Daftar isi
6 min read

Pengertian Elastisitas Permintaan dan Cara Menghitungnya

Tayang 13 Mei 2022
Diperbarui 13 Desember 2023
Elastic Demand
Pengertian Elastisitas Permintaan dan Cara Menghitungnya

Apakah Anda pernah mendengar istilah elastisitas permintaan? Dalam ekonomi, elasticity of demand atau elastisitas permintaan umumnya terjadi ketika harga produk barang atau jasa mempengaruhi permintaan pelanggan. Dalam hal ini, harga produk dan permintaan pelanggan saling berkaitan satu sama lain.

Untuk mengetahui apakah produk Anda memiliki harga permintaan yang elastis, Anda perlu menggunakan rumus elastisitas permintaan. Namun, seperti apa rumusnya? Dan bagaimana cara menghitungnya?

Yuk, simak artikel di bawah ini untuk mengetahui lebih banyak tentang elastisitas permintaan!


Apa Itu Elastisitas Permintaan?

Elastisitas permintaan adalah ukuran perubahan konsumsi suatu produk yang berkaitan dengan perubahan harga.

Dalam hal ini, para ekonomi menggunakan elastisitas harga untuk memahami bagaimana penawaran dan permintaan suatu produk berubah ketika harganya juga mengalami perubahan.

Lebih lanjut, elasticity of demand membantu perusahaan memprediksi perubahan permintaan berdasarkan faktor yang berbeda, termasuk perubahan harga dan masuknya barang di pasar yang kompetitif.

Baca Juga: 12 Cara Menaikkan Omset Penjualan Bisnis


Bagaimana Cara Kerja Elastisitas Permintaan?

Elastisitas permintaan bekerja dengan perubahan harga yang menyebabkan adanya pergeseran permintaan yang signifikan. Sederhananya, semakin banyak barang substitusi yang ada, maka akan semakin elastisitas permintaannya.

Dalam hal ini, elastisitas permintaan barang dan jasa tertentu dapat dihitung dengan membagi persentase perubahan jumlah yang diminta dengan persentase perubahan harga. Apabila hasil bagi elastisitas lebih besar atau sama dengan satu, maka permintaan akan dianggap elastis.

Sementara itu, harga barang atau jasa menjadi faktor ekonomi yang paling umum digunakan untuk mengukur elasticity of demand dan ukuran elastisitas permintaan lainnya.

Berikut adalah kurva permintaan yang menunjukkan bagaimana kuantitas yang diminta oleh pelanggan akhirnya merespons perubahan harga yang ada. Semakin datar kurva, maka akan semakin elastisitas permintaannya.

Elastic Demand


Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan?

Pelajari Semua Tentang Elastisitas Permintaan!

1. Ketersediaan Barang Pengganti

Permintaan suatu barang dengan jumlah substitusi yang banyak akan menjadi lebih elastis. Ini karena kenaikan harga yang kecil saja akan mendorong pembeli untuk mencari penggantinya.

Misalnya, kenaikan harga Aqua mendorong pembeli untuk membeli Le Minerale dan sebaliknya. Akibatnya, ketersediaan substitusi membuat permintaan sensitif terhadap perubahan harga.

Di sisi lain, komoditas dengan sedikit atau tanpa substitusi akan memiliki elastisitas harga permintaan yang lebih rendah.

2. Pendapatan Pelanggan

Faktor yang mempengaruhi elasticity of demand berikutnya adalah pendapatan pelanggan. Di mana tingkat pendapatan yang lebih tinggi umumnya membuat elastisitas terhadap komoditas apapun menjadi rendah.

Hal ini disebabkan karena orang dengan pendapatan tinggi tidak banyak dipengaruhi oleh perubahan harga barang.

Sementara masyarakat menengah dan  ke bawah akan sangat dipengaruhi oleh kenaikan atau penurunan harga barang. Sehingga, permintaan kelompok berpenghasilan rendah menjadi sangat elastis.

3. Jumlah Penggunaan

Apabila komoditas yang dipertimbangkan memiliki beberapa kegunaan, maka permintaannya akan menjadi elastis.

Kemudian ketika harga komoditas seperti itu meningkat, maka biasanya digunakan hanya untuk keperluan yang lebih mendesak akibatnya, permintaan akan mengalami penurunan.

Namun, ketika harga turun, maka digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang bahkan kurang mendesak dan permintaan meningkat.

Contoh elastisitas permintaan yang dipengaruhi jumlah penggunaan adalah penggunaan listrik. Ketika harga listrik turun, maka penggunaannya akan semakin meningkat. Tetapi, ketika harga naiknya, maka jumlah penggunaannya akan turun.

4. Periode Waktu

Elasticity of demand memiliki hubungan yang erat dengan periode waktu. Baik sehari, seminggu, sebulan, setahun, atau periode lainnya. Permintaan umumnya tidak elastis dalam waktu singkat, karena pelanggan sulit mengubah kebiasaannya dalam waktu singkat.

Namun, permintaan lebih elastis dalam jangka panjang, karena secara komparatif lebih mudah untuk beralih ke substitusi lain, jika komoditas tertentu mengalami kenaikan harga.

5. Loyalitas Pelanggan

Loyalitas pelanggan terhadap merek bisnis dapat mengurangi sensitivitas pelanggan terhadap perubahan harga. Akibatnya, permintaan menjadi inelastis.

6. Sifat Komoditas

Sifat komoditas dapat mempengaruhi elasticity of demand. Komoditas di sini mencakup kebutuhan, kenyamanan, atau kemewahan dari barang itu sendiri.

Kebutuhan di sini dimaksudkan sebagai barang-barang primer. Sementara kenyamanan adalah kumpulan yang memberikan penggunanya kenyamanan seperti lemari es atau kipas angin.

Barang mewah di sini bersifat relatif, karena barang apa pun bisa menjadi mewah bagi seseorang, tergantung situasi dan kondisi mereka.

7. Kebiasaan atau Kebutuhan Pelanggan

Komoditas barang yang sudah menjadi kebutuhan rutin pelanggan biasanya memiliki permintaan yang kurang elastis.

Ini karena komoditas tersebut menjadi kebutuhan pelanggan, dan pelanggan akan tetap membeli meskipun harganya naik.

Adapun contoh elastisitas permintaan harga barang komoditas ini ialah minyak, beras, BBM, dan kebutuhan keseharian lainnya.

8. Barang Adiktif

Komoditas barang yang bersifat adiktif umumnya memiliki kecenderungan permintaan yang inelastis. Mengapa demikian?

Ini karena pelanggan yang sudah kecanduan pasti akan tetap memutuskan untuk membelinya, meskipun harganya telah berubah drastis. Contohnya seperti rokok dan alkohol.

Baca Juga: 10 Aplikasi Penjualan Barang Terbaik di Indonesia

Bagaimana Cara Menghitung Elastisitas Permintaan?

Elastisitas Harga Permintaan

Anda dapat mengetahui cara menghitung elastisitas harga permintaan dari rumus elastisitas permintaan di atas, caranya adalah bagi persentase perubahan kuantitas dengan persentase perubahan harga.

Untuk membantu Anda lebih memahaminya, berikut kami jabarkan contoh perhitungan elasticity of demand untuk komoditas rokok dengan kelompok tertentu seperti remaja.

Dapat diketahui bahwasanya remaja secara umum berpenghasilan rendah dan perokok biasa, sehingga akan sensitif terhadap perubahan harga. Di mana setiap 10% kenaikan harga sebungkus rokok, akan menurunkan tingkat merokok pada remaja sekitar 9%.

Maka harga elastisitas harga permintaannya adalah sebagai berikut:

Elastisitas Harga Permintaan = -9%/ 10% = -0.9%

Dalam hal ini, tanda negatif mencerminkan hukum permintaan di mana pada harga yang tinggi, jumlah permintaan malah menurun. Sementara itu, hasil yang kurang dari satu di sini lebih penting daripada tanda negatif. Ini memberitahu kita bahwa ukuran perubahan kuantitas kurang dari ukuran perubahan harga.

Dengan demikian, dibutuhkan perubahan harga yang relatif besar untuk menyebabkan perubahan yang relatif kecil dalam jumlah yang diminta. Sederhananya, daya tanggap pelanggan terhadap perubahan harga relatif kecil. Oleh karena itu, apabila nilai elastisitas kurang dari 1, maka permintaan dapat dinyatakan tidak elastis.

Baca Juga: 19 Pilihan Aplikasi CRM Terbaik


Pelajari Apa Itu Elastisitas Permintaan dan Tingkatkan Bisnis Anda Sekarang

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwasanya elastisitas permintaan sangat dipengaruhi oleh harga barang dan permintaan pelanggan. Oleh karena itu, perusahan atau bisnis perlu memerhatikan detail tersebut dengan selalu mengecek perkembangan bisnis secara seksama.

Namun, monitoring bisnis secara manual bisa menjadi hal yang cukup merepotkan, apa lagi jika Anda memiliki bisnis dengan skala yang besar. Maka Anda akan membutuhkan sistem yang dapat membantu Anda untuk mengetahui laporan bisnis Anda secara komprehensif dan membantu menghitung penjualan serta pendapatan Anda dengan mudah.

Salah satu alat yang dapat Anda gunakan adalah aplikasi sales CRM terbaik dari Mekari Qontak. Dengan menggunakan aplikasi sales CRM Mekari Qontak, Anda tidak hanya dapat memiliki laporan lengkap tentang bisnis Anda, tetapi juga dapat mempercepat dan mengotomatiskan seluruh alur kerja Anda. Selain itu, aplikasi CRM Mekari Qontak juga dilengkapi dengan berbagai fitur canggih dan integrasi Omnichannel yang dapat meningkatkan bisnis Anda secara menyeluruh.

Mekari Qontak juga telah dipercaya lebih 3000+ perusahaan untuk membantu mereka meningkatkan tahapan bisnis secara keseluruhan. Tidak hanya itu saja, Mekari Qontak juga telah tersertifikasi ISO 27001 untuk memastikan keamanan informasi data pelanggan.

Kategori : Bisnis
WhatsApp WhatsApp Sales