Daftar isi
8 min read

Penjelasan Lengkap Product Life Cycle, Tahapan, dan Contohnya

Tayang 12 Juli 2023
Diperbarui 13 Desember 2023
Penjelasan lengkap product life cycle
Penjelasan Lengkap Product Life Cycle, Tahapan, dan Contohnya

Siklus hidup produk atau product life cycle sangat penting bagi bisnis untuk mengetahui lamanya waktu suatu produk dapat bertahan di pasar. Siklus ini menggambarkan secara keseluruhan proses yang terjadi pada suatu produk di pasar.

Oleh karena itu, untuk mengetahui siklus hidup suatu produk maka bisnis perlu melakukan riset pasar. Hal ini akan memudahkan mereka membuat beragam inovasi untuk memperpanjang siklus hidup produk tersebut. Misalnya dengan memperbaiki design kemasan atau menambah value product lainnya.

Yuk, pelajari lebih jauh mengenai product life cycle pada artikel berikut.


Apa itu Product Life Cycle?

Product life cycle adalah durasi lamanya suatu produk diperkenalkan kepada pelanggan hingga ditarik kembali dari pasar.

Oleh karena itu, konsep pemasaran ini cukup diperhitungkan dalam memutuskan waktu yang tepat untuk menaikkan iklan, menurunkan harga, memperluas ke pasar baru, atau mendesain ulang kemasan.  Dengan begitu, bisnis dapat membuat strategi yang tepat untuk meningkatkan keuntungan dan meminimalisir kerugian.

Di sisi lain, product life cycle juga mempermudah bisnis untuk memutuskan kapan waktu untuk menluncurkan produk baru untuk menggantikan produk lama mereka yang sudah mulai tidak laku di pasar. Dengan demikian, mereka tetap bisa mempertahankan pelanggan agar tidak berpaling ke kompetitor.

Baca juga: Customer Lifecycle Management: Definisi serta Tahapannya


Apa saja Tahapan Product Life Cycle?

Tahapan pada Product Life cycle

Harvard Business Review mengungkapkan ada empat tadapan dalam product life cycle yang dimulai dari pengenalan pasar (introduction), tahap pertumbuhan (growth), tahap kedewasaan (maturity), dan tahap penurunan (decline).

Setiap tahapannya memiliki durasi berbeda-beda. Misalnya tahapan awal pengenalan (introduction) membutuhkan waktu paling banyak. Sementara pada tahap pertumbuhan dan penjualan produk akan meningkat secara signifikan. Pada tahapan ini perusahaan mungkin perlu memperluas produksi untuk memenuhi permintaan.

Berikut penjelasan lebih jauh mengenai tahapan-tahapan product life cycle:

1. Pengenalan (Introduction)

Tahapan pertama adalah mengenalkan produk baru ke pasar yang penuh dengan ketidakpastian, dan risiko yang seringkali tidak dapat diketahui. Oleh karena itu, berapa lama waktu yang dibutuhkan tergantung pada kompleksitas produk atau tingkat kebaruannya serta kesesuaiannya dengan kebutuhan pelanggan.

Fokus utama pada tahap ini adalah membangun kesadaran merek dan memastikan agar produk diterima baik oleh pelanggan. Maka pada tahap pengenalan ini,  Anda perlu mengeluarkan biaya besar untuk iklan adan kampanye.

Baca Juga: 11 Strategi Pemasaran Produk yang Efektif untuk Bisnis

2. Pertumbuhan (Growth)

Setelah berhasil melewati tahap pengenalan, artinya Anda memasuki tahap pertumbuhan. Hal ini ditandai dengan meningkatnya permintaan, peningkatan produksi, dan perluasan ketersediaannya.

Beberapa ciri Anda memasuki tahap pertumbuhan adalah :

  • Produk mudah ditemukan di mana saja
  • Biaya produksi per unit semakin menurun
  • Omset penjualan meningkat
  • Kompetitor baru mulai bermunculan
  • Jumlah produksi naik
  • Cash flow bergerak ke arah positif

3. Kematangan (Maturity)

Tahapan ketiga ini merupakan titik puncak dari perjalanan product life cycle. Titik balik tahapan ini adalah ketika omset penjualan produk yang mulai menurun.  Selain itu, tanda produk Anda memasuki tahapan ini adalah

  • Harga jual produk menurun
  • Biaya produksi yang tinggi
  • Bisnis yang berhasil menguasai pasar mendapat laba besar, yang kalah mulai tersingkir
  • Cash flow ada di posisi positif yang kuat

Tahap kematangan pasar dapat dilalui dengan cepat atau dapat bertahan yang dipengaruhi oleh konsumsi per kapita tidak naik atau turun. Pada tahapan ini, biasanya bisnis membutuhkan strategi baru sehingga bisa bersaing lebih baik.

Pada tahapann ini, Anda dipaksa untuk menciptakan inovasi baru yang dimulai dari analisis harga, perbedaan produk marjinal, atau keduanya. Kemudian, Anda bisa menciptakan dan mempromosikan inovasi produk baru melalui pengemasan dan periklanan untuk menarik segmen pasar khusus.

4. Penolakan (Decline)

Produk yang berhasil biasanya memiliki banyak kompetitor yang mulai meniru dengan kualitas lebih baik atau harga yang lebih rendah. Hal ini berimbas pada keuntungan bisnis yang terus menurun akibat banyak produk yang ditolak pasar.

Apabila Anda mengamalami hal tersebut, artinya Anda memasuki tahapan penlokan (decline). Tanda lainya dari tahapan penolakan adalah :

  • Jumlah produksi terus menurun
  • Pelanggan merasa bosan
  • Pesaing semakin banyak dengan produk baru
  • Keuntungan menurun signifikan

Apabila Anda tidak ingin kalah atau produk menghilang dari pasar, Anda harus melakukan antisipasi dan terus berinovasi sebelum mencapai tahap ini.


Apa saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Product Life Cycle?

Product life cycle sulit diprediksi durasi setiap tahapannya, tapi pada akhirnya akan menghilang dari pasar. The Streets mengatakan bahwa semua produk akan keluar dari pasar karena beragam faktor, mulai dari tingkat persaingan yang tinggi hingga penurunan permintaan dan penjualan.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi lama atau sebentarnya setiap tahapan produk life cycle seperti berikut:

– Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan

Saat ini perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan cukup dinamis. Keduanya dapat membuat perubahan mendadak. Misalnya penelitian menemukan bahan yang berbahaya pada produk Anda seperti kasus Teflon. Temuan ini tentu mempengaruhi cara berpikir dan keinginan pelanggan membeli produk teflon.

– Pandangan sosial

Kehidupan sosial secara tidak langsung mempengaruhi pasar. Misalnya kampanye menggunakan produk ramah lingkungan (life cycle management) yang dikampanyekan lewat aktivis sosial. Hal ini tentu mempengaruhi sebagian pelanggan untuk beralih ke produk ramah lingkungan.

– Perkembangan tren

Mode atau tren sering kali bergerak cepat dan berubah-ubah. Apa yang sedang naik daun hari ini, mungkin terlupakan di hari esok. Jika produk Anda tidak terus berimprovisasi, maka risiko produk Anda akan dianggap ketinggalan zaman akan tumbuh.

– Muncul kompetitor

Setiap bisnis tentu memiliki kompetitor. Biasanya setiap bisnis mengeluarkan produk baru, kompetitor akan memberikan alternatif produk serupa dengan kualitas lebih baik atau harga yang murah. Tujuannya agar produk mereka berhasil mencuri pangsa pasar Anda.

– Hubungan politik

Selain sosial, politik antar negara dapat menyebabkan penurunan perdagangan atau bahkan penghentiannya. Hal ini berlaku apabila produk Anda ditargetkan ke pasar luar negeri.

– Daya beli pelanggan

Jika hanya sebagian kecil target pelanggan yang mampu membeli produk Anda, maka Anda perlu mencari alternatif dengan metode produksi lebih murah. Tujuannya agar produk Anda tetap terjangkau.

Baca Juga: 9 Strategi Penetapan Harga yang Wajib Diketahui Bisnis


Apa Tantangan Bisnis Menerapkan Product Life Cycle?

Rangkaian product life cycle terlihat panjang dan kompleks. Hal ini menjadi perhatian Anda untuk memastikan bisnis berjalan lancar.

Interaction Design Foundation mengungkapkan sebagian produk memiliki durasi siklus hidup yang bisa dihitung dalam bulan atau tahun, sementara yang lain bisa memakan waktu dekade atau bahkan abad untuk menyelesaikan siklusnya.

Melihat fenomena tersebut, menjadi tantangan tersendiri bagi Anda agar dapat bertahan hingga bertahun-tahun. Sebab penjualan yang meningkat tidak selamanya menunjukan pertumbuhan atau penurunan. Di sinilah letak tantangan dari product life cycle.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Anda harus bersiap bahkan saat awal mulai meluncurkan produk. Anda perlu memantau setiap progress dalam tahapan product life cycle secara rutin. Dengan demikian, Anda bisa mengidentifikasi setiap masalah dan lebih berhati-hati dalam menyusun strategi pemasaran bisnis.

Baca Juga: Inovasi Produk,Tujuan, Fungsi, Cara Membuatnya


Contoh Bisnis yang Berhasil Memperpanjang Siklus Hidup Produknya

Contoh product life cycle berhasil diterapkan pada bisnis ternama di Indonesia berikut ini:

1. Pepsodent

Produk pasta gigi ini tidak asing lagi bagi konsumen Indonesia. Sebab setiap kali meluncurkan produk baru, mereka gencar mengadakan promosi besar-besaran di majalah, koran dan televisi.

Pepsodent berhasil bertahan bertahun-tahun dengan penjualan stabil meski banyak kompetitor bermunculan seperti Ciptadent, Sensodyne dan lain sebagainya. Rahasia keberhasilan Pepsodent karena mereka selalu berinovasi dengan mengebangkan beberapa variasi seperti herbal, white now, sensitive dan masih banyak lainnya.

2. Sosro

Contoh product life cycle berikutnya adalah produsen minuman kemasan Sosro. Produsen minuman teh botol ini terkenal dengan tagline “apapun makanannya, minumnya tetap teh botol sosro”. Penjualan teh botol Sosro juga mengalami peningkatan signifikan seiring munculnya tagline tersebut.

Melihat pasar yang besar, mulai banyak kompetitor dengan menawarkan produk serupa seperti teh kotak. Dengan adanya alternatif lain, pelanggan mulai tertarik berpindah ke kompetitor, akibanya penjualan Sosro mulai menurun.

Tak habis akal, Sosro mengeluarkan produk baru dengan model dan varian rasa berbeda-beda. Beginilah contoh product life cycle Sosro untuk terus bertahan di pasar minuman ringan.

3. Frisian Flag

Frisian Flag atau susu bendera telah masuk ke pasar Indonesia sejak 91 tahun lalu. Contoh product life cycle ini mulai berinovasi dengan kemasan sachet dan logo yang cerah. Jadi banyak brand susu kemasan lainnya, Frisian Flag masih dicintai masyarakat Indonesia.

Untuk menunjukan eksistensi di Indonesia, Frisian Flag banyak menjalin kerjasama dengan siswa sekolah untuk mensosialisasikan pentingnya menjaga nutrisi. Brand ini juga memberikan beasiswa kepada anak yang kurang mampu dan mendirikan posyandu di beberapa daerah di Indonesia.


Perpanjang Waktu Product Life Cycle Bisnis Anda Sekarang!

Product life cycle merupakan alur perjalanan produk mulai dari riset, pengenalan, pertumbuhan, kematangan hingga menghilang dari pasar. Panjangnya durasi setiap tahapan bergantung pada 6 faktor seperti yang disebutkan diatas. Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati dalam mengambil keputusan.

Mekari Qontak menyediakan aplikasi CRM terbaik di Indonesia yang telah banyak dipercaya bisnis untuk mengelola pemasaran, penjualan dan layanan pelanggan. Integrasi Omnichannel dan sistem CRM Mekari Qontak memudahkan Anda untuk memantau segala aktivitas di semua saluran bisnis Anda secara real-time.

Mekari Qontak telah dipercara lebih dari 3500 perusahaan ternama di Indonesia. Tidak hanya itu saja, Mekari Qontak juga telah tersertifikasi ISO 27001 untuk memastikan keamanan informasi data pelanggan.

Jadi tunggu apa lagi? Coba Gratis aplikasi CRM gratis selama 14 hari dari Mekari Qontak, atau konsultasikan kebutuhan bisnis Anda bersama tim support Mekari Qontak!

Kategori : BisnisMarketing
WhatsApp WhatsApp Sales