8 mins read

Digital Advertising: Manfaat, Jenis, dan Cara Efektif Menerapkannya

Tayang
Digital Advertising: Manfaat, Jenis, dan Cara Efektif Menerapkannya
Mekari Qontak Highlights
  • Digital advertising adalah upaya bisnis memasarkan produk melalui media digital, yang  memberikan bermanfaat menjangkau audiens spesifik dan hasil kampanye terukur.  
  • Ada lima jenis utama digital advertising, yaitu Search Engine Marketing (SEM), Display Advertising, Social Media Advertising, Video Advertising, dan Audio Advertising.
  • Perbedaan mendasar digital dan traditional advertising terletak pada fleksibilitas kampanye dan efektivitas pengukuran.
  • Cara implementasi digital advertising yang efektif melibatkan lima langkah, mulai dari penetapan tujuan kampanye (SMART) hingga pendistribusian content marketing.

Istilah digital advertising menjadi salah satu strategi yang krusial bagi bisnis memasarkan produknya secara online atau daring.

Namun, tidak sedikit dari pelaku bisnis yang memahami secara mendalam terkait pentingnya digital advertising dan bagaimana memanfaatkannya untuk menghasilkan penjualan. Akibatnya, kampanye digital mereka kurang berhasil.

Ulasan Mekari Qontak berikut ini akan membantu Anda memahami definisi, perbedaannya dengan traditional advertising, hingga cara efektif dalam mengimplementasikannya.

Manfaat fitur utama CRM Omnichannel Mekari Qontak

Apa itu Digital Advertising?

Digital advertising adalah upaya bisnis memasarkan produk atau jasa melalui media digital. Media yang paling umum digunakan sebagai sarana promosi adalah website, blog, media sosial dan aplikasi seluler.

Hal ini sejalan dengan meningkatnya konsumen internet yang merujuk pada laporan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bahwa pengguna internet Indonesia tahun 2024 mencapai 221 juta jiwa setara 79,5% dari total populasi penduduk Indonesia.

Selain mendapatkan konsumen, strategi ini juga lebih memudahkan dalam mengontrol dan memantau efektivitas kegiatan promosi digital.

Baca juga: Digital Campaign: Strategi Efektif untuk Kampanye Digital Bisnis Anda

Manfaat Penerapan Digital Advertising

Selain memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan traditional advertising, iklan digital juga memiliki manfaat lainnya yang bisa bisnis dapatkan. Manfaat tersebut antara lain, sebagai berikut.

  • Jangkauan audiens luas & tepat sasaran: Penargetan yang sangat spesifik (lokasi, minat, perilaku) memastikan iklan menjangkau orang yang benar-benar potensial.
  • Hasil kampanye terukur (real-time): Tingkat keberhasilan dipantau secara langsung melalui tools (seperti Google Ads/Facebook Ads), memungkinkan optimasi seketika (A/B testing) untuk perbaikan kinerja.
  • Hemat biaya dan fleksibel anggaran: Bisnis memiliki kontrol penuh untuk mengatur anggaran harian atau durasi iklan sesuai kemampuan finansial.
  • Menawarkan berbagai opsi: Dapat digunakan di berbagai media dan mendukung semua tahap marketing funnel dari awareness hingga conversion.
  • Dampak terlihat langsung: Hasil kampanye dapat dilihat segera, mulai dari jumlah klik, pesan masuk, hingga penjualan produk.
Baca juga: Mobile Advertising: Definisi, Jenis, dan Cara Penerapannya

Jenis-Jenis Digital Advertising

Digital advertising menawarkan beragam format untuk menjangkau audiens. Berikut adalah jenis-jenis yang paling umum, diantaranya.

1. Search Engine Marketing (SEM)

Search engine marketing adalah jenis iklan pemasaran yang muncul di halaman mesin pencarian (SERP) seperti Google, Bing, Yahoo dan lainnya.

SEM mencakup iklan Berbayar (Pay-Per-Click atau PPC) yang tampil instan di SERP, serta optimasi mesin pencari (SEO) sebagai strategi jangka panjang untuk traffic organik.

Jenis iklan berbayar di SERP mengharuskan bisnis membayar setiap kali ada audiens yang mengklik iklan mereka, namun sangat efektif untuk memunculkan konten bisnis di halaman utama SERP.

2. Display Advertising

Jenis iklan ini menampilkan visual statis atau dinamis seperti gambar, banner, atau animasi yang menarik perhatian.

Display advertising umumnya muncul di dalam atau di samping konten website dan aplikasi seluler. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian pengguna dan meningkatkan brand recall secara visual.

3. Social Media Advertising

Iklan yang ditayangkan melalui platform media sosial populer seperti Facebook, Instagram, TikTok, atau LinkedIn.

Kekuatan utamanya terletak pada kemampuan menargetkan audiens secara sangat spesifik berdasarkan demografi, minat, dan perilaku mereka. Iklan ini sangat efektif untuk memperkuat brand awareness dan interaksi.

Baca juga: Social Media Ads 101: Pengertian, Manfaat, dan Jenis Platformnya untuk Bisnis

4. Video Advertising

Jenis iklan digital lainnya dalam format video atau video advertising. Iklan video kerap muncul pada layanan streaming OTT, website atau aplikasi seluler. Tak jarang juga, video advertising muncul pada platform media sosial.

Misalnya, iklan YouTube merupakan video advertising yang diputar sebelum, setelah, dan selama penayangan video.

5. Audio Advertising

Selain video, digital advertising juga menggunakan iklan dengan format audio. Jenis ini merupakan iklan yang diputar sebelum, selama, atau setelah konten audio online, seperti streaming musik atau podcast.

Audio advertising memungkinkan pengiklan untuk terhubung dengan audiens saat menikmati konten yang mereka sukai. Spotify, misalnya, menawarkan baik iklan audio maupun iklan podcast.

Baca juga: Memahami Media Promosi, Fungsi, Contoh dan Kelebihannya

Perbedaan Digital Advertising dan Traditional Advertising

Meskipun sama-sama bertujuan mempromosikan produk, Digital advertising dan traditional advertising memiliki perbedaan mendasar yang signifikan.

Berikut ini adalah tabel perbandingan keduanya yang terletak pada media, fleksibilitas, dan efektivitas pengukuran kampanye.

Gunakan tombol panah kiri/kanan untuk menggulir secara horizontal.

PerbandinganDigital AdvertisingTraditional Advertising
Media UtamaMedia dan platform online (website, media sosial, aplikasi seluler, mesin pencari).Media konvensional (TV, radio, koran, majalah, billboard).
Fleksibilitas KampanyeKampanye dapat diubah atau dihentikan secara real-time untuk menyesuaikan konten, waktu tayang, dan penargetan.Setelah diterbitkan (dicetak/ditayangkan), iklan tidak dapat diubah karena proses produksi dan distribusi memakan waktu lama.
Penargetan AudiensIklan dapat ditargetkan berdasarkan minat, perilaku, lokasi, dan riwayat pembelian, memastikan hanya audiens potensial yang melihatnya.Iklan dilihat oleh semua orang tanpa filter ketertarikan, menyebabkan pemirsa yang tidak relevan (misalnya: iklan di papan reklame).
Pengukuran EfektivitasHasil kampanye yang berupa klik, konversi, impression dapat dilacak dan dianalisis secara instan.Hasil sulit diukur secara langsung, sehingga efektivitas cenderung dinilai berdasarkan jangkauan (sirkulasi atau jumlah penonton).
BiayaAnggaran fleksibel dan dapat diatur sesuai kebutuhan.Biaya beriklan umumnya relatif lebih besar.
Baca juga: Facebook Ads: Pengertian, Cara Kerja, dan Strategi Optimasinya

Cara Strategis Menerapkan Digital Advertising

Setelah memahami keuntungannya, sekarang saatnya untuk menyusun digital advertising yang efektif. Berikut beberapa cara yang perlu Anda ikuti, diantaranya.

1. Tentukan Tujuan Kampanye yang Jelas

Setiap kampanye harus dimulai dengan menetapkan tujuan yang terperinci, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Gunakan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) agar target Anda jelas dan dapat diukur. Misalnya, tujuan Anda bisa berupa peningkatan market share, peningkatan kesadaran merek, atau kenaikan jumlah leads baru yang masuk.

2. Pertimbangkan Persona Setiap Pembeli

Anda perlu memahami siapa target audiens Anda dengan membuat Buyer Persona, yaitu karakter fiktif yang mewakili pelanggan ideal.

Persona ini harus dibuat berdasarkan data dan riset, mencakup lokasi, pekerjaan, minat, tujuan, hingga masalah yang mereka hadapi atau customer pain point.

Dengan persona yang jelas, Anda bisa membuat pesan iklan yang jauh lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Baca juga: Apa itu Buyer Persona, Manfaat, dan Cara Buatnya

3. Audit Aset Digital yang Dimiliki

Sebelum beriklan, telusuri dan pahami semua aset digital yang Anda miliki saat ini, mulai dari website hingga konten media sosial. Berikan peringkat aset mana yang paling efektif dan mana yang tidak bekerja dengan baik.

Audit ini membantu Anda mengidentifikasi kelemahan, mencari peluang SEO baru, dan memutuskan aset mana yang perlu diperbaiki atau dibangun ulang untuk mendukung kampanye iklan.

4. Buat Rencana Content Marketing

Setelah aset dianalisis, susun rencana terperinci untuk pembuatan dan pendistribusian konten iklan. Tahap ini meliputi penetapan anggaran yang akan dihabiskan selama masa kampanye dan identifikasi sumber daya serta teknologi (tools monitoring) yang dibutuhkan.

Anda perlu memastikan bahwa konten yang dibuat selaras dengan tujuan kampanye dan buyer persona yang sudah ditetapkan.

5. Tetapkan Cara Mendistribusikan Konten Anda

Langkah terakhir adalah menentukan bagaimana konten iklan akan disebar luaskan kepada target audiens.

Dengan persona yang sudah dikonfirmasi dan konten yang sudah siap, Anda harus memilih saluran dan format yang paling sesuai.

Keputusan distribusi ini sangat penting untuk memastikan pesan Anda mencapai audiens yang tepat di tempat dan waktu yang paling efektif.

Baca juga: Tools Digital Marketing Terbaik untuk Kelola Pemasaran Bisnis

Contoh Sukses Penggunaan Digital Advertising

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, berikut adalah beberapa contoh tampilan iklan digital yang sering kita temui sehari-hari di berbagai media dan platform online.

1. Google Ads

Contoh Digital Advertising Google Ads

Contoh ini menunjukkan Iklan Berbayar (PPC atau Search Ads) yang muncul di bagian atas halaman hasil pencarian Google.

Iklan ini relevan dengan kata kunci yang dicari misalnya “digital advertising tools” dan ditandai dengan adanya “Sponsored,” menempatkan merek langsung di hadapan pengguna yang sedang mencari solusi.

2. Instagram

Contoh Digital Advertising Instagram

Gambar selanjutnya adalah contoh social media advertising yang muncul di feed Instagram pengguna, ditandai sebagai “Bersponsor.”

Iklan ini menggunakan visual produk yang menarik, menampilkan harga, dan memiliki Call-to-Action (CTA) langsung berupa tombol “Beli Sekarang” untuk mendorong konversi instan.

3. Youtube

Contoh Digital Advertising Youtube

Iklan ini menampilkan contoh video advertising dan display advertising di platform YouTube. Iklan Lifebuoy muncul sebagai In-Stream Ad yakni video yang diputar sebelum konten utama.

Sementara iklan display dari channel Simplilearn muncul di sisi kanan, menargetkan minat pengguna yang mencari topik pemasaran digital.

4. Facebook

Contoh Digital Advertising Facebook

Contoh ini menunjukkan social media advertising di platform Facebook, yang menampilkan promosi layanan Mekari Qontak.

Iklan ini fokus pada penawaran diskon musiman seperti “Ramadan bareng Mekari” dan menggunakan tombol formulir pendaftaran langsung di platform untuk mengumpulkan lead dengan cepat.

5. Display Website

Contoh Digital Advertising Display

Gambar ini menyajikan beberapa contoh display advertising yang muncul di halaman berita website Kompas.

Iklan Shopee muncul dalam format banner horizontal di atas konten dan video pop-up di sisi kanan layar. Iklan ini memanfaatkan ruang di website publisher untuk menjangkau audiens yang sedang membaca topik tertentu.

Baca juga: Rekomendasi Marketing Automation Software Terbaik untuk Bisnis

Tingkatkan Efektivitas Strategi Digital Advertising dengan Mekari Qontak!

Digital advertising menjadi strategi penting di tengah masifnya penggunaan internet. Namun, kompleksitas muncul ketika kampanye iklan Anda melibatkan banyak saluran sekaligus.

Mekari Qontak hadir dengan solusi omnichannel berbasis CRM yang menghubungkan semua saluran iklan dan komunikasi Anda ke dalam satu platform terpadu.

Anda akan mendapat keunggulan berupa manajemen lead otomatis dari berbagai channel iklan, integrasi seluruh data pelanggan dari hasil kampanye, dan pelacakan kinerja real-time untuk setiap saluran.

Manfaatkan fitur CRM untuk data analitik yang dapat mengidentifikasi tren perilaku pelanggan, serta fitur chatbot berbasis AI untuk merancang kampanye pemasaran yang lebih interaktif dan efektif.

Untuk menjamin keamanan data pelanggan, Mekari Qontak telah tersertifikasi ISO 27001 dan juga teruji oleh lebih dari 3500+ perusahaan terkemuka di Indonesia.

Dapatkan free trial CRM Omnichannel Mekari Qontak selama 14 hari atau konsultasikan seluruh strategi digital Anda terlebih dahulu dengan para ahlinya di sini!

Manfaat fitur utama CRM Omnichannel Mekari Qontak
Kategori : Marketing

Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Digital Advertising (FAQ)

Platform apa yang paling efektif untuk menjangkau target bisnis B2B dan B2C?

Platform apa yang paling efektif untuk menjangkau target bisnis B2B dan B2C?

Untuk target bisnis B2B, platform seperti LinkedIn Ads dan Google Search Ads (menangkap intent profesional) umumnya lebih efektif karena fokus pada keputusan bisnis dan industri. Sementara target B2C paling baik dijangkau melalui Social Media Ads (Instagram, TikTok, Facebook) dan YouTube, yang kuat dalam membangun kesadaran merek dan mendorong pembelian impulsif.

Apa tren digital advertising terbaru yang harus diadaptasi pada tahun 2025 ini?

Apa tren digital advertising terbaru yang harus diadaptasi pada tahun 2025 ini?

Tren terbaru yang mungkin dapat diadaptasi adalah dominasi Iklan Video Pendek (terutama TikTok dan Reels) dan penggunaan AI generatif untuk otomatisasi penargetan dan pembuatan copy iklan. Selain itu, perubahan privasi data (seperti penghentian third-party cookies) menuntut pengiklan untuk fokus pada data pihak pertama (first-party data) dan iklan yang lebih kontekstual.

Kapan waktu yang tepat untuk menghentikan digital advertising yang tidak efektif?

Kapan waktu yang tepat untuk menghentikan digital advertising yang tidak efektif?

Waktu yang tepat untuk menghentikan iklan yang buruk adalah ketika metrik seperti CPA terlalu tinggi (melebihi lifetime value pelanggan) atau CTR sangat rendah setelah periode testing yang wajar (misalnya 3-7 hari). Iklan yang berhasil harus segera discaling dengan meningkatkan budget secara bertahap (misalnya 10-20% per hari) sambil mempertahankan ROAS.