7 mins read

Pentingnya Micromarketing Bagi Bisnis: Ini Strategi Efektifnya 

Tayang
Pentingnya Micromarketing Bagi Bisnis: Ini Strategi Efektifnya 
Mekari Qontak Highlights
  • Micromarketing adalah strategi yang sangat spesifik, menargetkan segmen pasar terkecil untuk memenuhi preferensi unik mereka.
  • Kelebihan utama dari micromarketing adalah mampu membangun tingkat kepercayaan merek lebih efektif.
  • Tiga langkah utama penerapan strategi micromarketing adalah dari buyer persona, perencanaan campaign, dan evaluasi.

Micromarketing menjadi salah satu strategi pemasaran yang fokus pada segmentasi pelanggan yang sangat spesifik.

Penerapannya akan memerlukan kolaborasi tim internal, termasuk Customer Relation hingga Customer Service untuk memastikan penawaran produk sesuai dengan karakteristik unik setiap segmen pelanggan.

Pelajari terkait konsep Micromarketing, kelebihan dan kelemahan, hingga langkah penerapannya pada ulasan Mekari Qontak berikut ini.

Manfaat aplikasi CRM Mekari Qontak

Apa itu Micromarketing?

Micromarketing adalah strategi pemasaran yang berfokus menargetkan segmen pasar yang sangat spesifik untuk memenuhi preferensi unik kelompok pelanggan tersebut, sehingga meningkatkan efisiensi pemasaran produk atau layanan.

Dengan menerapkan micromarketing, perusahaan dapat memilih metode promosi yang lebih tepat dan secara langsung menyesuaikan produk agar benar-benar sesuai dengan kebutuhan spesifik pelanggan di segmen pasar yang telah ditentukan.

Baca juga: Customer Segmentation: Definisi, Jenis, dan Contoh Penerapan

Kelebihan Strategi Micromarketing

Strategi micromarketing ini memiliki beberapa kelebihan dalam pemasaran sebuah bisnis. Berikut adalah beberapa kelebihan dari strategi tersebut, diantaranya.

1. Meningkatkan Efisiensi, Efektivitas, dan ROI Pemasaran

Micromarketing menjadi strategi yang sangat menguntungkan karena dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi dan efektivitas upaya pemasaran.

Pendekatan ini memungkinkan perusahaan memiliki pemahaman pasar yang lebih baik dan pada akhirnya, meningkatkan Return on Investment (ROI).

Baca juga: Cara Menghitung Return on Investment (ROI) yang Tepat

2. Target yang Jauh Lebih Akurat

Strategi ini menawarkan penargetan yang lebih tepat karena fokus pada segmen pasar yang sangat spesifik.

Hal ini memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai kebutuhan dan preferensi spesifik pelanggan.

Dengan pengetahuan ini, perusahaan dapat menyesuaikan produk atau layanan mereka secara maksimal, sehingga efektivitas pemasaran ikut terangkat.

3. Pengukuran Kinerja yang Lebih Mudah Dilacak

Dengan bantuan data dan teknologi, perusahaan dapat mengukur kinerja pemasaran di setiap segmen pasar secara terpisah, sehingga dapat menentukan pengembalian investasi dengan lebih akurat.

4. Membangun Kepercayaan dan Otoritas Merek

Micromarketing berperan penting dalam membangun kepercayaan pelanggan serta otoritas merek (brand authority) yang kuat.

Kemudian dampaknya akan sangat terasa pada kualitas pengalaman pelanggan (customer experience) dan tingkat retensi pelanggan terhadap merek tersebut.

5. Pendorong Penetrasi Pasar yang Efektif

Pendekatan ini juga dapat menjadi strategi penetrasi pasar (market penetration) yang efektif dan menciptakan pengalaman pelanggan yang positif.

Oleh sebab itu, micromarketing akan secara alami memicu kampanye dari mulut ke mulut (word-of-mouth) yang unggul dan kemudian mendorong pelanggan mempromosikan produk melalui user-generated content.

Baca juga: 11 Strategi Pemasaran Produk yang Efektif untuk Bisnis

Kekurangan Strategi Micromarketing

Meskipun menawarkan banyak kelebihan, perusahaan harus menyadari bahwa strategi ini juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan secara cermat, sebagai berikut.

1. Biaya Operasional dan Data yang Tinggi

Micromarketing seringkali memerlukan biaya yang lebih tinggi di awal. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan investasi dalam teknologi canggih untuk analisis dan personalisasi.

Di sisi lain, terdapat biaya untuk mengumpulkan dan memproses data spesifik dari segmen pasar kecil yang juga harus dipertimbangkan.

2. Hambatan dalam Perluasan Pasar

Fokus yang sangat tajam pada segmen pasar yang spesifik bisa menjadi pedang bermata dua.

Ini dianggap menjadi kekurangan lain yaitu kesulitan dalam memperluas pasar karena strateginya bersifat sangat tersegmentasi.

Oleh karena itu, adaptasi ke pasar yang lebih besar atau berbeda mungkin memerlukan perubahan dan investasi yang signifikan.

3. Kurangnya Fleksibilitas Terhadap Perubahan Pasar

Strategi yang sangat terperinci ini cenderung kurang fleksibel dalam merespons perubahan atau tren pasar baru.

Adaptasi terhadap dinamika pasar yang berubah memerlukan pengumpulan data baru dan analisis ulang yang mendalam, sehingga memakan waktu dan dapat menghambat respons cepat.

4. Proses Promosi yang Lebih Kompleks dan Rumit

Pelaksanaan kampanye micromarketing membuat proses strategi promosi menjadi lebih rumit dan kompleks.

Hal ini dikarenakan perusahaan harus mengelola banyak sub-grup pelanggan, yang masing-masing memerlukan brand messaging yang unik dan relevan. Kerumitan manajemen ini dapat meningkatkan potensi kesalahan operasional.

Baca juga: 7 Jenis Promosi Dasar yang Wajib Diketahui Pebisnis!

Perbedaan Micromarketing dan Macromarketing

Meskipun keduanya bertujuan untuk keberhasilan produk atau layanan di pasar, mereka berbeda secara mendasar dalam hal fokus, cakupan, dan pendekatan analisis data.

Di bawah ini merupakan perbedaan esensial antara strategi pemasaran yang sangat tersegmentasi (Micromarketing) dengan strategi pemasaran yang mengambil pandangan pasar yang luas (Macromarketing).

PerbandinganMicromarketingMacromarketing
Fokus UtamaSegmen pasar sangat spesifik dan kebutuhan pelanggan yang unik.Segmen pasar menyeluruh dan kebutuhan pelanggan lebih luas.
CakupanSangat tersegmentasi.Menyeluruh (termasuk faktor ekonomi, sosial, dan politik).
Pendekatan DataMenggunakan data dan teknologi untuk mengidentifikasi segmen pasar tertentu.Melibatkan penelitian pasar yang lebih luas dan penggunaan data yang bersifat agregat untuk memahami pasar secara keseluruhan.
TujuanMemasarkan produk/layanan yang sangat tersegmentasi.Mengembangkan strategi pemasaran yang sesuai dengan pasar secara menyeluruh.
Baca juga: Segmentasi Pasar: Definisi, Tujuan, Jenis, dan Contohnya untuk Layanan Pelanggan yang Baik

Ragam Jenis Kampanye Micromarketing

Micromarketing memungkinkan bisnis untuk menargetkan prospek dengan sangat spesifik. Berikut adalah jenis-jenis kampanye yang umum digunakan, diantaranya.

  • Berdasarkan Lokasi: Jenis micromarketing ini mengelompokkan target pasar berdasarkan lokasi atau area tertentu, sehingga lebih fokus untuk mendapatkan lebih banyak prospek di wilayah tertentu.
  • Berbasis Hubungan: Target utamanya adalah calon pelanggan yang telah memiliki hubungan dan mencoba memasarkan produk ke relasi atau orang-orang yang sudah dikenal sebelumnya.
  • Berdasarkan Jabatan: Sesuai dengan namanya, jenis ini menjangkau orang-orang yang memiliki jabatan dalam perusahaan atau organisasi. Misalnya Manajer Pemasaran, Manajer Sumber Daya Manusia, dan sebagainya.
  • Berbasis Industri: Kampanye difokuskan hanya pada satu jenis industri tertentu untuk menjual produk atau layanan yang sangat spesifik dan relevan dengan industri tersebut.
  • Berbasis Ukuran: Jika target pasar Anda tidak termasuk dalam kategori di atas, penargetan dapat dilakukan berdasarkan ukuran tertentu terkait kebutuhan pelanggan, loyalitas merek, sensitivitas harga.
Baca juga: Mengenal Brand Loyalty: Pengertian, Manfaat, Tingkatan, dan Contohnya

Langkah Sukses Membangun Strategi Micromarketing

Untuk memastikan strategi micromarketing Anda berjalan efektif dan memberikan hasil yang optimal, berikut langkah-langkah operasional yang wajib dilakukan.

1. Buat Buyer Persona

Contoh Template Buyer Persona - Strategi micro marketing
Sumber: Mekari Qontak

Buyer persona sangat vital dalam strategi pemasaran spesifik seperti micromarketing. Persona ini berfungsi sebagai gambaran pelanggan ideal yang mewakili audiens di segmen pasar tertentu sehingga memfasilitasi pemahaman mendalam tentang target pasar.

Melalui pemetaan persona, perusahaan dapat menguasai perilaku, minat, demografi, dan kepribadian dari target pasar yang dituju yang akan memudahkan perancangan produk dan kampanye yang efektif.

Baca juga: Apa itu Buyer Persona, Manfaat, dan Cara Buatnya

2. Rencanakan Detail Kampanye Pemasaran

Rencanakan Detail Kampanye Pemasaran Micromarketing

Langkah kedua adalah membuat marketing plan secara detail, lengkap dengan target kampanye mikro yang ingin dicapai. Cantumkan juga konten serta media yang akan digunakan untuk memasarkan produk.

Ada beberapa media yang bisa dipilih untuk memasarkan produk diantaranya melalui iklan (konvensional atau digital), pemasaran media sosial (Instagram, Facebook, Twitter, dsb.), video marketing (TikTok dan YouTube), dan email marketing.

Baca juga: 11 Tools Digital Marketing Terbaik untuk Kelola Pemasaran Bisnis

3. Evaluasi Kampanye

Evaluasi strategi micromarketing

Setelah menjalankan kampanye, ukur sejauh mana tingkat keberhasilan pemasaran tersebut. Misalnya berapa banyak pelanggan potensial yang didapatkan atau berapa biaya yang dibutuhkan untuk mengakuisisi pelanggan, dan seterusnya.

Pastikan untuk menganalisis hasil pemasaran untuk mengetahui segmen pasar mana yang tidak membawa hasil yang optimal. Setelah itu, coba benahi elemen mana yang kurang efektif dan memaksimalkan poin-poin yang mendatangkan keuntungan untuk perusahaan.

Baca juga: Pelanggan Potensial: Pengertian, Karakteristik dan Cara Mendapatkannya

Contoh Sukses Penerapan Micromarketing

Investopedia mencatat bahwa ada dua perusahaan besar yang sukses dalam menerapkan kampanye micromarketing seperti Procter & Gamble (P&G) dan Uber.

P&G menunjukkan keberhasilan saat meluncurkan produk Pantene Relaxed & Natural dengan merancang dan menjalankan kampanye pemasaran yang secara eksklusif menargetkan wanita Afrika-Amerika.

Sementara, Uber memanfaatkan micromarketing untuk memperluas jangkauan geografisnya dan menggunakan big data dari platform media sosial untuk memahami masalah transportasi spesifik di setiap kota baru yang mereka datangi.

Baca juga: Cara Kerja dan Contoh Penerapan CRM di Perusahaan Manufaktur

Bangun Strategi Micromarketing Anda dengan Mekari Qontak!

Untuk memiliki strategi micromarketing yang efektif, perusahaan perlu memahami target pasar mereka. Oleh karena itu, untuk menyusun strategi yang efektif dan efisien perusahaan dapat menggunakan seperti aplikasi CRM.

Mekari Qontak menyediakan solusi Qontak Sales Suite yang dapat membantu menjangkau berbagai prospek melalui fitur integrasi omnichannel dan WhatsApp Business API sehingga proses pengelolaan data dapat terkumpul dalam satu platform terpadu.

Software CRM Mekari Qontak yang telah tersertifikasi ISO 27001 ini akan membantu tingkatkan produktivitas sales, automasikan pengelolaan prospek, hingga manajemen pipeline yang lebih rapi.

Dapatkan FREE TRIAL Qontak Sales Suite atau konsultasi bersama para ahli terkait kebutuhan bisnis Anda dengan hubungi kami di sini!

Manfaat Aplikasi CRM Mekari Qontak
Kategori : BisnisMarketing

Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Micromarketing (FAQ)

Kapan waktu yang tepat bagi perusahaan untuk menghentikan micromarketing?

Kapan waktu yang tepat bagi perusahaan untuk menghentikan micromarketing?

Perusahaan harus mulai mengurangi fokus pada micromarketing ketika biaya akuisisi pelanggan di segmen mikro menjadi tidak efisien atau terlalu tinggi terhadap segmen luas. Hal ini juga berlaku saat segmen pasar sudah jenuh atau ketika tujuan bisnis bergeser ke ekspansi pasar yang lebih luas dan memerlukan strategi pemasaran yang lebih menyeluruh.

Apakah Micromarketing layak untuk bisnis UMKM?

Apakah Micromarketing layak untuk bisnis UMKM?

Ya, micromarketing sangat layak dan seringkali lebih efektif untuk UMKM. UMKM sering kali memiliki anggaran pemasaran yang terbatas, sehingga mereka tidak mampu bersaing dalam pemasaran massal. Micromarketing memungkinkan mereka untuk fokus pada segmen pelanggan yang kecil dan spesifik,

Bagaimana perusahaan seharusnya menentukan kriteria spesifik untuk memecah pasar menjadi segmen mikro?

Bagaimana perusahaan seharusnya menentukan kriteria spesifik untuk memecah pasar menjadi segmen mikro?

Perusahaan seharusnya menentukan kriteria spesifik untuk memecah pasar menjadi segmen mikro melalui analisis data yang mendalam, melampaui demografi dasar. Mereka perlu menggunakan kombinasi kriteria psikografis (gaya hidup, nilai, minat), perilaku (riwayat pembelian, loyalitas merek, kebiasaan belanja), dan geografis untuk menemukan kebutuhan unik yang belum terlayani.