
- Drip marketing adalah strategi otomatisasi dengan mengirim pesan berurutan sesuai perilaku pelanggan
- Segmentasi audiens dan personalisasi konten merupakan kunci agar pesan lebih relevan
- Alur otomatis dapat berfungsi untuk memastikan pesan terkirim tepat waktu tanpa perlu manual
- Analitik membantu mengukur efektivitas kampanye dan mengoptimalkan strategi
- Drip marketing terbukti meningkatkan konversi, loyalitas, dan efisiensi pemasaran
Banyak bisnis masih kesulitan menjaga komunikasi yang konsisten dengan prospek maupun pelanggan lama. Akibatnya, pesan pemasaran sering kali tidak tepat sasaran dan membuat pelanggan kehilangan minat.
Untuk mengatasi hal ini, diperlukan strategi yang mampu mengirimkan pesan secara otomatis, relevan, dan sesuai kebutuhan pelanggan. Salah satu metode yang terbukti efektif adalah Drip Marketing.
Melalui artikel ini, Mekari Qontak akan membahas lebih dalam tentang strategi pemasaran modern yang dikenal dengan Drip Marketing. Anda akan mengetahui manfaatnya bagi bisnis, cara membangun kampanye yang efektif, hingga tips praktis agar hasilnya maksimal.
Apa Itu Drip Marketing?
Drip marketing adalah strategi pemasaran yang mengirimkan pesan secara otomatis kepada prospek atau pelanggan dalam waktu tertentu. Pesan ini sudah direncanakan sebelumnya sehingga dapat menjaga komunikasi bisnis tetap konsisten.
Umumnya, drip marketing dijalankan melalui email dengan “trigger” tertentu, misalnya ketika pelanggan berhenti aktif atau tidak melakukan pembelian lagi. Dengan cara ini, bisnis bisa tetap menjaga hubungan personal dan membuat pelanggan merasa diperhatikan.
Jumlah pesan yang dikirim biasanya bervariasi, mulai dari 2 hingga 5 email, tergantung kebutuhan agar komunikasi tetap efektif tanpa terasa mengganggu. Anda cukup menyiapkan konten email marketing sekali, lalu sistem akan menyesuaikan dan mengirimkannya secara otomatis.
Baca juga: Cara Membuat Campaign Email Marketing untuk Pemula
Komponen Utama Drip Marketing
Agar strategi drip marketing berjalan efektif, ada beberapa komponen penting yang perlu diperhatikan. Setiap komponen harus saling melengkapi agar pesan efektif tersampaikan. Berikut beberapa komponen utamanya:
1. Segmentasi Audiens
Segmentasi audiens adalah langkah awal untuk membagi prospek dan pelanggan berdasarkan perilaku, preferensi, atau demografi. Dengan segmentasi yang tepat, pesan yang dikirim tidak hanya lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan mereka, melainkan dapat meningkatkan peluang konversi.
Baca juga: Customer Segmentation: Definisi, Jenis, dan Contoh Penerapan
2. Personalisasi Konten
Personalisasi berarti menyesuaikan pesan agar terasa lebih personal dan menarik bagi penerima. Hal ini bisa dilakukan dengan mencantumkan nama pelanggan atau memberikan rekomendasi produk sesuai riwayat pembelian.
Dengan personalisasi konten ini, audiens akan merasa lebih diperhatikan dan diutamakan sehingga loyalitas pelanggan meningkat.
Baca juga: Panduan Personalisasi Email Marketing yang Efektif
3. Alur Otomatis
Alur otomatis adalah serangkaian pesan yang dikirim berdasarkan tindakan tertentu, seperti saat pelanggan mendaftar atau menyelesaikan pembelian.
Sistem akan mengirimkan pesan secara konsisten tanpa perlu intervensi manual. Dengan begitu, komunikasi dengan pelanggan akan tetap terjaga tepat waktu dan lebih efisien.
4. Analitik dan Pelaporan
Analitik penting untuk membantu bisnis menilai kinerja kampanye drip marketing melalui metrik seperti open rate, click rate, hingga konversi.
Data ini menjadi dasar untuk mengetahui strategi mana yang berhasil dan mana yang perlu ditingkatkan. Dengan pelaporan yang jelas ini, bisnis Anda bisa terus mengoptimalkan hasilnya agar efektif.
Baca juga: Rekomendasi Aplikasi Analisis Data Terbaik untuk Perusahaan
Jenis-Jenis Drip Marketing
Dalam menjalankan kampanye, drip marketing dibedakan menjadi beberapa jenis seperti berikut:
1. Welcome Drip
Welcome drip merupakan bagian pertama dari serangkaian pesan pemasaran yang dikirimkan sebagai pengantaran. Pesan ini berisi panduan awal penggunaan produk.
Pesan welcome drip umumnya dikerjakan setelah seseorang berlangganan newsletter atau uji coba. Sertakan juga beberapa postingan blog atau testimoni pengguna lain untuk memperkuat pesan.
2. Lead Nurturing Drip
Lead nurturing bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti mengedukasi terkait layanan yang Anda tawarkan, membantu pelanggan menggunakan fitur tertentu, hingga menawarkan uji coba gratis.
Manfaatkan drip marketing untuk secara konsisten membimbing pelanggan untuk lebih mengenal produk Anda dan membelinya.
Baca juga: Lead Nurturing: Definisi, Fungsi, dan Tahapan Dapatkan Prospek
3. Abandoned Cart Drip
Gunakan pesan drip untuk menindaklanjuti dan mengonfirmasi bahwa pelanggan meninggalkan sejumlah produk di keranjang mereka. Kemudian arahkan pelanggan untuk menyelesaikan proses pembelian dengan melakukan pembayaran.
Misalnya, gunakan halaman penjualan tertentu untuk menjelaskan manfaat rencana tingkat pro dibandingkan dengan yang dasar sebagai pemicu, dan kirimkan informasi lanjutan kepada siapa saja yang mengunjungi halaman tersebut tetapi belum melakukan konversi.
Setelah calon pelanggan mengunjungi halaman tersebut, kemudian kirimkan drip pada waktu yang kemungkinan besar mereka akan melihat email tersebut dan bertindak seperti saat makan siang, atau sore hari.
4. Confirmations Drip
Drip marketing juga bisa digunakan untuk mengkonfirmasi pembelian pelanggan. Aktifkan sistem autoresponder berisi ucapan “terima kasih” yang akan dikirim segera setelah pelanggan menekan tombol “beli”.
Pada pesan konfirmasi tersebut, Anda bisa menyertakan beberapa tautan ke fitur atau produk lainnya. Tujuannya untuk menarik minat pembelian tambahan atau up selling.
Misalnya, untuk konfirmasi seperti tiket pesawat dan kamar hotel, kirimkan email singkat satu hari sebelumnya dengan kode konfirmasi penting di bagian atas kotak masuk pengguna.
Beberapa hari kemudian, kirimkan pesan drip yang meminta mereka untuk menilai produk atau layanan Anda dan menawarkan kupon untuk pembelian di masa mendatang.
5. Re-engagement Drip
Re-engagement adalah jenis drip marketing dengan cara mengundang pelanggan untuk kembali berinteraksi dengan bisnis Anda. Manfaatkan riwayat interaksi sebelumnya untuk memberikan pengalaman pelanggan yang lebih personal.
Jika Anda masih mengalami keterlibatan yang kurang optimal dengan upaya email marketing Anda, mungkin Anda perlu menyesuaikan strategi dan bereksperimen. Pertimbangkan untuk menawarkan insentif, mengubah jadwal pengiriman, dan menyusun ulang teks email.
Manfaat Menjalankan Drip Marketing
Seperti strategi pemasaran pada umumnya, drip marketing juga memberikan sejumlah manfaat untuk bisnis seperti berikut:
1. Meningkatkan Konversi
Kampanye email drip dapat dirancang dengan tujuan spesifik, seperti mendorong pendaftaran, konversi, dan penjualan. Menurut Salesmate, perusahaan yang menggunakan email drip marketing menghasilkan 80% lebih banyak penjualan dan dapat membawa pendapatan lebih dari 7 kali lipat.
Baca juga: Contoh Template Sales Pipeline Gratis untuk Konversi Penjualan
2. Personalisasi Pesan yang Lebih Efektif
Kampanye email drip dapat dipersonalisasi berdasarkan demografi, minat, atau perilaku, membuatnya lebih relevan dan menarik. Hal ini meningkatkan kemungkinan email Anda dibuka, dibaca, dan diklik. Studi menunjukkan bahwa pemasar yang menggunakan personalisasi mengalami peningkatan 139% jumlah klik.
3. Retensi pelanggan
Kampanye drip marketing juga dapat membantu retensi pelanggan atau mempertahankan pelanggan dengan menjaga mereka tetap terinformasi, terlibat, dan tertarik pada produk atau layanan Anda.
Hal ini penting karena probabilitas menjual kepada pelanggan yang sudah ada adalah 60-70%, dibandingkan dengan prospek baru yang hanya 5-20%.
Baca juga: Software Customer Retention Terbaik untuk Meningkatkan Pembelian Berulang
4. Hemat Waktu dan Tenaga
Kampanye drip menggunakan sistem otomatisasi, sehingga menghemat waktu dan sumber daya Anda. Anda cukup mengatur sekali dan biarkan kampanye berjalan tanpa banyak intervensi, memastikan komunikasi yang tepat waktu dan konsisten.
Menurut Marketo, komunikasi yang stabil dengan pelanggan menghasilkan 50% lebih banyak lead yang siap beli di perusahaan B2B dengan biaya lead 33% lebih rendah.
Bagaimana Cara Kerja Drip Marketing?
Berikut cara kerja drip marketing sehingga bisa memberikan manfaat seperti disebutkan sebelumnya:
1. Menentukan Tujuan Kampanye
Mulailah dengan menetapkan tujuan dan sasaran penjualan yang jelas serta mengidentifikasi titik-titik masalah. Dengan tujuan yang terdefinisi dengan baik, Anda dapat menyesuaikan kampanye drip Anda agar sesuai dengan sasaran tersebut.
Berikut beberapa pertanyaan yang perlu dipertimbangkan sebelum memulai:
- Apakah Anda ingin meningkatkan jumlah checkout?
- Apakah prioritas Anda adalah meningkatkan keterlibatan pengguna di antara pelanggan yang ada?
- Apakah Anda ingin mempermudah proses onboarding bagi pengguna baru?
- Bagaimana cara Anda menarik pengunjung situs web yang hanya sekali datang untuk kembali?
2. Mengembangkan Konten
Setelah memiliki tujuan yang jelas, Anda bisa mulai memproduksi konten untuk drip marketing. Rancang konten yang menarik dan relevan yang memberikan nilai tambah bagi audiens Anda.
Konten tersebut bisa berupa edukatif, penawaran eksklusif, diskon, promosi, atau insentif lainnya. Pastikan konten Anda informatif dan selaras dengan tujuan penjualan Anda.
Kemudian rencanakan urutan email dalam kampanye Anda, pertimbangkan frekuensi, waktu, dan urutan berdasarkan tujuan penjualan dan preferensi audiens Anda.
Kampanye email drip yang khas mungkin dimulai dengan email sambutan, diikuti dengan serangkaian email nurturing, dan diakhiri dengan email promosi.
Baca juga: Panduan Lengkap Membuat Kalender Konten untuk Pemula dan Profesional
3. Mengatur Otomatisasi
Ada banyak elemen dalam kampanye drip. Mengawasi semuanya secara manual hampir tidak mungkin. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengotomatisasi prosesnya.
Dengan alat otomatisasi yang tepat, Anda dapat dengan mudah membuat alur kerja, menetapkan pemicu, menyesuaikan konten, dan banyak lagi.
Baca juga: Cara Meningkatkan Efisiensi Bisnis dengan Automation
4. Menganalisis Hasil
Terakhir, penting untuk mengukur tingkat keberhasilan dari kampanye drip marketing yang Anda jalankan. Pantau indikator kinerja utama (KPI) secara keseluruhan.
Berikut beberapa metrik penting yang perlu diperhatikan:
- Open rate: Targetkan minimal 20%. Tingkat open rate yang tinggi menunjukkan kampanye yang dioptimalkan dengan baik.
- CTR: Tingkat klik yang sehat sebaiknya tidak di bawah 15%. Ini mencerminkan efektivitas salinan dan konten email Anda.
- Tingkat Balasan: Tingkat buka yang tinggi dengan tingkat balasan yang rendah bisa menunjukkan masalah dengan salinan email Anda atau kurangnya personalisasi.
- Bounce rate: Jika tingkat bounce Anda tinggi, tinjau daftar Anda dan verifikasi akurasi kontak.
- Tingkat Berhenti Berlangganan: Pantau kapan orang keluar dari kampanye Anda dan tingkatkan konten untuk mengurangi berhenti berlangganan.
Cara Membuat Drip Marketing yang Efektif
Setelah mengetahui cara kerjanya, mungkin Anda tertarik untuk membuat kampanye drip marketing sendiri. Ikuti langkah-langkah berikut:
1. Mengenali Target Audiens
Langkah pertama, Anda perlu mengenai prospek atau pelanggan yang ditargetkan untuk mendapatkan hasil optimal. Kelompokkan mereka berdasarkan pemicu atau triggers tertentu.
Pemicu dalam kampanye drip adalah tindakan spesifik atau informasi yang menentukan kapan dan mengapa seorang pengguna menerima email tertentu. Pastikan pemicu yang Anda pilih relevan dengan audiens Anda.
Berikut adalah dua jenis pemicu utama:
a. Pemicu Berdasarkan Aksi
- Langganan Buletin: Ketika prospek mendaftar untuk buletin atau newslatter, Anda dapat segera mengirimkan welcoming drip untuk mengatur suasana dan mendorong mereka menantikan konten lebih lanjut.
- Unduhan Percobaan: Jika prospek mengunduh versi uji coba aplikasi Anda, pertimbangkan untuk mengirimkan serangkaian email instruksional selama periode percobaan, lengkap dengan tips dan trik.
- Keterlibatan Promosi: Jika prospek mengklik tautan promosi dalam email sambutan Anda, ini menunjukkan minat mereka. Maka Anda bisa memulai drip marketing dengan mengirimkan email bulanan tentang promosi serupa atau produk terkait.
b. Pemicu Berdasarkan Demografi
- Pekerjaan: Mengetahui pekerjaan prospek memberikan peluang promosi unik, seperti mengirimkan email dengan “Self reward untuk menghilangkan stress di tengah deadline”.
- Data Lokasi: Promosi atau acara yang spesifik lokasi bisa sangat menarik. Prospek dari Jakarta bisa ditambahkan ke drip marketing “acara dan promosi di area Jakarta,” yang lebih relevan dan menarik bagi mereka.
2. Membuat Kalender Konten
Selanjutnya, Anda perlu merencanakan jadwal pengiriman kampanye drip marketing. Dalam hal ini, penting juga menetapkan tujuan kampanye untuk memastikan bahwa salinan setiap email saling terhubung.
Urutan pengiriman email sangat penting untuk keberhasilan kampanye Anda. Pertimbangkan seberapa banyak informasi yang dibutuhkan oleh target pengguna, kapan mereka membutuhkannya, dan mengapa.
Pastikan pemicu kampanye Anda sudah diatur dengan baik, dan setiap email. Pengguna harus selalu mengerti mengapa mereka menerima email tersebut.
Baca juga: Contoh Template Kalender Konten Gratis: Organisasi Konten Jadi Lebih Mudah!
3. Uji A/B Testing dan Optimalkan
Terus uji dan optimalkan kampanye drip Anda. Cobalah untuk bereksperimen dengan mengubah-ubah subjek email, konten, CTA, waktu pengiriman, atau elemen lainnya untuk menemukan apa yang efektif dengan audiens Anda.
Kemudian gunakan wawasan dari pengujian Anda untuk melakukan perbaikan berbasis data dan meningkatkan hasil penjualan.
Jika click-through rate tidak sesuai harapan, coba ubah ajakan bertindak Anda. Atau apabila convertion rate tidak mencapai target konversi, pertimbangkan untuk mengirimkan komunikasi edukatif terlebih dahulu sebelum meminta meminta pelanggan untuk membeli.
Contoh Drip Marketing yang Dilakukan Beberapa Perusahaan
Sejumlah brand telah berhasil menjalankan drip marketing. Brand tersebut mengunakan beberapa pendekatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Berikut brand yang dimaksud:
1. Netflix (Kampanye Win-Back)
Dalam menghadapi persaingan yang ketat, Netflix menerapkan taktik re-engagement yang cerdas. Netflix menyadari kerugian dari pelanggan yang hilang dan telah menciptakan kampanye win-back yang cerdas untuk mengurangi churn rate dan meningkatkan keterlibatan.
Meskipun konten emailnya sederhana, Netflix menggunakan CTA yang mencolok untuk menarik kembali pelanggan. Selain itu, selama tiga bulan berikutnya, Netflix mengirimkan serangkaian email kepada mantan pelanggan dengan menampilkan film dan serial TV terbaru yang mereka lewatkan.
Dengan menunjukkan acara terbaru yang ditambahkan dan pilihan favorit pengguna, Netflix memberikan alasan tambahan bagi pelanggan untuk memulai kembali langganan platform mereka.
Setelah mengirimkan serangkaian email drip yang dipersonalisasi, Netflix mengirimkan kembali email yang menunjukkan langkah-langkah yang perlu dilakukan pelanggan agar bisa menikmati semua manfaat yang telah disebutkan.
Pendekatan win-back Netflix berfokus pada mengingatkan pelanggan tentang kesenangan yang bisa dapatkan selama berlangganan. Rangkaian email tersebut menunjukkan kepada pelanggan mengapa mereka harus kembali berlanggan dan Netflix bisa mengembalikan pendapatan yang hilang.
2. Adidas (Pengingat Checkout)
Adidas memilih pendekatan yang unik dengan menyalahkan koneksi WiFi yang buruk atas keranjang belanja yang ditinggalkan.
Sebagai pemasar, penting untuk tidak menyalahkan pelanggan. Pendekatan humoris Adidas dalam kampanye drip ini membuat mereka lebih dekat dengan pelanggan.
Ketika menerima email ini, pelanggan mungkin akan merasa lucu karena tahu bahwa koneksi mereka baik-baik saja dan mereka hanya meninggalkan keranjang belanja mereka.
Dengan membangun hubungan seperti yang dilakukan Adidas, pelanggan lebih terdorong untuk melanjutkan proses checkout.
3. Trello (Promosi Musim Liburan)
Trello menerapkan pendekatan unik melalui kampanye “Twelve Days to Trello” yang diluncurkan selama musim liburan, terinspirasi dari lagu “12 Days of Christmas.”
Email kampanye ini berisi tautan ke halaman yang menunjukkan bagaimana Trello bisa digunakan tidak hanya sebagai alat manajemen proyek tetapi juga sebagai alat produktivitas.
Pendekatan ini sangat sesuai dengan musim liburan dan tujuan kampanye Trello. Dengan pesan yang tepat waktu dalam kampanye drip Anda, Anda dapat memaksimalkan penjualan dan menarik lebih banyak minat terhadap produk Anda.
Tingkatkan Penjualan dengan Menjalankan Drip Marketing
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa drip marketing merupakan upaya mengirimkan pesan secara terus menerus kepada pelanggan. Selain menjaga hubungan dengan pelanggan, strategi marketing ini bertujuan mengembalikan pelanggan yang telah pergi.
Dalam menjalankan kampanye drip marketing, Anda memerlukan trigers atau pemicu. Berdasarkan pemicu tersebut, Anda bisa membuat konten email marketing yang dipersonalisasi. Dengan begitu, kampanye yang Anda jalankan lebih efektif.
Mekari Qontak menawarkan aplikasi CRM yang mengumpulkan informasi pelanggan dari berbagai saluran komunikasi. Informasi tersebut bisa Anda manfaatkan untuk membuat konten drip marketing yang dipersonalisasi.
Selain itu, Mekari Qontak juga memiliki omnichannel yang menghubungkan berbagai aplikasi. Jadi selain mengirimkan lewat email, Anda juga bisa mengirimkan konten drip marketing di saluran lainnya seperti WhatsApp, Facebook, Instagram atau Shopee.
Hubungi Kami untuk coba demo aplikasi Mekari Qontak atau Konsultasi Gratis Sekarang.
Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Drip Marketing (FAQ)
Apa bedanya drip marketing dengan email blast biasa?
Apa bedanya drip marketing dengan email blast biasa?
Email blast mengirim pesan massal ke banyak orang sekaligus tanpa mempertimbangkan tahapan pelanggan. Sementara drip marketing lebih personal karena pesan dikirim bertahap berdasarkan perilaku atau interaksi setiap pelanggan.
Apakah drip marketing hanya bisa digunakan lewat email?
Apakah drip marketing hanya bisa digunakan lewat email?
Tidak. Selain email, drip marketing juga bisa dilakukan melalui SMS, WhatsApp Business API, atau push notification. Yang terpenting adalah alur komunikasi tetap terstruktur dan konsisten.
Berapa lama durasi ideal kampanye drip marketing?
Berapa lama durasi ideal kampanye drip marketing?
Durasi tergantung tujuan kampanye dan siklus penjualan bisnis Anda. Umumnya berkisar 1–4 minggu dengan 3–5 pesan, agar pelanggan tetap terhubung tanpa merasa dibombardir.
Bisakah usaha kecil menggunakan drip marketing?
Bisakah usaha kecil menggunakan drip marketing?
Tentu bisa. Justru usaha kecil bisa lebih efektif memanfaatkannya karena membantu menjaga hubungan dengan pelanggan tanpa memerlukan banyak sumber daya.
Bagaimana cara mengukur keberhasilan drip marketing?
Bagaimana cara mengukur keberhasilan drip marketing?
Keberhasilan dapat diukur melalui metrik seperti open rate, click rate, konversi, atau respon pelanggan. Analisis data ini akan menunjukkan apakah pesan yang dikirim sudah relevan dan apakah strategi perlu disesuaikan.