Daftar isi
7 min read

Mengenal Apa itu Storytelling Marketing dan Prosesnya

Tayang 22 Juni 2023
Diperbarui 14 Desember 2023
Contoh Storytelling Marketing - Disney
Mengenal Apa itu Storytelling Marketing dan Prosesnya

Tahukah Anda kalau mendongeng atau bercerita ternyata bisa menjadi salah satu strategi pemasaran yang efektif? Strategi ini disebut dengan storytelling marketing, yaitu pemasaran yang dilakukan dengan menyampaikan inti pesan kepada calon pelanggan.

Dalam penerapannya, pemasaran storytelling dapat dilakukan berdasarkan data atau dimprovisasi untuk menjelaskan inti pesan dengan lebih. Lalu, bagaimana cara membuat storytelling marketing?

Untuk mengetahuinya, yuk simak pembahasan tentang storytelling marketing di bawah ini!


Apa itu Storytelling Marketing?

Storytelling marketing adalah strategi pemasaran yang memanfaatkan fakta dan narasi untuk mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan kepada target audiens bisnis.

Tujuan storytelling marketing adalah membuat calon pelanggan merasakan sesuatu yang cukup menginspirasi mereka untuk mengambil tindakan terkait transaksi pembelian.

Dengan melakukan storytelling marketing, bisnis dapat membantu pelanggan untuk memahami dan memanusiakan merek bisnis Anda. Sehingga dapat menjadi lebih dekat dengan pelanggan.


Apa Manfaat Storytelling Marketing?

Manfaat utama story telling marketing adalah mendorong keinginan pelanggan untuk membeli produk atau layanan bisnis Anda.

Namun selain itu, story telling juga masih memiliki banyak manfaat lainnya yang menguntungkan bisnis. Berikut adalah manfaat storytelling marketing:

1. Membantu mengatasi fragmentasi media

Fragmentasi media telah menghadirkan tantangan bagi pemasar di era digital yang kaya akan pilihan. Namun demikian, banyaknya media juga menghadirkan peluang baru bagi bisnis.

Storytelling marketing yang yang dilakukan dengan tepat (termasuk pemilihan platform), dapat membantu bisnis untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan brand awareness.

2. Membangun kepercayaan pelanggan

Melalui storytelling, Anda dapat menyampaikan nilai pesan yang konsisten terhadap target audiens dan pelanggan Anda. Sehingga dapat dengan mudah terhubung dengan mereka.

Konsistensi tersebut juga akhirnya membangun keakraban dan kepercayaan calon pelanggan serta pelanggan terhadap merek bisnis Anda.

3. Membuat audiens mengingat bisnis Anda

Secara ilmiah telah terbukti bahwasanya otak manusia menyukai cerita, dan cerita lebih mudah diingat daripada fakta.

Hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa storytelling marketing menjadi strategi pemasaran yang efektif untuk membuat audiens mengingat merek bisnis Anda.

4. Menciptakan asosiasi positif

Ada banyak penelitian tentang perilaku konsumen dan bagaimana hubungan emosional dapat mempengaruhi cara kita berbelanja.

Jadi, tidak heran apabila storytelling marketing dapat membantu membangun hubungan penting antara nama merek bisnis dan bisnis Anda.

5. Kemungkinan menjadi viral

Viralitas di internet pada dasarnya bersifat acak. Namun, menceritakan kisah yang benar-benar menarik adalah kesempatan terbaik untuk membuat konten Anda menjadi viral dan diketahui banyak orang.

Bahkan jika konten Anda tidak benar-benar “meledak” di media sosial, sebuah cerita akan mendapatkan menjangkau audiens yang lebih luas daripada iklan penjualan biasa.

Baca Juga: Marketing Plan: Definisi, Contoh, dan Cara Membuatnya


Apa Saja Elemen Storytelling Marketing?

Menurut HubSpot Academy, terdapat 3 (tiga) elemen penting dalam storytelling marketing, antara lain:

– Karakter

Karakter

Dalam setiap cerita, pasti terdapat setidaknya satu karakter yang memainkan peranan penting dalam sebuah cerita.

Karakter tersebut lah yang menjadi kunci untuk menghubungkan target audiens Anda ke dalam cerita. Komponen ini akan menjembatani Anda, pendongeng, dan penonton secara bersamaan.

– Konflik

Konflik

Dalam hal ini, konflik adalah pelajaran tentang bagaimana karakter dapat mengatasi tantangan. Konflik dalam cerita akan memunculkan emosi dan menghubungkan penonton melalui pengalaman yang berhubungan.

Saat bercerita, kekuatannya akan terletak pada apa yang akan disampaikan dan ajarkan. Jika tidak ada konflik dalam cerita Anda, maka kemungkinan besar itu bukanlah cerita.

– Resolusi

Resolusi

Setiap cerita bagus memiliki bagian penutup, tetapi penutup tersebut tidak selalu harus bagus.

Resolusi cerita Anda harus menyelesaikan keseluruhan cerita yang Anda sampaikan, memberikan konteks seputar karakter dan konflik, dan meninggalkan kesan kepada audiens Anda dengan ajakan bertindak atau call-to-action (CTA).


Seperti Apa Proses Storytelling Marketing?

Sebelum melakukan storytelling marketing, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu bagaimana prosesnya.

Mengingat, Anda mungkin memiliki banyak fakta, angka, dan pesan untuk disampaikan dalam satu cerita singkat. Namun, tidak tahu harus mulai dari mana.

Berikut adalah proses storytelling marketing yang dapat Anda ikuti:

1. Kenali siapa audiens Anda

Sebelum mulai membuat cerita yang menarik, Anda perlu mengenali dulu siapa target audiens Anda. Lakukan riset tentang target pasar Anda dan tentukan buyer persona mereka.

Proses ini akan membantu Anda untuk mengenal siapa yang mungkin membaca, melihat, atau mendengarkan cerita Anda.

2. Tentukan inti pesan

Inti pesan merupakan fondasi penting yang dapat menopang keseluruhan cerita Anda nantinya. Baik itu cerita tentang menjual produk, menjelaskan layanan, atau lainnya.

Untuk membantu mendefinisikan inti pesan, cobalah untuk meringkas cerita Anda dalam enam sampai sepuluh kata.

3. Tentukan jenis cerita yang ingin disampaikan

Untuk menentukan jenis cerita yang ingin Anda ceritakan, cari tahu bagaimana Anda ingin audiens merasakan atau bereaksi saat mereka membaca atau mendengarkan cerita Anda.

Ini akan membantu menentukan bagaimana Anda akan menenun cerita Anda dan apa tujuan dilakukannya storytelling marketing itu sendiri.

4. Tetapkan ajakan bertindak

Ajakan bertindak atau CTA merupakan tindakan penting yang perlu Anda perhatikan selama melaksanakan storytelling marketing.

CTA akan membantu Anda untuk menetapkan tindakan yang Anda ingin audiens Anda lakukan setelah membaca atau mendengarkan cerita Anda.

5. Pilih media cerita

Cerita memiliki banyak jenis dan bentuk yang dapat Anda pilih. Ada cerita yang dibaca, ada yang ditonton, dan ada yang didengarkan.

Dalam hal ini, media cerita yang Anda pilih bergantung pada jenis cerita dan sumber daya yang Anda miliki, ini mencakup uang dan waktu yang dikeluarkan untuk storytelling marketing.

6. Buat cerita Anda

Apakah Anda sudah melakukan seluruh proses di atas? Jika iya, maka ini saatnya untuk Anda mulai menyusun cerita yang dapat menarik target audiens Anda!

Dengan pesan inti Anda, tujuan audiens, dan ajakan bertindak yang sudah ditetapkan, langkah ini hanyalah tentang menambahkan detail dan bakat kreatif ke cerita Anda.

7. Bagikan cerita Anda!

Langkah proses storytelling marketing berikutnya adalah membagikan dan mempromosikan cerita Anda!

Semakin banyak tempat Anda berbagi cerita, maka akan semakin banyak keterlibatan yang dapat Anda harapkan dari target audiens Anda.


Contoh Storytelling Marketing

Ada banyak perusahaan yang telah menerapkan story telling marketing sebagai strategi pemasarannya. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

Disney

Contoh Storytelling Marketing - Disney

Disney merupakan salah satu perusahaan yang sudah tidak asing dengan berbagai kisah-kisah klasik dan menariknya. Namun, tahukah Anda kalau ternyata Disney juga menggunakan story telling marketing untuk iklan taman hiburan Disneyland Paris mereka?

Ini adalah kisah mengharukan tentang anak itik kecil yang menemukan buku komik Donald Duck dan menjadi terobsesi dengan pahlawan barunya. Tetapi, cuaca buruk mendekat dan itik dan keluarganya harus terbang, meninggalkan buku komik kesayangannya.

Keluarga tersebut mengalami malam yang dingin dan basah sebelum matahari muncul kembali dan ternyata secara tak terduga mereka sudah sampai di Disneyland Paris, di mana anak itik disambut oleh Donald Duck.

Coca-Cola

Contoh storytelling marketing - coca cola

Perusahaan minuman bersoda ternama dunia, Coca-Cola, melakukan story telling marketing dengan membagikan kampanye augmented reality (AR) yang inovatif.

Pelanggan dapat mengarahkan kamera ponsel mereka ke kaleng Coke dan melihat salah satu dari 12 cerita yang secara tiba-tiba menjadi hidup dengan teknologi AR.

Setiap cerita menampilkan konflik kecil, di mana karakter animasi terlibat dalam pertukaran ringan sebelum menemukan hasil positif yang berkisar berbagi Coke.

Baca Juga: Marketing Automation dan Manfaatnya untuk Bisnis


Gunakan Storytelling Marketing pada Bisnis Anda Sekarang!

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan storytelling marketing adalah salah satu strategi pemasaran yang efektif menarik perhatian pelanggan. Selain itu, pemasaran storytelling juga dapat meninggalkan kesan yang membekas di benak target audiens bisnis Anda.

Anda dapat melakukan story telling di berbagai saluran yang berbeda untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Namun, mengelola banyak saluran bisa menjadi hal yang merepotkan untuk dilakukan.

Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir, karena kini Anda dapat menggunakan Omnichannel sebagai pendekatan yang tepat untuk meningkatkan strategi storytelling marketing Anda.

Mekari Qontak menyediakan aplikasi omnichannel yang dapat diintegrasikan dengan sistem CRM terbaik untuk mengatur pesan, panggilan telepon, dan komunikasi dalam satu platform terpadu. Mekari Qontak juga telah tersertifikasi ISO 27001 untuk memastikan keamanan informasi data pelanggan dan dipercaya lebih dari 3000+ perusahaan untuk membantu bisnis mereka. Jadi tunggu apa lagi?

Kategori : BisnisMarketing
WhatsApp WhatsApp Sales