Daftar isi
7 min read

Mengenal Strategi Penetapan Harga yang Menguntukan Bisnis

Tayang 15 Juni 2022
Diperbarui 14 Desember 2023
Omnichannel CRM Qontak by Mekari
Mengenal Strategi Penetapan Harga yang Menguntukan Bisnis

Beberapa orang mungkin berpikir bahwa strategi penetapan harga atau pricing strategy bukanlah hal penting yang perlu diperhatikan. Seperti yang dikutip dari Paddle mengungkapkan penetapan harga 4x lebih efisien dalam meningkatkan pendapatan dibandingkan akuisisi.

Namun banyak bisnis yang kerap mengabaikan menggunakan strategi penetapan harga karena berbagai alasan. Padahal menentukan harga tidak sesulit yang dibanyangkan. Ada 3 komponen utama dalam penentuan harga yakni value based pricing, Competitor based pricing dan  Cost plus pricing.

Untuk lebih jelasnya, yuk simak pembahasan lengkap tentang strategi penetapan harga di bawah ini!


Apa Itu Strategi Penetapan Harga?

Strategi penetapan harga adalah pendekatan yang digunakan oleh bisnis untuk menentukan jumlah yang harus dibayarkan oleh pelanggan untuk memperoleh barang atau jasa. Dalam memilih strategi penetapan harga yang tepat, diperlukan pemahaman yang mendalam tentang produk, pasar, dan pelanggan Anda.

Srategi ini melibatkan pertimbangan berbagai faktor seperti biaya produksi, permintaan pasar, tujuan bisnis, strategi pesaing, dan nilai yang dirasakan oleh pelanggan. Dengan demikian, ditemukan harga yang tepat untuk mencapai  keuntungan maksimal dengan mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi pelanggan serta kondisi pasar.


Bagaimana Cara Menetapkan Harga?

Menetapkan harga merupakan proses penting dalam bisnis yang melibatkan penentuan nilai produk atau layanan yang Anda tawarkan kepada pelanggan. Cara menetapkan harga dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti tujuan bisnis, biaya produksi, permintaan pasar, dan strategi penentuan harga yang Anda pilih.

Berikut adalah metode yang dapat Anda ikuti dalam menetapkan harga:

– Menetukan Harga dengan Keuntungan besar

Setiap bisnis tentu ingin mendapatkan keuntung sebesar-besarnya.Pada awal penentuan harga, Anda boleh membuat skenario berapa biaya yang harus pelanggan banyarkan agar Anda mendapat keuntungan besar.

Penentuan harga ini bisa diperoleh dari hasil hitungan jumlah keseluruhan biaya yang digunakan mulai dari biaya operasional, investasi, pemasaran hingga keuntungan yang diharapkan. Maka dari itu hasil yang didapatkan relatif mahal.

– Menghitung BEP (Break Even Point)

Break Even Point (BEP) adalah titik impas perusahaan balik modal. Artinya nilai tersebut menunjukan di mana pendapatan perusahaan sama dengan biaya pengeluarannya pada periode tertentu.

Metode ini dilakukan dengan cara menetapkan harga jual berdasarkan total biaya pengeluaran dan hasil yang diterima badan usaha secara keseluruhan. Dengan mengetahui BEP, perusahaan tidak akan mendapatkan kerugian dan justru bisa menemukan keseimbangan dalam pasar.

– Analasis Kompetitor

Agar produk Anda tetap laku di pasaran, tentu harga yang ditawarkan tidak boleh terlalu tinggi dibandingkan pesaing. Oleh karena itu, Anda perlu melakukukan riset untuk mengetahui harga yang kompetitor tawarkan. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan harga yang kompetitif dengan harga pesaing.

– Mark Up

Bisnis juga perlu mempertimbangkan metode mark up untuk menentukan harga jual. Metode penentuan harga ini mengacu pada cara menetapkan harga jual suatu unit dengan berpedoman pada harga pokok di awal pembelian.

Harga yang didapatkan selanjutnya akan dikalkulasi dengan biaya produksi lebih tinggi. Maka dari itu, semakin tinggi mark up semakin banyak juga pendapatan yang dihasilkan perusahaan.

– Riset Pasar

Metode penetapan harga terakhr adalah melakukan riset permintaan pasar. Dengan begitu, bisnis bisa mengetahui kebutuhan dan permasalahan target pelanggan hadapi. Faktor yang perlu dipertimbangkan mencakup feedback , permintaan harga, serta bentuk kritik dan saran lainnya dari konsumen.

Baca Juga: Pengertian Elastisitas Permintaan dan Cara Menghitungnya


Jenis – Jenis Strategi Penetapan Harga yang Efektif

Strategi Penetapan Harga yang Efektif

Berikut adalah beberapa strategi penetapan harga yang dapat Anda gunakan untuk menentukan harga produk atau layanan bisnis Anda:

1. Value-based pricing

Strategi penetapan harga produk yang pertama dan banyak digunakan adalah penetapan harga berdasarkan apa yang bersedia dibayar oleh pelanggan.

Dalam hal ini, Anda perlu melaraskan harga dengan berbagai profil pelanggan dan buyer persona Anda dan mungkin memvariasikan harga Anda berdasarkan perbedaan tersebut.

Apabila digunakan secara akurat, pricing strategy ini dapat meningkatkan sentimen dan loyalitas pelanggan bisnis Anda.

2. Cost-plus pricing

Cost-plus pricing strategy berfokus pada biaya produksi produk atau layanan Anda.

Strategi ini juga dikenal dengan penetapan harga markup. Karena bisnis yang menggunakan strategi ini akan menandai produk mereka berdasarkan seberapa besar ingin mendapatkan profit atau keuntungan.

Untuk menerapkan metode ini, Anda perlu menambahkan persentase tetap ke biaya produksi produk Anda.

3. Skimming Pricing

Metode ini dilakukan dengan menetapkan harga setinggi mungkin untuk produk baru dan kemudian menurunkan harga seiring waktu, karena produk tersebut menjadi semakin tidak populer.

Sederhananya, penetapan harga ini dilakukan dengan menurunkan harga secara bertahap dari waktu ke waktu.

4. Dynamic Pricing

Strategi penetapan harga produk ini dikenal juga dengan penetapan harga lonjakan, penetapan harga permintaan, atau penetapan harga berdasarkan waktu. Sederhananya, ini adalah penetapan harga fleksibel di mana harga akan berfluktuasi berdasarkan permintaan pasar dan konsumen.

5. Competition-Based Pricing

Seperti namanya, penetapan harga ini berbasis persaingan dan berfokus pada tingkat pasar yang ada untuk produk atau layanan.

Dalam hal ini, pelaku bisnis tidak memperhitungkan biaya produk atau permintaan konsumen mereka. Sebaliknya, bisnis menggunakan harga kompetitor sebagai tolak ukur untuk menetapkan harga.

6. Premium Pricing

Premiun pricing strategy adalah metode di mana perusahaan atau bisnis memberikan harga tinggi pada produk yang mereka pasar.

Adapun tujuannya adalah untuk menampilkan brand image atau brand value yang bernilai tinggi, mewah, dan premium.

Penetapan harga ini pada dasarnya berfokus pada nilai yang dirasakan dari suatu produk, dari pada nilai aktual atau biaya produksi yang dikeluarkan.

7. High-Low Pricing

Dalam hal ini, perusahaan awalnya akan menjual produk dengan harga tinggi, lalu menurunkan harga ketika produk mengalami penurunan dalam relevansi tertentu.

Diskon dan promosi menjadi bagian dari high-low pricing strategy. Sehingga, tidak heran apabila ada beberapa orang yang menyebut strategi ini dengan penetapan harga diskon.

8. Project-Based Pricing

Strategi ini membebankan biaya tetap per proyek alih-alih pertukaran langsung uang untuk waktu. Biasanya, yang menggunakan strategi penetapan harga produk ini ialah bisnis yang menyediakan layanan bisnis, seperti konsultan, freelancer, kontraktor, dan lainnya.

9. Bundle Pricing

Seperti namanya, penetapan harga ini dilakukan dengan cara menawarkan dua atau lebih produk atau layanan secara bersama-sama dalam satu harga. Anda dapat memilih untuk menjual produk atau layanan paket sebagai bagian dari paket, atau menjualnya sebagai komponen paket dan produk individual.

Baca Juga: 22 Cara Manajemen Waktu yang Efektif untuk Pelaku Bisnis


Manfaat Strategi Penetapan Harga

Strategi penetapan harga yang tepat dan efektif dapat membantu memperkuat posisi bisnis dengan membangun kepercayaan dengan pelanggan, serta memenuhi tujuan bisnis.

Selain itu, pricing strategy juga memiliki beberapa manfaat lainnya yang menjadikannya penting untuk bisnis, antara lain:

– Menggambarkan Nilai

Secara umum, murah dapat diartikan dengan dua makna yang berbeda, yaitu harga yang lebih murah, atau kualitas yang buruk.

Sederhananya, harga dapat menggambarkan nilai yang berbeda pada suatu produk. Di mana harga produk yang lebih tinggi sering kali diasumsikan bahwa produk atau layanan tersebut memang bernilai lebih tinggi.

– Meyakinkan Pelanggan untuk Membeli

Harga yang tinggi dapat menyampaikan nilai yang tinggi, tetapi harga tersebut jauh lebih dari apa yang bersedia dibayar oleh calon pelanggan.

Di sisi lain, harga yang rendah akan tampak murah dan membuat calon pelanggan melewatkannya.

Sementara itu, harga ideal adalah harga yang tepat untuk meyakinkan calon pelanggan membeli penawaran Anda daripada produk serupa yang ditawarkan oleh kompetitor.

– Memberikan Kepercayaan Pelanggan

Sama halnya seperti nilai, produk dengan harga yang lebih tinggi akan menggambarkan nilai dan eksklusivitas produk Anda.

Sementara harga yang terlalu rendah akan membuat produk Anda seolah-olah dibuat dengan tidak baik dan menurunkan kepercayaan pelanggan terhadap produk bisnis Anda.


Aplikasikan Strategi Penetapan Harga yang Tepat pada Bisnis Anda Sekarang!

Itu dia beberapa strategi penetapan harga yang dapat Anda coba terapkan pada bisnis Anda. Sesuaikan strategi pricing dengan pengeluaran, produk, dan target audiens Anda. Sehingga, Anda dapat memiliki harga yang sesuai dan tepat untuk produk atau layanan bisnis Anda.

Sementara itu, Anda dapat menggunakan aplikasi CRM yang terintegrasi dengan sistem Omnichannel untuk mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi harga produk bisnis Anda secara mudah.

Mekari Qontak menyediakan aplikasi Omnichannel CRM terbaik di Indonesia untuk meningkatkan seluruh proses tahapan bisnis Anda. Omnichannel CRM Mekari Qontak memiliki fitur canggih yang dapat mendukung dan meningkatkan bisnis Anda secara keseluruhan, termasuk pemasaran, penjualan, dan layanan pelanggan.

Mekari Qontak telah dipercaya lebih 3500+ perusahaan untuk membantu mereka meningkatkan tahapan bisnis secara keseluruhan. Mekari Qontak juga telah tersertifikasi ISO 27001 untuk memastikan keamanan informasi data pelanggan.

Jadi tunggu apa lagi?Yuk, Dapatkan FREE TRIAL Omnichannel CRM Mekari Qontak selama 14 hari atau Konsultasi Gratis dengan tim Mekari Qontak sekarang!

Kategori : Bisnis
WhatsApp WhatsApp Sales