Daftar isi
11 min read

Drip Marketing: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya

Tayang 27 Agustus 2024
Diperbarui 02 September 2024
Apa itu Drip Marketing
Drip Marketing: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya

Drip marketing menjadi upaya pemasaran yang terus dijalankan hingga kini. Pendekatan pemasaran ini terbukti efektif untuk meningkatkan penjualan dan mengembalikan pelanggan yang sudah tidak aktif.

Pendekatan drip marketing lebih personal karena menargetkan prospek dan pelanggan yang spesifik. Maka dari itu, tingkat kesuksesan strategi pemasaran ini lebih tinggi dibandingkan pendekatan lainnya.

Lalu bagaimana cara membuat kampanye drip marketing yang sukses? Kemudian keuntungan apa yang akan bisnis dapatkan? Semuanya akan diulas pada artikel berikut.

Apa Itu Drip Marketing?

Drip marketing adalah strategi pemasaran dengan mengirimkan serangkaian pesan yang sudah direncanakan secara otomatis kepada prospek atau pelanggan.

Pesan tersebut biasanya dikirimkan melalui email dengan triggers tertentu seperti perubahan status pelanggan aktif jadi pasif. Tujuannya menjaga hubungan personal dengan prospek atau pelanggan.

Jumlah email yang dikirim bisa bervariasi, mulai dari 2 hingga 5 buah email, tergantung pada jumlah yang dianggap efektif untuk tetap terhubung tanpa berlebihan.

Sebagai pelaku bisnis, Anda hanya perlu menulis email marketing sekali saja. Kemudian Anda bisa mengatur sistem agar mempersonalisasi pesan. Setelah diatur, kampanye drip marketing berjalan secara otomatis.

Komponen Utama Drip Marketing

Beberapa komponen penting dalam drip marketing yang harus diperhatikan:

  • Segmentasi Audiens

Segmentasi audiens adalah langkah pertama yang penting dalam drip marketing. Dengan membagi audiens berdasarkan perilaku, preferensi, dan demografi, Anda dapat mengirimkan pesan yang lebih relevan dan tepat sasaran.

Segmentasi ini memungkinkan Anda menyusun konten yang sesuai dengan kebutuhan setiap kelompok, sehingga meningkatkan peluang konversi.

  • Personalisasi Konten

Personalisasi konten berarti menyesuaikan pesan dengan kebutuhan atau minat individu. Dengan memahami preferensi audiens, Anda dapat menyusun pesan yang lebih relevan dan menarik, yang pada akhirnya meningkatkan keterlibatan dan konversi.

Misalnya, penggunaan nama penerima, rekomendasi produk berdasarkan riwayat pembelian, atau penawaran eksklusif.

Baca juga: Panduan Personalisasi Email Marketing yang Efektif

  • Alur Otomatis

Alur otomatis adalah rangkaian pesan yang dikirimkan berdasarkan tindakan tertentu, seperti pendaftaran, pembelian, atau interaksi lainnya.

Otomatisasi ini memastikan pesan terkirim pada waktu yang tepat tanpa memerlukan intervensi manual, sehingga proses pemasaran lebih efisien dan konsisten.

  • Analitik dan Pelaporan

Analitik dan pelaporan adalah komponen penting untuk mengukur kinerja kampanye drip marketing. Dengan menganalisis metrik seperti tingkat buka, klik, dan konversi, Anda dapat mengetahui seberapa efektif kampanye tersebut.

Data ini membantu dalam melakukan optimasi lebih lanjut untuk meningkatkan hasil di masa depan.

Jenis-Jenis Drip Marketing

Dalam menjalankan kampanye, drip marketing dibedakan menjadi beberapa jenis seperti berikut:

1. Welcome Drip

Welcome drip merupakan bagian pertama dari serangkaian pesan pemasaran yang dikirimkan sebagai pengantaran. Pesan ini berisi panduan awal penggunaan produk.

Pesan welcome drip umumnya dikerjakan setelah seseorang berlangganan newsletter atau uji coba. Sertakan juga beberapa postingan blog atau testimoni pengguna lain untuk memperkuat pesan.

2. Lead Nurturing Drip

Lead nurturing bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti mengedukasi terkait layanan yang Anda tawarkan, membantu pelanggan menggunakan fitur tertentu, hingga menawarkan uji coba gratis.

Manfaatkan drip marketing untuk secara konsisten membimbing pelanggan untuk lebih mengenal produk Anda dan membelinya.

3. Abandoned Cart Drip

Gunakan pesan drip untuk menindaklanjuti dan mengonfirmasi bahwa pelanggan meninggalkan sejumlah produk di keranjang mereka. Kemudian arahkan pelanggan untuk menyelesaikan proses pembelian dengan melakukan pembayaran.

Misalnya, gunakan halaman penjualan tertentu untuk menjelaskan manfaat rencana tingkat pro dibandingkan dengan yang dasar sebagai pemicu, dan kirimkan informasi lanjutan kepada siapa saja yang mengunjungi halaman tersebut tetapi belum melakukan konversi.

Setelah calon pelanggan mengunjungi halaman tersebut, kemudian kirimkan drip pada waktu yang kemungkinan besar mereka akan melihat email tersebut dan bertindak seperti saat makan siang, atau sore hari.

4. Confirmations Drip

Drip marketing juga bisa digunakan untuk mengkonfirmasi pembelian pelanggan. Aktifkan sistem autoresponder berisi ucapan “terima kasih” yang akan dikirim segera setelah pelanggan menekan tombol “beli”.

Pada pesan konfirmasi tersebut, Anda bisa menyertakan beberapa tautan ke fitur atau produk lainnya. Tujuannya untuk menarik minat pembelian tambahan atau up selling.

Misalnya, untuk konfirmasi seperti tiket pesawat dan kamar hotel, kirimkan email singkat satu hari sebelumnya dengan kode konfirmasi penting di bagian atas kotak masuk pengguna.

Beberapa hari kemudian, kirimkan pesan drip yang meminta mereka untuk menilai produk atau layanan Anda dan menawarkan kupon untuk pembelian di masa mendatang.

5. Re-engagement Drip

Re-engagement adalah jenis kampanye drip yang mengundang pelanggan untuk kembali berinteraksi dengan bisnis Anda. Manfaatkan riwayat interaksi sebelumnya untuk memberikan pengalaman yang lebih personal.

Jika Anda masih mengalami keterlibatan yang kurang optimal dengan upaya pemasaran email Anda, mungkin Anda perlu menyesuaikan strategi dan bereksperimen. Pertimbangkan untuk menawarkan insentif, mengubah jadwal pengiriman, dan menyusun ulang teks email.

Manfaat Menjalankan Drip Marketing

Seperti strategi pemasaran pada umumnya, drip marketing juga memberikan sejumlah manfaat untuk bisnis seperti berikut:

  • Meningkatkan Konversi

Kampanye email drip dapat dirancang dengan tujuan spesifik, seperti mendorong pendaftaran, konversi, dan penjualan. Menurut Salesmate, perusahaan yang menggunakan email drip marketing menghasilkan 80% lebih banyak penjualan dan dapat membawa pendapatan lebih dari 7 kali lipat.

  • Personalisasi Pesan yang Lebih Efektif

Kampanye email drip dapat dipersonalisasi berdasarkan demografi, minat, atau perilaku, membuatnya lebih relevan dan menarik. Hal ini meningkatkan kemungkinan email Anda dibuka, dibaca, dan diklik. Studi menunjukkan bahwa pemasar yang menggunakan personalisasi mengalami peningkatan 139% jumlah klik.

  • Retensi pelanggan

Kampanye drip marketing juga dapat membantu mempertahankan pelanggan dengan menjaga mereka tetap terinformasi, terlibat, dan tertarik pada produk atau layanan Anda. Hal ini penting karena probabilitas menjual kepada pelanggan yang sudah ada adalah 60-70%, dibandingkan dengan prospek baru yang hanya 5-20%.

  • Hemat Waktu dan Tenaga

Kampanye drip menggunakan sistem otomatisasi, sehingga menghemat waktu dan sumber daya Anda. Anda cukup mengatur sekali dan biarkan kampanye berjalan tanpa banyak intervensi, memastikan komunikasi yang tepat waktu dan konsisten.

Menurut Marketo, komunikasi yang stabil dengan pelanggan menghasilkan 50% lebih banyak lead yang siap beli di perusahaan B2B dengan biaya lead 33% lebih rendah.

Bagaimana Cara Kerja Drip Marketing?

Berikut cara kerja drip marketing sehingga bisa memberikan manfaat seperti disebutkan sebelumnya:

1. Menentukan Tujuan Kampanye

Mulailah dengan menetapkan tujuan dan sasaran penjualan yang jelas serta mengidentifikasi titik-titik masalah. Dengan tujuan yang terdefinisi dengan baik, Anda dapat menyesuaikan kampanye drip Anda agar sesuai dengan sasaran tersebut.

Berikut beberapa pertanyaan yang perlu dipertimbangkan sebelum memulai:

  • Apakah Anda ingin meningkatkan jumlah checkout?
  • Apakah prioritas Anda adalah meningkatkan keterlibatan pengguna di antara pelanggan yang ada?
  • Apakah Anda ingin mempermudah proses onboarding bagi pengguna baru?
  • Bagaimana cara Anda menarik pengunjung situs web yang hanya sekali datang untuk kembali?

2. Mengembangkan Konten

Setelah memiliki tujuan yang jelas, Anda bisa mulai memproduksi konten untuk drip marketing. Rancang konten yang menarik dan relevan yang memberikan nilai tambah bagi audiens Anda.

Konten tersebut bisa berupa edukatif, penawaran eksklusif, diskon, promosi, atau insentif lainnya. Pastikan konten Anda informatif dan selaras dengan tujuan penjualan Anda.

Kemudian rencanakan urutan email dalam kampanye Anda, pertimbangkan frekuensi, waktu, dan urutan berdasarkan tujuan penjualan dan preferensi audiens Anda.

Kampanye email drip yang khas mungkin dimulai dengan email sambutan, diikuti dengan serangkaian email nurturing, dan diakhiri dengan email promosi.

3. Mengatur Otomatisasi

Ada banyak elemen dalam kampanye drip. Mengawasi semuanya secara manual hampir tidak mungkin. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengotomatisasi prosesnya.

Dengan alat otomatisasi yang tepat, Anda dapat dengan mudah membuat alur kerja, menetapkan pemicu, menyesuaikan konten, dan banyak lagi.

4. Menganalisis Hasil

Terakhir, penting untuk mengukur tingkat keberhasilan dari kampanye drip marketing yang Anda jalankan. Pantau indikator kinerja utama (KPI) secara keseluruhan.

Berikut beberapa metrik penting yang perlu diperhatikan:

  • Open rate: Targetkan minimal 20%. Tingkat open rate yang tinggi menunjukkan kampanye yang dioptimalkan dengan baik.
  • CTR: Tingkat klik yang sehat sebaiknya tidak di bawah 15%. Ini mencerminkan efektivitas salinan dan konten email Anda.
  • Tingkat Balasan: Tingkat buka yang tinggi dengan tingkat balasan yang rendah bisa menunjukkan masalah dengan salinan email Anda atau kurangnya personalisasi.
  • Bounce rate: Jika tingkat bounce Anda tinggi, tinjau daftar Anda dan verifikasi akurasi kontak.
  • Tingkat Berhenti Berlangganan: Pantau kapan orang keluar dari kampanye Anda dan tingkatkan konten untuk mengurangi berhenti berlangganan.

Cara Membuat Drip Marketing yang Efektif

Setelah mengetahui cara kerjanya, mungkin Anda tertarik untuk membuat kampanye drip marketing sendiri. Ikuti langkah-langkah berikut:

1. Mengenali Target Audiens

Langkah pertama, Anda perlu mengenai prospek atau pelanggan yang ditargetkan untuk mendapatkan hasil optimal. Kelompokkan mereka berdasarkan pemicu atau trigers tertentu.

Pemicu dalam kampanye drip adalah tindakan spesifik atau informasi yang menentukan kapan dan mengapa seorang pengguna menerima email tertentu. Pastikan pemicu yang Anda pilih relevan dengan audiens Anda.

Berikut adalah dua jenis pemicu utama:

Pemicu Berdasarkan Aksi

  • Langganan Buletin: Ketika prospek mendaftar untuk buletin atau newslatter, Anda dapat segera mengirimkan welcoming drip untuk mengatur suasana dan mendorong mereka menantikan konten lebih lanjut.
  • Unduhan Percobaan: Jika prospek mengunduh versi uji coba aplikasi Anda, pertimbangkan untuk mengirimkan serangkaian email instruksional selama periode percobaan, lengkap dengan tips dan trik.
  • Keterlibatan Promosi: Jika prospek mengklik tautan promosi dalam email sambutan Anda, ini menunjukkan minat mereka. Maka Anda bisa memulai drip marketing dengan mengirimkan email bulanan tentang promosi serupa atau produk terkait.

Pemicu Berdasarkan Demografi

  • Pekerjaan: Mengetahui pekerjaan prospek memberikan peluang promosi unik, seperti mengirimkan email dengan “Self reward untuk menghilangkan stress di tengah deadline”.
  • Data Lokasi: Promosi atau acara yang spesifik lokasi bisa sangat menarik. Prospek dari Jakarta bisa ditambahkan ke drip marketing “acara dan promosi di area Jakarta,” yang lebih relevan dan menarik bagi mereka.

2. Membuat Kalender Konten

Selanjutnya, Anda perlu merencanakan jadwal pengiriman kampanye drip marketing. Dalam hal ini, penting juga menetapkan tujuan kampanye untuk memastikan bahwa salinan setiap email saling terhubung.

Urutan pengiriman email sangat penting untuk keberhasilan kampanye Anda. Pertimbangkan seberapa banyak informasi yang dibutuhkan oleh target pengguna, kapan mereka membutuhkannya, dan mengapa.

Pastikan pemicu kampanye Anda sudah diatur dengan baik, dan setiap email. Pengguna harus selalu mengerti mengapa mereka menerima email tersebut.

Baca juga: Cara Membuat Content Plan yang Solid!

3. Uji A/B Testing dan Optimalkan

Terus uji dan optimalkan kampanye drip Anda. Cobalah untuk bereksperimen dengan mengubah-ubah subjek email, konten, CTA, waktu pengiriman, atau elemen lainnya untuk menemukan apa yang efektif dengan audiens Anda.

Kemudian gunakan wawasan dari pengujian Anda untuk melakukan perbaikan berbasis data dan meningkatkan hasil penjualan.

Jika click-through rate tidak sesuai harapan, coba ubah ajakan bertindak Anda. Atau apabila convertion rate tidak mencapai target konversi, pertimbangkan untuk mengirimkan komunikasi edukatif terlebih dahulu sebelum meminta meminta pelanggan untuk membeli.

Contoh Drip Marketing yang Dilakukan Beberapa Perusahaan

Sejumlah brand telah berhasil menjalankan drip marketing. Brand tersebut mengunakan beberapa pendekatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Berikut brand yang dimaksud:

  • Netflix- Kampanye Win-Back

Contoh Drip Marketing - Netflix

Dalam menghadapi persaingan yang ketat, Netflix menerapkan taktik re-engagement yang cerdas. Netflix menyadari kerugian dari pelanggan yang hilang dan telah menciptakan kampanye win-back yang cerdas untuk mengurangi churn rate dan meningkatkan keterlibatan.

Meskipun konten emailnya sederhana, Netflix menggunakan CTA yang mencolok untuk menarik kembali pelanggan. Selain itu, selama tiga bulan berikutnya, Netflix mengirimkan serangkaian email kepada mantan pelanggan dengan menampilkan film dan serial TV terbaru yang mereka lewatkan.

Dengan menunjukkan acara terbaru yang ditambahkan dan pilihan favorit pengguna, Netflix memberikan alasan tambahan bagi pelanggan untuk memulai kembali langganan platform mereka.

Setelah mengirimkan serangkaian email drip yang dipersonalisasi, Netflix mengirimkan kembali email yang menunjukkan langkah-langkah yang perlu dilakukan pelanggan agar bisa menikmati semua manfaat yang telah disebutkan.

Pendekatan win-back Netflix berfokus pada mengingatkan pelanggan tentang kesenangan yang bisa dapatkan selama berlangganan. Rangkaian email tersebut menunjukkan kepada pelanggan mengapa mereka harus kembali berlanggan dan Netflix bisa mengembalikan pendapatan yang hilang.

  • Adidas- Pengingat Checkout

Contoh Drip Marketing - Adidas

Adidas memilih pendekatan yang unik dengan menyalahkan koneksi WiFi yang buruk atas keranjang belanja yang ditinggalkan.

Sebagai pemasar, penting untuk tidak menyalahkan pelanggan. Pendekatan humoris Adidas dalam kampanye drip ini membuat mereka lebih dekat dengan pelanggan.

Ketika menerima email ini, pelanggan mungkin akan merasa lucu karena tahu bahwa koneksi mereka baik-baik saja dan mereka hanya meninggalkan keranjang belanja mereka.

Dengan membangun hubungan seperti yang dilakukan Adidas, pelanggan lebih terdorong untuk melanjutkan proses checkout.

  • Trello – Promosi Musim Liburan

Contoh Drip Marketing - Trello

Trello menerapkan pendekatan unik melalui kampanye “Twelve Days to Trello” yang diluncurkan selama musim liburan, terinspirasi dari lagu “12 Days of Christmas.”

Email kampanye ini berisi tautan ke halaman yang menunjukkan bagaimana Trello bisa digunakan tidak hanya sebagai alat manajemen proyek tetapi juga sebagai alat produktivitas.

Pendekatan ini sangat sesuai dengan musim liburan dan tujuan kampanye Trello. Dengan pesan yang tepat waktu dalam kampanye drip Anda, Anda dapat memaksimalkan penjualan dan menarik lebih banyak minat terhadap produk Anda.

Tingkatkan Penjualan dengan Menjalankan Drip Marketing

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa drip marketing merupakan upaya mengirimkan pesan secara terus menerus kepada pelanggan. Selain menjaga hubungan dengan pelanggan, strategi marketing ini bertujuan mengembalikan pelanggan yang telah pergi.

Dalam menjalankan kampanye drip marketing, Anda memerlukan trigers atau pemicu. Berdasarkan pemicu tersebut, Anda bisa membuat konten email marketing yang dipersonalisasi. Dengan begitu, kampanye yang Anda jalankan lebih efektif.

Mekari Qontak menawarkan aplikasi CRM yang mengumpulkan informasi pelanggan dari berbagai saluran komunikasi. Informasi tersebut bisa Anda manfaatkan untuk membuat konten drip marketing yang dipersonalisasi.

Selain itu, Mekari Qontak juga memiliki omnichannel yang menghubungkan berbagai aplikasi. Jadi selain mengirimkan lewat email, Anda juga bisa mengirimkan konten drip marketing di saluran lainnya seperti WhatsApp, Facebook, Instagram atau Shopee.

Hubungi Kami untuk Coba Demo Aplikasi Mekari Qontak atau Konsultasi Gratis Sekarang.

Refrensi:

Kategori : Marketing
WhatsApp WhatsApp Sales