12 mins read

Retensi Pelanggan: Pengertian, Metrik yang Dibutuhkan Hingga Contoh Strateginya

Tayang
Ditulis oleh:
Retensi Pelanggan: Pengertian, Metrik yang Dibutuhkan Hingga Contoh Strateginya
Mekari Qontak Highlights
  • Retensi pelanggan yang meningkat mampu membantu bisnis menjaga pendapatan stabil dan menekan risiko churn
  • Retensi pelanggan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengalaman pelanggan, kualitas layanan, personalisasi, dan teknologi
  • Strategi efektif mencakup loyalty program, edukasi onboarding, win-back, dan komunikasi multichannel
  • Tools seperti CRM, omnichannel, dan automation memperkuat retensi dari akuisisi hingga pembelian ulang

Ketika pelanggan berhenti membeli tanpa alasan jelas atau hanya datang sekali tanpa kembali, hal ini dapat mengindikasikan bahwa sebuah bisnis memiliki kemampuan retensi pelanggan yang rendah.

Hal ini akan berujung pada membengkaknya biaya pemasaran karena bisnis harus terus mencari pelanggan baru.

Padahal, data milik Harvard Business Review sudah menjelaskan bahwa meningkatkan retensi pelanggan sebesar 5% saja akan dapat menaikkan profit hingga 25–95%

Artinya, mempertahankan pelanggan akan jauh lebih menguntungkan dibanding sekadar mengejar akuisisi pelanggan baru.

Untuk lebih lengkapnya, artikel Mekari Qontak Blog ini akan membahas lengkap semua hal yang berkaitan dengan retensi pelanggan, mulai dari definisi, strategi yang dapat diterapkan bisnis, hingga tools pendukung untuk meningkatkan pelanggan loyal.

CTA Banner retensi pelanggan adalah

Apa Itu Retensi Pelanggan?

Retensi pelanggan adalah kemampuan bisnis dalam mempertahankan pelanggan yang sudah ada agar tetap menggunakan produk atau layanan dalam jangka panjang. 

Secara teknis, retensi pelanggan mengukur seberapa banyak persentase pelanggan yang berhasil dipertahankan dan tetap aktif dalam periode tertentu. 

Jika tingkat retensi pelanggan tinggi, itu artinya pelanggan setia dan bisnis Anda akan lebih stabil dan menguntungkan.

Retensi pelanggan juga sangat berpengaruh terhadap Customer Lifetime Value (CLV) yaitu total pendapatan yang dihasilkan satu pelanggan selama mereka menjadi konsumen Anda.

Semakin tinggi tingkat retensi, maka akan semakin besar nilai CLV sehingga pendapatan bisnis dari pembelian berulang semakin stabil.

Baca juga: Customer Retention: Arti, Pentingnya dan Strategi Meningkatkannya

Perbedaan Retensi dan Loyalitas Pelanggan

Gunakan tombol panah kiri/kanan untuk menggulir secara horizontal.

PerbandinganRetensi PelangganLoyalitas Pelanggan
Fokus UtamaMempertahankan pelanggan agar tetap menggunakan layananMembangun keterikatan emosional agar pelanggan memilih brand secara konsisten
ObjektifMenurunkan churn rate & mendorong repeat orderMenciptakan advokat merek & pembeli setia
MetodeFollow-up, promo retensi, program win-backLoyalty program, brand experience, community engagement
Orientasi WaktuJangka pendek–menengahJangka panjang
BiayaBiasanya lebih rendah dibanding akuisisiTergantung strategi yang digunakan
OutcomePelanggan bertahan & tetap membeliPelanggan merekomendasikan dan memilih merek secara sukarela

Pentingnya Retensi Pelanggan untuk Perusahaan

Retensi pelanggan memegang peranan penting karena berkontribusi besar dalam menjaga pertumbuhan bisnis tetap kokoh dan stabil.

Ketika pelanggan memilih untuk terus menggunakan produk atau layanan, bisnis Anda akan dapat lebih mudah menekan risiko churn sekaligus menjaga pendapatan lebih konsisten. 

Selain itu, kebutuhan biaya pemasaran juga tidak sebesar akuisisi pelanggan baru karena pelanggan yang sudah bertahan umumnya akan melakukan pembelian lebih sering, sehingga margin keuntungan yang diperoleh perusahaan menjadi jauh lebih besar.


Manfaat Meningkatkan Retensi Pelanggan

retensi pelanggan adalah-1
Sumber: Canva

1. Meningkatkan Pendapatan dari Pembelian Berulang

Pelanggan yang setia/bertahan akan cenderung untuk melakukan pembelian lebih sering dan bahkan dalam nilai yang lebih besar. 

Selain akan menciptakan aliran pendapatan yang stabil untuk bisnis, hal ini juga sekaligus akan membantu bisnis memperkirakan pertumbuhan jangka panjang dengan lebih akurat.

2. Mengurangi Biaya Akuisisi Pelanggan Baru

Jika untuk mendapatkan pelanggan baru bisnis membutuhkan biaya promosi, iklan, dan edukasi yang tidak sedikit, untuk retensi pelanggan, tidak sebanyak itu. 

Retensi pelanggan membantu bisnis menekan biaya tersebut karena pelanggan yang sudah ada tidak membutuhkan upaya pemasaran sebesar pelanggan baru.

Baca juga: Cara Menghitung Customer Acquisition Cost dan Keuntungannya

3. Meningkatkan Customer Lifetime Value (CLV)

Customer Lifetime Value (CLV) adalah nilai total pendapatan yang dihasilkan satu pelanggan bagi bisnis. Semakin lama pelanggan bertahan, semakin besar pula CLV-nya. 

CLV yang tinggi menunjukkan bahwa pelanggan memberikan kontribusi profit positif yang berkelanjutan selama masa hubungan mereka dengan perusahaan.

4. Mendorong Word-of-Mouth Marketing yang Positif

Pelanggan yang puas akan cenderung merekomendasikan bisnis Anda kepada teman, keluarga, atau jaringan profesional mereka, strategi ini disebut word-of-mouth marketing. Cara organik ini membantu menarik pelanggan baru dengan biaya yang lebih rendah.

5. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Dengan pelanggan yang stabil, bisnis dapat mengurangi beban operasional seperti follow-up berulang, komplain berlebihan, dan kebutuhan edukasi yang seharusnya tak perlu. Tim pun dapat fokus pada optimasi layanan dan inovasi produk.

Baca juga: Cara Otomatiskan Operasional Bisnis untuk Meningkatkan Pelanggan

Metrik Retensi Pelanggan yang Perlu Diperhatikan

1. Customer Churn Rate (CCR)

Customer Churn Rate mengukur persentase pelanggan yang berhenti menggunakan produk atau layanan Anda dalam periode waktu yang telah ditetapkan. 

Metrik ini juga dikenal sebagai Tingkat Perpindahan Pelanggan, dan merupakan indikator utama untuk mengevaluasi apakah strategi retensi pelanggan yang Anda jalankan sudah cukup efektif atau justru memerlukan perbaikan.

2. Customer Lifetime Value (CLV)

Customer Lifetime Value (CLV) menunjukkan perkiraan total nilai pendapatan yang dapat dihasilkan oleh satu pelanggan selama bekerja sama dengan bisnis Anda. 

Metrik ini sering disebut sebagai nilai seumur hidup pelanggan, dan merupakan indikator finansial krusial yang sangat dipengaruhi oleh keberhasilan strategi retensi pelanggan dalam jangka panjang. 

Semakin tinggi tingkat CLV bisnis Anda, makan akan semakin menandakan bahwa upaya mempertahankan pelanggan Anda berjalan sukses.

3. Customer Retention Rate (CRR)

Customer Retention Rate (CRR) adalah perhitungan yang menunjukkan persentase spesifik pelanggan yang berhasil dipertahankan dan tetap menjadi konsumen aktif dalam periode waktu tertentu. 

Metrik ini menggambarkan tingkat retensi pelanggan dan berfungsi sebagai tolok ukur utama untuk menilai seberapa optimal dan efektif strategi yang Anda terapkan dalam upaya mempertahankan pelanggan.


Tools yang Diperlukan untuk Menjalankan Retensi Pelanggan

1. Aplikasi Customer Relationship Management (CRM)

CRM adalah fondasi utama dalam menjalankan strategi retensi pelanggan. Sistem ini berfungsi untuk menyimpan data riwayat interaksi, preferensi, dan perilaku pembelian setiap pelanggan. 

Dengan CRM, tim dapat memahami pelanggan secara mendalam dan memberikan layanan atau penawaran yang lebih personal.

Baca juga: Tips Memilih Vendor CRM yang Cocok untuk Semua Kebutuhan Bisnis Anda

2. Aplikasi Komunikasi Omnichannel

Aplikasi Omnichannel membantu memastikan komunikasi berjalan lancar di berbagai channel seperti email, WhatsApp, live chat, atau media sosial. 

Tools ini membuat tim Anda menanggapi pelanggan dengan cepat dan konsisten di mana pun mereka berinteraksi sehingga mampu menciptakan pengalaman customer service yang terpadu.

Baca juga: Rekomendasi Software Omnichannel Customer Service Terbaik untuk Bisnis

3. Software Loyalty Program

Software Loyalty Program membantu bisnis merancang, meluncurkan, dan mengelola program loyalitas seperti sistem poin, membership atau reward

Tools ini sangat penting untuk mendorong pembelian berulang, memberikan penghargaan kepada pelanggan setia, dan memperkuat ikatan emosional dengan brand Anda.

Baca juga: Contoh Penggunaan Loyalty Program Berbasis CRM untuk Bisnis

4. Aplikasi Email Marketing

Email marketing membantu bisnis mengirimkan newsletter, promo personal, dan edukasi berkala yang menjaga keterlibatan pelanggan.

Aplikasi Email Marketing digunakan untuk mengirimkan pesan yang relevan dan personal kepada kelompok pelanggan tertentu. Tools ini efektif untuk menginformasikan penawaran eksklusif, mengirim pembaruan produk, serta memelihara hubungan dengan pelanggan melalui konten yang bernilai.

5. Tools Data Analitik

Alat data analitik berfungsi untuk mengolah data perilaku pelanggan menjadi wawasan yang berguna bagi bisnis. 

Dengan tools ini, bisnis dapat memprediksi kebutuhan konsumen di masa mendatang serta mendeteksi pelanggan yang berisiko berhenti berlangganan secara lebih dini dan akurat.

Baca juga: Rekomendasi Aplikasi Analisis Data Terbaik untuk Perusahaan

6. Customer Data Platform (CDP)

CDP berfungsi untuk menyatukan data pelanggan dari berbagai sumber ke dalam satu profil yang terpusat dan akurat. 

Sistem ini membantu bisnis memahami customer journey secara utuh sehingga tim dapat memberikan layanan yang lebih personal serta konsisten di setiap titik interaksi.

7. Tools Survey dan Pengumpulan Feedback

Tools ini digunakan untuk menghimpun masukan langsung dari pelanggan mengenai pengalaman mereka terhadap produk atau layanan yang Anda tawarkan. 

Dengan informasi tersebut, bisnis dapat memperbaiki kekurangan layanan dengan cepat serta menyusun strategi retensi yang lebih relevan berdasarkan keinginan pelanggan.

Baca juga: Rekomendasi Feedback Management System Terbaik di Indonesia

8. Workflow Automation Tools

Workflow automation tools berfungsi untuk mengotomatiskan tugas-tugas rutin yang berkaitan dengan layanan pelanggan. 

Dengan sistem ini, perusahaan dapat menghilangkan proses manual yang lambat sehingga setiap permintaan pelanggan bisa ditangani secara instan dan tepat waktu.

9. Media Sosial

Media sosial menjadi channel penting untuk membangun komunitas dan berinteraksi langsung dengan pelanggan secara santai. 

Melalui platform ini, bisnis dapat merespons keluhan dengan cepat sekaligus menjaga merek tetap relevan di mata pelanggan melalui konten yang menarik dan interaktif.

10. Chatbot AI

​​Chatbot AI digunakan untuk memberikan respons otomatis selama 24 jam penuh tanpa jeda. 

Teknologi ini mampu menjawab pertanyaan umum secara instan sehingga pelanggan merasa selalu terbantu kapan saja mereka membutuhkan informasi tanpa harus menunggu staf manusia.

Baca juga: Cara Membuat Chatbot AI Mudah Tanpa Coding untuk Bisnis

Faktor yang Mempengaruhi Retensi Pelanggan

retensi pelanggan adalah-2
Sumber: Canva

1. Pengalaman Pelanggan (Customer Experience)

Pengalaman pelanggan yang positif menjadi alasan utama mengapa seseorang memilih untuk terus kembali. Ketika pelanggan merasa dihargai dan mendapatkan solusi yang tepat, mereka akan lebih cenderung untuk bertahan dalam jangka panjang. 

Elemen-elemen kunci seperti respons yang cepat, kualitas layanan yang konsisten, serta kemudahan akses di berbagai channel sangat menentukan keberhasilan bisnis dalam meningkatkan retensi dan loyalitas pelanggan.

2. Kualitas Layanan & Responsivitas Bisnis

Pelanggan akan tetap menggunakan layanan Anda jika bisnis mampu merespons kebutuhan mereka dengan cepat. Layanan yang andal ini menunjukkan komitmen bisnis dalam menjaga hubungan jangka panjang dengan pelanggannya.

3. Kemampuan Personalisasi yang Bisnis Tawarkan

Pelanggan cenderung lebih setia pada bisnis yang mampu memahami kebutuhan serta preferensi pribadi mereka. 

Kemampuan untuk menyajikan komunikasi yang personal, penawaran khusus, hingga rekomendasi produk yang akurat merupakan cara mempertahankan pelanggan yang sangat efektif. 

Sentuhan personal ini membuat setiap interaksi terasa lebih relevan dan eksklusif sehingga pelanggan merasa memiliki ikatan yang lebih kuat dengan brand Anda.

4. Kualitas Produk dan Jasa yang Ditawarkan

Produk/layanan berkualitas tinggi menjadi alasan utama pelanggan tetap kembali. Jika produk atau layanan tidak konsisten, retensi akan sulit dicapai meski strategi pemasaran sudah optimal dijalankan.

5. Komunikasi yang Konsisten

Pelanggan membutuhkan komunikasi yang jelas dan teratur. Penyampaian informasi melalui berbagai saluran, baik email, WhatsApp, atau media sosial, membantu bisnis menjaga engagement pelanggan secara berkelanjutan.

Baca juga: Cara Membangun Komunikasi Efektif dengan Pelanggan

6. Implementasi Teknologi

Penggunaan teknologi seperti CRM, omnichannel, dan automation membantu bisnis memberikan layanan lebih cepat, personal, dan efisien. 

Implementasi teknologi yang tepat membuat proses retensi pelanggan berjalan mulus mulai dari tahap akuisisi hingga terciptanya loyalitas jangka panjang.


Contoh Strategi Retensi Pelanggan yang Terbukti Efektif

1. Program Loyalty untuk Pelanggan Setia

Salah satu alasan utama pelanggan beralih ke kompetitor adalah ketika mereka merasa kurang dihargai oleh bisnis. Program loyalty hadir sebagai solusi untuk memberikan apresiasi melalui reward yang relevan dan menarik. 

Dengan memberikan penghargaan atas kesetiaan mereka, pelanggan akan merasa lebih istimewa sehingga mereka terdorong untuk melakukan pembelian berulang secara terus-menerus.

2. Program Edukasi Pelanggan Saat Onboarding

Banyak pelanggan berhenti menggunakan layanan (churn) hanya karena mereka tidak memahami cara kerja produk dengan benar. Melalui program onboarding yang jelas, bisnis dapat membantu pelanggan memaksimalkan manfaat produk sejak hari pertama.

Edukasi yang baik tidak hanya meningkatkan adopsi produk tetapi juga menciptakan pengalaman awal yang positif sehingga pelanggan merasa lebih percaya diri untuk terus menggunakannya.

3. Layanan Pelanggan Multichannel

Pelanggan sering kali merasa frustrasi dan kesulitan jika bantuan hanya tersedia melalui satu saluran saja. 

Dengan menyediakan dukungan di berbagai channel seperti WhatsApp, email, media sosial, dan webchat, bisnis dapat memberikan rasa nyaman dan kemudahan akses bagi pelanggan.

4. Penawaran Khusus Berdasarkan Riwayat Pembelian

Pelanggan akan jauh lebih tertarik untuk kembali berbelanja jika penawaran yang mereka terima sesuai dengan kebutuhan mereka. 

Dengan melakukan analisis terhadap riwayat transaksi sebelumnya, bisnis Anda dapat memberikan promosi yang lebih personal dan tepat sasaran. 

5. Survei Kepuasan & Feedback Loop

Tanpa adanya feedback, Anda akan kesulitan untuk mengetahui alasan sebenarnya di balik hilangnya pelanggan (churn). Melakukan survei secara rutin membantu perusahaan untuk memperbaiki setiap aspek pengalaman pelanggan berdasarkan masukan langsung dari pengguna. 

Dengan menutup feedback loop, yakni mendengarkan lalu menindaklanjuti masukan tersebut, bisnis dapat menciptakan solusi yang lebih relevan dan memperkecil peluang pelanggan untuk berpindah ke kompetitor.

Baca juga: Kuesioner Kepuasan Pelanggan: Jenis dan Metode Distribusinya

6. Program Referral

Pelanggan setia biasanya memiliki kecenderungan tinggi untuk merekomendasikan bisnis Anda kepada orang lain di lingkaran mereka. Program referral memanfaatkan antusiasme ini dengan memberikan insentif bagi pelanggan yang berhasil membawa orang baru. 

Strategi ini tidak hanya memperkuat loyalitas pelanggan, tetapi juga membantu bisnis mendapatkan pelanggan baru dengan biaya akuisisi yang jauh lebih efisien.

7. Program Berlangganan

Model subscription atau berlangganan sangat membantu bisnis dalam menjaga stabilitas pendapatan sekaligus mengurangi risiko pelanggan berhenti secara tiba-tiba. 

Selain menjamin tingkat retensi yang lebih konsisten, program ini memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk terus menikmati produk atau jasa tanpa perlu repot melakukan proses pembelian ulang secara manual setiap saat.


Tips Meningkatkan Retensi Pelanggan

1. Berikan Pengalaman Pelanggan yang Konsisten dan Cepat

Kecepatan layanan sangat menentukan kenyamanan pelanggan. Pastikan setiap kanal komunikasi memberikan kualitas respons yang sama baiknya agar pelanggan merasa selalu diprioritaskan dan puas.

Baca juga: Tips Mengoptimalkan Customer Experience untuk Jasa Profesional

2. Bangun Program Loyalitas atau Rewards

Program loyalitas efektif untuk mendorong pembelian berulang dengan menawarkan manfaat tambahan yang tidak diberikan kompetitor. Keuntungan eksklusif ini membuat pelanggan merasa lebih diuntungkan dibandingkan saat memilih kompetitor.

3. Personalisasikan Komunikasi Berdasarkan Perilaku Pelanggan

Gunakan data perilaku untuk mengirimkan pesan yang relevan kepada setiap individu. Sentuhan personal ini secara organik akan membuat pelanggan merasa lebih diperhatikan sekaligus dipahami oleh bisnis Anda.

4. Lakukan Follow-Up dan Win-Back Campaign Secara Proaktif

Pelanggan yang mulai pasif dapat kembali aktif jika bisnis segera menghubungi mereka. Kirimkan pesan yang tepat dan tawaran menarik untuk memenangkan kembali perhatian mereka sebelum mereka benar-benar beralih.

5. Kumpulkan Feedback dan Perbaiki Masalah dengan Cepat

Semakin cepat masalah pelanggan diselesaikan, semakin besar peluang mereka untuk tetap bertahan. 

Menindaklanjuti masukan dengan segera tidak hanya memperbaiki pengalaman mereka, tetapi juga secara signifikan meningkatkan tingkat kepercayaan dan loyalitas terhadap bisnis.

Baca juga: Software Customer Feedback Terbaik di Indonesia untuk Bisnis

Tingkatkan Total Pelanggan Loyal Bisnis Anda dengan Mekari Qontak

Perlu diingat, bahwa retensi pelanggan bukan hanya tentang menjaga pelanggan tetap menggunakan produk, tetapi bagaimana bisnis membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan. 

Dengan strategi yang tepat, seperti solusi Qontak 360, Mekari Qontak membantu bisnis Anda mengelola retensi pelanggan secara end-to-end mulai dari akuisisi, engagement, hingga loyalty dengan dukungan sistem CRM yang terintegrasi dengan lengkap. 

Untuk lebih jelasnya, silakan konsultasikan kebutuhan bisnis Anda untuk mempelajari bagaimana Qontak 360 dapat meningkatkan loyalitas pelanggan Anda. Segera optimalkan strategi retensi Anda sekarang dan coba gratis solusi CRM terbaik untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

CTA Banner retensi pelanggan adalah
Kategori : BisnisSales

Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Retensi Pelanggan (FAQ)

Apa penyebab utama pelanggan churn?

Apa penyebab utama pelanggan churn?

Pelanggan biasanya churn karena beberapa faktor seperti pengalaman buruk saat berinteraksi dengan bisnis, respon layanan yang lambat, kualitas produk yang tidak konsisten, kurangnya personalisasi, atau karena menemukan kompetitor yang menawarkan nilai lebih baik. Selain itu, komunikasi yang jarang dan minimnya engagement juga membuat pelanggan merasa tidak diperhatikan sehingga mereka memutuskan berhenti menggunakan layanan.

Bagaimana cara mengukur retensi pelanggan?

Bagaimana cara mengukur retensi pelanggan?

Retensi pelanggan dapat diukur dengan Customer Retention Rate (CRR), yakni persentase pelanggan yang tetap menggunakan layanan dalam periode tertentu. Rumus sederhananya adalah:
CRR = ((Total pelanggan akhir periode – Pelanggan baru) / Total pelanggan awal periode) × 100%
Metrik pendukung lainnya termasuk Customer Churn Rate, Repeat Purchase Rate, dan Customer Lifetime Value (CLV) untuk melihat seberapa baik bisnis mempertahankan pelanggan.

Apakah CRM bisa membantu retensi pelanggan?

Apakah CRM bisa membantu retensi pelanggan?

Ya. Aplikasi CRM sangat berperan dalam meningkatkan retensi pelanggan karena menyimpan seluruh data interaksi, preferensi, dan riwayat pembelian dalam satu sistem. Dengan CRM, bisnis dapat melakukan personalisasi komunikasi, memantau perilaku pelanggan, menjalankan follow-up otomatis, serta mendeteksi potensi churn lebih cepat. Hasilnya, pelanggan merasa lebih dihargai dan cenderung bertahan lebih lama.

Apa hubungan retensi pelanggan dengan Customer Lifetime Value (CLV)?

Apa hubungan retensi pelanggan dengan Customer Lifetime Value (CLV)?

Retensi pelanggan memiliki pengaruh langsung terhadap CLV. Semakin lama pelanggan bertahan, semakin besar nilai total yang mereka kontribusikan kepada bisnis selama masa hubungan mereka. Retensi yang baik meningkatkan frekuensi pembelian, memperpanjang durasi pelanggan aktif, dan menambah peluang upsell—semua faktor yang menaikkan CLV secara signifikan.