
- CRM pipeline adalah sebuah sistem terstruktur yang memvisualisasikan dan mengelola seluruh perjalanan prospek.
- Penggunaan CRM pipeline dapat meningkatkan akurasi prediksi penjualan, pengelolaan prospek yang lebih personal, serta memastikan transisi yang mulus antar tahapan penjualan.
- CRM pipeline terdiri dari tahapan prospecting, menyaring prospek, mengontak calon prospek, menawarkan solusi, melakukan kualifikasi penawaran, mengirim proposal, negosiasi, dan penutupan.
- Software CRM memainkan peran krusial dalam setiap tahapan pipeline, dari menyimpan informasi prospek, melacak interaksi, mengatur meeting, hingga membantu negosiasi dan onboarding.
Apakah Anda sudah memahami tahapan CRM pipeline? Pada umumnya, CRM pipeline adalah tahapan perjalanan calon pelanggan hingga menjadi paying customer pada software CRM.
Melalui software CRM, bisnis lebih mudah dalam melacak perjalan pelanggan hingga melakukan pembelian. Semua aktivitas pelanggan ditampilkan secara komprehensif pada dasbor pipeline CRM.
Dalam artikel ini, Mekari Qontak akan mengupas tuntas tahapan CRM pipeline. Simak artikel ini hingga tuntas!
Pengertian CRM Pipeline
Pipeline CRM adalah sebuah kerangka kerja terstruktur dalam sistem Customer Relationship Management (CRM) yang dirancang untuk memvisualisasikan dan mengelola seluruh perjalanan prospek.
Meskipun istilah CRM sendiri berfokus pada manajemen hubungan pelanggan, tetapi pipeline CRM secara khusus menyoroti aspek progresif dari siklus penjualan bisnis Anda.
Hal tersebut memungkinkan bisnis untuk melacak, mengukur, dan mengoptimalkan cara prospek bergerak melalui berbagai tahapan penjualan.
Manfaat CRM Sales Pipeline
Mengutip business.com, Anda dapat membuat dan mengorganisir sales pipeline dengan menggunakan CRM sehingga bisa lebih baik dalam melacak pelanggan dan kesepakatan yang sedang berlangsung pada waktu tertentu.
Secara umum, ada beberapa manfaat penggunaan CRM untuk memantau sales pipeline seperti berikut.
1. Meningkatkan Akurasi Prediksi Penjualan
Salah satu manfaat paling signifikan dari CRM pipeline adalah kemampuannya untuk memberikan akurasi prediksi penjualan yang jauh lebih baik.
Dengan memetakan setiap prospek dalam tahapan pipeline yang berbeda, dari prospek awal hingga penutupan kesepakatan, sales dan manajemen dapat melihat gambaran jelas tentang potensi pendapatan di masa depan.
Anda bisa mengidentifikasi kesepakatan yang segera ditutup, jumlah nilai totalnya, dan waktu proyeksi pendapatan akan masuk. Ini memungkinkan Anda membuat keputusan bisnis yang lebih terinformasi.
2. Mengelola Prospek Lebih Baik
CRM pipeline adalah game-changer dalam pengelolaan prospek. Setiap kali prospek bergerak melalui tahapan pipeline, data dan interaksi mereka tercatat secara sistematis.
Tim sales dapat dengan mudah melihat riwayat komunikasi, preferensi, dan kebutuhan spesifik prospek.
Hasilnya, hubungan yang lebih kuat dan lebih personal dengan calon pelanggan sehingga meningkatkan peluang konversi.
Baca juga: Panduan Analisa Prospek dalam Bisnis dan Cara untuk Memaksimalkannya
3. Memastikan Transisi Mulus pada Tahap Penjualan
Tanpa CRM pipeline, proses penjualan terasa sangat membingungkan. Namun, dengan struktur yang jelas, CRM Pipeline memastikan transisi mulus di setiap tahapan penjualan.
Setiap anggota tim tahu persis langkah selanjutnya yang perlu diambil, kapan, dan oleh siapa. Efisiensi ini secara drastis mengurangi waktu siklus penjualan dan meningkatkan produktivitas tim secara keseluruhan.
4. Memberikan Data yang Berharga
Salah satu kekuatan terbesar CRM pipeline adalah memberikan data customer yang berharga dan dapat ditindaklanjuti. Setiap interaksi, setiap tahap, dan setiap hasil dalam pipeline menghasilkan data.
Tentunya, setiap data bisa dianalisis untuk mengidentifikasi tren, pola keberhasilan, dan aspek yang memerlukan perbaikan.
Sebagai contoh, Anda bisa melihat tahapan mana yang paling sering menjadi hambatan, jenis prospek mana yang memiliki tingkat konversi tertinggi, dan strategi mana yang paling efektif.
Baca juga: 8 Rekomendasi Customer Data Platform Terbaik untuk Bisnis
5. Meningkatkan Kolaborasi Tim
CRM pipeline berfungsi sebagai platform terpusat yang meningkatkan kolaborasi tim. Setiap anggota tim selalu memiliki halaman yang sama dengan pembaruan real-time tentang status setiap kesepakatan.
Hal tersebut akan meminimalkan miskomunikasi, menghindari duplikasi upaya, dan memastikan bahwa semua anggota tim menuju tujuan yang sama dengan informasi yang konsisten.
6. Proses yang Dapat Diukur
Seiring pertumbuhan bisnis, kemampuan untuk menskalakan proses penjualan menjadi krusial. Di sini, CRM pipeline menyediakan proses yang dapat diukur dan direplikasi.
Tahapan yang terdefinisi dengan baik akan membantu anggota tim baru agar produktif dan memungkinkan bisnis untuk mengidentifikasi dan menduplikasi strategi penjualan yang terbukti berhasil.
Baca juga: Langkah-Langkag untuk Mengelola Sales Pipeline
Tahapan CRM Sales Pipeline
Berikut ini tahapan CRM pipeline yang dapat Anda pertimbangkan untuk diterapkan.
1. Mengumpulkan Prospek (Prospecting)
Pada tahap pengumpulan prospek, tim sales mengidentifikasi target yang sesuai dengan buyer persona bisnis. Buyer persona menjadi representasi target pembeli dan dibentuk berdasarkan demografi dan perilaku pelanggan.
Daftar yang terdapat pada prospecting masih harus disaring untuk lanjut ke tahapan CRM berikutnya dalam pipeline.
Dalam hal ini, software CRM membantu menyimpan kontak dan informasi prospek sehingga tim sales dapat dengan mudah mengaksesnya dan melakukan follow up.
2. Menyaring Prospek Berkualitas (Qualification)
Tahap kedua adalah menyaring prospek karena tidak semua lead cocok untuk bisnis Anda. Proses kualifikasi membantu menghasilkan leads yang relevan dan memprioritaskan yang paling mungkin menjadi pelanggan.
Adapun beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam menyaring prospek, yaitu anggaran yang dimiliki, kebutuhan, dan otoritas pengambilan keputusan.
3. Mengontak Calon Prospek
Langkah selanjutnya adalah tim sales mulai melakukan kontak dengan calon pelanggan, baik melalui telepon, email, maupun aplikasi pesan singkat seperti Whatsapp.
Jika calon pelanggan menunjukkan ketertarikan, kontak akan berlanjut dengan menjadwalkan meeting.
Software CRM membantu menyimpan seluruh percakapan dan interaksi dengan prospek. Selain itu, CRM juga melacak berapa jumlah panggilan yang dilakukan oleh tiap tenaga sales.
Baca juga: 15 WhatsApp Marketing Tools Terbaik untuk Tingkatkan Penjualan
4. Menawarkan Solusi Bisnis
Setelah jadwal meeting sudah ditentukan, pada tahap ini akan terjadi diskusi mengenai kebutuhan calon pelanggan dan solusi yang ditawarkan untuk membantu memenuhi kebutuhan pelanggan.
Langkah ini berguna untuk mengetahui prioritas prospek sehingga sales bisa memposisikan solusi produk dan layanan sebagai yang paling sesuai.
Meeting ini akan membantu menentukan apakah calon klien mempertimbangkan untuk melakukan pembelian atau tidak.
Fitur pada software CRM memiliki fungsi kalender dan pengingat yang terintegrasi dengan email. Hal ini membantu tim sales memastikan tidak ada meeting yang terlewatkan.
5. Melakukan Kualifikasi Penawaran
Setelah serangkaian diskusi mendalam tentang kebutuhan spesifik calon klien, tiba saatnya untuk melakukan kualifikasi penawaran Anda ke dalam CRM sales pipeline.
Langkah ini menjadi proses strategis untuk mengevaluasi seberapa pas solusi Anda dengan apa yang benar-benar dibutuhkan klien.
Sederhananya, kualifikasi penawaran adalah untuk memastikan bahwa proposal yang akan Anda ajukan benar-benar relevan, bernilai, dan berpotensi untuk menciptakan dampak positif bagi bisnis calon klien.
Setelah itu, biasanya akan diatur jadwal meeting berikutnya untuk finalisasi detail bagaimana solusi bisnis Anda dapat memberikan dampak terhadap prospek.
6. Mengirim proposal
Bisnis menyediakan fitur-fitur sesuai dengan kebutuhan klien dalam bentuk proposal dan mengirimkannya. Tahap ini menentukan klien mana yang akan melakukan close deal.
Pada tahap ini, penting bagi bisnis untuk mengatur timeline dan pengingat untuk melakukan follow up dengan klien pada interval waktu tertentu untuk finalisasi.
Tampilan pipeline pada CRM sangat membantu bisnis untuk mengidentifikasi seluruh penawaran yang sedang berlangsung dan mengatur pengingat agar tidak terlewatkan.
7. Negosiasi Penawaran
Selanjutnya adalah tahapan negosiasi. Negosiasi penawaran memerlukan soft skill untuk meyakinkan prospek bahwa solusi yang ditawarkan sesuai dengan investasi yang mereka lakukan.
Pada tahap ini, software CRM akan membantu tim sales untuk melihat penawaran mana yang memerlukan perhatian dan waktu lebih, atau mana yang mengalami stagnan.
Baca juga: 15 Cara Sukses Negosiasi dalam Bisnis Capai Kesepakatan
8. Penutupan
Ketika penawaran sudah final, tahapan terakhir adalah penutupan atau istilahnya adalah closed deals. Tahap ini menentukan apakah penawaran berhasil dimenangkan atau tidak.
Untuk penawaran yang menang, setelah tanda tangan kontrak dilakukan, Anda akan siap untuk onboarding dengan klien.
Sementara untuk penawaran yang tidak berhasil, tetap lacak penawaran tersebut dan analisis trend-nya. Hal ini membantu dalam menyusun strategi selanjutnya dan memastikan penawaran berikutnya bisa berhasil.
Baca juga: Tahapan Sales Pipeline dan Cara Membuatnya
Tingkatkan Penjualan Bisnis Bersama Mekari Qontak!
Delapan langkah di atas tidak berakhir setelah penawaran ditutup. Anda juga harus memperhatikan after sales service untuk mendapatkan referral dan testimoni klien yang dapat membantu menarik pelanggan baru.
Mekari Qontak menyediakan software CRM terbaik yang dapat terintegrasi dengan omnichannel dan WhatsApp API. Selain itu, aplikasi CRM Mekari Qontak juga dilengkapi dengan berbagai fitur canggih yang dapat meningkatkan penjualan.
Melalui solusi Qontak Sales Suite, Anda bisa mengintegrasikan pipeline ke aplikasi CRM. Pantau deal dan pipeline, serta atur target, pantau progres, serta tingkatkan performa tim sales dalam satu dashboard.
Jadi tunggu apalagi? Diskusikan kebutuhan bisnis Anda dengan tim Mekari Qontak dan dapatkan uji coba gratis sekarang!