Mekari Qontak
Pemasaran

31 KPI Marketing yang Wajib Diketahui Pebisnis

KPI Marketing CPA (Cost Per Acquisition)

KPI marketing mungkin masih terdengar asing bagi orang yang masih awam dalam dunia bisnis. Namun sejatinya, mengukur KPI marketing sangat diperlukan. Setiap tenaga marketing harus mengetahui cara melakukannya jika mereka ingin melacak upaya pemasaran mereka secara akurat serta melihat hasil kampanye pemasaran mereka.

Untuk itu, pelajari definisi KPI marketing, mengapa KPI marketing begitu penting, dan contoh KPI digital marketing apa yang harus Anda lacak. Jika Anda ingin memahami dan menganalisis hasil kampanye pemasaran Anda secara efektif.

31 KPI marketing yang harus Anda ukur, berdasarkan jenis pemasarannya:

  1. Sales Revenue (CTR)
  2. Customer Lifetime Value (CLV)
  3. Return on Investment (ROI)
  4. Cost Per Click (CPC)
  5. Sales Volume
  6. Sales Target & Growth
  7. Marketing Qualified Leads (MQL)
  8. Sales Qualified Leads (SQL)
  9. Customer Retention
  10. Organic Visibility
  11. Organic Sessions
  12. Website Traffic
  13. Branded vs. Non-Branded Traffic
  14. Keyword Rankings
  15. Backlinks
  16. Bounce Rate
  17. Cost Per Acquisition (CPA)
  18. Cost Per Click (CPC)
  19. Website-Traffic-to-Lead-Ratio
  20. Cost Per Lead (CPL)
  21. Click Through Rate (CTR)
  22. Average Time to Conversion
  23. Conversion Rates
  24. Impressions
  25. Follower count
  26. Engagement Rate
  27. Reach
  28. Potential reach
  29. Likes
  30. Comments
  31. Average engagement rate

Image CTA aplikasi CRM

Artikel Terkait: 7 Alasan Menggunakan Aplikasi KPI


Apa Itu KPI Marketing?

KPI (Key Performance Indicator) marketing adalah nilai atau metrik terukur yang terkait dengan tujuan spesifik dari aktivitas pemasaran. Contoh KPI marketing misalnya jumlah penjualan yang harus dicapai dalam periode tertentu yang merupakan hasil dari kampanye pemasaran.

Metrik ini harus dilacak secara konsisten untuk mengetahui status efektivitas kampanye pemasaran dalam memenuhi target KPI bisnis.

KPI dalam marketing sedikit berbeda dari metrik pemasaran biasa. KPI marketing menunjukkan kinerja yang terkait dengan proyek dan kampanye tertentu. Menyusun KPI marketing sangatlah penting karena dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam mencapai target bisnis.

KPI sales marketing memuat tujuan yang jelas sehingga dapat memotivasi karyawan untuk bekerja dengan lebih maksimal.

Baca Juga: 


Contoh KPI Marketing dan Cara Mengukurnya

Apa Saja KPI Marketing yang Wajib Pebisnis Ketahui_

– Contoh KPI Marketing Secara Umum

1. Sales Revenue

KPI-Marketing-Sales-Revenue-and-Sales-Performance

Sales revenue atau pendapatan dari hasil penjualan tentunya adalah hal yang sangat penting bagi tim marketing. Semakin banyak jumlah penjualan, otomatis semakin tinggi pula keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan.

Sales revenue menjadi acuan dari efektif atau tidaknya program pemasaran yang sudah dijalankan. KPI marketing ini akan memudahkan perusahaan untuk mengukur kemajuan bisnis dalam menghasilkan pendapatan. Selain itu juga bisa menunjukkan performa secara keseluruhan, mulai dari jumlah pendapatan, performa tim, dan performa individu.

3. Customer Lifetime Value (CLV)

KPI-Marketing-Customer-Lifetime-Value

Customer lifetime value adalah salah satu KPI marketing yang paling penting, karena dengan KPI ini Anda dapat mengontrol berapa banyak uang yang ingin Anda keluarkan untuk pelanggan baru (CPA). Anda dapat menghitungnya dengan cara mengurangi biaya per akuisisi (CPA) dari pendapatan rata-rata per akuisisi, yang mengacu pada jumlah total uang yang sebenarnya Anda hasilkan dari satu pelanggan baru.

Metrik pemasaran ini akan sangat berguna ketika Anda membandingkan kampanye dan saluran pemasaran yang berbeda untuk mengidentifikasi aktivitas pemasaran online Anda yang mana yang paling menguntungkan serta untuk menentukan ke mana arah budget pemasaran Anda di masa yang akan datang.

4. (Return on Investment) ROI

Metrik ini digunakan untuk mengukur jumlah pendapatan yang dihasilkan dari kampanye pemasaran yang dilakukan. Setelah itu dapat dibandingkan dengan jumlah cost yang dikeluarkan. ROI ini merupakan KPI marketing paling penting untuk diukur.

5. Sales Volume

KPI-Marketing-Sales-Volume

Sales volume mengacu pada seberapa banyaknya produk, unit, atau barang yang sudah berhasil terjual. KPI dari sales volume ini hasilnya bisa terlihat dengan jelas karena acuannya berdasarkan seberapa banyak item yang sudah dijual.

6. Sales Target & Growth

KPI-Marketing-Sales-Target-and-Growth

Sales target and growth merupakan KPI marketing tingkat tinggi yang nyata dan dipengaruhi oleh keseluruhan strategi bisnis. Anda harus menetapkan target penjualan yang tinggi serta harus memantaunya secara detail, karena pada akhirnya tujuan dari aktivitas pemasaran Anda adalah untuk menjual lebih banyak mengembangkan bisnis menjadi lebih baik.

Dengan hadirnya dashboard marketing yang modern, Anda dapat menyatukan data pemasaran dan penjualan Anda dalam satu platform yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Semua data tersebut tersimpan secara terpusat sehingga dapat meningkatkan efektivitas pemasaran Anda secara keseluruhan.

7. Marketing Qualified Leads (MQL)

KPI-Marketing-MQL-Marketing-Qualified-Leads

MQL adalah prospek yang sudah dikualifikasi oleh tim marketing dan dimasukan ke kategori-kategori khusus. Prospek-prospek tersebut akan diserahkan kepada tim sales untuk dijangkau oleh mereka, salah satunya dengan cara mengirimkan formulir. Dengan demikian tugas tim marketing untuk KPI sales marketing ini berhenti disini dan diteruskan oleh tim sales.

8. Sales Qualified Leads (SQL)

KPI-Marketing-SQL-Sales-Qualified-Leads

SQL adalah prospek atau calon pelanggan potensial yang telah dikualifikasi oleh tim marketing untuk menjadi peluang penjualan. KPI marketing SQL sangat diperlukan karena membantu untuk mengetahui seberapa banyak calon pelanggan yang potensial yang berhasil dikonversi dan akhirnya menjadi pelanggan.

Hal ini merupakan indikator penting yang bisa menunjukkan performa tim marketing. Data dari SQL ini juga bisa membantu tim penjualan untuk mencapai potensi terbaiknya.

9. Customer Retention

Customer retention dapat mengukur seberapa efektif bisnis tersebut bisa mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang. Memiliki pelanggan yang loyal tentunya sangat diharapkan oleh setiap bisnis. Selain itu, menjaring pelanggan baru tidaklah mudah serta memerlukan biaya lebih besar.

Oleh karena itu, setiap bisnis harus berupaya untuk mempertahankan pelanggan lamanya. Dengan mengukur KPI marketing ini, Anda bisa mengetahui apakah promosi pemasaran yang dilakukan telah cukup efektif atau tidak dalam mempertahankan pelanggan lama.

– Contoh KPI Digital Marketing: Search Engine Optimization (SEO)

10. Organic Visibility

Organic visibilty adalah KPI digital marketing yang umumnya digunakan dalam SEO untuk untuk membantu meringkas kinerja peringkat organik bisnis dengan cepat. Metrik ini secara kasar berkorelasi dengan rata-rata CTR yang diharapkan untuk semua kata kunci yang dilacak dalam kumpulan saat ini.

11. Organic Sessions

Metrik ini mengacu pada sesi dari pengguna yang menemukan situs web Anda melalui pencarian organik. Di mana mereka menemukan situs web Anda setelah mengklik tautan situs web yang ada di laman search console. Namun perlu diketahui bahwa metrik ini tidak termasuk klik pada iklan berbayar seperti Google Ads.

12. Website Traffic

Contoh KPI SEO Berikutnya adalah lalu lintas atau trafik website. Setiap bisnis pasti memiliki sistus web resmi yang berisi informasi detail terkait detail produk yang ditawarkan. Tujuannya agar pelanggan lebih mudah menemukan informasi terkait bisnis Anda.

Maka dari itu, salah satu metode digital marketing adalah mengoptimalkan website dengan SEO. Sebab semakin banyak pelanggan yang mencari informasi di website Anda, peluang Anda untuk menghasilkan penjualan juga terbuka. Untuk berhasil tidaknya program kampanye tersebut salah satunya dapat dilihat dari trafik website.

13. Branded vs. Non-Branded Traffic

Branded traffic merupakan lalu lintas situs web apa pun yang berasal dari pengunjung ketika mereka mengetikkan kata kunci yang disertakan dengan referensi ke merek perusahaan atau nama Anda.

Sementara non-branded traffic adalah lalu lintas yang disebabkan oleh orang yang mencari kata kunci di sekitar produk atau layanan Anda. Dengan kata lain, intent umumnya tidak mengenali merek Anda dan bahkan mau mengetahui tentang merek Anda setelah konten atau brand Anda muncul pada peringkat di SERP.

14. Keyword Rankings

KPI SEO ini mengacu pada posisi halaman web Anda dalam hasil pencarian di mesin penelusuran untuk permintaan pencarian kata kunci tertentu. Satu halaman web dapat menentukan peringkat untuk beberapa kata kunci dan frasa pencarian yang relevan.

15. Backlinks

Backlinks merupakan salah satu faktor KPI teratas Google. Secara umum, backlink adalah tautan dari halaman di satu situs web ke situs web Anda. Di mana nantinya search console seperti Google akan menggunakan backlink untuk membantu menemukan halaman Anda dan memberikan peringkat terhadap konten yang Anda miliki.

16. Bounce Rate

KPI-Marketing-Bounce-Rate

KPI bounce rate adalah persentase pengunjung yang meninggalkan situs dari halaman entri mereka tanpa melihat halaman lain.

Dengan menggunakan metrik ini serta perhitungan durasi rata-rata pengunjung bertahan di situs web Anda (durasi sesi rata-rata), Anda dapat memahami apa yang dicari prospek Anda dan apakah Anda menyediakan konten yang tepat. Hal ini dapat mendorong peningkatan “kualitas” lalu lintas situs web Anda.

-Contoh KPI Digital Marketing: Search Engine Marketing (SEM)

17. Cost Per Acquisition (CPA)

KPI-Marketing-Cost-Per-Acquisition

CPA merupakan biaya yang dikeluarkan terkait upaya untuk meyakinkan calon pelanggan untuk membeli produk yang ditawarkan. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan ini tidak hanya untuk meyakinkan calon pelanggan saja, tapi juga biaya penelitian, produksi, hingga pemasaran.

Saat mengetahui seberapa banyak biaya yang perlu dikeluarkan untuk meyakinkan pelanggan, tentunya hal itu dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat strategi pemasaran yang lebih efektif.

18. Cost Per Click (CPC)

KPI-Marketing-Cost-Per-Click

CPC merupakan biaya yang harus dibayarkan untuk setiap klik pada iklan yang ditayangkan. Dalam hal ini, Anda dapat menetapkan tawaran biaya per klik maksimum, yaitu biaya tertinggi yang harus dibayarkan untuk setiap klik pada iklan yang tayang.

Metrik ini penting untuk dipelajari jika Anda sedang melakukan kegiatan pemasaran agar Anda dapat mengatur budget pemasaran secara efektif.

19. Website-Traffic-to-Lead-Ratio

KPI-Marketing-Website-Traffic-to-Lead-Ratio

Contoh KPI marketing ini berfokus pada hubungan jumlah total pengunjung situs web yang telah berubah menjadi prospek sebenarnya. Ini akan sangat berguna ketika Anda ingin menentukan kualitas lalu lintas di situs web Anda, terutama jika situs web tersebut merupakan alat yang dominan pada bisnis Anda (seperti SaaS atau e-commerce).

Untuk menghitung rasio lalu lintas situs web terhadap prospek, bagilah jumlah total pengunjung dengan jumlah prospek yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, jika Anda memiliki 100.000 pengunjung dan memperoleh 5.000 prospek, tingkat konversi Anda adalah 5%. Tujuannya adalah untuk meningkatkan tingkat konversi sebanyak mungkin tetapi mempertahankan biaya terendah untuk setiap prospek.

20. Cost Per Lead (CPL)

KPI-Marketing-Cost-Per-Lead

Cost per Lead atau biaya yang dikeluarkan untuk setiap prospek merupakan hal yang penting untuk diketahui, terutama jika Anda menggunakan cara pemasaran secara online. CPL berguna untuk mengukur efektivitas dari biaya kampanye pemasaran yang dilakukan secara online seperti pada Google Ads atau iklan pada media sosial.

– Contoh KPI Content Marketing

21. Click Through Rate (CTR)

KPI-Marketing-Click-Through-Rate

CTR menghitung aktivitas pemasaran online seperti Google AdWord, Facebook ads atau ranking pada pencarian google. CTR ini merupakan rasio klik terhadap seluruh jumlah tayang atau seberapa sering iklan atau konten bisnis muncul dalam laman google.

Carilah rata-rata CTR untuk bidang bisnis Anda sebagai tolak ukur. Untuk iklan berbayar, bandingkanlah CTR dari iklan yang berbeda untuk frasa kata kunci sama. Sementara untuk CTR organik, bandingkanlah judul dan meta deskripsi yang berbeda.

22. Average Time to Conversion

KPI-Marketing-Average-Time-to-Conversion

Metrik ini menunjukkan rentang waktu antara kontak pertama pengunjung dan pelaksanaan tindakan target (konversi). Jika tindakan target adalah pembelian, waktu konversi sesuai dengan panjang siklus penjualan. Indikator pemasaran ini sangat berharga untuk B2B, namun juga penting untuk B2C.

23. Goal Conversion Rates

KPI-Marketing-Goal-Conversion-Rates

Tingkat konversi adalah poin persentase yang menunjukkan jumlah konversi dibagi dengan jumlah orang yang mengunjungi situs web Anda. Konversi sendiri dapat bervariasi dari bisnis ke bisnis.

Untuk itu, buatlah bagian yang berbeda pada situs website Anda untuk tipe konversi yang berbeda. Hal ini penting terutama ketika Anda ingin melacak seberapa baik Anda mencapai tujuan Anda.

– Contoh KPI Media Sosial Marketing

24. Impressions

Impressions merupakan KPI media sosial yang dapat dilihat dengan mengetahui frekuensi postingan Anda ketika terlihat di feed atau linimasa seorang pengguna. Namun, ini tidak berarti pengguna tersebut memerhatikan atau membaca postingan Anda secara seksama.

25. Jumlah Pengikut

Seperti namanya, metrik ini KPI digital marketing media sosial ini berisikan persentase jumlah pengikut yang Anda miliki, berapa pengikut yang bertambah dan berapa yang berkurang berdasarkan periode waktu tertentu.

26. Engagement Rate

KPI-Marketing-Engagement-Rate

Metrik ini mengukur seberapa jauh keterlibatan prospek atau pelanggan pada setiap konten yang Anda bagikan di media sosial. Keterlibatan yang dimaksud adalah reaksi mereka terhadap konten Anda seperti komentar, like, share, jumlah klik dan lainnya. Untuk menghitung tingkat keterlibatan, Anda harus membagi jumlah reaksi (berbobot) dengan jumlah tayangan atau tampilan.

27. Reach

Metrik ini berisikan berapa banyak orang telah melihat kiriman Anda sejak diposting. Jangkauan perubahan akan bergantung pada kapan audiens Anda online dan seberapa bagus konten yang Anda posting.

Lebih lanjut, metrik ini dapat memberikan gambaran tentang apa yang menurun audiens Anda berharga dan menarik bagi mereka.

28. Potential reach

Potential reach merupakan KPI digital marketing dengan mengukur jumlah orang yang dapat melihat postingan selama periode pelaporan. Dengan kata lain, jika salah satu pengikut Anda membagikan pos Anda dengan jaringan mereka, antara 2% dan 5% pengikut mereka akan menjadi faktor dalam jangkauan potensial pos Anda.

29. Likes

Sama seperti namanya, metrik ini berisikan jumlah likes yang diperoleh dari postingan Anda di media sosial.

30. Comments

Metrik ini menghitung berapa banyak komentar yang diberikan pada postingan Anda. Namun perlu diingat, bahwasanya tidak setiap komentar memiliki sentimen positif, beberapa di antaranya ada yang negatif. Jadi memiliki banyak komentar tidak selalu menjadi hal yang baik.

31. Average engagement rate

Metrik ini membagi semua keterlibatan yang diterima pada postingan Anda, termasuk likes, komentar, save, dan favorit, dengan jumlah total pengikut di saluran sosial Anda. Ini akan menunjukkan seberapa menarik, rata-rata, konten yang Anda miliki.


Siapa Saja yang Perlu Mengukur KPI Marketing?

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa KPI marketing sangatlah penting untuk ditentukan dan diukur. Namun, apakah semua pelaku bisnis perlu melakukannya? Jawabannya adalah tidak. Karena banyak sekali model dan skala bisnis yang hadir ditengah-tengah masyarakat.

Lalu, siapa saja yang perlu memiliki dan mengukur KPI marketing ini? Perhatikanlah poin-poin dibawah ini:

1. Pelaku Bisnis Online

Bisnis jenis ini sangat berkaitan dengan KPI marketing yang kami jelaskan di bawah ini. Misalnya CPC, dimana biaya pemasaran dihitung berdasarkan klik yang dilakukan oleh prospek yang melihat iklan yang Anda tayangkan.

2. Pelaku Bisnis B2C (Business to Customer)

KPI marketing akan sangat diperlukan untuk kegiatan pemasaran mulai dari sebelum memperoleh prospek, hingga dalam mempertahankan pelanggan.

3. Pelaku bisnis B2B (Business to Business)

Terkadang ada sebuah bisnis yang memang tujuannya bukanlah meraih pelanggan sebanyak-banyaknya saja, namun juga memperoleh rekan bisnis yang tepat. Untuk itulah KPI marketing diperlukan dalam mencapai tujuan tersebut.

4. Bisnis yang emiliki Tenaga Sales

Pemasaran sangat erat kaitannya dengan penjualan, begitu pula dengan karyawan yang terkait dengan bagian tersebut.

Tenaga sales juga perlu diukur kinerjanya karena mereka merupakan ujung tombak dari sebuah bisnis. Mereka lah yang meneruskan proses bisnis dari bagian pemasaran.

Oleh karena itu, KPI untuk salesman juga perlu dipertimbangkan untuk diukur.


Bagaimana Cara Membuat KPI Marketing?

Cara membuat KPI marketing pada setiap bisnis berbeda, tergantung kebutuhan masing-masing. Namun pada umumnya terdapat 5 cara membuat KPI marketing yang bisa coba Anda terapkan pada bisnis Anda.

Berikut ini merupakan 5 cara membuat KPI marketing pada bisnis, yaitu:

– Menyusun Tugas Utama Individu

Menyusun KPI marketing dimulai dari memahami tugas inti beserta uraian pekerjaan individu bagi setiap karyawan. Berikan tugas yang yang sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Kemudian tuliskan tugas yang perlu dikerjakan serta ekspektasi yang Anda harapkan dari mereka. Review dan negosiasikan dengan supervisor apabila ada fungsi yang telah berubah.

– Merancang Tugas Ad Hoc/Project

Dalam menyusun KPI marketing, Anda harus memiliki grand design untuk mencapai target utama yang ingin dicapai dalam bisnis. Buatlah tugas khusus atau proyek spesial yang tidak ada dalam uraian pekerjaan harian saat ini. Sebaiknya tugas Ad hoc ini difokuskan pada tugas-tugas khusus yang bersifat strategis dan penting.

– Rancang Sasaran Kinerja (SK)

  • Lakukan review terhadap hasil yang diperoleh dari tahap 1 dan 2.
  • Gabungkan dan sinergikan hasil-hasil itu, kemudian kembangkan Sasaran Kinerja (SK).
  • Kembangkan 5 – 8 sasaran kinerja untuk setiap individu.

– Tentukan KPI Marketing dan Bobotnya

  • Setiap sasaran kinerja memiliki 1 atau 2 KPI.
  • Kembangkan 5 – 10 KPI untuk seluruh sasaran kinerja.
  • Dalam menentukan bobot setiap KPI, perhatikan hal-hal berikut ini:
    • Prioritas – semakin tinggi prioritasnya, sebaiknya semakin besar bobotnya.
    • Tingkat kesulitan untuk mencapai target – semakin sulit pencapaiannya, sebaiknya bobotnya semakin tinggi.
    • Tingkat kredibilitas data pencapaian target – semakin kredibel, sebaiknya bobot semakin tinggi (kredibel artinya data pencapaian tidak mudah dimanipulasi).

– Tentukan Target dalam KPI Marketing

Gunakanlah metode SMART untuk menentukan target. Metode SMART adalah:

  • Specific – sebaiknya penetapan target bersifat spesifik, misalnya 40 jam per karyawan per tahun.
  • Measurable – terukur, misalnya 100%, atau 10 program.
  • Achievable – dapat tercapai, challenging namun masih bisa tercapai.
  • Relevan – target harus relevan dengan sasaran kinerja yang telah disusun.
  • Time – target sebaiknya juga diberikan batasan waktu, misal naik 10 % di tahun 2018

Dasar penetapan target tersebut memperhatikan:

  • Baseline data (data pencapaian tahun sebelumnya)
  • Data benchmark industri sejenis (data kinerja perusahaan lain dalam industri yang sama)
  • Target dari stakeholders (target dari top manajemen)

Dapatkan Dashboard Terbaik untuk KPI Marketing Anda Sekarang!

Omnichannel CRM Qontak by Mekari

Untuk memaksimalkan dan mengembangkan bisnis Anda secara optimal, Anda harus menggunakan sistem yang memiliki KPI dashboard terbaik untuk KPI dalam marketing. Sistem yang memiliki dashboard terbaik dapat Anda dapatkan dengan mudah melalui Mekari Qontak.

Mekari Qontak menawarkan sebuah sistem CRM yang memiliki fitur lengkap dengan sejuta manfaat, salah satunya adalah untuk menyusun KPI marketing. Selain itu, melalui dashboard nya pengguna dapat memantau atau melacak data secara akurat dan lengkap. Penggunanya juga dapat mengkostumisasi tampilan dashboard sesuai dengan kebutuhan.

Aplikasi CRM Mekari Qontak dilengkapi dengan sistem Omnichannel yang dapat membantu penggunanya untuk mengintegrasikan aplikasi CRM dengan saluran atau aplikasi bisnis penting lain yang juga dibutuhkan penggunanya.

Sementara itu, Mekari Qontak telah berpengalaman dalam melayani 3000+ perusahaan atau bisnis-bisnis lokal berskala menengah dan besar, sehingga tim Mekari Qontak dapat lebih memahami kebutuhan bisnis Anda. Anda juga bebas berkonsultasi dengan tim Mekari Qontak, misalnya tentang cara membuat KPI marketing atau hal lainnya yang berkaitan dengan KPI sales marketing.

Jadi tunggu apa lagi?Yuk, coba demo aplikasi CRM Mekari Qontak dan dapatkan FREE TRIAL selama 14 hari sekarang!

Hubungi Mekari Qontak sekarang!

Artikel terkait

WhatsApp WhatsApp Sales