8 mins read

Mengenal Proses Selling: Perbedaannya dengan Marketing dan Tren Terkini

Tayang
Mengenal Proses Selling: Perbedaannya dengan Marketing dan Tren Terkini
Mekari Qontak Highlights
  • Selling adalah proses transaksi yang melibatkan pendekatan persuasif dan interaksi langsung untuk mengubah prospek menjadi pelanggan.
  • Selling berfokus pada transaksi jangka pendek dan pendekatan personal (one-on-one), sementara Marketing berfokus pada kesadaran merek jangka panjang dan pendekatan massal (segmentasi).
  • Proses selling yang efektif melibatkan serangkaian tahapan wajib, mulai dari Prospecting hingga Follow-up.
  • Tren selling didorong oleh adopsi teknologi seperti Sales Automation dan AI untuk efisiensi, dan juga penguatan Omnichannel dan Video Sales untuk menjangkau pelanggan secara efektif.

Selling menjadi bagian krusial dalam proses bisnis yang mempertemukan penjual dan calon pembeli secara langsung untuk pertukaran nilai.

Memahami selling tidak hanya tentang transaksi, tetapi juga tentang seni membangun hubungan dan memberikan solusi. Meskipun teknik konvensional tetap efektif, bisnis modern kini memanfaatkan teknologi untuk mengoptimasi setiap tahapan.

Pelajari mengenai perbedaan selling dengan marketing, prosesnya, etika, dan tren selling yang kini marak dilakukan oleh berbagai bisnis dalam ulasan Mekari Qontak blog berikut.

Manfaat fitur utama Sales Suite Mekari Qontak

Apa itu Selling?

Selling adalah proses transaksi barang atau jasa yang ditukar dengan sejumlah uang, dimana perusahaan atau bisnis melakukan pendekatan persuasif dan interaksi langsung untuk meyakinkan pelanggan agar membeli sesuatu.

Berbeda dengan pembelian yang didorong kebutuhan mendesak, selling seringkali membutuhkan keterlibatan seorang sales person yang membantu pelanggan mengambil keputusan, terutama untuk investasi besar.

Selain itu, aktivitas ini pun menjadi jantung dari setiap bisnis, karena tanpanya, perusahaan tidak akan menghasilkan pendapatan dan bertahan.

Baca juga: Soft Selling dan Hard Selling: Perbedaan dan Contohnya

Manfaat Penting Selling untuk Bisnis

Tujuan utama selling adalah menghasilkan pendapatan bagi bisnis yang sedang berjalan. Namun, proses penjualan yang efektif juga dapat memberikan manfaat lain, sebagai berikut.

  • Berinteraksi dan membangun hubungan: Memberikan kesempatan tatap muka atau komunikasi langsung dengan pelanggan untuk mendemonstrasikan produk dan membangun kepercayaan.
  • Menawarkan solusi untuk permasalahan: Penjual dapat mendengarkan secara langsung masalah atau pain point yang dihadapi pelanggan dan menawarkan produk sebagai solusi yang tepat.
  • Mendapatkan feedback langsung: Interaksi langsung menjadi saluran untuk mendapatkan feedback berharga tentang produk, layanan, dan perusahaan untuk perbaikan di masa depan.
  • Membangun loyalitas pelanggan: Pengelolaan hubungan pelanggan yang berkelanjutan setelah transaksi dapat meninggalkan kesan positif dan mengubah pembeli menjadi pelanggan setia.
Baca juga: Customer Feedback: Cara Mengumpulkan dan Rekomendasi Tools

Perbedaan Utama Selling dan Marketing

Sebagian orang seringkali salah menafsirkan selling sebagai bagian dari marketing. Padahal, keduanya adalah hal berbeda namun beririsan.

Marketing cenderung membangun kesadaran dan menarik prospek, sedangkan selling mengubah prospek tersebut menjadi pelanggan yang membayar. Berikut perbedaan signifikan lainnya antara selling dan marketing.

Gunakan tombol panah kiri/kanan untuk menggulir secara horizontal.

PerbandinganSellingMarketing
Fokus UtamaTransaksi (Mengubah prospek menjadi pembelian).Produk, Merek, dan Kesadaran (Menciptakan pesan yang bernilai).
Jangka WaktuJangka Pendek (Berorientasi pada penutupan transaksi cepat).Jangka Panjang (Membutuhkan waktu untuk membangun brand equity).
PendekatanLangsung, Personal, dan One-on-One Segmentasi Pasar, Massal, dan One-to-Many
TargetMencapai target penjualan spesifik.Meningkatkan pangsa pasar dan kesadaran merek.
Alat UtamaCRM, Alat Pengelola Pesanan, Alat Rapat/Penjadwalan, dan sebagainya.SEO, CRO, Alat Pembuat Konten, Analisis Data, dan sebagainya.
Baca juga: Rekomendasi Software Sales Funnel Terbaik untuk Optimalkan Penjualan Bisnis

Langkah Efektif Menerapkan Proses Selling

Pada dasarnya, selling dilakukan dengan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menjual produk atau layanan. Kegiatan tersebut terdiri dari beberapa tahapan penting, seperti berikut.

1. Prospecting

Tahapan pertama adalah mengidentifikasi audiens yang mungkin tertarik dengan produk atau layanan Anda. Tahapan ini dikenal sebagai prospecting yang juga langkah dasar dari proses penjualan.

Prospecting dalam penjualan menjadi langkah untuk menyeleksi atau kualifikasi prospek menjadi dua kategori, orang bersedia untuk membeli (potensial) dan prospek yang tidak siap membeli. Pengelompokan prospek tersebut akan memudahkan langkah berikutnya.

2. Persiapan (Pre-Approach)

Sebelum mulai mendekati prospek, penting untuk melakukan riset terkait mereka dan merencanakan apa yang akan dikatakan. Maka dari itu, tahapan kedua dari selling adalah persiapan.

Seorang penjual yang baik akan melakukan riset terhadap prospek, dengan mendeteksi kebutuhan mereka, dan mempelajari semua informasi latar belakang yang relevan.

3. Pendekatan (Approach)

Langkah berikutnya adalah mulai mendekati prospek dengan memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan panggilan atau kunjungan Anda, dan membangun hubungan dengan mereka.

Perlu diingat, bahwa kesan pertama sangat penting untuk membangun kepercayaan pelanggan. Oleh karena itu, Anda perlu bekerja keras untuk membangun hubungan dengan pelanggan.

Ada tiga metode yang dapat digunakan untuk mendekati prospek, yakni memberikan hadiah kepada prospek pada awal interaksi, mengajukan pertanyaan yang menarik minat prospek, dan memberikan sampel produk kepada prospek.

4. Presentasi

Presentasi harus disesuaikan untuk menunjukkan bagaimana produk Anda dapat memenuhi dan menyelesaikan kebutuhan spesifik pelanggan.

Dalam tahap ini, fokus presentasi Anda adalah mengidentifikasi masalah pelanggan dan memosisikan produk Anda sebagai solusi yang mengatasi masalah tersebut, bukan sekadar menonjolkan fitur produk.

5. Penolakan (Overcoming Objections)

Perlu dicatat bahwa tidak semua presentasi berbuah penjualan, mungkin sebagian orang menolak karena ragu atau khawatir. Penjual yang baik melihat penolakan sebagai kesempatan untuk lebih memahami kebutuhan pelanggan.

Anda dapat meresponnya dengan mengakui pandangan pelanggan, ajukan pertanyaan untuk memahami inti masalah, dan berikan solusi yang relevan. Contoh: Jika pelanggan menolak karena harga, alih-alih menurunkan harga, fokuslah pada nilai jangka panjang yang mereka peroleh.

6. Closing the Sale

Selanjutnya, closing merupakan tahapan dimana pelanggan bersedia melakukan pembelian. Jika pelanggan Anda sudah yakin, bantu mereka untuk menyelesaikan transaksi jual beli.

Tanyakan kepada pelanggan bagaimana cara mereka akan membayar. Misalnya, ‘Apakah Anda akan membayar seluruh biaya di muka atau dalam angsuran?‘ atau ‘Apakah dengan tunai atau debit?

Selain itu, Anda bisa mempercepat keputusan pelanggan untuk membeli dengan menawarkan imbalan atau hadiah, seperti layanan gratis atau diskon.

7. Follow Up

Customer journey tidak berakhir saat proses transaksi telah terjadi, Anda dapat melakukan follow up untuk memastikan kepuasan pelanggan sangatlah penting. Hal ini dapat mempertahankan mereka agar selalu setia pada perusahaan Anda.

Coba follow up pelanggan dengan mengirimkan pesan terima kasih, menelepon pelanggan untuk memastikan produk diterima dalam kondisi yang memuaskan, atau mengecek untuk memastikan layanan sesuai dengan harapan pelanggan.

Baca juga: Sales Funnel: Manfaat, Tahapan, Contoh, dan Strategi untuk Meningkatkan Penjualan

Etika dalam Menerapkan Selling

Sebelum mulai berjualan, Anda perlu memahami etika dalam selling. Praktik penjualan etis membantu memastikan bahwa bisnis Anda tidak melanggar praktek bisnis yang tidak sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 tentang perdagangan.

Untuk menjaga citra bisnis dan juga hubungan pelanggan yang sehat, seorang penjual harus memegang teguh etika penjualan, sebagai berikut.

  • Bersikap jujur: Selalu jujur tentang manfaat, batasan, dan dampak produk. Kejujuran adalah dasar untuk mendapatkan dan mempertahankan kepercayaan pelanggan.
  • Jangan menyerang kompetitor: Bersainglah secara adil dengan menonjolkan keunggulan unik produk Anda. Mengecilkan pesaing justru dapat merusak citra Anda di mata prospek.
  • Adopsi metode melayani: Hilangkan tekanan untuk membeli dan fokus pada percakapan yang mendalam untuk mencari tahu masalah pelanggan, kemudian tawarkan produk Anda sebagai pelayan atau solusi yang membantu mereka.
Baca juga: Selling Skill Wajib Dimiliki Sales Person dan Cara Meningkatkannya

Tren Selling di Tahun 2025

Kini aktivitas penjualan banyak dipengaruhi oleh teknologi yang membantu meningkatkan produktivitas. Hal ini terlihat dari tren selling sepanjang tahun 2025, berikut ini.

1. Sales Automation

Perkembangan teknologi menciptakan tools yang membantu menyelesaikan tugas penjualan. Salah satunya adalah dengan lahirnya sales automation.

Tools sales ini memungkinkan Anda melakukan beberapa aktivitas sekaligus seperti mengotomatiskan penjualan, mengelola campaign, memvisualisasikan alur penjualan, dan mengelola strategi penjualan dengan lebih efisien.

Baca juga: Rekomendasi Sales Automation Tools Terbaik untuk Tingkatkan Penjualan Bisnis

2. Social Selling

Tren selling yang populer selanjutnya mengembangkan hubungan baik dengan calon pelanggan, sehingga memperkuat kepercayaan pelanggan. Melalui kepercayaan tersebut, calon pelanggan tidak akan segan untuk membelanjakan uang mereka.

Maka dari itu, seorang sales harus memiliki kemampuan komunikasi dan respon cepat atas kebutuhan pelanggan. Hal ini sangat penting untuk meninggalkan kesan positif di benak pelanggan.

Baca juga: Mengenal Social Selling dan Perannya Pada Penjualan Bisnis

3. Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI)

Perkembangan teknologi AI mempermudah semua aktivitas, termasuk membantu penjualan. Banyak tools AI yang memiliki keahlian untuk menyelesaikan tugas penjualan secara otomatis.

Tugas selling yang dapat dibantu oleh teknologi ini antara lain pengumpulan data sekaligus pencatat pesanan pelanggan, merekomendasikan produk atau layanan kepada pelanggan, hingga memprediksi serta merencanakan tren jual beli.

Baca juga: Rekomendasi Tools AI Terbaik Tingkatkan Efektivitas Bisnis

4. Perbanyak Saluran Penjualan

Tren selanjutnya adalah pelanggan yang datang bukan hanya dari satu saluran penjualan. Hal inj lantaran banyaknya platform yang bisa bisnis manfaatkan sebagai touchpoint pelanggan sebelum transaksi jual beli.

Oleh karena itu, manfaatkan setiap peluang yang ada dengan hadir di saluran yang mungkin pelanggan gunakan, misalnya media sosial, live chat, email hingga panggilan telepon.

5. Video Sales

The social shepherd melaporkan sekitar 87% pemasar mengakui bahwa video memberikan dampak langsung dan positif terhadap penjualan dan sentimen yang dilaporkan tertinggi sepanjang masa.

Manfaatkan tren tersebut dengan menghadirkan video demo produk dan testimoni pelanggan. Bahkan setidaknya 45% B2B global membuat video pelatihan dan 39% lainya membuat video testimoni pelanggan.

Baca juga: Perbedaan Omnichannel vs Multichannel: Mana yang Lebih Baik untuk Bisnis?

Optimalkan Proses Selling dan Closing dengan Dukungan Mekari Qontak!

Strategi selling yang sukses membutuhkan integrasi teknologi canggih dan pengelolaan prospek yang terpusat.

Mekari Qontak hadir dengan solusi Sales Suite terpercaya di Indonesia yang terintegrasi oleh aplikasi omnichannel dan CRM yang memungkinkan Anda menyatukan data dari seluruh saluran komunikasi dalam satu dasbor terpusat.

Solusi ini juga memungkinkan Anda melacak setiap interaksi prospek dengan fitur manajemen pipeline yang efisien dan memantau kinerja tim sales melalui sales GPS tracking.

Selain itu, keputusan yang tepat untuk strategi penjualan di masa depan juga menjadi mudah Anda tentukan dengan dukungan fitur personalisasi report.

Segera dapatkan uji coba gratis solusi Sales Suite Mekari Qontak atau konsultasikan strategi penjualan Anda dengan tim support Mekari Qontak sekarang tanpa dipungut biaya!

Manfaat fitur utama Sales Suite Mekari Qontak
Kategori : Sales

Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Selling (FAQ)

Apakah follow-up setelah closing itu penting?

Apakah follow-up setelah closing itu penting?

Ya, Follow-up penting untuk memastikan kepuasan pelanggan, mendapatkan umpan balik berharga, dan yang terpenting, membangun loyalitas pelanggan agar mereka menjadi pembeli setia (repeat buyer). CRM Mekari Qontak dapat menjadi solusi untuk memudahkan penjual menjadwalkan follow-up dan mencatat riwayat interaksi pasca-penjualan secara otomatis.

Apa fungsi sistem Omnichannel dalam konteks selling?

Apa fungsi sistem Omnichannel dalam konteks selling?

Omnichannel adalah integrasi semua saluran komunikasi (WhatsApp, email, media sosial, dll.) ke dalam satu dashboard terpusat. Hal ini menciptakan pengalaman pelanggan yang mulus, karena tim sales memiliki data lengkap tentang pelanggan tanpa harus berpindah platform.

Bagaimana teknologi CRM membantu tim sales dalam proses selling?

Bagaimana teknologi CRM membantu tim sales dalam proses selling?

Software CRM seperti Sales Suite dari Mekari Qontak dapat membantu tugas seorang sales person dengan mengotomatisasi tugas, memberikan visibilitas penuh pada pipeline penjualan, dan menyediakan data terpusat. Fitur seperti Sales GPS Tracking juga membantu memantau kinerja tim lapangan.