Daftar isi
8 min read

Micromarketing: Pengertian, Kelebihan dan Strategi Pemasaran Khusus

Tayang 05 Mei 2023
Diperbarui 13 Desember 2023
Panduan Lengkap Micromarketing
Micromarketing: Pengertian, Kelebihan dan Strategi Pemasaran Khusus

Banyak istilah dalam dunia marketing yang masih dipakai untuk menjalankan bisnis. Salah satunya micromarketing yang menggambarkan strategi pemasaran dengan segmentasi tertentu.

Pada implementasinya, pemasaran mikro ini melibatkan banyak stakeholder mulai dari CRO (customer relation officer), tim customer service, dan tim lainnya untuk mencocokkan karakteristik pelanggan dengan produk yang perusahaan tawarkan.

Pelajari selengkapnya mengenai micromarketing pada artikel berikut.

Apa itu Micromarketing?

Micromarketing adalah strategi pemasaran yang menargetkan pasar sangat spesifik, sehingga bisa fokus untuk memenuhi preferensi pelanggan pada pasar tersebut. Dengan begitu, dapat meningkatkan efisiensi dalam memasarkan produk atau layanan.

Penerapan micromarketing, perusahaan dapat menentukan segmentasi pasar yang lebih spesifik, memilih metode promosi yang lebih tepat dan efektif, serta menyesuaikan produk atau layanan agar sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pelanggan di segmen pasar tertentu.

Contoh penerapan strategi micromarketing adalah penggunaan data analytics untuk mengidentifikasi dan menargetkan pelanggan yang memiliki perilaku pembelian yang sama atau serupa, dan kemudian mengirimkan pesan iklan yang lebih relevan dan personal ke mereka.

Perusahaan juga dapat menggunakan micro marketing untuk menguji produk atau layanan baru dengan kelompok kecil pelanggan sebelum memperluas penawaran ke pasar yang lebih besar.

Apa saja Kelebihan Micromarketing?

Kelebihan utama micromarketing adalah membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemasaran, memahami pasar dengan lebih baik, dan meningkatkan pengembalian investasi pemasaran.

Selain itu, pemasaran mikro juga memiliki kelebihan lain seperti berikut:

  • Targeting lebih tepat karena segmen pasar yang lebih spesifik, sehingga bisa memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan lebih baik. Dengan demikian, perusahaan dapat menyesuaikan produk atau layanan mereka agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan meningkatkan efektivitas pemasaran.
  • Efisiensi lebih tinggi dengan bantuan teknologi dan data untuk mengidentifikasi segmen pasar yang tepat dan mengirimkan pesan pemasaran yang personal kepada pelanggan dalam segmen pasar tertentu.
  • Lebih mudah dilacak melalui penggunaan data dan teknologi untuk mengukur kinerja pemasaran dalam setiap segmen pasar dan menentukan pengembalian investasi yang lebih tepat.
  • Lebih mudah melakukan uji coba keberhasilan produk atau layanan baru dengan kelompok kecil pelanggan sebelum memperluas penawaran ke pasar yang lebih besar. Sehingga bjsa mengurangi resiko kegagalan pemasaran di pasar yang lebih besar.
  • Membangun kepercayaan pelanggan dan brand authority yang kuat sehingga mempengaruhi kualitas pengalaman (customer experience) dan retensi pelanggan terhadap brand.
  • Menjadi strategi penetrasi pasar (market penetration) yang efektif dengan menyalurkan kampanye word of mouth terbaik bagi bisnis. Dengan begitu, pelanggan akan dengan senang hati mempromosikan produk dengan user-generated content.

Kelemahan Micromarketing

Meskipun memiliki banyak kelebihan, micromarketing juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan seperti berikut:

  • Biaya yang lebih tinggi untuk penggunaan teknologi dan mengumpulkan data segmen pasar tertentu.
  • Kesulitan memperluas pasar karena cenderung berfokus pada segmen pasar yang sangat spesifik.
  • Risiko kehilangan mendapatkan pelanggan baru karena terlalu fokus pada segmen pasar tertentu dan mengabaikan pasar yang lebih luas.
  • Kurangnya fleksibilitas dalam merespons perubahan pasar atau tren pasar baru karena memerlukan pengumpulan data baru dan analisis yang lebih mendalam.
  • Proses strategi promosi lebih rumit dan kompleks karena perusahaan harus memiliki beberapa subgrup yang semuanya memerlukan pesan penargetan (brand messaging).

Perbedaan Micromarketing dan Macromarketing

Micromarketing dan macromarketing adalah dua strategi pemasaran yang berbeda dalam hal fokus dan cakupan.

Micromarketing adalah strategi pemasaran yang berfokus pada segmen pasar sangat spesifik dan kebutuhan pelanggan yang unik. Sedangkan macromarketing adalah strategi pemasaran yang berfokus pada pasar secara keseluruhan dan mengambil pendekatan yang lebih luas dalam pemasaran produk atau layanan.

Umumnya perusahaan yang menggunakan micro marketing cenderung memasarkan produk atau layanan mereka secara sangat tersegmentasi. Oleh karena itu, strategi pemasaran mikro ini biasanya menggunakan data dan teknologi untuk mengidentifikasi segmen pasar tertentu.

Berbeda dengan macromarketing yang mencoba memahami pasar secara menyeluruh, termasuk faktor ekonomi, sosial, dan politik, serta untuk mengembangkan strategi pemasaran yang sesuai. Macromarketing biasanya melibatkan penelitian pasar yang lebih luas dan penggunaan data yang bersifat agregat untuk memahami pasar secara keseluruhan.

Jenis Kampanye Micromarketing

Jenis kampanye marketing yang banyak bisnis gunakan

1. Micro marketing Berdasarkan Lokasi

Jenis pemasaran mikro ini mengelompokkan target pasar berdasarkan lokasi atau area tertentu. Artinya mereka lebih fokus untuk mendapatkan lebih banyak prospek di wilayah tertentu.

2. Kampanye Micro Marketing Berbasis Hubungan

Jenis micromarketing ini menargetkan calon pelanggan yang telah memiliki hubungan. Mereka mencoba memasarkan produk ke relasi atau orang-orang yang sudah dikenal sebelumnya.

3. Kampanye Micro Marketing Berdasarkan Jabatan

Sesuai dengan namanya, contoh micro marketing ini menjangkau orang-orang yang memiliki jabatan dalam perusahaan atau organisasi. Misalnya Manajer Pemasaran, Manajer Sumber Daya Manusia atau CEO perusahaan.

4. Micro Marketing berbasis Industri

Ada beragam jenis industri yang bisa Anda target untuk memasarkan produk. Dalam strategi pemasaran mikro, Anda juga bisa memilih satu jenis industri untuk menjual produk atau layanan Anda..

5. Kampanye Micro Marketing Berbasis Ukuran

Jika Anda menargetkan pasar yang lebih spesifik tidak termasuk contoh sebelumnya, maka Anda masuk dalam micromarketing berdasarkan ukuran. Pada penerapannya dibedakan menjadi 4 ukuran sebagai berikut:

  • Kampanye Micro Marketing Berbasis Kebutuhan Pelanggan

Kebutuhan pelanggan selalu menjadi poin penting bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan yang menganut sistem customer centric akan mengupayakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Strategi pemasaran mikro ini sangat cocok untuk menawarkan produk ke prospek yang memiliki kebutuhan khusus.

  • Micro Marketing berbasis Loyalitas Merek

Ada pepatah mengatakan bahwa biaya mengakuisisi pelanggan baru lebih mahal daripada mempertahankan mereka yang sudah ada. Oleh karena itu, dalam micromarketing juga dikenal untuk menawarkan produk spesifik ke pelanggan yang setia dari merek, layanan, atau produk tertentu dengan mempersonalisasi kampanye.

  • Micro Marketing untuk Pemulihan Pelanggan

Sebagian besar bisnis tentu tidak senang kehilangan pelanggan. Oleh karena itu, mereka akan berusaha memenangkan kembali pelanggan yang hilang. Pendekatan micromarketing bisa menjadi solusi untuk mengembalikan pelanggan hilang atau tidak puas dengan beberapa penawaran eksklusif.

  • Sensitivitas harga

Sebagian pelanggan ada yang cukup sensitif terkait harga sebuah produk. Anda masih bisa menjangkau mereka dengan strategi pemasaran mikro. Coba targetkan pelanggan berdasarkan kepekaan mereka terhadap harga barang atau jasa apa pun.

Langkah Membangun Strategi Micromarketing yang Sukses

Agar micromarketing berhasil, maka Anda perlu memiliki strategi khusus seperti berikut:

1. Buat Buyer Persona

Contoh Template Buyer Persona - Strategi micro marketing

Buyer persona sangat penting untuk jenis pemasaran spesifik seperti micro marketing. Sebab buyer persona memudahkan perusahaan untuk memahami target pasar yang dituju, termasuk membuat produk dan kampanye yang tepat untuk mereka.

Buyer persona mewakili rata-rata pelanggan ideal untuk audiens yang berbeda di segmen pasar tertentu. Melalui buyer persona, perusahaan memahami perilaku, demografi, minat, dan kepribadian dari niche pasar yang ingin Anda targetkan.

2. Rencanakan Detail Kampanye Pemasaran

Rencanakan Detail Kampanye Pemasaran Micromarketing

Sumber: Freepik

Langkah kedua adalah buatkan marketing plan secara detail, lengkap dengan target kampanye mikro yang ingin dicapai. Cantumkan juga konten serta media yang akan digunakan untuk memasarkan produk.

Ada beberapa media yang bisa dipilih untuk memasarkan produk seperti berikut:

  • Iklan atau advertisement, baik konvensional seperti social proof, podcast, radio, hingga televisi. Atau digital melalui media online seperti website, landing page, Google Ads, dan lain-lain.
  • Pemasaran media sosial seperti dengan aktif menggunakan Instagram, Facebook, Twitter, LinkedIn, Telegram, dan lain-lain.
  • Video marketing melalui kanal YouTube atau TikTok.
  • Email marketing langsung ke pelanggan.

3. Evaluasi Kampanye

Evaluasi strategi micromarketing

Sumber: Freepik

Setelah menjalankan kampanye, ukur sejauh mana tingkat keberhasilan pemasaran tersebut. Misalnya berapa banyak pelanggan potensial yang didapatkan, berapa biaya yang dibutuhkan untuk mengakuisisi pelanggan dan seterusnya.

Pastikan untuk menganalisis hasil pemasaran untuk mengetahui segmen pasar mana yang tidak membawa hasil yang optimal. Setelah itu, coba benahi elemen mana yang kurang efektif dan memaksimalkan poin-poin yang mendatangkan keuntungan untuk perusahaan.

Baca juga: 11 Strategi Pemasaran Produk yang Efektif untuk Bisnis

Contoh Perusahaan Sukses Menerapkan Micromarketing

Investopedia melaporkan bahwa ada 2 perusahaan yang berhasil menjalankan kampanye micromarketing, yakni Procter & Gamble (PG) dan Uber.

Pertama, P&G melakukan pemasaran mikro saat memperkenalkan produk sampo dan kondisioner Pantene Relaxed & Natural. Kemudian, P&G membuat dan menjalankan kampanye pemasaran produk tersebut khusus menargetkan wanita Afrika-Amerika.

Kedua, Uber mencoba memperluas jangkauan geografisnya. Mereka menggunakan data besar dari platform media sosial untuk mempelajari lebih lanjut tentang masalah transportasi tertentu di setiap kota yang ingin dituju. Efek yang dihasilkan adalah pertumbuhan basis klien perusahaan melalui promosi yang disesuaikan dan manfaat rujukan.

Sukseskan Strategi Micromarketing Anda untuk Datangkan Banyak Pelanggan

Micromarketing mengharuskan pemilik bisnis dan marketer untuk memahami target pelanggan dan memberikan pendekatan yang lebih eksklusif. Tujuan tentu saja agar mereka mau membeli produk yang perusahaan tawarkan.

Namun, untuk memiliki strategi micro marketing yang efektif, perusahaan perlu memahami target pasar mereka. Oleh karena itu, dibutuhkan data target pelanggan yang cukup untuk menyusun strtegi pemasaran mikro yang efektif.

Perusahaan bisa menggunakan teknologi seperti aplikasi CRM untuk mengumpulkan data pelanggan. Mekari Qontak menawarkan aplikasi CRM dengani fitur lengkap untuk mengumpulkan dan mengelola data pelanggan dari berbagai saluran dalam satu dasbor.

Selain itu, Qontak telah dipercaya lebih dari 3500 perusahaan dan Qontak tersertifikasi ISO 27001 untuk memastikan keamanan informasi data pelanggan.

Kategori : BisnisMarketing
WhatsApp WhatsApp Sales