Daftar isi
6 min read

Product Bundling: Teknik Mengabungkan Produk

Tayang 27 Maret 2018
Diperbarui 11 Desember 2023
Bundling Strategy
Product Bundling: Teknik Mengabungkan Produk

Produk Tidak Laku Menumpuk? Coba Teknik Product Bundling! Cek Panduannya Di sini

Apakah Anda pernah melihat promosi yang menggabungkan dua produk berbeda dalam satu paket? Biasanya Harga yang ditawarkan juga lebih hemat dibandingkan eceran. Teknik marketing ini dikenal dengan product bundling.

Dengan label “paket hemat” atau “package deals”, bundling produk akan mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak produk dari brand yang sama. Artinya dapat meningkatkan penjualan dari produk yang dipromosikan. Lalu bagaimana strategi produk bundling yang efektif? artikel ini akan membahasnya secara lengkap dibawah ini:


Apa yang Dimaksud dengan Product Bundling?

Product Bundling adalah strategi pemasaran dimana mengelompokkan produk menjadi dua atau lebih dalam satu kemasan penjualan. Dengan strategi ini, harga yang ditawarkan menjadi lebih ekonomis dari total produk persatuan.

Strategi product bundling ini sangat cocok dilakukan untuk produk yang kurang laku atau baru yang kurang dikenal serta diminati pelanggan. Tujuannya bundling adalah untuk menarik minat konsumen sehingga meningkatkan penjualan.


Apa Manfaat Bisnis Menerapkan Product Bundling?

Product bundling bermanfaat bagi perusahaan untuk mengatur atau mengurangi stok produknya. Selain itu, Keuntungan bisnis perlu menerapkan strategi bundling diantaranya:

– Meningkatkan Penjualan

Produk bundling menggabungkan beberapa produk membuat konsumen bisa membeli lebih dari satu produk dalam satu pembelian. Artinya akan meningkatkan jumlah rata-rata pemesanan dan penjualan. Dengan begitu keuntungan dari penjualan tiap produk yang ditawarkan dari waktu ke waktu juga semakin meningkat.

– Mengurangi Biaya Pemasaran dan Distribusi

Dengan mengemas produk bundling menjadi satu, Anda juga meminimalisir tempat penyimpanan. Oleh karena itu, untuk mendistribusikannya hanya membutuhkan sedikit tempat seperti kotak atau kardus dan menghemat biaya pengiriman.

Selain itu saat mengiklankan produk tersebut, Anda hanya perlu menampilkan sebagai suatu paket produk. Dimana secara otomatis Anda telah memasarkan produk dalam satu paket, itu lebih menghemat biaya pemasaran juga dibandingkan mengiklankan nya satu-satu.

– Menjual Produk Tidak Laku lebih Menarik

Produk-produk yang tidak laku adalah produk mati, ini akan menambah biaya penyimpanan apabila tetap disana. Mem-bundling barang yang tidak laku tersebut dengan produk yang cepat terjual/produk yang populer di kalangan konsumen dapat menjadi solusinya. Konsumen akan menganggap nya sebagai barang murah/barang bonus sehingga cenderung akan tertarik untuk membeli nya.


Apa saja Jenis-Jenis Product Bundling?

Strategi bundling memiliki beberapa tipe yang umum digunakan oleh perusahaan dalam menjual produknya. Berikut tipe bundling produk yang bisa Anda gunakan:

– Pure Bundling

Pure Bundling product

Tipe Bundling ini menerapkan produk bundling yang hanya bisa dibeli secara bersamaan. Artinya pelanggan tidak bisa membeli produk yang Anda tawarkan secara terpisah.

– Same Product Bundling

Same Product Bundling

Same bundling adalah menawarkan diskon saat pelanggan memesan sebuah produk yang sama sekaligus seperti yang dilakukan Samsung. Konsep tipe ini sama halnya dengan model langganan.

Di mana paket produk yang sama akan memberikan insentif kepada pelanggan untuk membeli dalam jumlah besar di muka, daripada membayar untuk mengirimkan pesanan baru setiap saat.

– Mixed Bundling

Mixed Bundling product

Bundling produk ini didasarkan pada produk yang seringkali dijual bersama namun berdasarkan pada data pesanan historis. Pada tipe ini, produk dapat dibeli secara terpisah, namun terdapat diskon khusus jika Anda membelinya secara bersamaan.

– Kelebihan Persediaan

Bundling Product-Kelebihan Persediaan

Product bundling adalah suatu cara yang sangat efektif untuk membersihkan inventaris lama yang tidak diinginkan untuk memberi ruang item baru. Anda dapat memasarkan produk yang tidak terjual bersama dengan item serupa yang baru, terjual lebih cepat, atau memiliki jumlah peminat yang lebih tinggi.

Maka dengan begitu Anda dapat menghabiskan persediaan untuk memberikan ruang pada inventaris baru yang bergerak lebih cepat.


Apa Strategi Product Bundling yang Efektif?

Setelah mengetahui manfaat dan tipe produk bundling, lalu bagaimana caranya kita bisa memastikan apakah strategi bundling yang dijalankan benar-benar akan berhasil atau tidak. Untuk mencari tahu hal itu, setidaknya ada 3 cara yang bisa digunakan untuk memastikan tingkat keberhasilan strategi bundling yang akan Anda jalani, yakni:

1. Lihat Besarnya Konsumen

Lihat Besarnya Konsumen

Bundling baru akan berhasil bila sebuah merek memiliki pelanggan yang punya persepsi tinggi terhadap ukuran harga. Artinya, untuk satu merek semestinya ada kelompok konsumen yang rela membayar tinggi untuk sebuah produk, pun ada kelompok konsumen yang senang membayar murah untuk produk tertentu di merek lain.

Misal, merek A memiliki konsumen yang mau membayar tinggi dan rendah untuk sebuah membeli produk, begitu juga dengan merek B. Lihatlah berapa persentase konsumen dari kedua merek tersebut yang mau membayar tinggi dan murah untuk membeli sebuah produk.

Anggaplah kedua merek tersebut memiliki jumlah konsumen yang hampir sama besarnya, itu berarti strategi bundling akan dapat berjalan baik. Sebab bila keduanya dijual terpisah pada tingkatan harga yang cukup tinggi, maka masing-masing merek hanya akan dibeli tak lebih dari 25% konsumen bila digabungkan. Namun, bila dijual secara bundling, maka dapat menggaet 75% konsumen kedua merek.

2. Pastikan Konsumen Menghemat Lebih Banyak Uang

Pastikan Konsumen Menghemat Lebih Banyak Uang

Konsumen tentu akan lebih memilih membeli produk bundling ketimbang membeli secara terpisah bila memang bisa menghemat lebih banyak uang. Pasalnya, akan percuma bila konsumen tak dapat menyimpan lebih banyak uang.

Jadi, pastikan bahwa harga yang ditawarkan dalam strategi bundling jauh lebih murah dibanding saat dibeli secara terpisah. Cara menghitungnya adalah dengan menjumlah harga tinggi untuk merek A atau B ditambah harga rendah untuk merek A dan B.

3. Produk Memiliki Variabel Kecil

Supaya strategi bundling dapat berhasil, maka pilihlah produk yang memiliki komponen biaya besar tetapi variabel yang kecil. Biaya variabel kecil ini terjadi karena memang sifat dari produk tersebut atau karena pencapaian skala ekonomi.

Operator seluler menjadi salah satu pihak yang memiliki layanan dengan komponen biaya besar tapi variabel kecil. Produknya pun memiliki keragaman yang sangat tinggi dalam persepsi pelanggan mengenai harga. Artinya, ada yang mau membayar dengan harga tinggi, tetapi ada yang hanya mau membayar pada kisaran harga yang rendah.

Memang, saat ini hampir semua industri sudah mulai beraliansi atau melakukan co-branding dalam berbagai bentuk. Bundling sendiri merupakan strategi pemasaran yang harus dipertimbangkan. Pasalnya, saat ini setiap merek sudah harus dihadapi oleh persaingan yang amat ketat.

Jadi, tidak ada salahnya berkolaborasi untuk bisa memenangkan persaingan. Sebab itu, kini masing-masing merek memerlukan kerja sama dengan merek lain untuk memberikan customer value yang semakin tinggi.


Tingkatkan Penjualan Bisnis Anda dengan Product Bundling Sekarang!

Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa bundling produk adalah menggabungkan produk menjadi satu paket dengan satu harga. Sebelum menerapkan strategi bundling, Anda harus memahami betul minat atau tren pasar sehingga efektif.

Aplikasi sales memudahkan Anda memahami tren pasar. Software sales ini akan memantau traffic penjualan produk Anda dan ketersedian stok produk yang Anda miliki. Dengan begitu lebih memudahkan Anda dalam menyusun strategi bundling.

Salah satu penyedia aplikasi sales terbaik di Indonesia adalah Qontak.com. Bersama Qontak.com ada lebih dari 1000+ bisnis yang terbantu meningkatkan penjualan dan layanan pelanggan.

Hubungi Qontak.com sekarang 

 

Kategori : BisnisMarketing
WhatsApp WhatsApp Sales