Sebagai pemilik website, Anda tentu mengharapkan mendapat banyak kunjungan. Namun hal tersebut tidak akan berdampak jika bounce rate website Anda relatif tinggi.
Tingginya bounce rate menunjukkan bahwa pengunjung-pengunjung website Anda hanya membuka satu halaman dan tidak tertarik untuk menelusuri halaman-halaman lain.
Oleh karena itu, tingginya bounce rate merupakan salah satu indikator bahwa situs web Anda perlu dibenahi. Lantas bagaimana cara menurunkan bounce rate? Yuk pelajari di sini!
Apa itu Bounce Rate?
Bounce rate adalah persentase pengunjung yang masuk ke situs dan kemudian keluar tanpa melihat laman lain dalam situs yang sama.
Bounce rate membantu menilai kemampuan website dalam mempertahankan pengunjung dan memberi wawasan tentang kualitas desain, navigasi, serta konten.
Metrik yang digunakan untuk mengidentifikasi bounce rate seperti loading lambat, navigasi buruk, atau konten tidak relevan, sehingga langkah perbaikan dapat diambil untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
Bagaimana Cara Menghitung Bounce Rate?
Cara kerja bounce rate bisa dilihat langsung di dashboard Google Analytics atau Semrush setelah website terhubung dengan layanan tersebut. Pengguna dapat langsung mengecek persentasenya dengan mengakses dashboard.
Namun, jika dibutuhkan, bounce rate juga bisa dihitung manual dengan rumus berikut:
Rumus Bounce Rate: (Jumlah Kunjungan ke Satu Laman / Total Kunjungan ke Situs Web) x 100%
Beberapa metode menghitung waktu kunjungan yang masuk dalam bounce rate, ada yang menggunakan 10 detik pertama, sementara yang lain sampai pengguna mengklik konten lain.
Contohnya, jika sebuah website Anda menerima 2 juta pengunjung pada bulan Agustus, dan 750 ribu di antaranya hanya membuka satu halaman, bounce rate-nya adalah 37,5% (750.000/2.000.000×100%).
Angka ini memberi gambaran tentang performa website terkait konversi dan membantu merumuskan strategi baru untuk meningkatkan hasil yang optimal di masa depan.
Tingkat bounce sebesar 40% atau lebih rendah dianggap baik, sementara bounce rate sebesar 55% atau lebih tinggi dianggap tinggi dan mungkin menandakan perlunya perbaikan untuk menarik pengunjung dan mendorong mereka menjelajahi lebih banyak konten di situs web Anda.*sumber: fullstory
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap situs web memiliki karakteristik unik, dan mungkin ada faktor lain yang mempengaruhi bounce rate.
Bagaimana Cara Menurunkan Bounce Rate secara Efektif?
Berikut 10 Cara Menurunkan Bounce Rate di website:
1. Turunkan Loading Speed
Salah satu penyebab bounce rate tinggi bisa jadi karena loading speed dari situs web Anda yang terlalu lama. Perlu Anda ketahui bahwa mayoritas pengunjung situs web sangat benci dengan situs yang lambat.
Riset Google mengungkapkan rata-rata waktu loading sebuah website yang mempengaruhi bounce rate:
1-3 detik rata-rata waktu loading dapat meningkatkan kemungkinan bounce rate hingga 32%
Waktu loading antara 1-5 detik dapat meningkatkan kemungkinan bounce rate hingga 90%
1-6 detik rata-rata waktu loading dapat meningkatkan kemungkinan bounce rate hingga 106%
Waktu loading antara 1-10 detik dapat meningkatkan kemungkinan bounce rate hingga 123%
2. Buat Konten Anda Mudah Dibaca
Sangat mudah untuk melupakan aspek sederhana dari halaman Anda, tetapi konten yang mudah dibaca itu sangat penting.
Ada banyak alat gratis yang memungkinkan Anda memeriksa readability atau keterbacaan konten pada situs web Anda, seperti plugin Yoast untuk WordPress.
Pastikan judul Anda menarik dan jelas. Kemudian, gunakan subheading berisi poin poin penting untuk membuat artikel lebih mudah dibaca.
Berikut adalah beberapa tip untuk membantu Anda memformat konten Anda dan membuatnya lebih mudah dibaca:
- Pakai subjudul untuk memperjelas topik Anda.
- Gunakan poin-poin untuk menjelaskan manfaat atau poin yang perlu diperhatikan.
- Perbanyak bagan, gambar, tangkapan layar, dan kutipan dari pakar industri, jika perlu.
- Kata kunci bisa Anda highlight beberapa kali (jangan berlebihan).
- Ajukan banyak pertanyaan dalam konten Anda, untuk memberikan “undangan” kepada pembaca untuk berpartisipasi, bukan hanya membaca.
- Akhiri konten Anda dengan subjudul berjudul “kesimpulan”. Ini memberitahu pembaca untuk membaca beberapa kata terakhir dan mengambil tindakan dengan cepat. Buat kesimpulan Anda dapat ditindaklanjuti.
Perhatikan juga ukuran dan jenis font, kalimat dan panjang paragraf Anda. Pertimbangkan elemen lain di halaman Anda yang mungkin mengganggu, seperti pilihan warna dan penempatan iklan Anda.
3. Gunakan Call-to-Action yang Jelas
Cara terbaik untuk membuat orang terlibat dan berkonversi adalah dengan menggunakan call-to-action yang menarik.
Call-to-action harus memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu, seperti mendaftar ke buletin (Sign up) atau membeli produk (Purchase now).
Ada banyak cara untuk mengoptimalkan tombol call-to-action Anda. Pertimbangkan copy Anda, warna, ukuran tombol, penempatan pada halaman, dan banyak lagi.
Baca juga: 60+ Contoh Call to Action untuk Tarik Banyak Pelanggan!
4. Tulis Meta Description yang Menarik
Panjang optimal untuk meta description adalah 155 karakter. Jika deskripsi halaman web lebih panjang, karakter yang tersisa tidak akan ditampilkan di halaman hasil pencarian.
Sebagai gantinya, Anda akan melihat elipsis (…) di bagian akhir. Ini dapat menyebabkan rasio pentalan yang lebih tinggi karena orang merasa disesatkan tentang situs web Anda.
Deskripsi meta pada dasarnya ditargetkan pada pengguna pencarian, maka pastikan kata kunci yang mereka cari ada dalam deskripsi Anda.
Namun, ini tidak berarti Anda harus memasukkan kata kunci ke dalam deskripsi. Sebaliknya, Anda harus benar-benar terus menulis secara alami.
5. Gunakan Video dan Gambar untuk Engage dengan Pengunjung
Jika Anda mendengar sesuatu atau membaca sesuatu, kemungkinan besar Anda hanya akan mengingat 10% darinya tiga hari kemudian. Namun, jika Anda melihat gambar, kemungkinan besar Anda akan mengingat hingga 65%.
Menambahkan gambar dan video adalah cara yang bagus untuk membuat audiens Anda terlibat dengan konten Anda.
Menambahkan video meningkatkan waktu rata-rata pengunjung di halaman hingga dua kali lipat.
Selain itu, perlu diingat bahwa video ini tidak harus berupa video Anda.
Anda dapat menyematkan video APA PUN dari YouTube yang masuk akal untuk halaman Anda.
6. Konten Menjawab Search Intent
Sangat penting bahwa semua halaman konten utama dan landing page Anda memenuhi search intent. Apa itu search intent? sederhananya, halaman Anda harus memberi pencari Google apa yang mereka cari.
Jika tidak, pengguna Google akan kembali ke hasil pencarian.
Tidak ada klik pada halaman lain sebelum keluar maka mereka telah menjadi penyumbang bounce rate Anda. Dan halaman yang tidak memenuhi Search Intent tidak hanya buruk untuk bounce rate melainkan juga buruk untuk SEO.
Faktanya, Bounce Rate yang tinggi dan Dwell Time yang rendah benar-benar dapat merusak peringkat Google Anda.
7. Masukkan Internal Link
Anda mungkin sudah tahu bahwa tautan internal (internal link) sangat bagus untuk SEO.
Tetapi yang mungkin tidak Anda ketahui adalah bahwa internal link juga dapat membantu menurunkan bounce rate Anda.
Mengapa? Karena internal link mengirim orang ke halaman lain di situs Anda. Kirim orang ke halaman lain di situs Anda secara alami meningkatkan jumlah pageviews.
Sederahananya, setelah seseorang mengunjungi halaman lain di situs Anda, mereka tidak lagi dihitung sebagai bounce dan tentu mengurangi bounce rate situs.
8. Evaluasi Laman Produk Anda
Terlalu banyak informasi pada halaman produk bisa saja meningkatkan risiko pengunjung Anda pusing. Sebaiknya, berikan informasi yang relevan namun dalam porsi secukupnya dan buat calon pembeli Anda merasa tidak mendapat informasi yang cukup untuk membuat keputusan yang tepat.
Coba sekali lagi evaluasi halaman produk, Anda mungkin akan melihat beberapa peluang untuk mengoptimalkan laman tersebut yang tidak hanya dapat menurunkan bounce rate, tetapi juga meningkatkan conversion rate.
Salah satu alasan utama calon pembeli gagal mengonversi dari halaman produk adalah karena mereka tidak siap untuk menyelesaikan pembelian atau transaksi.
Terkadang ini sesederhana keraguan pembeli atau keengganan terhadap harga, tetapi terkadang, itu karena informasi yang mereka inginkan tentang suatu produk tidak diberikan. Informasi tersebut antara lain dapat mencakup detail tentang asal pembuatan, kebijakan pengembalian Anda, atau bahkan ulasan pengguna.
9. Hindari Popups
Ya, kebanyakan orang akan selalu membenci popup. Di antara marketer dan pemilik situs, popup sampai saat ini masih menjadi perdebatan. Kenapa?
Kemunculan popup memiliki dua kemungkinan. Pertama, apabila Anda sudah tertarik pada produk yang ditawarkan pada situs tersebut, mungkin Anda akan klik popup tersebut untuk melakukan pembelian atau hanya mengisi email newsletter.
Namun bagaimana jika Anda hanya ingin tahu? Mungkin Anda akan merasa terganggu dan keluar dari situs tersebut. Yang artinya Anda menyumbang kenaikan bounce rate pada situs.
10. Buat Situs Anda Mobile Friendly
Saat ini, kita hidup di era mobile. Hampir 95% pelanggan Anda menggunakan perangkat seluler, jadi situs Anda harus dioptimalkan untuk dapat diakses oleh mereka.
Dengan jumlah pengguna yang mengakses Web terutama dari perangkat seluler meningkat setiap tahun, kegagalan mengoptimalkan situs Anda untuk seluler hanya akan membuat bisnis mereka kabur dari tempat Anda.
Google akan selalu mengikuti penggunanya dan cara Google mendapatkan informasi yang akurat adalah dengan memantau aktivitas pengguna di situs Anda, dari desktop dan seluler.
Faktanya, mobile-friendly adalah faktor peringkat Google. Ini berarti bahwa jika situs Anda tidak mobile-friendly, tidak peduli seberapa baik konten Anda, maka akan meningkatkan peluang tidak mendapat peringkat yang baik di halaman hasil Google.
Turunkan Bounce Rate dan Tingkatkan Jumlah Pengunjung pada Situs Anda!
Bounce rate yang tinggi menunjukkan pengunjung hanya membuka satu halaman tanpa menjelajahi lebih lanjut, menandakan perlunya perbaikan situs. Metrik ini membantu mengevaluasi kualitas konten, desain, dan navigasi.
Banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan bounce rate pada situs web mulai dari optimasi kecepatan, konten, hingga mobile-friendly.
Langkah-langkah tersebut dapat meningkatkan pengalaman pengunjung, mengurangi bounce rate, serta mendorong lebih banyak interaksi dan konversi. Pantau kinerja situs melalui alat analisis untuk strategi yang lebih baik.
Hubungi kami untuk konsultasi gratis dengan tim ahli Mekari Qontak sekarang.