
- Marketing adalah serangkaian aktivitas strategis yang bertujuan utama meningkatkan penjualan dan membangun loyalitas pelanggan dengan menciptakan serta mengomunikasikan nilai produk.
- Jenis marketing seperti SEO, blog, media sosial, hingga video efektif menjangkau audiens secara lebih luas.
- Cara kerja marketing mencakup riset pasar, penentuan target, strategi, hingga eksekusi oleh tim penjualan.
- Konsep 4P (Produk, Harga, Tempat, Promosi) menjadi dasar penting dalam menyusun strategi pemasaran.
Salah satu elemen utama dalam bisnis adalah marketing. Melalui marketing, bisnis dapat membangun reputasi merek serta meningkatkan omset perusahaan.
Namun, hal tersebut dapat terwujud saat bisnis menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Oleh karena itu, akan lebih bagi bisnis untuk memahami marketing secara mendalam.
Pelajari mengapa marketing penting bagi bisnis, fungsi, jenis, cara kerja, hingga penerapan strategi marketing yang tepat dalam ulasan blog Mekari Qontak berikut ini.

Apa itu Marketing?
Marketing adalah serangkaian aktivitas yang melibatkan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan mengamankan nilai produk atau layanan kepada pelanggan.
Melalui kegiatan pemasaran tersebut, bisnis berupaya untuk menarik perhatian calon pelanggan potensial. Oleh karena itu, biasanya kegiatan promosi menargetkan segmentasi pelanggan tertentu, bahkan dapat melibatkan dukungan dari tokoh terkenal atau influencer marketing.
Selain itu, perusahaan seringkali menggunakan frasa atau slogan yang menarik pada kampanye pemasaran mereka. Kemudian merancang kemasan atau elemen desain grafis yang mudah diingat, dan disebarluaskan melalui berbagai media.
Baca juga: Pentingnya Micromarketing Bagi Bisnis: Ini Strategi Efektifnya
Tujuan Utama Marketing dalam Bisnis
Marketing memiliki peran vital yang tak hanya sekadar promosi. Tujuan-tujuan ini akan memandu setiap aktivitas pemasaran agar dapat efektif dan tepat sasaran, berikut diantaranya.
1. Meningkatkan Penjualan (Revenue Growth)
Tujuan dasar dan paling utama dari marketing adalah mendorong volume transaksi produk atau jasa perusahaan.
Strategi pemasaran yang efektif bekerja untuk mengubah calon pelanggan menjadi pembeli, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan keuntungan perusahaan.
2. Meningkatkan Kesadaran Merek (Brand Awareness)
Marketing bertujuan untuk memastikan bahwa audiens target dapat mengenali dan mengingat merek Anda di antara banyaknya pilihan pesaing.
Pencapaian Top-of-Mind Awareness sangat penting agar konsumen memilih produk atau jasa perusahaan saat mereka muncul kebutuhan.
Baca juga: Brand Awareness: Definisi, Manfaat, Strategi dan Cara Meningkatkannya
3. Membangun Loyalitas Pelanggan (Customer Loyalty)
Tujuan jangka panjang dari marketing adalah menciptakan hubungan yang kuat dengan konsumen yang sudah ada.
Hubungan ini mendorong mereka untuk melakukan pembelian berulang dan bahkan bertindak sebagai advocate atau juru bicara merek Anda kepada orang lain.
Baca juga: Customer Loyalty: Definisi, Tahapan dan Cara Meningkatkannya
4. Memperluas Potensi dan Jangkauan Pasar
Pemasaran berfungsi untuk mengidentifikasi segmen pasar baru yang belum tersentuh dan menjangkau audiens di lokasi yang berbeda atau ekspansi geografis.
Aktivitas ini membuka peluang pertumbuhan baru dan membantu perusahaan menguasai pangsa pasar yang lebih luas.
5. Mendukung Pengambilan Keputusan
Marketing bertindak sebagai sumber data, menyediakan insight pasar berharga mengenai tren, preferensi, dan perilaku konsumen.
Informasi ini akan sangat berguna bagi manajemen untuk pengembangan produk dan penyusunan strategi bisnis yang lebih akurat dan berbasis data.
Baca juga: Cara Analisis Pasar Konsumen, dan Keuntungannya bagi Bisnis
Fungsi Utama Menerapkan Marketing
Meskipun mengembangkan rencana pemasaran yang tepat atau menjalankannya bisa menjadi tantangan, ketika dijalankan dengan efektif, pemasaran memiliki fungsi, sebagai berikut.
1. Riset Pasar dan Analisis Konsumen
Marketing memiliki fungsi penting dalam mengumpulkan dan menganalisis data pasar secara komprehensif.
Data ini mencakup faktor demografi, psikografi, dan perilaku konsumen yang membantu perusahaan memahami kebutuhan mendalam pelanggan. Wawasan ini kemudian menjadi dasar strategis bagi semua pengambilan keputusan bisnis.
2. Pembentukan Identitas Merek (Brand Identity)
Salah satu fungsi krusial marketing adalah membentuk citra, reputasi, dan pesan perusahaan secara aktif dan konsisten.
Melalui kampanye yang terencana, bisnis dapat mengontrol bagaimana mereka dipersepsikan oleh publik, membangun merek yang kuat dan dipercaya.
3. Edukasi Eksternal
Marketing berperan sebagai jembatan komunikasi untuk mengomunikasikan nilai, manfaat, dan diferensiasi produk kepada masyarakat luas.
Fungsi ini memastikan bahwa target audiens memahami mengapa produk atau jasa perusahaan Anda adalah solusi terbaik untuk kebutuhan mereka.
4. Menghasilkan Prospek (Lead Generation)
Secara operasional, marketing bertugas menarik perhatian calon pelanggan baru dan mengarahkan mereka ke saluran penjualan.
Proses lead generation ini merupakan kunci pembuka peluang yang memastikan tim sales memiliki aliran prospek yang stabil untuk dikonversi menjadi penjualan.
5. Menciptakan Nilai (Value Creation)
Fungsi terakhir yang tak kalah penting adalah memastikan bahwa produk atau layanan yang ditawarkan benar-benar memecahkan masalah dan memberikan manfaat yang signifikan bagi pelanggan.
Marketing membantu memvalidasi bahwa nilai yang dijanjikan sesuai dengan nilai yang diterima oleh konsumen.
Baca juga: Brand Value: Fungsi, Cara Mengembangkan, dan Cara Mengukurnya untuk Tingkatkan Penjualan
Jenis-Jenis Marketing
Di bawah ini adalah beberapa jenis pemasaran yang relevan pada saat ini, bahkan beberapa diantaranya telah terbukti seiring berjalannya waktu.
- Internet marketing: Memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan pemasaran.
- Search engine optimization (SEO): Optimalisasi konten di website agar muncul dalam hasil pencarian mesin pencari, sehingga bisa menarik orang yang sedang mencari informasi tentang industri tertentu.
- Blog marketing: Mengelola blog untuk keperluan brand awareness dan pemasaran, sehingga dapat menarik minat calon pelanggan yang mencari informasi online.
- Social media marketing: Menggunakan platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, LinkedIn, dan platform sosial media lainnya untuk menarik audiens mereka dari waktu ke waktu.
- Print marketing: Kampanye pemasaran yang dipublikasi lewat media cetak, berupa artikel, gambar, dan konten serupa dalam surat kabar dan majalah.
- Search engine marketing: Bisnis membayar mesin pencari untuk menampilkan halaman mereka di awal hasil pencarian yang mendapat banyak target audiens mereka cari. Metode ini dikenal juga sebagai “pay-per-click“.
- Video marketing: Mempublikasikan berbagai jenis video yang menghibur dan memberikan pengetahuan kepada target audiens mereka.
Baca juga: Inbound Marketing: Strategi Efektif untuk Menarik Pelanggan Potensial
Cara Kerja Marketing dalam Bisnis
Marketing bekerja dengan memandu calon pelanggan melalui seluruh customer journey mereka menuju keputusan pembelian. Proses ini biasanya mengikuti tahapan kunci, sebagai berikut.
1. Riset dan Target Audiens
Langkah awal marketing adalah melakukan riset mendalam untuk mengidentifikasi siapa target pelanggan ideal (buyer persona).
Tim marketing akan menganalisis preferensi, perilaku, dan tantangan yang dihadapi oleh audiens tersebut. Data ini krusial untuk menentukan segmentasi pasar dan memastikan semua upaya berikutnya akan tepat sasaran.
2. Penyusunan Strategi dan Posisi Merek
Setelah memahami audiens, marketing bekerja dengan menyusun strategi pemasaran, termasuk menentukan posisi merek (brand positioning) yang unik di benak konsumen.
Pada tahap ini, konsep seperti Marketing Mix (4P) diterapkan untuk memastikan produk, harga, lokasi, dan promosi selaras dengan nilai yang ingin disampaikan.
3. Mendorong Customer Journey
Marketing bertugas mengarahkan konsumen melalui tahapan krusial, seperti model Attention, Interest, Desire, dan Action (AIDA).
Hal ini dilakukan dengan menciptakan konten edukatif dan menarik yang relevan untuk setiap tahapan. Marketing memastikan bahwa audiens sadar akan masalah dan solusi yang ditawarkan, lalu menumbuhkan minat hingga mencapai keinginan untuk membeli.
4. Eksekusi Kampanye dan Pengukuran
Pada tahap operasional, marketing menjalankan berbagai kampanye promosi, baik melalui digital (SEO, iklan, media sosial) maupun konvensional.
Setelah kampanye berjalan, tim wajib memantau efektivitas menggunakan metrik seperti conversion rate, meningkatkan Return on Investment (ROI), dan engagement.
Hasil pengukuran ini kemudian digunakan untuk mengoptimalkan strategi berikutnya, menjadikan proses marketing sebuah siklus perbaikan berkelanjutan.
Baca juga: Aspek Pemasaran yang Jadi Kunci Keberhasilan Bisnis
Konsep Strategi Marketing dalam Bisnis
Konsep Marketing Mix (4P) yang dirumuskan oleh E.J McCarthy di bawah ini menjadi dasar kerangka kerja yang menyeluruh bagi bisnis untuk mengevaluasi dan mengontrol elemen-elemen kunci dalam upaya memasarkan produk mereka.
1. Produk
Fokus utama dari elemen produk adalah apa yang dijual dan bagaimana produk atau jasa tersebut secara efektif memecahkan masalah pelanggan.
Saat peluncuran produk baru, tim pemasaran perlu melakukan riset pasar dan menjawab beberapa pertanyaan penting seperti:
- Siapa target audiens produk ini?
- Apakah ada permintaan yang tepat untuk produk ini di pasar?
- Pesan apa yang dapat memperkuat penjualan produk, dan melalui platform mana?
- Bagaimana pengembang produk dapat memodifikasi produk untuk meningkatkan peluang keberhasilan?
- Apa pandangan kelompok fokus tentang produk, serta pertanyaan atau keraguan yang mereka miliki?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini membantu pemasar memahami permintaan produk dan meningkatkan kualitasnya dengan memperhatikan masukan dari kelompok fokus atau hasil survei.
2. Harga
Elemen harga berfokus pada penentuan nilai moneter yang akan dikenakan kepada konsumen. Strategi penetapan harga harus mempertimbangkan harga pesaing dan kesediaan konsumen untuk membayar, karena harga yang terlalu tinggi dapat menghilangkan pangsa pasar.
Tujuan akhirnya adalah menemukan titik harga yang menghasilkan keuntungan bagi perusahaan sekaligus tetap kompetitif di pasar.
3. Tempat
Sangatlah penting untuk tim pemasaran mengaplikasikan pemahaman dan analisis mereka tentang konsumen, sehingga mereka bisa memberikan saran mengenai cara dan lokasi penjualan produk.
Tim marketing mungkin berpendapat bahwa platform e-commerce lebih efektif daripada toko fisik, atau sebaliknya. Atau, mereka mungkin bisa memberikan wawasan tentang lokasi yang paling cocok untuk penjualan produk, baik di tingkat nasional maupun internasional.
4. Promosi
Elemen promosi mencakup semua kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran merek, menarik perhatian, dan pada akhirnya, mendorong penjualan.
Hal ini meliputi serangkaian aktivitas seperti periklanan berbayar, public relations (PR), Social Media Marketing, diskon, dan content marketing. Promosi ini menjadi cara perusahaan mengomunikasikan nilai produk kepada target audiens.
Baca juga: Strategi Pemasaran 4P: Panduan Lengkap dan Contoh Penerapannya
Tingkatkan Keberhasilan Marketing Anda dengan Solusi Mekari Qontak!
Salah satu cara efektif untuk melakukan pemasaran adalah menggunakan aplikasi CRM yang mampu mengelola hubungan pelanggan lebih efisien dan salah satu rekomendasinya adalah solusi Sales Suite dari Mekari Qontak.
Mekari Qontak menawarkan aplikasi CRM terbaik di Indonesia dengan fitur lengkap yang mendukung aktivitas pemasaran Anda lebih efektif seperti fitur manajemen deal dan custom goal tracking. Fitur tersebut dapat melacak efektivitas setiap campaign dan mencapai target penjualan secara akurat.
Selain itu, solusi tersebut telah terintegrasi omnichannel dan dapat menghubungkan Anda ke berbagai saluran seperti WhatsApp Business API resmi, Instagram, Facebook, dan sebagainya, sehingga Anda dapat mengelola dan menindaklanjuti prospek dari berbagai saluran komunikasi secara efisien.
Mekari Qontak juga telah dipercaya lebih dari 3500+ perusahaan dan tersertifikasi ISO 27001 untuk memastikan keamanan informasi data pelanggan.
Dapatkan uji coba gratis solusi Sales Suite Mekari Qontak atau konsultasikan strategi marketing bisnis Anda dengan para ahli untuk mulai optimalkan proses implementasi marketing yang tepat.

Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Marketing (FAQ)
Apa perbedaan mendasar antara Marketing dan Sales?
Apa perbedaan mendasar antara Marketing dan Sales?
Perbedaan mendasar antara Marketing dan Sales terletak pada fokus dan waktu. Marketing fokus pada tahap awal, yaitu membangun kesadaran merek, menciptakan permintaan, dan menghasilkan prospek (leads) dalam jangka panjang. Sementara itu, Sales mengambil alih di tahap akhir, fokus pada interaksi langsung dengan prospek untuk negosiasi, mengatasi keberatan, dan menutup transaksi penjualan.
Apa perbedaan utama KPI antara tim Marketing dan tim Sales?
Apa perbedaan utama KPI antara tim Marketing dan tim Sales?
Meskipun keduanya berkontribusi pada pendapatan, KPI mereka berbeda. Tim Marketing berfokus pada metrik yang ada di hulu funnel, seperti Brand Awareness, Website Traffic, Conversion Rate (dari pengunjung menjadi lead), dan Cost Per Lead (CPL). Sementara itu, Tim Sales berfokus pada metrik di hilir funnel, seperti Lead-to-Customer Conversion Rate, Sales Cycle Length (durasi penutupan penjualan), dan Customer Lifetime Value (CLV).
Selain 4P, apa itu konsep 4C dalam Marketing dan kapan konsep ini digunakan?
Selain 4P, apa itu konsep 4C dalam Marketing dan kapan konsep ini digunakan?
Konsep 4C (Customer Needs and Wants, Cost, Convenience, dan Communication) adalah perspektif modern yang berfokus pada pelanggan, sebagai evolusi dari 4P yang berpusat pada produk. Konsep 4C paling relevan digunakan dalam strategi Inbound Marketing dan Digital Marketing, di mana perusahaan berupaya untuk memahami kebutuhan spesifik pelanggan dan menyediakan solusi yang nyaman dengan komunikasi yang transparan.