
- B2B marketing berfokus pada strategi pemasaran antarperusahaan, bukan langsung ke konsumen akhir
- Strategi ini membantu bisnis membangun hubungan jangka panjang dan prospek berkualitas tinggi
- Jenis-jenisnya meliputi digital marketing, content marketing, ABM, hingga event marketing
- Contoh suksesnya dapat dilihat dari Semrush, Adobe, dan Amazon yang memanfaatkan konten dan data-driven marketing
- Mekari Qontak hadir sebagai solusi CRM omnichannel untuk mengoptimalkan strategi B2B di era digital
Dalam dunia bisnis modern, interaksi yang sebelumnya hanya terjadi terjadi antara perusahaan dan konsumen, kini meluas sehingga memungkinkan terjadinya interaksi antarperusahaan atau yang dikenal dengan B2B (Business-to-Business) marketing.
Strategi B2B berfokus pada membangun hubungan jangka panjang sambil menciptakan nilai bisnis yang berkelanjutan antara penyedia (bisnis 1) dan pembeli layanan (bisnis 2).
Melalui artikel ini, Mekari Qontak akan mengulas lengkap seputar B2B marketing, mulai dari definisi, tujuannya, jenis-jenis strategi yang umum digunakan, hingga contoh penerapan sukses dari brand global seperti Semrush, Adobe, dan Amazon.
Apa Itu B2B Marketing?
B2B marketing (Business-to-Business marketing) adalah strategi pemasaran yang berfokus pada penjualan produk atau layanan dari satu bisnis ke bisnis lainnya.
Tidak seperti B2C (Business-to-Consumer) yang menargetkan konsumen akhir, B2B marketing berfokus pada upaya pemasaran yang menargetkan perusahaan lain sebagai pembeli.
Pendekatan B2B marketing biasanya melibatkan proses penjualan yang lebih panjang dan kompleks, karena keputusan pembelian melibatkan banyak pihak di dalam perusahaan seperti manajer, eksekutif, dan tim procurement.
Oleh karena itu, selain membutuhkan komunikasi yang konsisten, strategi ini perlu berfokus pada pembangunan hubungan jangka panjang (relationship building) dan solusi yang spesifik sesuai kebutuhan operasional klien bisnis.
Baca juga: Pengertian dan Perbedaan B2B dan B2C yang perlu Anda ketahui!
Tujuan B2B Marketing
Setiap strategi pemasaran B2B memiliki tujuan yang jelas untuk membantu bisnis bertumbuh. Berikut beberapa tujuan utama yang perlu dipahami sebelum menyusun strategi B2B marketing yang efektif:
1. Mendapatkan Leads dan Prospek Berkualitas
Tujuan utama B2B marketing adalah menarik calon pelanggan potensial yang benar-benar relevan dengan bisnis atau sering juga disebut leads. Dengan pendekatan yang tepat, bisnis Anda dapat menjangkau audiens yang memiliki peluang konversi tinggi.
Baca juga: Cara Efektif Mengubah Leads Menjadi Pelanggan Setia
2. Membangun Brand Awareness Bisnis
Melalui kampanye digital, konten edukatif, dan media sosial, B2B marketing membantu bisnis Anda dikenal lebih luas di pasar. Dengan brand awareness yang kuat, peluang bisnis agar dipercaya sebagai penyedia solusi yang baik akan semakin besar.
3. Meningkatkan Penjualan Produk
Tujuan strategi B2B yang selanjutnya adalah untuk mendorong peningkatan konversi. Hal ini terjadi jika penawaran yang disesuaikan dengan kebutuhan klien berjalan efektif.
Jika diperlukan, penting untuk bisnis Anda menggunakan sistem CRM dan otomatisasi pemasaran, tujuannya agar proses penjualan bisa menjadi lebih cepat dan efisien.
4. Membangun Hubungan Bisnis dengan Mitra
Sekadar informasi, sebenarnya B2B marketing tidak hanya berfokus pada transaksi, tetapi juga menciptakan hubungan jangka panjang dengan klien bisnis. Pendekatan ini membantu menjaga loyalitas mitra bisnis dan membuka peluang kerja sama baru.
Baca juga: Cara Membangun dan Menjaga Loyalitas Pelanggan Agar Bisnis Makin Cuan
5. Mengoptimalkan Proses Pemasaran dan Penjualan
B2B marketing harus berfokus dalam menghasilkan calon klien yang benar-benar potensial (high-quality lead). Dengan begitu, nantinya semua kegiatan marketing akan selaras. Pada akhirnya, hasilnya akan dirasakan ketika tim sales closing deal atau mencapai kesepakatan bisnis.
Manfaat B2B Marketing untuk Pertumbuhan Bisnis
Selain membantu bisnis menjangkau audiens yang lebih tepat, B2B marketing juga memberikan dampak nyata terhadap pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis. Berikut beberapa di antaranya:.
1. Meningkatkan Visibilitas Situs Web Perusahaan
Dalam praktik B2B marketing, bisnis Anda perlu memanfaatkan strategi digital marketing seperti SEO (Search Engine Optimization) dan konten edukatif. Tujuannya agar bisnis lebih mudah ditemukan di mesin pencari seperti Google.
Strategi ini juga dapat membantu bisnis meningkatkan peluang mendapatkan prospek baru dan memperkuat visibilitas online perusahaan.
2. Memperkuat Kepercayaan dan Kredibilitas Bisnis
Dengan membuat konten berkualitas diiringi dengan komunikasi yang profesional, hal ini akan menciptakan citra perusahaan yang terpercaya di mata calon mitra bisnis. Kredibilitas yang baik ini juga akan mempermudah proses negosiasi sehingga keputusan pembelian bisa diambil lebih cepat.
Baca juga: Cara Efektif Tingkatkan Kredibilitas Bisnis di Mata Pelanggan
3. Menciptakan Pengalaman Pelanggan yang Lebih Personal
Melalui data dan insight pelanggan, bisnis dapat menyesuaikan pesan dan penawaran sesuai kebutuhan spesifik klien. Selain meningkatkan pengalaman pelanggan, pendekatan personal seperti ini secara progresif meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
4. Mendukung Pertumbuhan Bisnis
Manfaat lain dari strategi B2B marketing adalah kesempatan bertumbuhnya bisnis. Hal ini dapat terjadi jika strategi berjalan konsisten dengan didukung oleh sales pipeline yang terukur.
Pada gilirannya, bisnis akan dapat menjaga stabilitas pertumbuhan di setiap tahap dan membuka peluang bisnis untuk menjalin kerja sama baru sekaligus menjangkau pasar yang lebih luas.
5. Menghemat Biaya Pemasaran
Dengan memanfaatkan otomatisasi secara efektif diikuti dengan penargetan yang tepat, biaya promosi akan dapat ditekan tanpa mengurangi hasilnya. Dengan begitu, setiap aktivitas pemasaran menjadi lebih efisien dan memberikan ROI (Return of Investment) yang lebih tinggi.
Perbedaan B2B dan B2C dalam Marketing
Berikut perbedaan antara B2B dengan B2C yang dibedakan melalui beberapa aspek.
Perbandingan | B2B (Business-to-Business) | B2C (Business-to-Consumer) |
---|---|---|
Fokus Utama | Menargetkan perusahaan atau organisasi sebagai pelanggan utama. | Menargetkan individu atau konsumen akhir secara langsung. |
Tujuan | Membangun hubungan jangka panjang dan menciptakan nilai bisnis berkelanjutan. | Mendorong pembelian cepat dan meningkatkan volume transaksi. |
Alat yang Digunakan | CRM, email marketing, webinar, account-based marketing, dan sales automation. | Media sosial, iklan digital, influencer marketing, dan e-commerce. |
Metrik Kinerja (KPI) | Jumlah prospek berkualitas, tingkat konversi B2B, dan retensi klien. | Traffic, engagement, conversion rate, dan penjualan langsung. |
Pengambil Keputusan | Melibatkan banyak pihak seperti manajer, direktur, hingga tim procurement. | Biasanya hanya satu individu atau keluarga yang membuat keputusan. |
Jumlah Pelanggan | Jumlah pelanggan lebih sedikit namun bernilai tinggi. | Jumlah pelanggan banyak dengan nilai transaksi yang lebih kecil. |
Pembaruan Produk & Konten | Fokus pada edukasi, studi kasus, dan solusi bisnis yang relevan. | Fokus pada promosi, tren pasar, dan kebutuhan gaya hidup. |
Proses Pembelian | Lebih panjang, melibatkan riset dan evaluasi mendalam. | Lebih singkat, sering kali didorong oleh emosi dan impulsif. |
Durasi Hubungan Pelanggan | Hubungan jangka panjang dengan kontrak atau kemitraan. | Hubungan jangka pendek, bergantung pada kepuasan pelanggan. |
Jenis-Jenis B2B Marketing
Setiap jenis B2B marketing memiliki fungsi yang berbeda untuk menjangkau target audiens secara lebih efektif. Berikut beberapa jenis B2B marketing yang umum digunakan oleh berbagai perusahaan di era digital saat ini.
1. Pemasaran Kampanye (Campaign Marketing)
Campaign marketing memiliki fokus pada aktivitas/kegiatan promosi yang dirancang khusus untuk mencapai tujuan tertentu, seperti launching produk atau peningkatan awareness.
Jenis ini biasanya dilakukan secara terencana dan terukur melalui kombinasi channel seperti email, media sosial, iklan digital, dll.
2. Pemasaran Digital (Digital Marketing)
Untuk menjangkau calon klien, jenis pemasaran ini memanfaatkan berbagai channel online seperti website, SEO, SEM, hingga media sosial. Cara ini dinilai efektif untuk memperluas jangkauan pasar dan menghasilkan prospek berkualitas dengan biaya yang lebih efisien.
Baca juga: Tools Digital Marketing Terbaik untuk Kelola Pemasaran Bisnis
3. Pemasaran Konten (Content Marketing)
Selanjutnya ada content marketing. Content marketing bertujuan untuk memberikan edukasi dan nilai tambah kepada audiens melalui artikel, e-book, video, atau webinar. Strategi ini membangun kepercayaan jangka panjang dan memperkuat posisi perusahaan sebagai otoritas di bidangnya.
4. Pemasaran Berbasis Akun (Account-Based Marketing / ABM)
ABM (Account-Based Marketing) menargetkan bisnis dengan potensi besar untuk menjadi pelanggan. Strategi ini dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik calon klien sekaligus menghasilkan tingkat konversi yang lebih tinggi.
5. Pemasaran Acara (Event Marketing)
Pemasaran acara diperlukan untuk membangun relasi bisnis secara langsung. Jenis pemasaran ini mencakup kegiatan seperti seminar, pameran, atau konferensi untuk membangun relasi bisnis secara langsung.
Event marketing efektif untuk memperkenalkan produk sambil berdiskusi dengan calon mitra, sehingga pada gilirannya akan memperkuat kredibilitas bisnis Anda di industri.
Baca juga: Mengenal Event Marketing, Jenis, Strategi dan Contohnya
6. Pemasaran Kemitraan & Saluran (Partnership & Channel Marketing)
Bertujuan untuk memperluas jangkauan bisnis, strategi pemasaran ini melibatkan kolaborasi dengan mitra atau distributor. Dengan strategi ini, bisnis dapat mengoptimalkan distribusi produk dan mempercepat pertumbuhan penjualan melalui kerja sama strategis.
Baca juga: Partnership Marketing: Definisi, Jenis, Manfaat, Contoh, dan Tips untuk Bisnis
7. Pertumbuhan Berbasis Produk (Product-Led Growth / PLG)
Terakhir ada PLG atau Product-Led Growth. Strategi ini menempatkan produk sebagai alat utama untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Pelanggan dapat merasakan manfaat secara langsung lewat pengalaman produk yang unggul, sehingga cara ini efektif untuk mempercepat proses akuisisi dan retensi.
Tahapan B2B Marketing
Agar strategi B2B marketing berjalan efektif, setiap bisnis perlu mengikuti tahapan yang sistematis. Berikut langkah-langkah utama yang perlu diperhatikan dalam menjalankan B2B marketing.
1. Kembangkan Visi dan Tujuan Bisnis Jangka Panjang
Langkah awal dalam tahapan B2B marketing adalah menetapkan visi dan sasaran strategis yang ingin dicapai. Nantinya, tujuan ini akan menjadi panduan untuk menyusun arah kampanye dan menentukan indikator keberhasilan (KPI).
2. Tentukan Brand Positioning
Selanjutnya, bisnis Anda perlu menentukan brand positioning di pasar agar lebih mudah diingat oleh target audiens. Positioning yang jelas dapat membantu bisnis Anda dalam menciptakan diferensiasi dari kompetitor dan membangun kepercayaan mitra bisnis.
Baca juga: Unique Selling Proposition: Arti, Manfaat, Contoh dan Cara Menentukannya
3. Definisikan Pasar dan Buyer Persona
Analisis pasar dan identifikasi persona tiap klien sangat penting untuk memahami siapa target yang paling tepat. Dengan data ini, bisnis Anda akan lebih mudah dalam menyesuaikan pesan pemasaran dan saluran komunikasi agar lebih efektif.
4. Lakukan Analisis Kompetitor
Tahapan ini merupakan salah satu yang terpenting. Mempelajari strategi pesaing berguna untuk membantu bisnis menemukan peluang baru dan menghindari kesalahan yang sama. Dengan analisis ini juga, dapat memberikan wawasan tentang tren industri yang bisa dimanfaatkan untuk memperkuat posisi merek.
Baca juga: Mengenal Analisis Kompetitor, Tujuan, Manfaat dan Cara Membuatnya
5. Identifikasi Taktik dan Saluran Pemasaran
Pilih taktik yang paling relevan seperti content marketing, email marketing, atau kampanye digital. Dengan memilih saluran pemasaran yang tepat, bisnis Anda akan memiliki peluang lebih besar dalam menjangkau calon klien B2B.
6. Buat Aset dan Jalankan Kampanye
Setelah strategi siap, buat aset pemasaran seperti konten, iklan, atau landing page pada website yang menarik dan informatif. Jalankan kampanye pemasaran secara konsisten agar awareness semakin terbangun sehingga bisa mendatangkan prospek berkualitas.
7. Pengukuran dan Peningkatan Berkelanjutan
Tahap akhir adalah mengevaluasi hasil dari setiap kampanye. Tahapan ini sangat penting untuk menilai seberapa efektif pemasaran yang sudah dijalankan. Didukung dengan analitik yang tepat, bisnis Anda dapat melakukan optimasi berkelanjutan agar strategi B2B semakin efisien dan relevan.
Contoh Sukses Penerapan B2B Marketing
Berikut beberapa contoh sukses penerapan B2B marketing dari merek global yang berhasil memanfaatkan pendekatan digital, konten, dan kampanye terintegrasi untuk memperkuat hubungan bisnis serta meningkatkan penjualan.
1. Semrush: Membangun Otoritas Melalui B2B Content Marketing
Sebagai salah satu platform SEO dan digital marketing terkemuka, Semrush sukses menerapkan strategi B2B content marketing untuk menarik dan “mendidik” audiens bisnis mereka.
Semrush secara konsisten mempublikasikan artikel edukatif, laporan industri, webinar, dan studi kasus yang relevan dengan tantangan marketer B2B seperti optimasi SEO, analisis kompetitor, atau strategi paid campaign.
Dengan strategi ini, Semrush berhasil memposisikan dirinya bukan hanya sebagai market leader untuk tools/software SEO, melainkan juga sebagai sumber pengetahuan terpercaya di dunia digital marketing.
Konten yang mereka buat tidak hanya berfungsi sebagai alat promosi, tetapi juga membangun kepercayaan jangka panjang dan membantu calon pelanggan memahami nilai produk mereka sebelum membeli.
Baca juga: B2B Content Marketing: Cara Membuat dan Contoh untuk Menarik Calon Pelanggan
2. Adobe: Menggabungkan Kampanye Kreatif dan Digital Engagement
Adobe menerapkan strategi B2B marketing campaign yang memadukan storytelling, pengalaman digital, dan personalisasi pesan untuk menjangkau bisnis di berbagai industri.
Melalui kampanye seperti “Adobe Experience Cloud”, mereka menekankan bagaimana solusi Adobe dapat membantu perusahaan dalam memahami dan melayani pelanggan dengan lebih baik.
Selain marketing campaign, Adobe juga memanfaatkan instrumen B2B marketing lain seperti media sosial dan event virtual. Cara ini mereka manfaatkan untuk memperluas jangkauan audiens profesional.
Dengan konten yang relevan dan didukung dengan pendekatan data-driven, Adobe mampu menciptakan pengalaman pelanggan yang kuat sekaligus meningkatkan loyalitas brand di kalangan bisnis.
Baca juga: Apa itu Konten Digital? Ini Manfaat dan Contoh Penggunaannya pada Bisnis
3. Amazon Business: Meningkatkan Efisiensi B2B Melalui Solusi Digital
Sebagai unit bisnis B2B dari Amazon, Amazon Business menunjukkan bagaimana perusahaan e-commerce juga dapat melayani kebutuhan perusahaan lewat perluasan modelnya.
Mereka menawarkan fitur seperti pembelian massal, akun multi-user, dan laporan pengeluaran guna membantu perusahaan mengelola belanja operasional dengan efisien.
Amazon Business tidak hanya berfokus pada layanan, tetapi juga menggunakan strategi digital marketing B2B berbasis data untuk menawarkan rekomendasi produk yang relevan kepada pelanggan perusahaan.
Dengan begitu, Amazon Business berhasil menciptakan pengalaman B2B yang cepat, transparan, dan bernilai bagi konsumen lewat kemampuannya dalam menggabungkan kemudahan berbelanja online dengan efisiensi operasional.
Tingkatkan Strategi B2B Marketing dengan Mekari Qontak
Meningkatkan efektivitas strategi B2B marketing bukan hal yang mudah, oleh karena itu dibutuhkannya sistem yang mampu menyatukan komunikasi, data pelanggan, dan aktivitas penjualan dalam satu platform.
Di sinilah Mekari Qontak hadir sebagai solusi yang membantu bisnis menjalankan pemasaran B2B secara lebih efisien dan terukur.
Melalui solusi Qontak 360-nya, Mekari Qontak membantu perusahaan agar dapat mengelola prospek, memantau interaksi pelanggan, dan menganalisis performa kampanye dengan mudah.
Fitur seperti CRM omnichannel, WhatsApp Business API, dan automation workflow mempermudah tim marketing dan sales bekerja lebih sinkron dengan minim hambatan komunikasi.
Optimalkan seluruh siklus B2B marketing melalui Mekari Qontak 360. Segera konsultasikan kebutuhan bisnis Anda di sini untuk mendapatkan solusi CRM yang terukur dan mempercepat pertumbuhan bisnis Anda!
Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang B2B Marketing (FAQ)
Apa saja jenis-jenis pasar B2B (B2B markets)?
Apa saja jenis-jenis pasar B2B (B2B markets)?
Secara umum, terdapat empat jenis pasar B2B utama. Pertama, pasar produsen, yaitu bisnis yang membeli bahan baku atau komponen untuk diolah menjadi produk baru. Kedua, pasar reseller, seperti distributor atau grosir yang membeli produk untuk dijual kembali.
Ketiga, pasar institusi, mencakup organisasi non-profit, pendidikan, atau lembaga pemerintah yang membutuhkan produk atau layanan dalam skala besar. Terakhir, pasar jasa, di mana perusahaan saling menawarkan layanan profesional seperti teknologi, logistik, dan konsultasi bisnis.
Perusahaan apa saja yang cocok menggunakan B2B marketing?
Perusahaan apa saja yang cocok menggunakan B2B marketing?
B2B marketing cocok untuk perusahaan yang menjual produk atau layanan ke bisnis lain, bukan langsung ke konsumen akhir. Contohnya termasuk perusahaan teknologi, software SaaS, distributor bahan baku, penyedia alat industri, dan agensi pemasaran.
Selain itu, bisnis di sektor keuangan, pendidikan, logistik, dan manufaktur juga bisa memanfaatkan B2B marketing untuk memperluas jaringan mitra dan menjalin kemitraan jangka panjang. Strategi ini efektif bagi bisnis yang memiliki proses penjualan kompleks dan keputusan pembelian melibatkan banyak pihak.
Bagaimana cara mengukur keberhasilan kampanye B2B marketing?
Bagaimana cara mengukur keberhasilan kampanye B2B marketing?
Keberhasilan kampanye B2B marketing dapat diukur melalui beberapa metrik utama. Pertama, jumlah leads berkualitas (Qualified Leads) yang dihasilkan dari kampanye digital atau konten. Kedua, conversion rate atau tingkat konversi dari prospek menjadi pelanggan.
Selain itu, bisnis juga dapat memantau Customer Acquisition Cost (CAC), Return on Investment (ROI), serta tingkat retensi pelanggan untuk mengukur efektivitas jangka panjang. Dengan sistem CRM seperti Mekari Qontak, seluruh data ini bisa dianalisis secara real-time sehingga pengambilan keputusan lebih akurat dan berbasis data.