
- Field marketing adalah strategi pemasaran yang dilakukan langsung di lapangan untuk berinteraksi tatap muka dengan pelanggan dan mendorong pembelian.
- Field Marketing terbukti efektif dalam meningkatkan brand awareness, membangun hubungan personal dengan pelanggan, hingga memberikan consumer insight di pasar.
- Bentuk field marketing meliputi Event Marketing, Demo Produk, Point-of-Sale (POS) Marketing, Street Marketing, Guerrilla Marketing, hingga Audit Toko Retail.
- Keberhasilan field marketing bergantung pada bagaimana penentuan target audience yang tepat, perancangan kampanye, dan pemanfaatan tools digital untuk efektivitas kinerja.
Field marketing menjadi salah satu strategi pemasaran yang populer karena memungkinkan pelanggan untuk berinteraksi langsung dengan sampel atau demo produk.
Banyak perusahaan besar yang telah membuktikan bahwa pendekatan ini lebih menarik daripada metode iklan tradisional dan dapat secara efektif mendorong penjualan langsung.
Pahami lebih lengkap mengenai apa itu field marketing, contoh, hingga strategi sukses dalam menerapkannya dalam bisnis melalui ulasan Mekari Qontak di bawah ini.

Apa itu Field Marketing?
Field marketing adalah strategi perusahaan untuk memasarkan produk dengan menampilkannya secara langsung di lapangan atau tempat publik seperti pasar, ritel, pameran, kampus dan lokasi lainnya.
Strategi ini dikemas dalam berbagai bentuk, seperti demo produk, pemberian diskon, dan penjualan langsung yang tujuannya adalah berinteraksi tatap muka dengan target audiens untuk membujuk mereka dalam melakukan pembelian.
Baca juga: Strategi Pemasaran Efektif dan Contohnya untuk Tingkatkan Penjualan
Manfaat Field Marketing bagi Bisnis
Layaknya strategi pemasaran pada umumnya, field marketing juga mendatangkan sejumlah keuntungan untuk perusahaan seperti berikut.
1. Meningkatkan Brand Awareness
Saat menjalankan strategi ini, perusahaan akan berinteraksi langsung dengan publik, yang kemudian dapat menjadi cara efektif untuk menunjukkan eksistensi dan memperkenalkan nilai-nilai merek.
Momen tatap muka ini meningkatkan peluang untuk mengubah audiens menjadi pelanggan setia. Namun juga harus didukung dengan strategi promosi yang tepat dan mudah diingat, misalnya melalui banner interaktif, agar menonjol di tengah banyaknya iklan yang dilihat konsumen.
2. Membangun Hubungan Langsung dengan Pelanggan
Keuntungan selanjutnya dari field marketing adalah kesempatan untuk menjalin koneksi personal yang membantu membangun kepercayaan pelanggan, terutama melalui demo produk secara langsung.
Hubungan yang terjalin dengan baik tidak berhenti setelah transaksi, karena pengalaman pelanggan yang positif akan mendorong mereka untuk kembali berbelanja. Oleh karena itu, membina hubungan ini sangat penting untuk mempertahankan pelanggan.
Baca juga: Cara Mempertahankan Pelanggan Lama Agar Tak Berpaling
3. Mendapatkan Feedback dan Insights dari Pasar
Field marketing secara langsung memberikan wawasan berharga dari pasar yang diperoleh dari feedback pelanggan selama promosi di lapangan.
Hal ini juga akan memberitahu secara spesifik apa yang diinginkan dan diharapkan pelanggan dari perusahaan. Gunakan setiap masukan atau saran untuk menyempurnakan produk, layanan, atau kampanye pemasaran di masa depan.
Baca juga: Customer Feedback: Cara Mengumpulkan dan Rekomendasi Tools
4. Targeting Audiens yang Lebih Akurat
Perusahaan mendapatkan keuntungan dari kemampuan untuk menargetkan audiens dengan lebih tepat melalui interaksi tatap muka di lapangan.
Diskusi langsung mengenai preferensi dan masalah pelanggan memberikan gambaran yang jauh lebih akurat tentang profil audiens target Anda, sehingga meningkatkan peluang untuk mengonversi audiens menjadi pelanggan setia.
5. Pengumpulan Data dan Consumer Insight
Aktivitas di lapangan memfasilitasi pengumpulan data perilaku dan demografi pelanggan secara langsung, memberikan pemahaman yang mendalam (consumer insight) tentang siapa yang benar-benar tertarik pada produk.
Data ini bisa mencakup preferensi, pain point, dan cara mereka merespons interaksi merek. Informasi yang dikumpulkan secara real-time ini sangat berharga untuk personalisasi strategi pemasaran dan pengembangan produk.
6. ROI Terukur
Field marketing memudahkan perusahaan untuk mengukur Return on Investment (ROI) karena sumber daya yang digunakan selama promosi dapat dikaitkan langsung dengan hasil penjualan yang dihasilkan.
Perhitungan ROI ini menunjukkan secara jelas kampanye atau metode mana yang benar-benar menguntungkan. Data terukur ini sangat membantu dalam pengambilan keputusan alokasi sumber daya di masa mendatang.
Baca juga: Memahami Media Promosi, Fungsi, Contoh dan Kelebihannya
Ragam Bentuk Field Marketing
Setelah mengetahui manfaatnya, kini saatnya untuk mengenal macam dari field marketing. Secara umum, terdapat beberapa bentuk field marketing yang dikenal seperti berikut.
1. Event Marketing dan Pameran
Event marketing menjadi salah satu jenis pemasaran lapangan yang umum dan efektif, memungkinkan interaksi tatap muka langsung antara perusahaan dan pelanggan.
Kegiatan ini mencakup pameran dagang, konferensi, lokakarya, atau bahkan webinar virtual. Perusahaan harus memanfaatkan acara ini secara optimal untuk memberikan edukasi mendalam tentang produk dan memotivasi audiens untuk melakukan pembelian.
2. Demo Produk
Bentuk field marketing selanjutnya ini melibatkan pelanggan secara langsung melalui peragaan atau penawaran sampel produk untuk dicoba.
Tujuannya adalah memberikan pengalaman nyata kepada calon pembeli saat melihat atau menggunakan produk tersebut. Contoh umum termasuk pembagian sampel makanan atau minuman di supermarket, yang secara langsung mendorong keputusan pembelian.
3. Point-of-Sale (POS) Marketing
Point-of-Sale (POS) marketing adalah taktik yang diterapkan di dekat area pembayaran atau kasir untuk mendorong pelanggan membelanjakan uang lebih banyak.
Strategi ini sering digunakan oleh bisnis ritel dan restoran, misalnya dengan menawarkan produk promo atau product bundling saat pelanggan sudah berada di meja kasir. Namun keberhasilannya sangat bergantung pada peran aktif dan keahlian persuasif dari petugas penjualan.
4. Street Marketing
Street marketing adalah teknik promosi yang dilakukan di area publik dengan lalu lintas tinggi, seperti jalanan atau pusat keramaian.
Promosi ini umumnya melibatkan pembagian sampel gratis, selebaran, kupon, atau insentif lainnya secara langsung kepada pejalan kaki. Tujuannya adalah menjangkau audiens secara massal di lingkungan sehari-hari mereka.
5. Guerrilla Marketing
Mirip dengan street marketing, guerrilla marketing juga dilakukan di lokasi yang ramai, namun membutuhkan tingkat kreativitas dan imajinasi yang tinggi.
Teknik pemasaran ini berfokus pada pemberian kejutan melalui event atau konten yang tidak lazim dan unik. Tujuan utamanya adalah menciptakan sensasi dan membuat publik membicarakan merek secara organik.
Baca juga: Mengenal Apa itu Guerilla Marketing, Jenis dan Cara Penerapannya
6. Audit Toko Retail
Audit toko retail melibatkan tim field marketing untuk secara rutin mengunjungi toko pengecer guna memastikan produk ditempatkan dan dipromosikan sesuai standar merek.
Kegiatan ini mencakup verifikasi tata letak, ketersediaan stok, penempatan materi promosi (POP), dan kepatuhan harga. Audit yang cermat membantu memastikan konsistensi citra merek dan memaksimalkan potensi penjualan di setiap titik ritel.
Baca juga: Content Marketing: Pengertian, Jenis dan Tipsnya
Contoh Penerapan Field Marketing
Untuk memperjelas konsep field marketing, penting untuk melihat beberapa contoh konkret bagaimana strategi ini diterapkan di lapangan berikut ini.
1. Shelf Space di Supermarket

Taktik shelf space memanfaatkan penataan rak atau ruang pajangan di toko ritel yang dibuat sangat menonjol dengan desain menarik, warna cerah, dan pesan yang memikat.
Perusahaan FMCG seperti L’Oréal sering menggunakan shelf space untuk menampilkan produk baru, memilih warna khas dan gambar yang kuat.
Selain itu, penempatannya cenderung strategis, misalnya di lorong dekat produk terkait untuk meningkatkan visibilitas dan memudahkan konsumen untuk melihat serta mengambil produk.
2. Demo Produk Samsung

Samsung menerapkan field marketing melalui konferensi dan eksibisi, seperti The Galaxy Experience di Samsung Developer Conference pada tahun 2022.
Acara ini memberikan kesempatan unik bagi pengunjung untuk mencoba langsung dan berinteraksi dengan perangkat terbaru mereka, seperti Galaxy Z Fold4 dan Galaxy Z Flip4.
Dengan menyediakan area khusus untuk berbagai produk, Samsung memastikan pengunjung dapat menikmati kecanggihan teknologi inovatif secara langsung dan interaktif.
3. Test Drive Mobil di Dealer

Layanan test drive yang disediakan oleh dealer mobil adalah bentuk field marketing yang sangat efektif untuk meyakinkan calon pelanggan sebelum melakukan pembelian.
Melalui test drive, seperti yang disediakan oleh Nissan di Indonesia, pembeli potensial diizinkan untuk menguji fitur dan merasakan pengalaman berada di belakang kemudi mobil baru. Hal ini sangat penting dalam menghilangkan keraguan dan memperkuat keputusan pembelian.
Baca juga: Virtual Reality Marketing: Strategi Pemasaran Imersif dalam Bisnis
Cara Sukses Melaksanakan Field Marketing
Untuk meningkatkan keberhasilan penerapan field marketing di perusahaan, diperlukan perencanaan yang matang dan langkah-langkah strategis berikut.
1. Menentukan Target Audience yang Tepat
Langkah pertama adalah menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik untuk kampanye pemasaran lapangan Anda, seringkali dengan menggunakan metode SMART.
Upaya ini harus selaras sepenuhnya dengan strategi pemasaran dan penjualan tim lain untuk menghindari perencanaan yang terputus.
Pahami dengan jelas siapa audiens target Anda dan apa tujuan konversi yang ingin dicapai melalui interaksi langsung ini.
2. Memilih Bentuk Field Marketing yang Sesuai dengan Target Audiens
Setelah tujuan ditetapkan, kembangkan strategi pemasaran lapangan yang bentuknya disesuaikan dengan profil dan kebutuhan audiens Anda.
Keberhasilan kampanye sangat bergantung pada pemahaman mendalam tentang audiens, termasuk profil pekerjaan dan tujuan mereka.
Pesan kampanye kemudian harus dipersonalisasi agar relevan dengan kebutuhan spesifik audiens tersebut, misalnya memanfaatkan momen spesial seperti Hari Valentine untuk promosi produk cokelat di shelf space supermarket.
3. Merancang Kampanye yang Kreatif dan Menarik
Pada tahap ini, fokus utama adalah merancang template atau showcase yang akan ditampilkan ke publik dengan tingkat kreativitas tinggi.
Kampanye yang menarik membutuhkan kolaborasi dengan tim pemasaran untuk membuat elemen visual yang dapat disesuaikan dengan calon pembeli.
Misalnya, untuk promosi Hari Valentine, gunakan elemen warna dan pesan yang kuat agar kampanye dapat menarik perhatian audiens secara efektif.
4. Memanfaatkan Tools CRM untuk Manajemen Data Pelanggan
Integrasi dengan Customer Relationship Management (CRM) sangat penting untuk mengelola data yang dikumpulkan langsung dari kegiatan lapangan.
CRM memungkinkan tim merekam lead baru, melacak interaksi pelanggan, dan mencatat feedback yang diterima secara real-time, sehingga semua informasi dari field marketing tersimpan dengan baik, memfasilitasi tindak lanjut yang terpersonalisasi oleh tim penjualan.
Baca juga: Cara Kerja CRM: Strategi Jitu untuk Mengoptimalkan Bisnis
5. Mengukur Tingkat Keberhasilan Kampanye
Langkah terakhir yang krusial adalah secara berkala mengukur tingkat keberhasilan kampanye field marketing yang telah dilaksanakan.
Pengukuran ini penting untuk menghitung Return on Investment (ROI) yang dicapai dari upaya tersebut. Dengan data yang terukur, perusahaan dapat lebih mudah mengevaluasi efektivitas hingga mengalokasikan sumber daya dengan lebih cerdas untuk kampanye berikutnya.
Baca juga: Rekomendasi Campaign Management Tools Terbaik untuk Bisnis
Maksimalkan Kinerja Tim Lapangan dengan Solusi CRM Mekari Qontak!
Field marketing tetap menjadi strategi populer untuk menarik perhatian pelanggan dengan interaksi unik di lokasi ramai. Namun keberhasilannya akan sangat bergantung pada pemahaman target audiens, yang dapat dicapai dengan bantuan tools CRM.
Mekari Qontak menawarkan aplikasi CRM terbaik yang membantu perusahaan mengumpulkan data dan interaksi pelanggan secara terpusat dalam satu dasbor.
Selain itu, Mekari Qontak mendukung penuh operasional tim lapangan Anda melalui fitur sales GPS tracking untuk memantau aktivitas dan lokasi tim secara real-time.
Tim juga dapat dengan cepat merekam feedback pelanggan, dan memperbarui status prospek langsung dari lokasi mana pun karena software ini dapat diakses melalui mobile apps. Sementara, Anda dapat mengukur keberhasilan kampanye sesuai kebutuhan bisnis melalui custom CRM report.
Dapatkan free trial CRM Mekari Qontak selama 14 hari atau konsultasikan kebutuhan bisnis Anda dengan para ahlinya hanya di sini!

Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Field Marketing (FAQ)
Apa tantangan dan solusi yang seringkali dihadapi oleh tim saat melakukan field marketing?
Apa tantangan dan solusi yang seringkali dihadapi oleh tim saat melakukan field marketing?
Tantangan utama tim field marketing adalah memastikan konsistensi pesan brand dan kualitas interaksi di berbagai lokasi, serta kesulitan mengintegrasikan data prospek yang dikumpulkan secara real-time. Solusinya adalah membekali tim dengan Aplikasi CRM Seluler untuk data entry yang cepat dan terstandarisasi, serta menerapkan protokol pelatihan yang ketat untuk menjaga kualitas pelayanan.
Apa perbedaan dalam strategi dan fokus tim saat melakukan Field Marketing untuk produk B2B dibandingkan dengan produk B2C?
Apa perbedaan dalam strategi dan fokus tim saat melakukan Field Marketing untuk produk B2B dibandingkan dengan produk B2C?
Field marketing B2C berfokus pada volume, interaksi cepat, dan mendorong penjualan impulsif melalui demo produk dan sampling di tempat umum. Sebaliknya, field marketing B2B berfokus pada kualitas interaksi, menjalin hubungan jangka panjang, dan mengedukasi pengambil keputusan di acara industri atau pameran dagang yang spesifik.
Kapan waktu atau periode yang paling optimal bagi bisnis untuk melakukan Field Marketing?
Kapan waktu atau periode yang paling optimal bagi bisnis untuk melakukan Field Marketing?
Waktu optimal untuk investasi besar pada field marketing adalah saat bisnis menghadapi periode musiman dengan permintaan tinggi (peak season) atau menjelang peluncuran produk baru yang membutuhkan hands-on experience pelanggan. Selain itu, berinvestasi sebelum dan selama event industri besar yang relevan dengan target audiens B2B juga merupakan periode yang ideal.