
- OTP (One Time Password) adalah kode keamanan unik yang hanya dapat digunakan satu kali dan berfungsi untuk memverifikasi identitas pengguna saat login, transaksi, atau perubahan data penting.
- Fungsi utama OTP dalam bisnis adalah memberikan lapisan keamanan tambahan untuk mencegah akses tidak sah, menjaga kepercayaan pelanggan, serta mendukung kepatuhan terhadap regulasi keamanan data.
- Manfaat OTP mencakup perlindungan dari penipuan online, kemudahan penggunaan di berbagai platform (SMS, email, WhatsApp, authenticator app), dan peningkatan loyalitas pelanggan karena sistem yang lebih aman.
- Jenis-jenis OTP meliputi pengiriman melalui SMS, email, panggilan suara, push notification, WhatsApp, hingga aplikasi autentikasi seperti Google Authenticator.
- Implementasi OTP kini menjadi standar keamanan digital di berbagai industri, seperti e-commerce, fintech, SaaS, dan CRM.
Pernahkah Anda diminta memasukkan kode sebelum bisa login ke aplikasi atau website? Kode tersebut disebut juga OTP. Umumnya, OTP berperan sebagai kunci dalam menjaga keamanan data pelanggan.
Kini, penggunaan kode OTP telah menjadi hal yang umum di berbagai platform digital. Peningkatan kasus kejahatan siber di Indonesia membuat banyak perusahaan menerapkan sistem OTP sebagai lapisan keamanan tambahan setiap kali pelanggan masuk ke akun mereka.
Dalam artikel ini, Mekari Qontak akan mengupas tuntas seputar apa itu OTP, fungsi, jenis hingga contoh penggunaan kode OTP dalam bisnis. Simak artikel ini hingga tuntas!

Apa itu OTP (One Time Password)?
OTP (One Time Password) adalah kode keamanan unik yang hanya dapat digunakan sekali untuk masuk ke suatu jaringan atau layanan. Tujuannya adalah untuk memverifikasi identitas pengguna saat melakukan transaksi online atau ketika login ke website atau aplikasi.
Berbeda dengan kata sandi biasa yang bersifat tetap, OTP bersifat dinamis dan berubah setiap kali digunakan, sehingga sangat sulit diretas oleh pihak yang tidak berwenang.
OTP umumnya berisi 6 digit kode unik sekali pakai. Kode tersebut akan dikirimkan ke pengguna melalui SMS, email, pesan suara hingga aplikasi WhatsApp.
Bagi bisnis, terutama yang bergerak di dunia digital seperti e-commerce, fintech, SaaS, hingga platform keanggotaan, penggunaan OTP bukan hanya soal keamanan.
OTP juga menjadi alat penting dalam menjaga kepercayaan pelanggan, karena memberikan rasa aman saat mereka melakukan login, pembelian, atau konfirmasi data pribadi secara online.
Baca juga: Apa Itu Autentikasi? Pengertian, Jenis, dan Pentingnya dalam Keamanan Data
Fungsi OTP dalam Bisnis
Selain keamanan data, fungsi OTP (One Time Password) dalam bisnis juga mencakup aspek kepercayaan pelanggan, efisiensi operasional, dan reputasi brand.
Secara umum, fungsi paling mendasar dari OTP adalah memastikan bahwa hanya pengguna sah yang bisa mengakses akun atau sistem tertentu.
Selain itu, OTP juga digunakan untuk mengonfirmasi transaksi sensitif, seperti pembayaran, perubahan data, atau penarikan dana dalam sektor e-commerce, fintech, atau SaaS.
Ketika bisnis menerapkan sistem OTP, pelanggan merasa aman karena aktivitas mereka dilindungi oleh lapisan keamanan tambahan. Ini bisa meningkatkan customer trust, loyalitas, dan citra profesional brand di mata pengguna.
Baca juga: Service Quality: Pengertian, Elemen, dan Strategi untuk Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan
Manfaat Penggunaan OTP untuk Bisnis dan Pelanggan
One-Time Password memanfaatkan banyak media untuk menjangkau pengguna di seluruh dunia. Hal ini membuatnya mudah diakses dan ramah pengguna.
Berikut ini beberapa manfaat penggunaan kode OTP.
1. Memberikan Perlindungan Ekstra dari Akses Tidak Sah
Manfaat utama penggunaan OTP adalah kemampuannya memberikan lapisan keamanan tambahan terhadap risiko yang muncul akibat kata sandi yang lemah.
Kode OTP terdiri dari enam digit angka acak yang hanya berlaku dalam waktu singkat, sehingga membuat pelaku kejahatan digital harus menebak kombinasi yang tepat sebelum kode tersebut kedaluwarsa.
Secara matematis, terdapat 10 kemungkinan angka untuk setiap posisi, dan dengan enam digit, total kombinasi yang mungkin mencapai satu juta variasi (10x10x10x10x10x10).
Artinya, peluang seseorang menebak OTP dengan benar hanyalah 1 banding 1.000.000 atau sekitar 0,000001%. Hal tersebut menjadikan sistem ini sangat sulit ditembus oleh pihak yang tidak berwenang.
2. Mencegah Penipuan Online
Manfaat lain dari penggunaan OTP adalah membantu pelanggan terhindar dari berbagai bentuk penipuan online, bahkan jika pelaku kejahatan berhasil menebak kode dengan benar.
Saat seseorang yang tidak sah mencoba mengakses akun Anda, sistem akan mengirimkan OTP kepada Anda sebagai pemilik akun yang sebenarnya.
Kondisi ini menjadi tanda mencurigakan bagi pengguna, sehingga Anda dapat segera mengambil tindakan pencegahan. Contohnya, dengan mengamankan akun dan memperbarui kata sandi sebelum terjadi penyalahgunaan lebih lanjut.
Baca juga: Modus Penipuan WhatsApp yang Marak Terjadi Saat Ini
3. Meningkatkan Kepercayaan dalam Transaksi Digital
Kode OTP yang dikirim langsung ke nomor ponsel atau alamat email terdaftar memastikan bahwa hanya pemilik akun yang sah yang dapat mengaksesnya.
Dengan sistem ini, pengguna dapat dengan mudah mengenali dan menindak aktivitas mencurigakan hanya dengan satu klik.
Memiliki kendali penuh atas akses akun membuat pengguna tidak perlu lagi khawatir terhadap risiko pencurian data pribadi secara online. Rasa aman inilah yang pada akhirnya menumbuhkan kepercayaan dalam melakukan transaksi digital.
Hal ini juga diperkuat dengan Adobe Trust Report 2022 yang menyatakan bahwa 73% pelanggan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi ketika informasi dan akun mereka aman.
4. Kemudahan Penggunaan
Solusi autentikasi multifaktor seperti OTP menawarkan keamanan yang mudah diterapkan sekaligus memberikan pengalaman pengguna yang mulus. Kode OTP dapat diterima dengan cepat melalui saluran komunikasi yang paling nyaman bagi pengguna.
Sebagai contoh, OTP melalui WhatsApp memungkinkan pengguna menerima kode verifikasi langsung di aplikasi WhatsApp. Selain praktis dan cepat, WhatsApp juga merupakan saluran komunikasi yang sangat familiar sehingga pengguna tidak perlu mengunduh aplikasi tambahan.
5. Tersedia di Berbagai Platform
Kemudahan penggunaan OTP didukung oleh adanya integrasi API (Application Programming Interface) yang memungkinkan pengiriman kode ke berbagai saluran komunikasi.
Dengan begitu, bisnis dapat memilih kanal yang paling sering digunakan oleh pelanggan mereka. Hal ini bertujuan untuk memastikan kode OTP tersampaikan dengan cepat dan efisien.
Perbedaan OTP dan PIN
Terkadang, masih banyak pengguna yang menggunakan istilah OTP dan PIN secara bergantian. Padahal, dua hal ini cukup berbeda dari segi tujuan dan sifatnya.
Berikut ini tabel perbedaan OTP dan PIN yang perlu Anda pahami.
Gunakan tombol panah kiri/kanan untuk menggulir secara horizontal.
| Perbandingan | OTP (One Time Password) | PIN (Personal Identification Number) |
|---|---|---|
| Pengertian | Kode verifikasi unik yang hanya dapat digunakan satu kali dalam periode waktu tertentu. | Kode angka rahasia yang digunakan berulang kali untuk mengakses akun atau layanan. |
| Sifat Kode | Dinamis, selalu berubah setiap kali digunakan atau setiap sesi login/transaksi. | Statis, tidak berubah kecuali diubah manual oleh pengguna. |
| Masa Berlaku | Berlaku sementara, biasanya hanya beberapa detik atau menit. | Berlaku tanpa batas waktu (hingga diganti). |
| Tujuan Utama | Sebagai lapisan keamanan tambahan untuk memverifikasi identitas pengguna. | Sebagai metode autentikasi utama untuk login atau akses akun. |
| Pembuat Kode | Dibuat oleh sistem secara otomatis menggunakan algoritma keamanan. | Dibuat oleh pengguna (Anda sendiri) dan perlu diingat. |
| Risiko Keamanan | Lebih aman karena kode terus berubah dan memiliki batas waktu penggunaan. | Rentan diretas jika seseorang mengetahui atau menebak PIN. |
| Cara Pengiriman | Dikirim otomatis melalui SMS, email, WhatsApp, atau aplikasi autentikasi. | Ditetapkan atau diingat oleh pengguna; tidak dikirimkan. |
| Kemudahan Penggunaan | Aman dan otomatis, namun memerlukan koneksi untuk menerima kode. | Mudah diingat dan digunakan kembali, tetapi berisiko tinggi. |
| Contoh Penggunaan | Verifikasi login, transaksi online, reset password, atau aktivasi akun. | ATM, PIN kartu debit, atau login ke perangkat. |
Sederhananya, OTP adalah kode jangka pendek yang hanya berlaku satu kali, dikirimkan oleh sistem, dan menambah lapisan keamanan ekstra. Smentara PIN merupakan kode jangka panjang yang Anda ingat dan digunakan berulang kali.
Kelebihan Menggunakan OTP
1. Meningkatkan Keamanan Data dan Akses Akun
OTP menambahkan lapisan autentikasi tambahan selain kata sandi. Hal ini membuat akses tidak sah menjadi jauh lebih sulit karena setiap kode hanya berlaku satu kali dan dalam waktu singkat.
2. Mengurangi Risiko Penipuan dan Pencurian Identitas
Sistem OTP efektif mencegah tindakan seperti phishing, brute-force attack, atau pencurian akun pelanggan. Hal ini utamanya terjadi pada transaksi online yang melibatkan data sensitif.
3. Meningkatkan Kepercayaan dan Loyalitas Pelanggan
Dengan keamanan yang lebih kuat, pelanggan merasa lebih aman saat berinteraksi dengan brand. Hal ini dapat meningkatkan loyalitas, kepercayaan, dan citra profesional bisnis Anda.
4. Mendukung Kepatuhan Regulasi Keamanan Data (Compliance)
Setiap perusahaan yang mengelola data pribadi pelanggan harus memastikan bahwa sistem mereka memiliki mekanisme perlindungan yang kuat.
Penggunaan OTP membantu bisnis memenuhi standar keamanan seperti GDPR, ISO 27001, atau PCI DSS yang mewajibkan autentikasi ganda dalam melindungi data pengguna.
Baca juga: Mengenal Pentingnya Standar ISO Pada Perusahaan Multi Nasional
5. Mudah Diimplementasikan dan Diintegrasikan
Salah satu keunggulan utama OTP (One Time Password) adalah kemudahannya dalam proses implementasi dan integrasi ke berbagai sistem bisnis yang sudah ada.
Teknologi OTP modern umumnya berbasis API (Application Programming Interface). Ini memungkinkan bisnis menambahkan lapisan keamanan tanpa harus membangun sistem autentikasi dari nol.
6. Meningkatkan Kredibilitas Brand Digital
Bisnis yang menerapkan OTP menunjukkan komitmen terhadap keamanan data pelanggan. Dengan demikian, bisnis bisa lebih dipercaya dibandingkan platform yang tidak memiliki sistem verifikasi tambahan.
Baca juga: Cara Efektif Tingkatkan Kredibilitas Bisnis di Mata Pelanggan
Kekurangan Menggunakan OTP
1. Ketergantungan pada Koneksi Internet atau Jaringan Seluler
Pengiriman OTP melalui SMS, email, atau WhatsApp membutuhkan jaringan stabil. Gangguan sinyal dapat menyebabkan keterlambatan kode, yang berpotensi menghambat pengalaman pengguna.
2. Risiko Human Error dari Pengguna
Beberapa pengguna mungkin salah memasukkan kode OTP atau lupa memperbarui nomor/email terdaftar. Dengan demikian, proses login menjadi terhambat.
3. Kemungkinan Terjadinya Serangan Phishing atau SIM Swap
Meski lebih aman dari kata sandi biasa, OTP masih bisa disalahgunakan melalui phishing link atau SIM swapping. Ini adalah kondisi ketika pelaku memindahkan nomor pengguna ke kartu SIM lain untuk menerima OTP.
Cara Kerja Kode OTP
Secara sederhana, cara kerja OTP (One Time Password) adalah dengan menghasilkan kode verifikasi unik yang dikirim langsung kepada pengguna untuk memastikan identitas mereka sebelum mengakses akun atau melakukan transaksi tertentu.
Proses ini dirancang agar hanya pemilik akun yang sah yang dapat melanjutkan aktivitas di sistem tersebut. Berikut tahapan lengkap cara kerja OTP.
1. Percobaan Login atau Akses Sistem
Ketika pengguna mencoba masuk ke akun, melakukan transaksi, atau mengubah data penting, sistem akan terlebih dahulu memeriksa apakah tindakan tersebut memerlukan lapisan keamanan tambahan.
Biasanya, OTP diaktifkan saat aktivitas terdeteksi sensitif, contohnya login dari perangkat baru, transaksi bernilai besar, atau permintaan reset password.
2. Sistem Mengirimkan Kode OTP
Jika verifikasi tambahan dibutuhkan, sistem akan secara otomatis menghasilkan kode OTP acak yang hanya berlaku satu kali dan memiliki batas waktu, contohnya 30 hingga 60 detik.
Kode ini kemudian dikirimkan ke alamat email, nomor ponsel, atau aplikasi pesan seperti WhatsApp yang sudah terdaftar sebelumnya oleh pengguna.
3. Pengguna Memasukkan Kode OTP
Setelah menerima kode, pengguna diminta memasukkan OTP ke dalam kolom verifikasi yang muncul di layar login atau halaman transaksi.
Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa pengguna yang melakukan tindakan adalah benar pemilik akun yang terdaftar.
4. Sistem Memvalidasi dan Memberikan Akses
Begitu kode OTP dimasukkan dengan benar, sistem akan memvalidasi kecocokan dan masa berlaku kode tersebut. Jika valid, pengguna akan diberikan akses untuk melanjutkan aktivitasnya, baik itu login, konfirmasi pembayaran, dan perubahan data.
Apabila kode salah atau telah kedaluwarsa, sistem akan menolak akses dan pengguna harus meminta kode baru.
5. Lapisan Keamanan Ganda untuk Perlindungan Akun
Melalui proses ini, OTP bertindak sebagai lapisan keamanan kedua (two-factor authentication) selain kata sandi.
Jadi, meskipun kata sandi pengguna diketahui pihak lain, mereka tetap tidak dapat mengakses akun tanpa kode OTP yang dikirim ke perangkat pribadi pemilik akun.
Jenis-Jenis OTP yang Bisa Digunakan
Sebelum lebih jauh membahas mengenai one time password, ada baiknya Anda mengenali macam-macam OTP. Pada dasarnya ada lima jenis OTP berdasarkan media yang digunakan untuk mengirimkan kode tersebut, seperti berikut:
1. SMS
Media yang paling populer digunakan untuk mengirim kode OTP adalah pesan teks melalui SMS. Setelah menerima pesan, pengguna harus segera memasukkan OTP ke kode ke jendela autentikasi untuk verifikasi.
Meskipun mudah dan cepat, OTP SMS dianggap sebagai cara paling tidak aman untuk mengautentikasi pengguna. Bahkan Institut Standar dan Teknologi Nasional AS (NIST) mempertimbangkan untuk menghentikan penggunaan SMS untuk 2FA.
Para ahli, seperti yang ada di NIST juga merekomendasikan agar perusahaan mempertimbangkan metode pengiriman one time password selain SMS karena penggunaan pesan SMS tidak dapat membuktikan kepemilikan perangkat penerima.
Baca juga: Cara Menggunakan WhatsApp OTP dan Perbedaannya dengan SMS
2. Pesan Suara
Selain SMS, OTP juga bisa dikirimkan kepada pengguna melalui pesan suara otomatis dalam panggilan telepon. OTP suara dianggap aman karena kode disampaikan secara audible langsung ke nomor pengguna.
Baca juga: WhatsApp Voice Call: Manfaat dan Contoh Penggunaan pada Bisnis
3. Perangkat Keras
Perangkat keras berukuran kecil, seperti gantungan kunci bisa menghasilkan kode numerik baru setiap 30 detik. Hal tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengirimkan kode OTP.
Setelah kode terkirim, pengguna bisa masukkan ke situs atau aplikasi untuk proses verifikasi.
Sayangnya, untuk mendistribusikan perangkat tersebut bisnis perlu merogoh kocek cukup dalam. Selain itu, karena ukurannya kecil membuatnya mudah hilang dan tidak sepenuhnya aman dari peretasan.
4. Email
Email menjadi media paling sering dimanfaatkan untuk mengirimkan OTP, selain SMS. Sayangnya, beberapa orang meragukan keamanan dari jenis OTP ini karena email tidak terikat pada perangkat tertentu.
Baca juga: Email Blast: Pengertian, Manfaat, Contoh, dan Cara Efektif Membuatnya
5. Push notification
Website dan aplikasi sekarang dapat mengirimkan push notification kepada pengguna dalam upaya autentikasi. Pemilik perangkat cukup melihat detailnya dan dapat menyetujui atau menolak akses dengan satu sentuhan.
Baca juga: WhatsApp Notification API: Cara Mengirimkan Notifikasi di WA
6. WhatsApp atau Aplikasi Pesan Instan
Jenis OTP WhatsApp atau aplikasi pesan instan dikirimkan melalui aplikasi pesan populer seperti WhatsApp, Telegram, atau Line, biasanya dengan memanfaatkan API resmi dari platform tersebut.
Metode ini makin banyak digunakan karena mampu menghadirkan pengalaman verifikasi yang lebih cepat, interaktif, dan user-friendly, terutama bagi pengguna yang sudah terbiasa berkomunikasi lewat aplikasi pesan.
Baca juga: Cara Mudah Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dan OTP, Aman dan Anti Ribet!
7. Authenticator App
Jenis OTP yang dikirim via Authenticator App umumnya dihasilkan langsung oleh aplikasi autentikasi seperti Google Authenticator, Microsoft Authenticator, atau Authy.
Kode OTP dibuat secara lokal di perangkat pengguna menggunakan algoritma enkripsi waktu nyata, tanpa perlu dikirim melalui jaringan internet atau SMS.
Baca juga: Cara Mengirimkan Push notification di WhatsApp
Tips Menjaga Keamanan Kode OTP
Kode OTP adalah alat keamanan penting dalam melindungi akun Anda. Namun, Anda tetap perlu melindungi akun dari aktivitas mencurigakan. Ada tiga tips yang perlu Anda ingat untuk menjaga kerahasiaan kode OTP.
1. Jangan Berikan Kode OTP Kepada Siapa Pun
Poin penting pertama yang harus selalu diingat adalah jangan pernah memberikan kode OTP kepada siapapun, meskipun mereka mengaku sebagai keluarga, teman dekat atau perwakilan dari perusahaan.
Hal tersebut dikarenakan marak modus penipuan yang mengaku sebagai orang-orang tersebut untuk mendapatkan kode akses OTP yang dikirimkan ke pengguna. Kemudian penipu akan mencuri data pribadi pengguna untuk tindakan ilegal.
2. Waspadai Tautan atau Permintaan Mencurigakan
Modus lainnya yang kerap digunakan penipu adalah dengan mengirimkan kode verifikasi OTP tanpa Anda minta. Selain kode verifikasi, penipu juga kerap mengirim pesan yang menawarkan hadiah atau insentif dengan mengklik tautan tertentu.
Jika menerima pesan tersebut baik dari HP atau email, sebaiknya abaikan dan hindari mengikuti instruksi di dalamnya. Ingatlah bahwa layanan resmi jarang meminta pengguna memberikan kode verifikasi untuk tujuan hadiah atau promosi.
3. Gunakan Aplikasi Autentikasi Jika Memungkinkan
Perlindungan yang bisa Anda lakukan selanjutnya adalah menggunakan aplikasi otentikasi. Tentu tidak semua penyedia layanan memiliki aplikasi khusus untuk melakukan otentikasi.
Namun, jika mereka membuatnya, maka sebaiknya menggunakan aplikasi tersebut. Dengan begitu, Anda akan terhindar dari penipu yang meminta kode verifikasi OTP melalui pesan teks atau email.
Contoh Penggunaan OTP dalam Bisnis
Penggunaan OTP (One Time Password) kini sudah menjadi standar di berbagai sektor bisnis digital. OTP berperan penting dalam meningkatkan kepercayaan pelanggan dan efisiensi operasional.
1. Verifikasi Login Akun Pengguna
OTP digunakan saat pelanggan atau karyawan mencoba login ke akun dari perangkat baru atau lokasi yang tidak biasa. Tujuannya untuk mencegah akses tidak sah, terutama jika kata sandi bocor atau diretas.
Sebagai contoh, platform yang dapat diimplementasikan OTP, seperti platform e-commerce, CRM, dan aplikasi keuangan yang meminta OTP setiap kali login dari perangkat baru.
Baca juga: Cara Memindahkan WhatsApp ke HP Baru Tanpa Kehilangan Chat dan Data (Android & iPhone)
2. Konfirmasi Transaksi Online
Dalam dunia perbankan dan fintech, OTP berfungsi sebagai verifikasi tambahan sebelum transaksi dikonfirmasi. Ini memastikan transaksi benar-benar dilakukan oleh pemilik akun.
Sebagai contoh, bank mengirim OTP via SMS atau aplikasi mobile banking sebelum nasabah melakukan transfer, pembayaran tagihan, dan pembelian online.
3. Proses Reset Password atau Pemulihan Akun
Implementasi OTP selanjutnya adalah proses reset password dan pemulihan akun. OTP digunakan untuk memverifikasi identitas pengguna saat mereka lupa kata sandi atau ingin mengganti password lama.
Tujuan langkah ini adalah untuk mencegah pengambilalihan akun (account takeover). Contohnya, layanan SaaS, media sosial, dan platform email yang mengirim OTP ke email atau nomor terdaftar sebelum pengguna bisa mengatur ulang kata sandi.
4. Pendaftaran dan Aktivasi Akun Baru
Bisnis juga menggunakan OTP untuk memverifikasi nomor ponsel atau alamat email saat pelanggan baru mendaftar. Tujuannya adalah untuk memastikan data pengguna valid dan mencegah spam atau akun palsu.
Biasanya, marketplace, aplikasi layanan publik, dan platform keanggotaan digital yang mewajibkan OTP saat registrasi awal.
5. Akses Internal Karyawan (Enterprise Security)
Saat ini, banyak perusahaan besar menggunakan OTP untuk autentikasi dua faktor (2FA) saat karyawan mengakses sistem internal, VPN, atau dashboard penting.
Tujuannya adalah guna melindungi data perusahaan dari kebocoran dan akses ilegal. Misalnya, perusahaan IT, BPO, dan lembaga keuangan yang menerapkan OTP melalui aplikasi authenticator atau token digital.
Baca juga: Aplikasi Proses Bisnis Terbaik yang Wajib Digunakan Perusahaan
Kirim OTP ke Ribuan Pelanggan dengan WA Business API Mekari Qontak!
Dengan demikian, OTP membantu memberikan perlindungan dari akses tidak sah, mencegah penipuan online, yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap transaksi digital dan brand.
Apabila Anda sedang menjalankan bisnis, salah satu cara yang paling praktis dan populer adalah mengirimkan OTP layanan Aplikasi WhatsApp Business API kepada pelanggan, seperti Mekari Qontak.
Mekari Qontak merupakan mitra resmi WhatsApp Business API tepercaya di Indonesia untuk bisnis skala kecil, menengah, besar hingga enterprise. Melalui dashboard chat panel Mekari Qontak yang terpusat, Anda bisa mengirim OTP ke ribuan pelanggan melalui fitur blast pesan.
Jadi, tunggu apalagi? Konsultasikan kebutuhan bisnis Anda dengan tim ahli Mekari Qontak atau dapatkan demo gratis Mekari Qontak sekarang!

Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang OTP (FAQ)
Apakah OTP termasuk bagian dari Two-Factor Authentication (2FA)?
Apakah OTP termasuk bagian dari Two-Factor Authentication (2FA)?
Ya. OTP merupakan salah satu metode dalam sistem autentikasi dua faktor (2FA). Dalam 2FA, pengguna harus melewati dua lapisan verifikasi, biasanya berupa kombinasi antara kata sandi dan kode OTP, untuk memastikan identitas mereka.
Kanal mana yang paling aman untuk OTP?
Kanal mana yang paling aman untuk OTP?
Untuk keamanan tinggi, gunakan Authenticator App (TOTP). Sementara untuk jangkauan pengguna yang lebih luas, bisa menggunakan WhatsApp Business API, SMS, dan fallback email.
Apa bedanya OTP berbasis waktu (TOTP) dan OTP berbasis counter (HOTP)?
Apa bedanya OTP berbasis waktu (TOTP) dan OTP berbasis counter (HOTP)?
- TOTP (Time-Based One Time Password) dihasilkan berdasarkan waktu, biasanya berlaku hanya 30–60 detik. TOTP lebih aman karena terus berubah secara periodik.
- HOTP (HMAC-Based One Time Password) dihasilkan berdasarkan jumlah permintaan (counter) dan tidak tergantung waktu.
Apakah OTP bisa digunakan tanpa koneksi internet?
Apakah OTP bisa digunakan tanpa koneksi internet?
Ya, tergantung kanal pengirimannya. OTP melalui SMS atau panggilan suara dapat digunakan tanpa internet. Namun, OTP via WhatsApp, email, atau authenticator app memerlukan koneksi data agar kode dapat dikirim atau disinkronkan.
Mengapa terkadang OTP tidak masuk ke perangkat pengguna?
Mengapa terkadang OTP tidak masuk ke perangkat pengguna?
Terkadang OTP tidak masuk ke perangkat pengguna karena beberapa hal berikut.
- Gangguan jaringan seluler atau internet.
- Nomor/email belum terdaftar dengan benar.
- Pesan OTP masuk ke folder spam (untuk email).
- Server OTP overload atau delay dari penyedia layanan.
Solusinya adalah dengan periksa jaringan, pastikan data akun valid, atau minta kode OTP baru.
Bagaimana cara mengintegrasikan OTP ke sistem bisnis saya?
Bagaimana cara mengintegrasikan OTP ke sistem bisnis saya?
Anda dapat menggunakan API OTP yang disediakan oleh platform resmi seperti WhatsApp Business API Mekari Qontak. Dengan sistem ini, Anda bisa mengirimkan OTP secara otomatis ke pelanggan melalui kanal komunikasi yang mereka gunakan, seperti WhatsApp, SMS, atau email.