuasan Pelanggan

Cara Menerapkan Pengalaman Pelanggan yang Konsisten

1. Gunakan Teknologi yang Tepat untuk Menjaga Konsistensi

Teknologi yang tepat memegang peran penting dalam menjaga konsistensi pengalaman pelanggan. Sebagai contoh, Customer Relation Management yang bisa membantu menyatukan seluruh data pelanggan dalam satu sistem terpusat.

Selain itu, CRM memungkinkan bisnis menerapkan alur kerja yang seragam melalui fitur seperti automation, pipeline tracking, ticketing, dan integrasi omnichannel. Dengan CRM, perusahaan dapat memastikan setiap pelanggan mendapatkan kualitas pengalaman yang sama.

Baca juga: Cara Mengelola Sales Pipeline dan Tipsnya untuk Bisnis Anda

2. Rekrut dan Bangun Tim Customer Service yang Bertalenta

Agen customer service adalah wajah perusahaan di mata pelanggan. Untuk itu, penting untuk merekrut individu yang memiliki empati, komunikasi kuat, dan kemampuan problem-solving yang baik.

Bukan hanya itu saja, pelatihan berkelanjutan juga penting untuk memastikan agen memahami SOP terbaru dan mampu mengikuti perkembangan produk atau perubahan kebijakan. Tim yang solid akan membuat kualitas layanan tetap stabil dari waktu ke waktu.

Baca juga: Strategi Customer Service untuk Tingkatkan Kepuasan Pelanggan

3. Buat dan Terapkan SLA (Service Level Agreement)

Service Level Agreement (SLA) adalah komitmen layanan yang ditetapkan perusahaan untuk menentukan standar kualitas yang harus diterima pelanggan, seperti waktu respons, waktu penyelesaian tiket, akurasi informasi, hingga kecepatan eskalasi.

SLA memastikan bahwa setiap interaksi layanan pelanggan memenuhi standar minimum yang sudah disepakati. Dengan begitu, pengalaman pelanggan tetap stabil dan dapat diprediksi di seluruh channel.

Baca juga: Rekomendasi Tools Manajemen SLA Terbaik untuk Optimalkan Layanan Bisnis

4. Gunakan Sistem Omnichannel

Omnichannel mengintegrasikan seluruh channel komunikasi ke dalam satu dashboard. Ini memastikan pelanggan mendapatkan layanan yang sama cepat dan konsisten meskipun datang dari channel yang berbeda.

Selain itu, omnichannel juga membantu agen melihat riwayat interaksi pelanggan secara lengkap. Dengan konteks yang jelas, agen dapat memberikan respons yang lebih akurat dan konsisten.

5. Gunakan Otomasi untuk Menjaga Kualitas Respons

Untuk menghadirkan pengalaman pelanggan yang konsisten, Anda juga bisa memanfaatkan otomasi, seperti chatbot, chat-routing, dan template pesan guna membantu menjaga standar respons tetap tinggi.

Dengan otomatisasi, bisnis dapat menjaga SLA layanan meskipun volume pesan meningkat. Ini memastikan pengalaman pelanggan tetap stabil dan memuaskan.

6. Lakukan Monitoring & Evaluasi CX Secara Rutin

Pemantauan rutin menggunakan CSAT, NPS, atau analisis percakapan membantu bisnis mengetahui apakah pengalaman pelanggan sudah konsisten. Tanpa evaluasi, inkonsistensi kecil dapat berkembang menjadi permasalahan besar.

Evaluasi berkala juga membantu tim memperbaiki proses, memperbarui SOP, atau meningkatkan kemampuan agen. Dengan iterasi berkelanjutan, kualitas pengalaman pelanggan akan terus meningkat.

Baca juga: SLA Monitoring dan Report: Proses dan Rekomendasi Tools

Contoh Konsistensi Pengalaman Pelanggan yang Sukses

1. Respons Cepat dan Konsisten di Semua Channel

Sebuah bisnis e-commerce menerima banyak pesan masuk dari berbagai channel seperti WhatsApp, Instagram DM, email, dan live chat website. Setiap channel ditangani terpisah, sehingga respons time menjadi tidak konsisten.

Bisnis kemudian mengadopsi sistem omnichannel yang menggabungkan semua percakapan ke dalam satu dashboard. Dengan SLA response yang terukur dan otomatis, tim CS dapat menjawab pesan lebih cepat dan stabil di semua platform.

Alhasil, pelanggan menerima pengalaman layanan yang seragam di semua channel mana yang pelanggan pilih.

Baca juga: Apa itu Customer Service 24/7? Manfaat dan Cara Implementasi

2. Pengalaman Pembelian yang Seragam di Offline dan Online

Sebagai contoh dalam e-commerce, banyak pelanggan mengeluhkan perbedaan ongkos kirim antara website dan marketplace. Selain itu, pelanggan sering menanyakan opsi ekspedisi karena tidak semua channel menampilkan data logistik yang sama.

Sebagai solusi, Anda perlu menampilkan opsi ongkir real time, seperti fitur Rates API dari Biteship yang dapat menampilkan semua opsi harga pengiriman dari berbagai partner logistik secara otomatis saat pelanggan melakukan check-out.

3. Pengalaman After-Sales yang Stabil

Setelah pelanggan melakukan checkout, banyak dari mereka menanyakan status paket berulang kali ke tim CS. Hal ini terjadi karena informasi pelacakan tidak tersedia atau berbeda antar channel.

Untuk memberikan informasi pelacakan pengiriman secara real-time, kemudian bisnis menggunakan teknologi yang bisa menampilkan status pengiriman otomatis di berbagai channel, seperti Tracking API dari Biteship.

Dengan demikian, pelanggan dapat memeriksa posisi paket secara mandiri tanpa harus menunggu jawaban CS. Hal ini menciptakan pengalaman after-sales yang konsisten, cepat, dan jauh lebih transparan.

4. Alur Komplain yang Konsisten dan Transparan

Banyak agen CS yang menangani komplain sesuai gaya masing-masing. Sebagian langsung mengeskalasi, sebagian lain meminta pelanggan menunggu terlalu lama. Tidak ada alur standar sehingga proses penyelesaian masalah sangat bergantung pada agen.

Bisnis kemudian menetapkan alur penanganan komplain berbasis SLA dan workflow automation. Setiap komplain masuk melalui sistem ticketing dengan kategori, prioritas, dan batas waktu resolusi yang jelas.

5. Penggunaan Teknologi untuk Menjaga Konsistensi

Banyak riwayat pembelian, status tiket, preferensi hingga catatan interaksi tidak berada dalam satu sistem. Akibatnya, agen sering memberikan jawaban yang berbeda karena kurangnya konteks.

Kemudian, bisnis mengadopsi CRM terintegrasi untuk mengelola seluruh data pelanggan dalam satu tempat. Dengan demikian, agen dapat melihat timeline lengkap interaksi pelanggan sehingga jawaban lebih akurat dan konsisten.

Baca juga: Aplikasi Cloud CRM Terbaik untuk Berbagai Industri Bisnis

Optimalkan Pengalaman Pelanggan yang Konsisten dengan Mekari Qontak!

Jadi, Anda perlu menjaga konsistensi pengalaman pelanggan dengan memahami pelanggan, menerapkan SLA yang seragam, dan integrasi teknologi. Dengan dekian, bisnis dapat secara efektif memenuhi ekspektasi, meningkatkan loyalitas, dan membangun brand trust.

Untuk dapat memberikan konsistensi pengalaman pelanggan yang optimal, pertimbangkan untuk menggunakan Solusi Qontak Service Suite dari Mekari Qontak.

Melalui Qontak Service Suite, Anda bisa meningkatkan efisiensi pelayanan dan kepuasan pelanggan dengan integrasi Aplikasi CRM dan Aplikasi Omnichannel yang didukung dengan AI sehingga pelanggan mendapatkan pelayanan yang sama di setiap channel.

Jadi, tunggu apalagi? Konsultasikan kebutuhan bisnis Anda dengan tim ahli Mekari Qontak dan dapatkan demo gratis Mekari Qontak mulai hari ini!

Manfaat Aplikasi CRM Mekari Qontak