KPI marketing mungkin masih terdengar asing bagi orang yang masih awam dalam dunia bisnis. Namun sejatinya, mengukur KPI marketing sangat diperlukan.
Setiap tenaga marketing harus mengetahui cara melakukannya jika mereka ingin melacak upaya pemasaran mereka secara akurat serta melihat hasil kampanye pemasaran mereka.
Oleh karena itu, Anda perlu pelajari definisi KPI (Key Performance Indicator), mengapa KPI marketing begitu penting, dan contoh KPI digital marketing apa yang harus Anda lacak. Jika Anda ingin memahami dan menganalisis hasil kampanye pemasaran Anda secara efektif.
Yuk, pelajari selengkapnya mengenai KPI markering pada artikel berikut.
Apa Itu KPI Marketing?
KPI (Key Performance Indicator) marketing adalah ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi dan mengukur keberhasilan strategi pemasaran suatu perusahaan atau organisasi. KPI marketing membantu dalam mengukur kinerja pemasaran dan memberikan panduan untuk mengukur sejauh mana tujuan pemasaran telah tercapai.
Dilansir dari Forbes.com bahwa ada banyak informasi berharga yang dapat diperoleh dengan melacak KPI dari waktu ke waktu. Ini akan membantu Anda menyempurnakan perjalanan menuju kesuksesan, memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang audiens Anda, dan menciptakan pengalaman digital yang mendorong mereka untuk mengambil tindakan.
Sementara itu, Wawasan dari hari pengukuran KPI marketing akan membantu merampingkan jalan Anda menuju kesuksesan, memahami audiens Anda dengan lebih baik, dan pengalaman digital yang mendorong mereka untuk bertransaksi.
Baca juga: 19 KPI Customer Service yang Wajib Diukur Bisnis
Siapa Saja Yang Membutuhkan KPI Marketing ?
KPI marketing diperlukan oleh berbagai pihak dalam organisasi untuk memastikan bahwa strategi pemasaran efektif dan mencapai tujuan bisnis. Berikut adalah beberapa kelompok yang biasanya membutuhkan KPI marketing:
- Tim Pemasaran: Untuk mengukur keberhasilan kampanye, mengidentifikasi area perbaikan, dan menyesuaikan strategi pemasaran berdasarkan hasil yang diperoleh.
- Manajer Pemasaran: Untuk memantau kinerja tim, mengevaluasi hasil kampanye, dan membuat keputusan berbasis data tentang strategi dan alokasi anggaran.
- Eksekutif Perusahaan: Untuk memahami dampak pemasaran terhadap pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan serta memastikan bahwa investasi dalam pemasaran memberikan hasil yang sesuai.
- Tim Penjualan: Untuk menyelaraskan upaya penjualan dengan aktivitas pemasaran dan mengevaluasi sejauh mana prospek yang dihasilkan oleh pemasaran berkonversi menjadi penjualan.
- Tim Keuangan: Untuk memantau ROI pemasaran dan memastikan bahwa biaya pemasaran sebanding dengan hasil yang diperoleh.
- Tim Produk atau Layanan: Untuk memahami bagaimana pemasaran mempengaruhi adopsi produk atau layanan dan untuk memberikan umpan balik tentang kebutuhan pelanggan.
- Pemangku Kepentingan Eksternal: Seperti investor atau mitra bisnis yang ingin melihat bagaimana strategi pemasaran berkontribusi pada pertumbuhan dan keuntungan perusahaan.
- Agensi Pemasaran: Jika perusahaan bekerja dengan agensi eksternal, KPI digunakan untuk mengevaluasi kinerja agensi dan memastikan bahwa kampanye yang dikelola oleh mereka mencapai tujuan yang diinginkan.
Dengan memantau KPI, semua pihak terkait dapat bekerja sama untuk mencapai hasil pemasaran yang optimal dan mendukung tujuan bisnis yang lebih besar.
Contoh KPI Marketing yang Diukur dalam Bisnis
Berikut ini adalah contoh KPI marketing yang biasa di ukur oleh bisnis adalah
1. Sales Revenue
Sales revenue atau pendapatan dari hasil penjualan tentunya adalah hal yang sangat penting bagi tim marketing. Semakin banyak jumlah penjualan, maka semakin tinggi pula keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan.
Sales revenue dapar menjadi acuan dari efektif atau tidaknya program pemasaran yang sudah dijalankan. KPI marketing ini akan memudahkan perusahaan untuk mengukur kemajuan bisnis dalam menghasilkan pendapatan.
Selain itu, hasil pengukuran bisa menunjukkan performa secara keseluruhan, mulai dari jumlah pendapatan, performa tim, dan performa individu.
2. Customer Lifetime Value (CLV)
Customer lifetime value adalah salah satu KPI marketing yang paling penting.
Sebab, dengan KPI ini Anda dapat mengontrol berapa banyak uang yang ingin Anda keluarkan untuk pelanggan baru (CPA).
Cara menghitungnya dengan mengurangi biaya per akuisisi (CPA) dari pendapatan rata-rata per akuisisi, yang mengacu pada jumlah total uang yang sebenarnya Anda hasilkan dari satu pelanggan baru.
Metrik pemasaran ini akan sangat berguna ketika Anda membandingkan kampanye dan saluran pemasaran yang berbeda untuk mengidentifikasi aktivitas pemasaran online Anda yang mana yang paling menguntungkan serta untuk menentukan ke mana arah budget pemasaran Anda di masa yang akan datang.
Baca juga: Mengenal Customer Value untuk Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
3.ROI (Return on Investment)
ROI adalah matrik yang digunakan untuk mengukur jumlah pendapatan yang dihasilkan dari kampanye pemasaran yang dilakukan.
Selanjutnya, bandingkan dengan jumlah cost yang dikeluarkan. ROI ini merupakan KPI marketing paling penting untuk diukur.
4. Sales Volume
Sales volume adalah matrik untuk mengukur seberapa banyaknya produk, unit, atau barang yang sudah berhasil terjual.
KPI dari sales volume ini hasilnya bisa terlihat dengan jelas karena acuannya berdasarkan seberapa banyak item yang sudah dijual.
5. Sales Target & Growth
Sales target and growth merupakan KPI marketing tingkat tinggi yang nyata dan dipengaruhi oleh keseluruhan strategi bisnis.
Anda harus menetapkan target penjualan yang tinggi serta harus memantaunya secara detail, karena pada akhirnya tujuan dari aktivitas pemasaran Anda adalah untuk menjual lebih banyak mengembangkan bisnis menjadi lebih baik.
Dengan hadirnya dashboard marketing yang modern, Anda dapat menyatukan data pemasaran dan penjualan Anda dalam satu platform yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja.
Semua data tersebut tersimpan secara terpusat sehingga dapat meningkatkan efektivitas pemasaran Anda secara keseluruhan.
6. Marketing Qualified Leads (MQL)
MQL adalah prospek yang sudah dikualifikasi oleh tim marketing dan dimasukan ke kategori-kategori khusus.
Prospek-prospek tersebut akan diserahkan kepada tim sales untuk dijangkau oleh mereka, salah satunya dengan cara mengirimkan formulir.
Dengan demikian tugas tim marketing untuk KPI sales marketing ini berhenti disini dan diteruskan oleh tim sales.
7. Sales Qualified Leads (SQL)
SQL adalah prospek atau calon pelanggan potensial yang telah dikualifikasi oleh tim marketing untuk menjadi peluang penjualan.
KPI marketing SQL sangat diperlukan karena membantu untuk mengetahui seberapa banyak calon pelanggan yang potensial yang berhasil dikonversi dan akhirnya menjadi pelanggan. Hal ini merupakan indikator penting yang bisa menunjukkan performa tim marketing.
Data dari SQL tersebut kemudian, bisa membantu tim penjualan untuk mencapai potensi terbaiknya.
8. Customer Retention
Customer retention adalah matrik KPI yang mengukur seberapa efektif bisnis tersebut bisa mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang.
Memiliki pelanggan yang loyal tentunya sangat diharapkan oleh setiap bisnis.
Selain itu, menjaring pelanggan baru tidaklah mudah serta memerlukan biaya lebih besar.
Oleh karena itu, setiap bisnis harus berupaya untuk mempertahankan pelanggan lamanya.
Dengan mengukur KPI marketing ini, Anda bisa mengetahui apakah promosi pemasaran yang dilakukan telah cukup efektif atau tidak dalam mempertahankan pelanggan lama.
Contoh KPI SEO Organik
9. Organic Visibility
Organic visibilty adalah KPI digital marketing yang umumnya digunakan dalam SEO untuk untuk membantu meringkas kinerja peringkat organik bisnis dengan cepat.
Metrik ini secara kasar berkorelasi dengan rata-rata CTR yang diharapkan untuk semua kata kunci yang dilacak dalam kumpulan saat ini.
10. Organic Sessions
Selanjutnya, metrik Organic Seossions mengacu pada sesi dari pengguna yang menemukan situs web Anda melalui pencarian organik.
Di mana mereka menemukan situs web Anda setelah mengklik tautan situs web yang ada di laman search console.
Namun perlu diketahui bahwa metrik ini tidak termasuk klik pada iklan berbayar seperti Google Ads.
11. Website Traffic
Contoh KPI markting berikutnya adalah lalu lintas atau trafik website.
Setiap bisnis pasti memiliki sistus web resmi yang berisi informasi detail terkait detail produk yang ditawarkan.
Tujuannya agar pelanggan lebih mudah menemukan informasi terkait bisnis Anda.
Maka dari itu, salah satu metode digital marketing adalah mengoptimalkan website dengan SEO.
Sebab semakin banyak pelanggan yang mencari informasi di website Anda, peluang Anda untuk menghasilkan penjualan juga terbuka.
Untuk berhasil tidaknya program kampanye tersebut salah satunya dapat dilihat dari trafik website.
12. Branded vs. Non-Branded Traffic
Branded traffic adalah lalu lintas situs web apa pun yang berasal dari pengunjung ketika mereka mengetikkan kata kunci yang disertakan dengan referensi ke merek perusahaan atau nama Anda.
Sementara non-branded traffic adalah lalu lintas yang disebabkan oleh orang yang mencari kata kunci di sekitar produk atau layanan Anda.
Dengan kata lain, intent umumnya tidak mengenali merek Anda dan bahkan mau mengetahui tentang merek Anda setelah konten atau brand Anda muncul pada peringkat di SERP.
13. Keyword Rankings
Keyword Rankings adalah matrik KPI SEO yang mengacu pada posisi halaman web Anda dalam hasil pencarian di mesin penelusuran untuk permintaan pencarian kata kunci tertentu.
Satu halaman web dapat menentukan peringkat untuk beberapa kata kunci dan frasa pencarian yang relevan.
14. Backlinks
Backlinks adalah salah satu faktor KPI teratas Google. Secara umum, backlink adalah tautan dari halaman di satu situs web ke situs web Anda.
Di mana nantinya search console seperti Google akan menggunakan backlink untuk membantu menemukan halaman Anda dan memberikan peringkat terhadap konten yang Anda miliki.
15. Bounce Rate
KPI bounce rate adalah persentase pengunjung yang meninggalkan situs dari halaman entri mereka tanpa melihat halaman lain.
Dengan menggunakan metrik ini serta perhitungan durasi rata-rata pengunjung bertahan di situs web Anda (durasi sesi rata-rata), Anda dapat memahami apa yang dicari prospek Anda dan apakah Anda menyediakan konten yang tepat.
Hal ini dapat mendorong peningkatan “kualitas” lalu lintas situs web Anda.
Contoh KPI Digital Marketing Search Engine Marketing (SEM)
16. Cost Per Acquisition (CPA)
CPA merupakan biaya yang dikeluarkan terkait upaya untuk meyakinkan calon pelanggan untuk membeli produk yang ditawarkan.
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan ini tidak hanya untuk meyakinkan calon pelanggan saja, tapi juga biaya penelitian, produksi, hingga pemasaran.
Saat mengetahui seberapa banyak biaya yang perlu dikeluarkan untuk meyakinkan pelanggan, tentunya hal itu dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat strategi pemasaran yang lebih efektif.
17. Cost Per Click (CPC)
CPC merupakan biaya yang harus dibayarkan untuk setiap klik pada iklan yang ditayangkan. Dalam hal ini, Anda dapat menetapkan tawaran biaya per klik maksimum, yaitu biaya tertinggi yang harus dibayarkan untuk setiap klik pada iklan yang tayang.
Metrik ini penting untuk dipelajari jika Anda sedang melakukan kegiatan pemasaran agar Anda dapat mengatur budget pemasaran secara efektif.
18. Website-Traffic-to-Lead-Ratio
Contoh KPI marketing ini berfokus pada hubungan jumlah total pengunjung situs web yang telah berubah menjadi prospek sebenarnya.
Ini akan sangat berguna ketika Anda ingin menentukan kualitas lalu lintas di situs web Anda, terutama jika situs web tersebut merupakan alat yang dominan pada bisnis Anda (seperti SaaS atau e-commerce).
Untuk menghitung rasio lalu lintas situs web terhadap prospek, bagilah jumlah total pengunjung dengan jumlah prospek yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu.
Misalnya, jika Anda memiliki 100.000 pengunjung dan memperoleh 5.000 prospek, tingkat konversi Anda adalah 5%. Tujuannya adalah untuk meningkatkan tingkat konversi sebanyak mungkin tetapi mempertahankan biaya terendah untuk setiap prospek.
19. Cost Per Lead (CPL)
Cost per Lead adalah biaya yang dikeluarkan untuk setiap prospek. Matriks KPI ini merupakan hal yang penting untuk diketahui, terutama jika Anda menggunakan cara pemasaran secara online.
CPL berguna untuk mengukur efektivitas dari biaya kampanye pemasaran yang dilakukan secara online seperti pada Google Ads atau iklan pada media sosial.
Contoh KPI Content Marketing
20. Click Through Rate (CTR)
CTR adalah metrik KPI yang mengukur aktivitas pemasaran di platform online seperti Google AdWord, Facebook ads atau ranking pada pencarian google.
CTR ini merupakan rasio klik terhadap seluruh jumlah tayang atau seberapa sering iklan atau konten bisnis muncul dalam laman google.
Carilah rata-rata CTR untuk bidang bisnis Anda sebagai tolak ukur.
Untuk iklan berbayar, bandingkanlah CTR dari iklan yang berbeda untuk frasa kata kunci sama. Sementara untuk CTR organik, bandingkanlah judul dan meta deskripsi yang berbeda.
21. Average Time to Conversion
Average Time to Conversion adalah matrik yang menunjukkan rentang waktu antara kontak pertama pengunjung dan pelaksanaan tindakan target (konversi).
Jika tindakan target adalah pembelian, waktu konversi sesuai dengan panjang siklus penjualan.
Indikator pemasaran ini sangat berharga untuk B2B, namun juga penting untuk B2C.
22. Goal Conversion Rates
Tingkat konversi adalah poin persentase yang menunjukkan jumlah konversi dibagi dengan jumlah orang yang mengunjungi situs web Anda. Konversi sendiri dapat bervariasi dari bisnis ke bisnis.
Untuk itu, buatlah bagian yang berbeda pada situs website Anda untuk tipe konversi yang berbeda.
Hal ini penting terutama ketika Anda ingin melacak seberapa baik Anda mencapai tujuan Anda.
Baca juga: Apa itu Conversion Rate, dan Apa Pentingnya?
Contoh KPI Media Sosial Marketing
23. Impressions
Impressions adalah KPI media sosial yang dapat dilihat dengan mengetahui frekuensi postingan Anda ketika terlihat di feed atau linimasa seorang pengguna.
Namun, ini tidak berarti pengguna tersebut memerhatikan atau membaca postingan Anda secara seksama.
24. Jumlah Pengikut
Seperti namanya, metrik ini KPI digital marketing media sosial ini berisikan persentase jumlah pengikut yang Anda miliki, berapa pengikut yang bertambah dan berapa yang berkurang berdasarkan periode waktu tertentu.
25. Engagement Rate
Engagement Rate adalah matrik KPI untuk mengukur seberapa jauh keterlibatan prospek atau pelanggan pada setiap konten yang Anda bagikan di media sosial.
Keterlibatan yang dimaksud adalah reaksi mereka terhadap konten Anda seperti komentar, like, share, jumlah klik dan lainnya.
Cara menghitung tingkat keterlibatan, Anda harus membagi jumlah reaksi (berbobot) dengan jumlah tayangan atau tampilan.
26. Reach
Reach adalah matriks berisikan berapa banyak orang telah melihat kiriman Anda sejak diposting.
Jangkauan perubahan akan bergantung pada kapan audiens Anda online dan seberapa bagus konten yang Anda posting.
Lebih lanjut, metrik ini dapat memberikan gambaran tentang apa yang menurun audiens Anda berharga dan menarik bagi mereka.
27. Potential reach
Potential reach adalah KPI digital marketing dengan mengukur jumlah orang yang dapat melihat postingan selama periode pelaporan.
Dengan kata lain, jika salah satu pengikut Anda membagikan pos Anda dengan jaringan mereka, antara 2% dan 5% pengikut mereka akan menjadi faktor dalam jangkauan potensial pos Anda.
28. Likes
Sama seperti namanya, metrik ini berisikan jumlah likes yang diperoleh dari postingan Anda di media sosial. Pengukuran likes ini berguna untuk mengukur seberapa banyak konten yang Anda buat disukai oleh audiens.
29. Comments
Comments adalah salah satu metrik untuk menghitung berapa banyak komentar yang diberikan pada postingan Anda.
Namun perlu diingat, bahwasanya tidak setiap komentar memiliki sentimen positif, beberapa di antaranya ada yang negatif.
Jadi memiliki banyak komentar tidak selalu menjadi hal yang baik.
30. Average Engagement Rate
Metrik ini membagi semua keterlibatan yang diterima pada postingan Anda, termasuk likes, komentar, save, dan favorit, dengan jumlah total pengikut di saluran sosial Anda. Ini akan menunjukkan seberapa menarik, rata-rata, konten yang Anda miliki.
Bagaimana Cara Mengukur KPI Marketing?
Penting untuk mengukur KPI pemasaran secara konsisten dan menggunakannya sebagai panduan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran Anda. Selain itu, berikan ruang bagi fleksibilitas dan penyesuaian jika diperlukan dalam mengikuti tren pasar dan perubahan kebutuhan pelanggan.
Untuk mengukur Key Performance Indicators (KPI) pemasaran, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Susun Tugas Utama Individu
Pertama, Anda perlu memahami tugas inti beserta uraian pekerjaan individu bagi setiap karyawan. Berikan tugas yang yang sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.
Kemudian tuliskan tugas yang perlu dikerjakan serta ekspektasi yang Anda harapkan dari mereka. Review dan negosiasikan dengan supervisor apabila ada fungsi yang telah berubah.
2. Rancang Tugas Ad Hoc/Project
Selanjutnya, Anda harus memiliki grand design untuk mencapai target utama yang ingin dicapai dalam bisnis.
Buatlah tugas khusus atau proyek spesial yang tidak ada dalam uraian pekerjaan harian saat ini. Sebaiknya tugas Ad hoc ini difokuskan pada tugas-tugas khusus yang bersifat strategis dan penting.
3. Rancang Sasaran Kinerja (SK)
Tahapan ketiga adalah melihat kembali sasaran kinerja yang ingin dicapai. Apabila Anda belum memilikinya, ikuti langkah berikut untuk membuat rancangan sasaran kinerja:
- Pertama, lakukan review terhadap hasil yang diperoleh dari tahap 1 dan 2.
- Kedua, gabungkan dan sinergikan hasil-hasil itu, kemudian kembangkan Sasaran Kinerja (SK).
- Terkahir, kembangkan 5 – 8 sasaran kinerja untuk setiap individu.
4. Tentukan KPI Marketing dan Bobotnya
Setelah itu, Anda bisa menentukan KPI Marketing apa saja yang perlu diukur. Berikut cara untuk menetukan bobot KPI marketing:
- Setiap sasaran kinerja memiliki 1 atau 2 KPI.
- Kembangkan 5 – 10 KPI untuk seluruh sasaran kinerja.
- Dalam menentukan bobot setiap KPI, perhatikan hal-hal berikut ini:
- Prioritas – semakin tinggi prioritasnya, sebaiknya semakin besar bobotnya.
- Tingkat kesulitan untuk mencapai target: semakin sulit pencapaiannya, sebaiknya bobotnya semakin tinggi.
- Tingkat kredibilitas data pencapaian target: semakin kredibel, sebaiknya bobot semakin tinggi (kredibel artinya data pencapaian tidak mudah dimanipulasi).
5. Tentukan Target KPI Marketing
Gunakanlah metode SMART untuk menentukan target. Metode SMART adalah:
- Specific – sebaiknya penetapan target bersifat spesifik, misalnya 40 jam per karyawan per tahun.
- Measurable – terukur, misalnya 100%, atau 10 program.
- Achievable – dapat tercapai, challenging namun masih bisa tercapai.
- Relevan – target harus relevan dengan sasaran kinerja yang telah disusun.
- Time – target sebaiknya juga diberikan batasan waktu, misal naik 10 % di tahun 2018
Dasar penetapan target tersebut memperhatikan sebagai berikut:
- Baseline data (data pencapaian tahun sebelumnya)
- Data benchmark industri sejenis (data kinerja perusahaan lain dalam industri yang sama)
- Target dari stakeholders (target dari top manajemen)
6. Kumpulkan data yang relevan
Dalam rangka mengukur KPI pemasaran, Anda perlu mengumpulkan data yang relevan terkait dengan setiap KPI. Data ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti analitik situs web, platform media sosial, sistem manajemen pelanggan (CRM), atau survei pelanggan.
7. Analisis Data dan Evaluasi
Analisis data yang dikumpulkan untuk mengukur KPI pemasaran Anda. Kemudian, bandingkan hasil dengan target yang telah ditetapkan. Identifikasi tren, pola, atau perbedaan yang signifikan. Evaluasi keberhasilan Anda dalam mencapai tujuan pemasaran dan KPI yang telah ditetapkan.
8. Tindakan Perbaikan
Jika KPI tidak mencapai target, identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi dan tentukan tindakan perbaikan yang diperlukan. Misalnya, jika tingkat konversi penjualan rendah, Anda juga perlu memperbaiki halaman arahan atau melakukan perubahan pada strategi pemasaran Anda.
9. Lakukan Pelaporan dan Pemantauan berkala
Buat laporan berkala tentang KPI pemasaran Anda, dengan menyajikan data dan analisis untuk setiap KPI. Pelaporan ini dapat dilakukan mingguan, bulanan, atau sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Kemudian, pantau terus perkembangan KPI Anda dan lakukan tindakan perbaikan yang diperlukan.
Indikator Keberhasilan KPI Marketing
Indikator keberhasilan KPI dalam pemasaran menunjukkan sejauh mana Anda mencapai tujuan pemasaran yang telah ditetapkan. Berikut adalah beberapa indikator yang dapat menunjukkan keberhasilan KPI marketing:
- Pencapaian Target: Apakah KPI yang ditetapkan telah mencapai atau melebihi target yang ditentukan?
- Pertumbuhan Lalu Lintas Website: Apakah jumlah pengunjung situs web meningkat sesuai dengan target?
- Tingkat Konversi yang Baik: Apakah ada peningkatan dalam persentase pengunjung yang melakukan tindakan yang diinginkan, seperti pembelian atau pendaftaran?
- Pengembalian Investasi (ROI): Apakah keuntungan dari kampanye pemasaran lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan?
- Peningkatan Kesadaran Merek: Apakah terdapat peningkatan dalam kesadaran merek, yang bisa diukur melalui peningkatan pencarian merek atau peningkatan mention di media sosial?
- Keterlibatan Pengguna: Apakah ada peningkatan dalam keterlibatan audiens dengan konten, seperti likes, shares, dan komentar?
- Retensi dan Loyalitas Pelanggan: Apakah pelanggan tetap loyal dan terus berbisnis dengan Anda? Apakah ada peningkatan dalam tingkat retensi pelanggan?
- Pengurangan Biaya Akuisisi Pelanggan (CAC): Apakah biaya untuk memperoleh pelanggan baru menurun?
- Peningkatan Nilai Umur Pelanggan (CLV): Apakah nilai yang dihasilkan dari pelanggan selama masa berlangganan meningkat?
- Tingkat Kepuasan Pelanggan: Apakah ada peningkatan dalam kepuasan pelanggan, yang bisa diukur melalui survei atau umpan balik
Memantau indikator ini akan membantu Anda mengevaluasi efektivitas kampanye pemasaran dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Dapatkan Dashboard Terbaik untuk KPI Marketing Anda Sekarang!
Untuk memaksimalkan dan mengembangkan bisnis Anda secara optimal, Anda harus menggunakan sistem yang memiliki KPI dashboard terbaik untuk KPI dalam marketing. Sistem yang memiliki dashboard terbaik, bisa Anda dapatkan dengan mudah melalui Mekari Qontak.
Mekari Qontak menawarkan sebuah sistem CRM yang memiliki fitur KPI Managemen lengkap dengan sejuta manfaat. Salah satunya adalah untuk menyusun KPI marketing. Aplikasi CRM Mekari Qontak memiliki sistem Omnichannel yang mengintegrasikan aplikasi CRM dengan saluran atau aplikasi bisnis penting lain yang juga pengguna butuhkan.
Selain itu, Mekari Qontak telah berpengalaman dalam melayani 3500+ perusahaan atau bisnis-bisnis lokal berskala menengah dan besar. Mekari Qontak juga telah tersertifikasi ISO 27001 untuk memastikan keamanan informasi data pelanggan.
Jadi tunggu apa lagi? Yuk, Dapatkan FREE TRIAL aplikasi CRM Mekari Mekari Qontak selama 14 hari atau Konsultasi Gratis dengan tim Mekari Qontak sekarang!