
Bagi sebagian orang presentasi di depan orang banyak bukan hal yang mudah. Sebagian dari mereka sering merasa presentasinya membosankan atau kurang menarik bagi audiensnya. Hal ini lantara menerka salah dalam cara melakukan presentasi, khususnya tidak melakukan pembukaan yang baik dan benar.
Yup, kunci sukses presentasi adalah pada bagian pembukaannya. Saat Anda bisa membuka presentasi dengan baik, selanjutnya Anda akan mendapatkan perhatian penuh dari audiens.
Selain itu, Anda juga perlu meninggalkan kesan mendalam saat penutupan presentasi. Tujuannya untuk memastikan audiens menyerap pesan yang Anda sampaikan dalam presentasi.
Lalu bagaimana cara melakukan presentasi yang baik dan Benar? Bagaimana pula cara membuka presentasi yang baik? Serta bagaimana cara menutup presentasi yang baik?
Temukan jawaban semua pertanyaan tersebut pada artikel di bawah ini.
Rekomendasi: 5 Tips Melakukan Presentasi Sales yang Efektif
Bagaimana Cara Melakukan Presentasi yang Baik dan Benar?
Presentasi bukan hanya sekedar menyampaikan gagasan Anda ke audiens begitu saja. Dimana presentasi yang baik, harus bisa menyampaikan pesan yang bermanfaat untuk pendengarnya.
Namun agar gagasan Anda sampai ke audiens, Anda harus berhasil merebut perhatian mereka. Dengan demikian, mereka akan fokus mendengarkan presentasi Anda dari awal hingga akhir.
Berikut 13 tips presentasi yang baik dan efektif adalah
1. Perkenalkan Diri
Hal paling penting dalam membuka presentasi yang baik adalah dengan mengenalkan diri. Tujuannya agar pendengar tidak bertanya siapa orang yang sedang berbicara.
Selain nama, Anda juga harus menyampaikan profesi atau jabatan saat ini. Dengan begitu, audiens akan semakin memahami kapasitas seseorang yang sedang berbicara.
2. Ungkapkan satu Permasalahan
Langkah pertama yang sering dilakukan untuk membuka presentasi biasanya dimulai dengan permasalahan yang umum dihadapi audiens Anda. Maka dari itu, mungkin Anda pernah mendengar kalimat “Pernahkah Anda mengalami hal ini…”
Pernyataan tersebut sering disampaikan untuk menarik perhatian pendengar. Setelah pertanyaan itu, Anda bisa memaparkan masalah yang seringkali dialami oleh mereka. Dengan begitu, audiens akan mendengarkan presentasi Anda untuk mendapatkan solusinya.
3. Jelaskan Tujuan Presentasi
Setelah mengenalkan diri, sampaikan tujuan Anda melakukan presentasi. Hal ini dapat menarik perhatian audiens untuk mendengarkan presentasi Anda sebaik-baiknya.
Sampaikan tujuan presentasi sejelas mungkin. Dengan begitu, audiens akan mengerti inti dari pembahasan yang akan Anda sampaikan. Kemudian mereka akan fokus mendengarkan presentasi Anda.
4. Buat Kejutan
Selama menyampaikan presentasi, cobalah untuk menjadi kreatif. Jangan monoton yang membuat pendengar bosan. Sesekali berikan kejutan dengan menampilkan video lucu, mengajak peserta berinteraksi secara tiba-tiba.
Teknik kejutan seperti itu bisa menarik perhatian audiens, terutama saat di tengah presentasi. Metode ini juga ampuh membangun interaksi dengan pendengar, karena pada dasarnya setiap manusia menyukai hal-hal yang mengejutkan mereka.
Usahakan kejutan yang Anda berikan masih relevan dengan materi presentasi. Dengan begitu, efek yang didapat sejalan dengan tujuan presentasi.
Oleh karena itu, Anda mengetahui karakteristik pendengar untuk membuat kejutan yang tepat. Misalnya Anda mengisi seminar motivasi kepemimpinan di depan mahasiswa. Maka kejutan yang baik, lelucon yang berkaitan dengan organisasi kepemimpinan mahasiswa.
Baca juga: Mengenal Video Marketing, Jenis, Manfaat, dan Cara Membuatnya
5. Mengajak Pendengar untuk Berimajinasi
Agar presentasi Anda hidup, cobalah ajak audiens berimajinasi. Gunakan rumus imagine (bayangkan) + what if (jika). Dengan melontarkan kata-kata tersebut akan membuat pendengar membayangkan atau memikirkan jika sesuatu terjadi. Teknik ini akan membangun sisi emosional mereka.
6. Sisipkan Kutipan atau Pepatah Terkenal
Cara melakukan presentasi yang baik dan benar selanjutnya adalah dengan memasukkan kutipan atau pepatah didalamnya. Terlebih jika pepatah tersebut terkenal dan relevan dengan materi presentasi Anda.
Hal tersebut akan memudahkan pendengar memahami presentasi yang Anda ucapkan. Namun, Anda tidak boleh memasukkan pepatah yang tidak memiliki makna. Bisa menimbulkan miskomunikasi dengan pelanggan.
7. Gunakan teknik Storytelling
Storytelling selalu bisa membuat presentasi Anda terlihat menarik. Pasalnya pendengar akan merasa lebih dekat dengan Anda. Hal ini karena mereka merasa Anda memperlakukan mereka layaknya seorang teman yang sedang bercerita.
Oleh karena itu, teknik ini banyak digunakan dalam pembuatan iklan. Namun bukan berarti tidak bisa Anda terapkan dalam presentasi. Agar lebih cair,, Anda bisa menyisipkan humor-humor di tengah presentasi.
8. Ajukan Pertanyaan ke Audiens
Saat pendengar Anda mulai merasa jenuh, Anda bisa melemparkan pertanyaan ke mereka. Tujuannya untuk mengajak mereka berinteraksi dan berpikir bersama.
Berikan pertanyaan secara langsung, retoris atau penuh makna. Pertanyaan harus disesuaikan dengan materi yang sedang dibahas. Selain itu, Anda juga bisa mengeksplorasi pertanyaan yang membuat audiens berpikir dan berimajinasi di kepala mereka.
9. Gunakan Data Statistik
Tips presentasi yang baik dan efektif selanjutnya adalah gunakan data statistik. Hal ini mampu memikat pendengar karena dianggap Anda menyampaikan informasi yang dapat dipercaya.
Data statistik pada presentasi sering disampaikan dengan cara seperti “Tahukah Anda? 9 dari 10 orang pernah melakukan hal ini…”
Meski begitu, Anda tidak boleh mengarang data statistik yang digunakan. Perbanyak membaca penelitian atau buku untuk memperkaya pengetahuan Anda.
10. Gunakan Video
Video bisa menjadi daya tarik lainnya untuk pendengar. Sisipkan video pada presentasi Anda untuk menarik kembali perhatian audiens. Sebab pada dasarnya orang lebih tertarik dengan informasi yang divisualisasikan.
11. Bagikan Pengalaman
Mungkin Anda pernah mendengar istilah ‘Pengalaman adalah guru terbaik’. Hal ini juga mungkin yang diamini oleh pendengar Anda.
Maka dari itu, jangan ragu untuk membagi pengalaman Anda yang relevan dengan materi presentasi yang Anda bawakan. Cara ini bisa membuat audiens kian tergugah karena mereka menemukan sisi humanis Anda. Mereka juga bisa belajar tentang kegagalan, kesalahan, atau keberhasilan dari pengalaman Anda.
12. Bandingkan Masa Depan dan Masa Lalu
Pembahasan antara masa depan dan masa lalu juga sering berhasil menarik perhatian audiens. Pembahasan masa depan mengajak pendengar untuk berimajinasi perihal yang akan terjadi. Hal ini juga berhubungan dengan harapan dan impian.
Sementara membicarakan masa lalu, membangkitkan nostalgia pendengar. Hal ini juga sebagai ajang untuk menemukan pembelajaran kegagalan dan kesuksesan dari masa lalu. Selain itu, Anda bisa membandingkan kejadian masa lalu dan kemungkinan hal yang akan terjadi di masa depan.
13. Menggunakan Humor
Humor juga dibutuhkan untuk membangun suasana saat Anda presentasi. Namun dengan 3 catatan seperti yang diungkapkan oleh George J. Kops.
Pertama, seberapa mahir Anda menggunakan humor. Anda harus bisa menilai kemampuan Anda untuk melucu. Jika Anda tidak termasuk orang yang memiliki selera humor yang baik, Anda tidak perlu melakukannya.
Kedua, seberapa baik Anda mengenal pendengar Anda. Sebelumnya, Anda harus tahu jenis humor yang mereka sukai. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan respon dari setiap lelucon yang Anda keluarkan.
Ketiga, sejauh mana antara lelucon dengan pesan pokok Anda. Jangan sampai lelucon yang Anda keluarkan berlebihan, sehingga menyinggung atau mengganggu audiens.
Baca juga: Soft Selling dan Hard Selling: Perbedaan dan Contohnya
Contoh Kalimat Pembukaan dan Penutupan Presentasi yang baik
Seperti yang sempat dibahas di awal artikel, bahwa bagian terpenting dari presentasi adalah bagian pembukaan dan penutupan. Dimana kalimat yang disampaikan saat awal dan akhir presentasi sangat penting.
Berikut contoh kalimat pembukaan dan penutupan presentasi yang baik adalah
– Contoh Kalimat Pembukaan Penting yang Menarik Perhatian Saat Presentasi
Penelitian Dr. John Medina mengungkapkan bahwa pendengar hanya mampu memperhatikan sesuatu selama sekitar sepuluh menit dan paling tinggi di 10 menit pertama. Oleh karenanya, Anda harus memanfaatkan momen tersebut melalui kalimat-kalimat yang menarik perhatian dan memotivasi audiens.
Berikut beberapa contoh kalimat pembukaan yang dapat Anda gunakan dalam melakukan presentasi.
- Kalimat pembukaan dengan perkenalan: “Selamat siang, perkenalkan saya Asep sebagai marketing dari PT Jasa Raya. Pada kesempatan ini, saya ingin menjelaskan beberapa hal terkait… selama 30 menit kedepan.”
- Kalimat pembukaan dengan bertanya: “Mungkin sebagian dari Anda menyadari bahaya rokok buat tubuh. Lalu, apakah Anda tahu apa saja zat dalam sebatang rokok yang membuatnya berbahaya? pada kesempatan ini, kita akan membahas tentang zat-zat bahaya yang terkandung dalam rokok.”
- Pembukaan menggunakan Kutipan: “Seth Godin seorang penulis dan ahli pemasaran Amerika Serikat pernah berkata bahwa jangan mencari pelanggan untuk produk Anda, temukan produk untuk pelanggan Anda.”
- Kalimat pembuka dengan menampilkan data: “Menurut data Kementerian Kesehatan RI, kematian akibat rokok di seluruh dunia mencapai 3 juta jiwa dimana 890.000 diantaranya merupakan para perokok pasif..”
- Kalimat pembukaan yang langsung pada inti: “Selamat siang. Selama 15 menit kedepan, saya akan menjelaskan bahayanya merokok. Oleh karena itu, dimohon kerjasamanya dengan tetap memperhatikan presentasi saya hingga terakhir.”
– Contoh Kalimat Penutup Penting yang Menarik Perhatian Saat Presentasi
Penutup juga menjadi bagian penting dari presentasi. Dibandingkan menutup dengan kata yang menarik, sebagian orang justru banyak melakukan kesalahan.
Berikut contoh kalimat penutup presentasi yang baik adalah:
- Memberikan Pernyataan Inspiratif: “Teman-teman sekalian, kita telah melihat bahwa motivasi sangat berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang. Saya telah membuktikan bahwa memiliki mimpi serta keinginan yang kuat dapat mengubah hidup ke arah yang lebih baik. Jadi, sekarang giliran Anda yang membuktikannya.”
- Menyampaikan Ringkasan Poin Penting: “Akhirnya kita telah sampai di penghujung presentasi. Terdapat beberapa poin penting yang telah dibahas seperti pentingnya melakukan investasi sejak dini. Hal ini tidak hanya penting bagi diri sendiri melainkan untuk menjamin kehidupan Anda di masa depan.”
- Menyampaikan Ajakan: “Seperti yang kita tahu banyak sekali manfaat yang dapat Anda rasakan dengan minum air putih yang cukup. Oleh karena itu, hari ini mari kita lakukan pola hidup sehat.”
- Menggunakan Kutipan: “Sebagai bagian dari penutup, saya ingin mengutip pernyataan terkenal dari Neil Patel. Ia mengatakan bahwa kamu tidak bisa hanya menempatkan beberapa tombol ‘beli’ di situs web lalu berharap pengunjung datang membeli. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan banyak hal agar pengunjung datang membeli produk Anda”
- Mengingatkan Hal Penting untuk Audiens: “Sebelum saya akhiri presentasi siang hari ini, saya ingin mengingatkan kembali kepada hadirin untuk tetap saling menjaga kesehatan serta melakukan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan begitu, semoga kita selalu diberikan kesehatan selalu oleh Tuhan Yang Maha Esa.”
- Menjawab Pertanyaan Awal Pembukaan: “Menanggapi pertanyaan saya di awal presentasi. Jawaban yang tepat adalah terong mengandung zat nikotin. Meskipun demikian, zat nikotin yang terdapat dalam terong sangat rendah.”
- Menggunakan Humor atau Pantun: “Sebagai penutupan, izinkan saya untuk menyampaikan satu pantun sebelum mengakhiri presentasi ini. Nasi goreng rasanya gurih, dimakan di Kota Batu. Kuucapkan terima kasih, atas semua kasih dan perhatianmu.”
Baca juga: Rahasia Teknik Closing Efektif untuk Meningkatkan Penjualan!
Terapkan Tips Melakukan Presentasi yang Baik dan Benar Sekarang!
Dari penjelasan diatas, Anda mengetahui 13 cara melakukan presentasi yang baik dan benar. Cara tersebut bisa Anda terapkan saat presentasi di depan publik. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan kalimat pembuka dan penutup seperti diatas pada presentasi Anda. Dengan begitu, presentasi Anda akan lebih berkesan untuk pendengar.
Namun ada bagian terpenting dalam presentasi adalah Anda harus mengenal audiens Anda. Dengan begitu, Anda bisa menyesuaikan gaya Anda dalam mempresentasikan materi yang dibawakan. Hal tersebut juga berlaku saat Anda mempresentasikan produk dihadapan calon pelanggan.
Salah satu cara yang digunakan oleh bisnis untuk mengenali calon pelanggannya adalah dengan bantuan aplikasi CRM Mekari Qontak. Aplikasi ini mampu mengumpulkan semua interaksi pelanggan secara otomatis. Dari interaksi terkumpul, memudahkan Anda untuk memahami calon pelanggan sebelum presentasi.
Mekari Qontak mampu menghubungkan berbagai aplikasi (Facebook, Instagram, Twitter, Line, WhatsApp dan lainnya) dalam satu platform Omnichannel. Qontak juga telah dipercaya lebih 3000+ perusahaan untuk membantu mereka meningkatkan tahapan bisnis secara keseluruhan. Sementara itu, Mekari Qontak juga telah tersertifikasi ISO 27001 untuk memastikan keamanan informasi data pelanggan.