Daftar isi
9 mins read

Cara Mengukur Sales Growth dan Tips Meningkatkan Penjualan

Tayang 26 Desember 2024
Diperbarui 10 Maret 2025
Cara Mengukur Sales Growth dan Tips Meningkatkan Penjualan
Cara Mengukur Sales Growth dan Tips Meningkatkan Penjualan

Sales growth mencerminkan kemampuan perusahaan menjual lebih banyak produk dengan harga kompetitif. Oleh sebab itu, mengukur sales growth penting untuk meramalkan keberhasilan di masa depan dengan memproyeksikan permintaan produk setiap bulan.

Pentingnya sales growth tidak hanya terletak pada dampaknya terhadap keuntungan perusahaan, tetapi juga pada kemampuannya untuk mencerminkan efektivitas strategi pemasaran dan penjualan yang diterapkan.

Lalu, bagaimana cara mengukur dan meningkatkan sales growth? Temukan jawabannya di artikel ini!

Apa itu Sales Growth?

Sales growth adalah peningkatan jumlah penjualan dalam suatu periode tertentu, yang sering kali dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Pertumbuhan penjualan ini bisa berupa peningkatan dalam jumlah unit yang terjual, pendapatan yang dihasilkan, atau bahkan jumlah pelanggan baru yang berhasil dijangkau.

Jika dalam perhitungan menunjukkan angka penjualan yang lebih tinggi daripada periode sebelumnya, artinya sales growth positif. Hal ini kemungkinan karena strategi yang Anda terapkan cukup baik, tinggal menyempurnakannya agar lebih optimal.

Sebaliknya, jika hasil perhitungan penjualan lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya, maka sales growth bisa dikatakan negatif. Hal ini menunjukan ada kesalahan dalam strategi bisnis yang harus segera diperbaiki.

Ketika bisnis tidak bisa mempertahankan pertumbuhan penjualan terus positif akan sangat berbahaya yang bisa berujung collapse. Oleh sebab itu, penting bagi bisnis untuk mengukur sales growth secara teratur.

Baca juga: Panduan Lengkap Sales dan Fungsinya

Bagaimana Cara Menghitung Sales Growth?

Menghitung sales growth merupakan hal yang penting bagi bisnis seperti penjelasan sebelumnya. Dalam menghitung pertumbuhan penjualan, bisnis perlu mengetahui jumlah penjualan awal dan akhir periode untuk membandingkannya.

Untuk lebih mudahnya bisa menggunakan rumus berikut:

Rumus Perhitungan

Sales Growth = ((Penjualan Akhir – Penjualan Awal) / Penjualan Awal) * 100%

Catatan:

  • Penjualan Akhir: total penjualan pada akhir periode yang Anda ukur,
  • Penjualan Awal: total penjualan pada awal periode yang sama.

Contoh Perhitungan

Sebagai contoh, perusahaan Z berhasil mendapatkan total penjualan Rp500 juta pada awal tahun. Kemudian di akhir tahun, penjualan meningkat menjadi Rp650 juta.

Berikut perhitungannya:

Sales Growth = ((Rp650 juta – Rp500 juta) / Rp500 juta) x 100%

= (Rp150 juta / Rp500 juta) x 100%

= 0.3 x 100

Sales Growth = 30%

Jadi, tingkat pertumbuhan penjualan perusahaan Z sebesar 30%. Angka tersebut menunjukkan peningkatan penjualan sebesar 30% selama satu tahun.

Faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Sales Growth?

Faktor yang Mempengaruhi Sales Growth

Selain jumlah penjualan, ada faktor lainnya yang mempengaruhi sales growth pada sebuah perusahaan. Faktor tersebut yang menyebabkan sulitnya membandingkan pertumbuhan penjualan perusahaan satu dengan perusahaan lainnya.

Berikut faktor yang mempengaruhi tingkat penjualan suatu perusahaan:

1. Target Penjualan

Faktor pertama adalah target penjualan dari setiap perusahaan yang berbeda. Misalnya perusahaan A membuat target ingin meningkatkan penjualan terus menerus. Sementarara perusahaan lain mungkin lebih fokus untuk mempertahankan tingkat penjualan hingga stabil.

Kedua tujuan tersebut mempengaruhi upaya setiap perusahaan untuk mencapainya. Perusahaan dengan target peningkatan penjualan cenderung memiliki strategi yang agresif.

Sementara itu, perusahaan yang ingin stabil biasanya fokus untuk mempertahankan kinerja yang baik dengan strategi yang telah teruji.

2. Ukuran Perusahaan

Selain target, besar kecilnya ukuran perusahaan juga mempengaruhi sales growth. Meskipun pertumbuhan penjualan di perusahaan kecil dan besar sama, tetapi nilai pemasukan yang didapatkan kedua perusahaan tersebut mungkin berbeda.

Sebagai contoh, perusahaan mikro memperoleh pendapatan sebesar Rp100 juta pada quarter 2. Kemudian pada quarter 3 mengalami peningkatan sebesar Rp120 juta. Jadi pertumbuhan penjualan sebesar 20%.

Sementara itu, perusahaan makro mendapat pemasukan sebesar Rp100 miliar pada quarter 2. Sementara pada quarter 3 mengalami peningkatan Rp110 miliar. Maka sales growth perusahaan makro tumbuh 10%.

Berdasarkan perhitungan di atas, terlihat pertumbuhan perusahaan makro lebih kecil daripada mikro. Namun, pendapatan atau uang yang perusahaan makro dapatkan lebih besar daripada perusahaan mikro.

3. Kompetitor

Faktor berikutnya terakhir adalah tingkat kompetisi dengan perusahaan lain. Ketika persaingan pada suatu pasar cukup tinggi, maka nilai pertumbuhan penjualan juga lambat.

Persaingan yang ketat di pasar dapat memengaruhi tingkat pertumbuhan penjualan. Perusahaan harus selalu mengikuti tren pasar dan strategi pesaing untuk tetap relevan dan dapat menarik lebih banyak pelanggan.

Contoh: Sebuah perusahaan yang mengadopsi teknologi terbaru atau menawarkan layanan pelanggan yang lebih baik dibandingkan pesaingnya mungkin akan mendapatkan keuntungan dalam hal penjualan.

Saat perusahaan kompetitor memiliki kinerja lebih baik dari perusahaan Anda maka akan berdampak negatif pada penjualan bisnis Anda. Dalam hal ini, penting juga untuk monitoring kompetitor agar bisa bersaing secara efektif di pasar yang sama.

4. Kualitas Produk atau Layanan

Produk yang berkualitas tinggi akan lebih mudah diterima oleh pasar dan memiliki peluang lebih besar untuk terjual dalam jumlah yang lebih banyak. Kualitas yang baik meningkatkan kepuasan pelanggan, yang pada gilirannya dapat menghasilkan pembelian ulang dan rekomendasi dari mulut ke mulut.

Sebagai Contoh, Sebuah perusahaan yang menjual smartphone dengan kualitas tinggi dan fitur unggulan cenderung mengalami pertumbuhan penjualan yang lebih baik dibandingkan dengan pesaing yang menawarkan produk dengan kualitas lebih rendah.

5. Harga yang Kompetitif

Harga kompetitif adalah strategi penetapan harga di mana perusahaan menetapkan harga produk atau layanan mereka berdasarkan harga yang ditawarkan oleh pesaing di pasar.

Tujuannya adalah untuk menarik pelanggan dengan memberikan nilai yang sebanding atau lebih baik dibandingkan dengan kompetitor, sambil tetap menjaga profitabilitas perusahaan.

Strategi harga ini sangat relevan di pasar yang memiliki banyak pemain atau di mana konsumen memiliki akses mudah untuk membandingkan harga, seperti di industri ritel, e-commerce, atau barang konsumsi.

Dalam konteks ini, harga kompetitif membantu perusahaan tetap relevan, menarik pelanggan baru, dan mempertahankan loyalitas pelanggan yang sudah ada.

Penetapan harga yang tepat adalah faktor penting dalam menarik pelanggan dan meningkatkan penjualan. Harga yang terlalu tinggi mungkin membuat produk tidak terjangkau bagi sebagian konsumen, sementara harga yang terlalu rendah bisa menurunkan persepsi kualitas produk

6. Reputasi dan Brand Awareness

Brand yang dikenal baik dan memiliki reputasi positif di mata konsumen lebih mudah untuk mendapatkan perhatian dan meningkatkan penjualannya. Konsumen cenderung lebih mempercayai merek yang sudah terbukti kualitas dan keandalannya.

Reputasi adalah persepsi atau pandangan umum yang dimiliki oleh masyarakat, pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya tentang suatu perusahaan, merek, atau produk.

Reputasi mencerminkan kepercayaan, kredibilitas, dan integritas yang telah dibangun oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu melalui interaksi mereka dengan pasar.Sedangkan Brand awareness adalah tingkat pengenalan konsumen terhadap suatu merek.

Hal tersebut mencerminkan sejauh mana merek diingat atau dikenali oleh konsumen ketika mereka membutuhkan produk atau layanan tertentu. Brand awareness merupakan langkah awal yang penting dalam perjalanan konsumen sebelum mereka memutuskan untuk membeli produk.

Strategi Meningkatkan Sales Growth

Terlepas dari faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan sales growth, setiap perusahaan tentu berusaha keras untuk meningkatkan penjualan. Oleh karena itu, kami membagikan tips menyusun strategi yang tepat untuk meningkatkan sales growth.

Ikuti langkah-langkah berikut:

1. Tetapkan Target yang Jelas dan Terukur

Langkah pertama yang paling penting adalah Anda harus menentukan target penjualan yang ingin dicapai. Pastikan target tersebut memiliki arah yang jelas dan bisa terukur. Tujuannya untuk memastikan Anda berada dalam jalur yang benar.

Misalnya target penjualan yang ingin perusahaan capai dalam satu tahun adalah meningkatkan sales growth 20% dari tahun sebelumnya. Dengan target tersebut, Anda bisa mulai merencanakan langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk mewujudkannya.

Baca juga: Cara Ampuh Mencapai Target Penjualan Bisnis, Dijamin Untung

2. Bangun Sales Pipeline yang Kuat

Setelah memiliki target yang jelas, langkah selanjutnya adalah membuat alur atau proses penjualan dalam bisnis. Kemudian tampilkan dalam visual yang mudah dipahami. Visualisasi alur penjualan dikenal juga sebagai sales pipeline.

Sales pipeline memecah tujuan penjualan besar Anda menjadi tugas-tugas kecil yang dapat dilacak dengan mudah. Melalui sales pipeline, Anda bisa mengetahui usaha apa yang sudah para perwakilan penjualan dan tim pemasaran Anda untuk mendorong pembelian.

Baca juga: Tahapan Sales Pipeline dan Cara Membuatnya

3. Meningkatkan Strategi Marketing

Langkah selanjutnya yang perlu Anda ambil adalah mengevaluasi strategi pemasaran Anda. Identifikasi saluran mana yang menghasilkan penjualan dan perubahan tren pasar yang terjadi.

Hal tersebut dikarenakan preferensi dan nilai konsumen berubah dengan sangat cepat. Jadi saat Anda mengalami kesulitan penjualan yang rendah, maka waktu yang tepat untuk memperbaiki strategi marketing Anda agar sesuai permintaan pasar.

4. Meningkatkan Customer Experience

Selain strategi pemasaran, Anda juga perlu meningkatkan pengalaman pelanggan. Cobalah untuk membangun hubungan dengan komunikasi yang dipersonalisasi.

Hal tersebut tidak akan bisa dengan sikap impersonal dan kaku yang akan membuat calon pelanggan Anda kecewa dan menghilang.

Manfaatkan saluran media sosial yang banyak pelanggan Anda gunakan. Hadir dan dekati mereka melalui saluran tersebut dengan konten edukasi yang menghibur. Jangan lupa untuk memberikan respon cepat setiap permintaan pelanggan.

5. Mengelola Hubungan Pelanggan CRM

Jika Anda merasa kesulitan untuk membangun hubungan dengan pelanggan, Anda bisa mendapat bantuan dari Aplikasi CRM (Customer Relationship Management).

Menurut studi Pardot bahwa tanpa platform CRM, sekitar 79% prospek pemasaran tidak berhasil dikonversi menjadi penjualan. Dan, sebuah sistem CRM biasanya menghasilkan 30% lebih banyak konversi.

Fakta tersebut menjadi alasan kuat untuk menggunakan aplikasi CRM. Jika Anda masih ragu, mungkin Anda perlu mengetahui fakta lainnya bahwa CRM juga memberikan manfaat lainnya seperti berikut:

  • Mendatangkan calon pelanggan, membuat buyer persona, dan meningkatkan tingkat konversi.
  • Mengambil keputusan berdasarkan data yang akurat dan laporan analisis langsung.
  • Menyederhanakan dan mengoptimalkan langkah-langkah penjualan Anda.
  • Otomatisasi alur kerja pemasaran dan penjualan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi.
  • Retensi pelanggan yang lebih baik dan pengalaman pelanggan yang lebih baik.

Baca juga: Daftar Software Aplikasi CRM Terbaik untuk Bisnis

6. Perkuat Tim Penjualan

Selanjutnya, Anda juga perlu membenahi sumber daya yang Anda miliki. Dalam hal ini, Anda perlu memperkuat tim penjualan Anda agar lebih produktif.

Jika Anda benar-benar ingin melihat tim sales Anda tumbuh, Anda bisa menawarkan kursus dan seminar untuk meningkatkan selling skill merdeka. Seminar dan sesi pelatihan dapat mengajarkan teknik baru untuk meningkatkan kinerja mereka secara keseluruhan.

Pelatihan tersebut akan membantu menghasilkan pertumbuhan penjualan yang berdampak langsung pada reputasi perusahaan Anda.

Baca juga: Mengenal Program Sales Training yang Tepat untuk Perusahaan

7. Menganalisis Data dan Melacak Kemajuan

Langkah terakhir yang tak boleh terlewatkan adalah mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan Anda mencapai target penjualan secara berkala. Jika Anda mengalami penjualan yang rendah, penting untuk mengevaluasi sistem Anda dan merevisinya apabila diperlukan.

Sebagian besar strategi penjualan dan pemasaran modern melibatkan analisis rutin untuk melihat apakah sistem mereka bekerja dengan baik. Tanpa analisis, Anda tidak akan dapat menemukan kekurangan dan memperbaikinya untuk meningkatkan hasil keseluruhan.

Tingkatkan Pertumbuhan Sales Growth Bisnis Anda Sekarang

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengukuran sales growth bisa dilakukan secara berkala. Tujuannya untuk memprediksi kesuksesan bisnis di masa mendatang. Sales growth positif menunjukkan bisnis berada di jalur yang benar.

Sementara sales growth negatif memerlukan perbaikan strategi pemasaran dan penjualan segera. Bisnis perlu menyusun kembali strategi mereka agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan tren pasar.

Mekari Qontak menawarkan aplikasi sales CRM terbaik di Indonesia yang membantu mengelola interasi pelanggan.

Berdasarkan interaksi tersebut, bisnis bisa mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan tren yang sedang diminati di pasar. Hal ini memudahkan dalam penyusunan strategi bisnis lebih efektif untuk meningkatkan sales growth.

Konsultasikan Kebutuhan bisnis Anda dengan tim ahli Mekari Qontak secara gratis dengan Hubungi Kami di sini.

Kategori : Sales
WhatsApp WhatsApp Sales