10 mins read

Pengalaman Pelanggan untuk Bisnis Ritel: Tantangan, Strategi Hingga Contohnya

Tayang
Ditulis oleh:
Pengalaman Pelanggan untuk Bisnis Ritel: Tantangan, Strategi Hingga Contohnya
Mekari Qontak Highlights
  • Pengalaman pelanggan ritel dipengaruhi oleh konsistensi layanan di semua channel, baik online maupun offline
  • Tantangan terbesar ritel adalah data pelanggan yang tercerai-berai dan layanan CS yang tidak konsisten
  • Strategi CX ritel menekankan pengalaman omnichannel, layanan cepat, dan pemanfaatan teknologi seperti chatbot & CRM
  • Implementasi solusi digital seperti WhatsApp API, chatbot AI, & dashboard terpadu dapat mempercepat respons & meningkatkan loyalitas pelanggan
  • Mekari Qontak membantu ritel memberikan pengalaman pelanggan yang lebih cepat, personal, dan terukur lewat Workflow, CRM, dan WhatsApp API

Menurut laporan McKinsey, 71% pelanggan kini mengharapkan pengalaman yang dipersonalisasi dari brand, termasuk dalam industri ritel yang semakin kompetitif dan digital.

TIngginya ekspektasi pelanggan ini membuat layanan standar tidak lagi cukup. Bisnis ritel kini harus memahami perilaku pembeli dan menjamin pengalaman yang konsisten dan personal di semua channel.

Bersama dengan artikel ini, Mekari Qontak Blog akan membahas apa itu pengalaman pelanggan untuk ritel, tantangan yang sering muncul, strategi yang dapat diterapkan, hingga contoh implementasi yang relevan untuk membantu ritel tumbuh lebih cepat.

cta banner pengalaman pelanggan untuk ritel

Apa Itu Pengalaman Pelanggan untuk Ritel?

Pengalaman pelanggan atau customer experience (CX) adalah persepsi menyeluruh yang terbentuk dari semua interaksi pelanggan dengan sebuah brand. 

Hal ini bisa terbentuk mulai dari melihat iklan, mengunjungi website, berkomunikasi via chat, hingga menerima layanan setelah pembelian.

Dalam industri ritel, CX menjadi semakin kompleks karena pelanggan kini berinteraksi melalui berbagai channel sekaligus, mulai dari toko fisik, marketplace, media sosial, hingga WhatsApp. 

Oleh karena itu, penting untuk memastikan pengalaman yang mulus dan konsisten di setiap touchpoint karena menjadi kunci utama kesuksesan bisnis ritel.

Karena itulah CX yang kuat dapat membuat bisnis ritel lebih kompetitif, sehingga memahami strategi pengalaman pelanggan menjadi langkah krusial bagi pertumbuhan bisnis ritel.


Pentingnya Pengalaman Pelanggan untuk Bisnis Ritel

Pengalaman pelanggan (CX) yang unggul memiliki dampak besar pada hasil akhir bisnis. CX yang baik tidak hanya mampu meningkatkan konversi dan memperpanjang nilai pelanggan (Customer Lifetime Value), tetapi juga secara signifikan memperkuat posisi brand Anda di pasar. 

Dengan menawarkan layanan yang cepat, relevan, dan konsisten, bisnis Anda dapat menghilangkan hambatan dalam proses pembelian dan membangun hubungan loyalitas yang kuat dengan pelanggan.

Terlebih di era digital seperti saat ini, pelanggan mengharapkan interaksi yang seamless antara toko offline dan online. Ritel yang memanfaatkan CRM, chatbot ritel, dan WhatsApp Business API dapat memberikan layanan yang personal dan respons cepat. 

Kombinasi teknologi ini menghadirkan pengalaman omnichannel yang konsisten, yang pada akhirnya sangat penting untuk meningkatkan retensi dan kepuasan pelanggan.

Baca juga: Perbedaan Utama Customer Service vs Customer Experience

Tantangan Utama dalam Meningkatkan Pengalaman Pelanggan Ritel

Dalam implementasinya, Anda akan dihadapkan oleh sejumlah tantangan yang perlu diatasi dengan sigap, berikut di antaranya:

1. Customer Journey yang Terfragmentasi

Banyak pelanggan berpindah-pindah channel, misalnya bertanya di Instagram, membeli melalui WhatsApp, lalu komplain lewat marketplace, namun prosesnya tidak terhubung.

Hal ini bisa membuat bisnis Anda kesulitan memberikan pengalaman yang konsisten karena setiap channel bekerja secara terpisah.

2. Data Pelanggan yang Tidak Terintegrasi

Data pembeli sering tersebar di POS (Point of Sales), marketplace, admin WhatsApp, hingga media sosial. Tanpa integrasi CRM, ritel tidak dapat memahami preferensi pelanggan secara menyeluruh atau memberikan rekomendasi produk yang relevan.

3. Layanan Pelanggan yang Lambat dan Tidak Konsisten

Keterbatasan admin dan banyaknya channel membuat respons sering terlambat. Hal ini menyebabkan pelanggan kecewa dan berpeluang mereka beralih ke kompetitor yang menyediakan layanan lebih cepat, terutama lewat WhatsApp atau chatbot AI.

4. Pengelolaan Stok dan Pengiriman yang Tidak Akurat

Ketidaksesuaian stok antara toko offline, gudang, dan toko online menjadi penyebab frustrasi pelanggan ritel. Kesalahan ini memperlambat pengiriman dan menurunkan kepercayaan pelanggan.

5. Sulit Memberikan Pengalaman Personal

Tanpa segmentasi dan data terpadu, bisnis ritel akan lebih sulit memberikan rekomendasi produk personal atau penawaran yang relevan. Padahal, personalisasi merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan pengalaman pelanggan.

Baca juga: Cara Meningkatkan Customer Experience dengan Omnichannel

Strategi Meningkatkan Pengalaman Pelanggan dalam Industri Ritel

pengalaman pelanggan untuk ritel-1
Sumber: Canva

Di bawah ini adalah strategi yang dapat diterapkan bisnis ritel untuk meningkatkan pengalaman pelanggan (CX) secara menyeluruh dan konsisten di seluruh channel:

1. Optimalkan Tata Letak dan Desain Toko Ritel

Tata letak toko (visual merchandising) yang nyaman dan mudah dinavigasi akan membantu pelanggan menemukan produk lebih cepat dan meningkatkan durasi kunjungan mereka. 

Cara ini juga dinilai efektif untuk menciptakan kesan profesional dan meningkatkan peluang pembelian impulsif pelanggan.

2. Maksimalkan Pengalaman Digital

Agar pelanggan tetap puas, situs web, aplikasi, dan akun media sosial bisnis Anda harus cepat dan mudah diakses. Hal ini dilakukan sebagai upaya memenuhi pengalaman digital pelanggan.

Selain itu, integrasi CRM ritel juga memudahkan bisnis Anda dalam memahami preferensi pelanggan dan menyajikan penawaran yang lebih relevan.

3. Mempercepat Layanan Pelanggan

Respons yang lambat merupakan salah satu penyebab utama pelanggan berpindah ke kompetitor lain. Untuk mengatasinya, bisnis harus memanfaatkan WhatsApp Business API, chatbot ritel, dan pusat komunikasi terintegrasi. 

Solusi ini memastikan bisnis dapat memberikan layanan yang cepat, tersedia 24/7, dan konsisten di semua channel kepada seluruh pelanggan.

4. Berikan Pengalaman Omnichannel yang Mulus

Perlu diketahui bahwa pelanggan modern tidak berinteraksi melalui satu channel saja, mereka berpindah dari toko fisik ke online, marketplace, dan chat. 

Dengan menggunakan solusi omnichannel retail, bisnis dapat memastikan komunikasi tetap terhubung, personal, dan konsisten di setiap titik kontak, sehingga menciptakan pengalaman belanja yang seamless bagi pelanggan.

5. Tingkatkan Kualitas Visual Merchandising dan In-Store Experience

Strategi lainnya yaitu dengan memanfaatkan display produk yang menarik. Cara ini dapat memperkuat persepsi kualitas dan meningkatkan minat beli pelanggan. 

Pengalaman pelanggan di toko harus dimaksimalkan dari berbagai aspek, mulai dari pencahayaan, aroma, hingga interaksi staf. Elemen-elemen ini secara kolektif membentuk kesan positif yang bertahan lama bagi pelanggan.

6. Optimalisasi Manajemen Stok dan Fulfillment

Stok yang tidak akurat dapat merusak pengalaman pelanggan karena sering menyebabkan pesanan batal atau barang tidak tersedia saat dibutuhkan. Oleh karena itu, sistem manajemen inventaris yang terintegrasi sangatlah krusial. 

Sistem ini membantu bisnis menjaga ketersediaan barang secara real-time, mempercepat proses pengiriman (fulfillment), dan secara keseluruhan meningkatkan kepuasan pelanggan.

7. Gunakan Teknologi yang Relevan

Penting untuk Anda memanfaatkan teknologi mutakhir seperti chatbot AI, CRM ritel, dan workflow otomatis untuk mempercepat pelayanan dan mengurangi beban administratif. 

Automasi ini sangat krusial karena dapat membantu bisnis Anda dalam memastikan bahwa pelanggan menerima jawaban yang cepat, konsisten, dan akurat tanpa harus melalui antrian panjang di layanan pelanggan.

8. Selenggarakan Acara dan Promosi di Toko

Strategi lain yang tidak kalah pentingnya adalah penyelenggaraan acara. Acara offline seperti workshop kecil, demo produk, atau diskon khusus pelanggan dapat meningkatkan engagement dan membawa traffic ke toko. 

Pengalaman yang bisnis Anda berikan ini akan menambah sentuhan personal yang tidak bisa digantikan oleh platform digital.

Baca juga: Mengenal Event Marketing, Jenis, Strategi dan Contohnya

9. Berikan Proses Checkout yang Efisien

Percaya atau tidak, antrean panjang merupakan salah satu faktor terbesar penyebab pelanggan meninggalkan toko Anda. Sebagai respon dari kendala tersebut, bisnis Anda perlu memfasilitasi proses checkout yang lebih efisien.

Hal ini bisa dilakukan dengan menambah kasir pembayaran, self-checkout, atau pembayaran digital. Dengan begitu, proses transaksi bisa menjadi lebih cepat dan nyaman.

10. Pantau Feedback dari Pelanggan

Feedback dari pelanggan adalah sumber insight terbaik untuk mengevaluasi titik lemah bisnis Anda. Anda bisa memanfaatkan survei digital, formulir online, atau analitik CRM untuk memahami dengan pasti apa yang disukai dan tidak disukai pelanggan. 

Selanjutnya, Anda dapat mengambil keputusan yang strategis dan berbasiskan data untuk meningkatkan kualitas layanan.

Baca juga: Customer Feedback: Cara Mengumpulkan dan Rekomendasi Tools

Contoh Implementasi dalam Meningkatkan Pengalaman Pelanggan untuk Ritel

Berikut ini adalah contoh-contoh nyata bagaimana teknologi dan strategi customer experience ritel dapat membantu bisnis meningkatkan kepuasan pelanggan dan efisiensi operasional.

1. Menghilangkan Kekacauan Lead dan Proses Manual dengan Sistem Terpusat

Banyak bisnis ritel kesulitan menelusuri dari mana pesan masuk, siapa yang sudah follow up, dan mana saja prospek yang harus diprioritaskan. Kondisi ini membuat pelanggan sering tidak mendapatkan respons tepat waktu.

Dengan sistem terpusat yang menggabungkan omnichannel chat, CRM, dan workflow follow up otomatis, semua percakapan yang masuk akan tercatat rapi dan langsung diarahkan ke admin sesuai kategori masing-masing. 

Hasilnya, proses respons menjadi lebih cepat, peluang penjualan meningkat, dan pengalaman pelanggan menjadi jauh lebih konsisten.

2. Memusatkan Komunikasi untuk Banyak Cabang atau Banyak Admin

Bisnis retail dengan banyak cabang sering menghadapi masalah komunikasi yang terpecah, seperti halnya pelanggan bertanya ke Instagram cabang A tetapi dijawab admin cabang B. Hal ini membuat pelanggan merasa kebingungan dan pelayanan menjadi tidak konsisten.

Dengan solusi seperti WhatsApp Business API, agent routing, dan dashboard monitoring yang terpusat, setiap pesan pelanggan akan secara otomatis diarahkan ke cabang atau admin yang paling relevan. 

3. Mengurangi Beban Admin dengan Otomasi Chatbot

Saat traffic chat tinggi, admin sering kewalahan menjawab pertanyaan-pertanyaan berulang. Antrean chat yang panjang ini membuat pelanggan harus menunggu lama, yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas pengalaman pelanggan.

Dengan memanfaatkan chatbot AI dan agent routing otomatis, chatbot dapat menangani 60–80% pertanyaan dasar. Hal ini akan membuat produktivitas admin menjadi lebih efisien, sedangkan pelanggan mendapatkan jawaban instan kapanpun dibutuhkan.

4. Mengatasi Gap Laporan Bisnis

Banyak brand ritel sulit melihat perjalanan pelanggan secara lengkap, mulai dari chat pertama hingga pembelian. Hal ini membuat laporan tidak akurat dan keputusan bisnis menjadi lambat karena data tersebar di banyak platform.

Dengan tracking leads otomatis, CRM funnel, dan SLA monitoring, seluruh proses layanan tercatat rapi di satu sistem. Manajemen dapat melihat performa admin, efektivitas campaign, dan titik masalah layanan dengan lebih jelas untuk perbaikan cepat.

5. Meningkatkan Kecepatan Layanan dengan Chatbot FAQ

Pertanyaan dasar seperti cek resi, informasi retur, atau ketersediaan ukuran bisa memakan waktu admin saat volume chat sedang tinggi. Pelanggan pun harus menunggu lama untuk jawaban yang sebenarnya sederhana.

Dengan chatbot FAQ, pertanyaan berulang dapat dijawab otomatis dan pelanggan bisa langsung mendapat solusi. Jika perlu, chatbot dapat membuat tiket untuk kasus yang lebih rumit sehingga penanganan lebih terstruktur dan cepat.


Cara Mengukur Pengalaman Pelanggan di Ritel

pengalaman pelanggan untuk ritel-2
Sumber: Canva

Di bawah ini merupakan beberapa metrik yang paling sering digunakan untuk memahami kualitas layanan dan kepuasan pelanggan:

1. Net Promoter Score (NPS)

NPS mengukur seberapa besar kemungkinan pelanggan merekomendasikan brand Anda ke orang lain. Semakin tinggi angkanya, semakin besar kepercayaan pelanggan terhadap pengalaman yang Anda berikan.

Biasanya bisnis ritel menggunakan satu pertanyaan sederhana: “Seberapa besar Anda akan merekomendasikan brand ini?”. Hasilnya akan membantu mengidentifikasi pelanggan loyal dan pelanggan yang berisiko churn.

2. Customer Satisfaction Score (CSAT)

CSAT digunakan untuk mengetahui seberapa puas pelanggan terhadap layanan tertentu, seperti respons CS atau proses checkout. Skor ini sangat membantu bisnis ritel dalam melihat performa layanan secara harian.

Biasanya CSAT dikirim segera setelah interaksi selesai, sehingga Anda bisa melihat area mana yang perlu ditingkatkan agar pengalaman pelanggan tetap positif.

Baca juga: Customer Satisfaction Score: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengukur CSAT

3. Customer Effort Score (CES)

Metrik CES membantu mengukur seberapa mudah pelanggan menyelesaikan kebutuhan mereka, misalnya mengecek stok, memproses retur, atau menghubungi CS. Skor yang baik berarti proses layanan Anda sederhana dan tidak membuat pelanggan frustrasi.

Bagi bisnis ritel, CES sangat penting karena pelanggan cenderung memilih brand yang menawarkan pengalaman cepat dan tidak bertele-tele.

4. Retensi Pelanggan

Retensi menunjukkan berapa banyak pelanggan yang kembali berbelanja dalam periode tertentu. Jika angka retensi menurun, artinya ada masalah pada pengalaman pelanggan yang harus segera diidentifikasi.

Dengan memantau retensi secara rutin, brand ritel bisa memahami efektivitas kampanye, kualitas layanan CS, dan relevansi produk yang ditawarkan.

Baca juga: Software Customer Retention Terbaik untuk Meningkatkan Pembelian Berulang

5. Waktu Respons dan Resolusi Agen CS

Kecepatan layanan adalah faktor penting dalam industri ritel. Waktu respons yang cepat membuat pelanggan merasa dihargai, sedangkan waktu resolusi yang pendek menunjukkan efisiensi tim CS Anda.

Monitoring metrik ini membantu mengukur kapasitas tim, memprediksi kebutuhan chatbot, dan menentukan apakah alur kerja CS sudah optimal.

Baca juga: Fast Respon Chat: Manfaat, Standar Waktu Ideal, dan Rekomendasi Tools

Maksimalkan Pengalaman Pelanggan Bisnis Ritel Anda dengan Mekari Qontak!

Dengan persaingan ritel yang semakin ketat, baik di toko fisik maupun online, bisnis memerlukan solusi yang dapat menyatukan data pelanggan, mempercepat layanan, sekaligus menghadirkan pengalaman yang personal setiap saat.

Mekari Qontak hadir membantu bisnis ritel Anda mencapai hal tersebut melalui Workflow Builder, CRM terintegrasi, dan WhatsApp Business API omnichannel yang memudahkan bisnis memusatkan komunikasi sambil memantau performa setiap cabang secara real-time. 

Tingkatkan kualitas layanan pelanggan Anda hari ini dengan solusi Qontak Service Suite dari Mekari Qontak untuk pengalaman ritel yang lebih cepat, personal, dan efisien.

Jadi tunggu apa lagi? Segera dapatkan uji coba gratis Mekari Qontak selama 14 hari atau konsultasikan kebutuhan bisnis tanpa dipungut biaya.

cta banner pengalaman pelanggan untuk ritel
Kategori : Customer

Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Pengalaman Pelanggan untuk Bisnis Ritel (FAQ)

Teknologi apa yang bisa membantu meningkatkan pengalaman pelanggan untuk ritel?

Teknologi apa yang bisa membantu meningkatkan pengalaman pelanggan untuk ritel?

Ada beberapa teknologi kunci yang terbukti meningkatkan customer experience di ritel. CRM membantu menyatukan seluruh data pelanggan ke dalam satu sistem sehingga brand bisa memberikan layanan yang lebih personal. Chatbot AI mempercepat respons untuk pertanyaan dasar dan membantu mengurangi beban admin. WhatsApp Business API memungkinkan bisnis membalas pesan pelanggan lebih cepat, mengatur routing agen, dan menjaga layanan konsisten untuk banyak cabang. Untuk integrasi menyeluruh, ritel juga dapat menggunakan solusi omnichannel seperti Qontak Service Suite agar semua chat, tiket, dan interaksi tercatat rapi di satu dashboard.

Apa tantangan yang paling sering menurunkan pengalaman pelanggan?

Apa tantangan yang paling sering menurunkan pengalaman pelanggan?

Beberapa tantangan terbesar berasal dari customer journey yang terfragmentasi, misalnya pelanggan harus mengulang masalah karena catatan tidak tersimpan. Layanan CS yang lambat, stok yang tidak akurat, dan kurangnya personalisasi juga membuat pelanggan frustrasi. Selain itu, banyak ritel masih menggunakan proses manual, sehingga respons menjadi tidak konsisten dan menyebabkan pengalaman pelanggan turun drastis. Semua ini bisa diatasi dengan mengintegrasikan komunikasi dan data dalam satu sistem yang lebih otomatis.

Apakah bisnis ritel skala kecil juga perlu fokus pada pengalaman pelanggan?

Apakah bisnis ritel skala kecil juga perlu fokus pada pengalaman pelanggan?

Ya, justru bisnis ritel kecil sangat diuntungkan dari CX yang baik. Pelanggan UMKM cenderung sensitif terhadap pengalaman buruk dan lebih cepat beralih ke kompetitor jika layanan tidak memuaskan. Dengan peralatan yang tepat, seperti chatbot FAQ, WhatsApp Business API, atau CRM sederhana, UMKM dapat memberikan layanan cepat, personal, dan konsisten tanpa membutuhkan banyak staf. Investasi CX kecil bisa menghasilkan peningkatan retensi pelanggan yang signifikan.