
- Conversion adalah tindakan pelanggan yang menandai keberhasilan strategi pemasaran, seperti pembelian atau pendaftaran
- Conversion rate digunakan untuk mengukur seberapa efektif strategi pemasaran dalam menghasilkan tindakan dari pengunjung
- Faktor penting yang memengaruhi konversi meliputi kualitas konten, desain website, penawaran menarik, dan CTA yang jelas
- Contoh implementasi konversi meliputi landing page, lead generation, media sosial, hingga penjualan langsung
- Qontak Sales Suite membantu bisnis meningkatkan conversion dengan fitur CRM Pipeline, Auto Deal Creation, WhatsApp Sales Automation, dll
Ketika bisnis Anda sudah berhasil mendatangkan traffic tinggi ke website atau media sosial, tapi angka pelanggan tak kunjung naik, hal ini mengindikasikan bahwa bisnis Anda masih kesulitan mengubah pengunjung menjadi pelanggan.
Masalah seperti ini sering terjadi karena kurangnya fokus pada conversion, yaitu proses mengubah calon pelanggan menjadi action nyata seperti pembelian atau pendaftaran.
Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian conversion, jenis-jenisnya, serta contoh penerapannya dalam bisnis, dan bagaimana Mekari Qontak dapat membantu Anda memaksimalkan hasil konversi.
Apa Itu Conversion?
Secara umum, konversi atau conversion adalah suatu tindakan ketika calon pelanggan melakukan aktivitas yang bernilai untuk bisnis, misalnya pembelian produk, pendaftaran akun, atau mengisi formulir di website.
Sederhananya, conversion merupakan tahap yang menandai perubahan status seseorang dari calon pelanggan menjadi pelanggan.
Dalam konteks digital marketing, conversion lebih luas lagi. Hal ini mencakup setiap tindakan spesifik yang dilakukan pengunjung, seperti mendownload e-book, mengklik tombol CTA (Call To Action), berlangganan newsletter, atau mengajukan demo produk.
Hasil dari conversion ini bisa diukur menggunakan conversion rate, yaitu persentase pengguna yang berhasil melakukan tindakan yang diharapkan.
Baca juga: Cara Menghitung Conversion Rate
Perbedaan Conversion dan Conversion Rate
Banyak yang masih menyamakan conversion dengan conversion rate, padahal keduanya memiliki peran yang berbeda. Untuk lebih mudah memahami perbedaannya, berikut kami paparkan lewat tabel untuk Anda:
Perbandingan | Conversion | Conversion Rate |
---|---|---|
Definisi | Jumlah tindakan atau aktivitas yang berhasil dilakukan pelanggan. | Persentase pengunjung yang melakukan tindakan yang diharapkan. |
Fungsi | Mengukur jumlah keberhasilan tindakan tertentu. | Menilai efektivitas strategi pemasaran secara proporsional. |
Manfaat | Memberikan gambaran jumlah hasil aktual. | Memudahkan analisis kinerja kampanye. |
Unit Pengukuran | Angka absolut (contoh: 50 pembelian). | Persentase (%). |
Fokus Utama | Volume tindakan pelanggan. | Efisiensi strategi konversi. |
Rumus/Cara Menghitung | Tidak memiliki rumus khusus. | (Jumlah Conversion ÷ Total Pengunjung) × 100%. |
Contoh | 30 orang membeli produk. | 30 dari 300 pengunjung = 10% conversion rate. |
Pentingnya Conversion untuk Bisnis
Baik conversion maupun conversion rate, keduanya dapat membantu bisnis memahami seberapa efektif strategi pemasaran yang telah atau sedang dijalankan.
Dengan conversion rate, tim marketing dapat mengetahui apakah pesan kampanye sudah tepat sasaran atau perlu disesuaikan berdasarkan tingkat conversion.
Lebih jauh, conversion juga dapat dimanfaatkan sebagai dasar dalam mengoptimalkan digital marketing funnel, mulai dari awareness hingga purchase.
Selain itu, dengan menganalisis data konversi, bisnis Anda akan lebih mudah dalam mengambil keputusan yang lebih akurat dan efisien karena semua langkah didasarkan pada hasil/data aktual, bukan hanya sekadar asumsi.
Manfaat Conversion untuk Pertumbuhan Bisnis
Jika bisnis memantaunya dengan efektif, conversion bisa membawa sejumlah manfaat untuk strategi dan kemajuan bisnis. Berikut sejumlah di antaranya:
1. Peningkatan Penjualan dan Pendapatan
Conversion yang meningkat dapat menjadi indikasi strategi pemasaran yang telah dijalankan berjalan efektif. Salah satu alasan utamanya adalah karena pada dasarnya strategi pemasaran dijalankan bertujuan untuk mendorong pertumbuhan penjualan.
Jika angka penjualan melonjak naik, maka bisnis dapat meningkatkan pendapatan secara signifikan sehingga tujuan strategi pemasaran tercapai. Hal ini tentu akan sangat membantu bisnis dalam mencapai target profit yang telah ditetapkan.
2. Efisiensi Biaya Pemasaran
Dengan pemahaman yang cukup untuk mengetahui titik konversi mana paling efektif, bisnis Anda akan dapat mengalokasikan anggaran ke channel pemasaran yang paling menghasilkan. Hal ini membuat biaya pemasaran lebih efisien dan hasilnya lebih terukur.
3. Loyalitas Pelanggan Lebih Tinggi
Bisnis yang memahami perilaku pelanggan dari data konversi dapat memberikan pengalaman yang lebih personal. Hal ini penting guna meningkatkan kepuasan pelanggan sekaligus mendorong mereka untuk bertransaksi kembali.
Baca juga: Cara Membangun dan Menjaga Loyalitas Pelanggan Agar Bisnis Makin Cuan
4. Brand Trust Makin Kuat
Selain mengindikasikan strategi pemasaran berjalan efektif, conversion yang tinggi juga bisa menandakan pelanggan percaya pada produk dan layanan Anda. Kepercayaan ini menjadi fondasi kokoh untuk membangun reputasi merek yang positif di pasar.
Baca juga: Memahami Pentingnya Trust dalam Sebuah Bisnis
5. Pertumbuhan Bisnis yang Berkelanjutan
Data konversi membantu bisnis Anda dalam memahami tren dan perilaku pelanggan untuk jangka panjang. Hal ini bermanfaat untuk penyusunan strategi pengembangan bisnis agar bisa dilakukan secara berkelanjutan dan berbasis data.
6. Membangun Pelanggan Setia
Melalui analisis konversi, bisnis Anda dapat mengenali pelanggan mana yang paling aktif dengan lebih mudah. Segmentasi pelanggan tersebut kemudian dapat digunakan untuk mengembangkan loyalty program.
Dengan implementasi strategi ini, bisnis Anda akan dapat mempertahankan pelanggan yang sudah ada lewat hubungan jangka panjang yang dijalankan sekaligus mengurangi churn rate.
7. Meningkatkan Pengalaman Pengguna
Conversion bukan hanya soal angka, tetapi juga tentang bagaimana pelanggan merasakan kemudahan saat berinteraksi dengan brand Anda. Pengalaman pelanggan yang positif inilah yang mendorong mereka untuk kembali melakukan pembelian.
Baca juga: Tren Customer Experience di 2025 yang Wajib Bisnis Ketahui
Jenis-Jenis Conversion
Secara umum, terdapat dua jenis utama dalam conversion, yaitu micro conversion dan macro conversion. Kedua jenis ini saling berkaitan dan menggambarkan tahap berbeda dalam perjalanan pelanggan. Berikut penjelasannya:
1. Konversi Mikro (Micro Conversion)
Micro conversion adalah tindakan kecil yang menunjukkan ketertarikan pelanggan terhadap brand, namun belum sampai pada tahap pembelian.
Contohnya adalah ketika calon pelanggan mendaftar newsletter, mengunduh katalog produk, atau mengklik tombol “Pelajari Lebih Lanjut”.
Tahap ini sangat penting untuk diperhatikan karena bisa jadi hal ini merupakan indikasi awal minat pelanggan yang berpotensi menjadi konversi besar di waktu mendatang.
2. Konversi Makro (Macro Conversion)
Jika Micro belum melakukan tahap pembelian, Macro conversion sudah sampai pada tahap tersebut. Macro Conversion adalah hasil akhir dari proses pemasaran, seperti melakukan pembelian produk, mengisi formulir pemesanan, atau mendaftar layanan.
Jenis konversi ini menjadi indikator keberhasilan strategi pemasaran secara langsung karena berpengaruh terhadap pendapatan bisnis. Micro conversion yang dikelola dengan baik biasanya akan mengarah ke macro conversion yang lebih besar.
Faktor yang Mempengaruhi Conversion
Conversion rate tidak hanya bergantung pada jumlah traffic, tetapi juga pada bagaimana strategi pemasaran dijalankan. Berikut adalah beberapa faktor utama yang paling berpengaruh:
1. Kualitas Konten
Calon pelanggan akan lebih mudah mengenali nilai produk atau layanan bisnis Anda jika disuguhkan dengan konten yang informatif, relevan, dan mudah dipahami.
Jika kualitas konten semakin kuat, maka peluang mereka untuk melakukan tindakan seperti membeli produk atau mendaftar layanan juga akan semakin besar.
Baca juga: Apa itu Konten Digital? Ini Manfaat dan Contoh Penggunaannya pada Bisnis
2. User Experience dan Desain Website
Penting untuk bisnis Anda memperhatikan platform strategis seperti website agar optimal. Dengan tampilan website yang rapi, navigasi yang mudah, dan kecepatan akses yang baik menciptakan pengalaman pengguna yang menyenangkan.
Selain tiga aspek tadi, desain website yang intuitif juga memegang peranan krusial. Hal ini dikarenakan desain website yang sederhana akan memudahkan pengunjung dalam menemukan informasi dan meningkatkan kemungkinan terjadinya konversi.
Baca juga: Tips dan Trik Meningkatkan Konversi Sales dengan Desain Website
3. Daya Tarik Penawaran
Seperti layaknya mayoritas pelanggan, mereka pasti akan menyukai penawaran yang menarik seperti promo terbatas atau diskon eksklusif. Cara ini dapat bisnis Anda manfaatkan agar dapat mendorong pengunjung untuk segera bertindak.
Dibarengi dengan pendekatan dan segmentasi yang tepat, strategi ini efektif untuk menciptakan rasa urgensi dan meningkatkan tingkat pembelian.
4. Call to Action yang Jelas
Selanjutnya, untuk merangkul dan mengajak pelanggan agar bisa segera melakukan pembelian, bisnis Anda perlu merangkai copywriting dengan kalimat persuasif yang tepat.
CTA (Call to Action) yang spesifik dan menonjol akan dapat memberi arahan jelas tentang apa yang harus dilakukan pengunjung selanjutnya. Anda bisa menggunakan kalimat yang kuat dan mudah dipahami seperti “Coba Gratis Sekarang” atau “Dapatkan Penawaran.”
Baca juga: Contoh Kata-Kata Copywriting Ajaib yang Menarik Calon Pembeli
5. Kecepatan dan Keamanan Website
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya tentang seberapa penting memperhatikan platform strategis seperti website untuk bisnis Anda. Salah satu hal yang paling krusial dan mendasar adalah kecepatan dan keamanan website.
Website yang lambat akan membuat pengunjung meninggalkan halaman sebelum berinteraksi lebih jauh. Anda perlu memastikan website Anda cepat, stabil, serta dilengkapi dengan sistem keamanan yang melindungi data pengguna selama transaksi.
6. Sinyal Kepercayaan
Sinyal kepercayaan yang dimaksud adalah bukti sosial (Social Proof). Ini bisa dengan menampilkan testimoni, ulasan pelanggan, sertifikasi, atau logo mitra terpercaya agar pengunjung bisa merasa lebih aman.
Elemen ini sekaligus juga sebagai bukti sosial yang memperkuat kredibilitas dan reputasi bisnis Anda di mata calon pelanggan.
Baca juga: Tips Efektif Menghadapi Review Negatif Pelanggan
7. Kualitas SEO Website
Selain itu, strategi lainnya yang dapat mempengaruhi conversion adalah optimalisasi website yang baik.
SEO (Search Engine Optimization) berguna untuk memastikan pengunjung yang datang benar-benar relevan dengan target pasar yang telah bisnis Anda tentukan.
Dengan traffic yang lebih tertarget ini, peluang untuk menghasilkan konversi pun akan meningkat secara signifikan.
Contoh Implementasi Conversion
Berikut beberapa contoh penerapan conversion di berbagai kanal yang bisa Anda optimalkan untuk meningkatkan performa bisnis.
1. Konversi Landing Page (Landing Page Conversion)
Landing page adalah titik awal yang penting untuk mengubah pengunjung menjadi prospek. Ketika pengunjung mengisi formulir atau memulai percakapan melalui chat, data mereka sebaiknya langsung tercatat di sistem CRM agar tidak ada peluang yang terlewat.
Jika bisnis Anda menggunakan aplikasi CRM Mekari Qontak, fitur CRM Pipeline dan Auto Deal Creation bisa Anda manfaatkan. FItur-fitur ini membuat setiap formulir sukses secara otomatis masuk sebagai deal baru.
Proses ini membantu tim sales menindaklanjuti prospek secara cepat dan memastikan tidak ada potensi pelanggan yang hilang di tengah sales funnel.
2. Konversi Click-Through (Click-Through Conversions)
Konversi ini terjadi saat pengguna mengklik tombol tertentu seperti “Beli Sekarang” atau “Coba Gratis.” Klik tersebut menandakan adanya minat awal yang perlu segera ditindaklanjuti oleh tim marketing atau sales.
Analisis click-through membantu bisnis memahami seberapa menarik CTA dan konten yang disajikan. Dengan data ini, bisnis Anda bisa melakukan evaluasi dan memperbaiki pesan serta tampilan agar tingkat keterlibatan pengunjung semakin tinggi.
Baca juga: Cara Efektif Meningkatkan CTR di Google
3. Konversi Lead Generation (Lead Generation Conversion)
Proses konversi lead generation terjadi ketika pengunjung mengisi formulir untuk meminta demo, konsultasi, atau informasi lebih lanjut. Data yang dikumpulkan menjadi dasar penting bagi tim sales untuk memulai interaksi lanjutan.
Penting untuk mengintegrasikan data tersebut dengan sistem CRM. Integrasi ini membuat semua data prospek tersimpan otomatis dan terorganisir di satu platform. Dengan begitu, proses follow up dapat dilakukan secara cepat tanpa harus kehilangan leads.
4. Konversi Berlangganan (Subscription Conversions)
Konversi ini mencakup tindakan pelanggan saat berlangganan produk atau layanan berbayar. Strategi ini penting untuk model bisnis berbasis langganan seperti SaaS (Software as a Service) atau membership.
Dengan WhatsApp Sales Automation dari Mekari Qontak, bisnis Anda dapat mengirim pengingat pembayaran otomatis, notifikasi pembaruan layanan, hingga pesan upsell.
Fitur ini membantu bisnis Anda menjaga hubungan dengan pelanggan sekaligus juga meningkatkan nilai transaksi jangka panjang.
5. Konversi Penjualan (Sales Conversion)
Konversi penjualan merupakan tujuan utama dari seluruh proses marketing dan sales. Konversi terjadi saat calon pelanggan menyelesaikan pembelian baik melalui website, e-commerce, atau channel offline lain.
Jika bisnis Anda menggunakan sistem CRM, pencatatan seluruh aktivitas penjualan dan sumber konversinya akan lebih mudah. Data ini penting untuk mengevaluasi strategi pemasaran serta forecasting potensi pendapatan bisnis Anda ke depan.
6. Konversi Media Sosial (Social Media Conversion)
Platform media sosial seperti Instagram atau Facebook kini menjadi sumber leads yang besar bagi bisnis. Namun, banyak pesan pelanggan yang sering terlewat karena pengelolaannya masih dilakukan secara manual antar akun.
Dengan WhatsApp Business API dari Mekari Qontak, semua pesan atau pertanyaan dari media sosial dapat diarahkan ke satu dashboard. Hal ini sekaligus dapat memastikan setiap inquiry pelanggan tertangani dengan cepat oleh agen yang tepat.
Baca juga: Daftar Harga WhatsApp Business API Terbaru dan Estimasi Biaya yang Anda Butuhkan!
7. Konversi Instal Aplikasi (App Install Conversion)
Jenis konversi ini berfokus pada peningkatan jumlah pengguna yang mendownload dan menginstal aplikasi. Jenis ini biasanya digunakan oleh bisnis berbasis teknologi atau startup yang ingin memperluas penggunanya.
Data dari hasil instalasi ini kemudian dapat digunakan untuk menganalisis performa campaign iklan digital. Dengan begitu, tim marketing dapat mengoptimalkan strategi akuisisi pengguna agar lebih efektif dan terarah.
Optimalkan Konversi Bisnis Anda dengan Mekari Qontak!
Mengoptimalkan conversion tidak hanya tentang menarik perhatian calon pelanggan, tetapi juga bagaimana Anda mengelola setiap interaksi mereka dengan cepat dan terukur.
Mekari Qontak hadir dengan solusi Qontak Sales Suite membantu bisnis menutup celah dalam proses penjualan dengan sistem yang mampu memantau seluruh aktivitas pelanggan secara otomatis dari awal hingga akhir funnel.
Melalui fitur seperti CRM Pipeline dan Auto Deal Creation, setiap formulir, chat, atau prospek baru akan langsung tercatat dan tersusun rapi dalam satu dashboard.
Ditambah dengan WhatsApp Sales Automation, AI Chatbot, dan WhatsApp API, bisnis dapat membangun komunikasi dua arah secara real time, mengirim notifikasi otomatis, serta memberikan pengalaman pelanggan yang lebih responsif dan personal.
Temukan bagaimana Qontak Sales Suite dapat membantu Anda meningkatkan konversi dengan cara yang lebih cerdas dan efisien. Hubungi kami untuk konsultasi gratis atau coba demo Mekari Qontak sekarang juga!
Referensi:
Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Conversion (FAQ)
Apa perbedaan antara conversion dan conversion rate?
Apa perbedaan antara conversion dan conversion rate?
Conversion adalah tindakan yang dilakukan calon pelanggan sesuai tujuan bisnis, seperti membeli produk, mengisi formulir, atau berlangganan. Sementara itu, conversion rate adalah persentase jumlah pengunjung yang berhasil melakukan tindakan tersebut dibandingkan dengan total pengunjung yang datang.
Dengan kata lain, conversion menunjukkan jumlah tindakan, sedangkan conversion rate mengukur efektivitas strategi pemasaran dalam menghasilkan tindakan tersebut. Misalnya, dari 1.000 pengunjung yang datang, jika 50 orang membeli produk, maka conversion rate-nya adalah 5%.
Apa manfaat mengukur conversion rate?
Apa manfaat mengukur conversion rate?
Mengukur conversion rate membantu bisnis mengetahui seberapa efektif strategi pemasaran yang dijalankan. Dari sini, perusahaan dapat menilai apakah kampanye digital, konten, atau penawaran sudah berhasil menarik tindakan nyata dari pelanggan.
Selain itu, analisis conversion rate memberikan dasar yang kuat untuk melakukan Conversion Rate Optimization (CRO) — yaitu upaya meningkatkan hasil tanpa harus menambah traffic. Dengan data ini, bisnis dapat membuat keputusan berbasis data dan meningkatkan efisiensi anggaran pemasaran.
Bagaimana mengoptimalkan conversion bisnis?
Bagaimana mengoptimalkan conversion bisnis?
Untuk meningkatkan tingkat konversi, bisnis perlu memastikan seluruh proses pelanggan berjalan lancar — mulai dari pengumpulan prospek, tindak lanjut, hingga transaksi. Di sinilah peran aplikasi CRM omnichannel seperti Mekari Qontak Sales Suite sangat penting.
Dengan fitur CRM Pipeline dan Auto Deal Creation, setiap prospek baru langsung tercatat otomatis tanpa risiko terlewat. WhatsApp Sales Automation membantu mengirim notifikasi, pengingat, atau pesan promosi secara real-time, sementara AI Chatbot dan WhatsApp API memudahkan komunikasi pelanggan di berbagai kanal. Hasilnya, proses penjualan menjadi lebih cepat, responsif, dan berdampak langsung pada peningkatan konversi bisnis Anda.