
- Digital marketing adalah strategi pemasaran modern yang memanfaatkan teknologi digital dan internet untuk meningkatkan kesadaran merek.Â
- Jenis-jenis digital marketing yaitu SEO (organik), PPC (berbayar), Content Marketing, Social Media Marketing, Email Marketing, Affiliate Marketing, dan Influencer Marketing.
- Strategi efektif menerapkan digital marketing dimulai dari menentukan tujuan yang spesifik, mengidentifikasi target audiens, menciptakan konten yang relevan, hingga evaluasi kampanye.
Penerapan digital marketing menjadi tulang punggung bagi bisnis untuk menjangkau pangsa pasar yang sangat besar, terutama yang berjalan secara online.
Berdasarkan survei APJII terdapat lebih dari 221 juta penduduk Indonesia kini adalah pengguna internet. Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan digital marketing menjadi peluang utama dalam mengembangkan bisnis lebih efektif.
Ulasan Mekari Qontak blog di bawah ini akan membantu Anda mengetahui terkait manfaat, jenis, hingga contoh digital marketing yang berkembang saat ini.

Apa itu Digital Marketing?
Digital marketing adalah strategi pemasaran modern yang memanfaatkan teknologi digital dan internet seperti media sosial, mesin pencari, email, hingga website untuk mempromosikan produk, jasa, atau merek kepada target audiens.
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan brand awareness, meningkatkan engagement, dan menaikkan penjualan secara terukur yang didukung dengan pemanfaatan perilaku atau data online konsumen.
Baca juga: Perbedaan Digital Marketing vs Social Media Marketing
Manfaat Penerapan Digital Marketing
Penerapan digital marketing memberikan berbagai manfaat signifikan yang dapat mendorong pertumbuhan dan efektivitas bisnis Anda, sebagai berikut.
- Meningkatkan kesadaran merek: Membantu bisnis membangun pengenalan dan visibilitas merek di kalangan audiens yang lebih luas.
- Meningkatkan konversi dan penjualan: Memaksimalkan strategi digital seperti PPC dan SEO untuk menjangkau target yang relevan dan siap membeli.
- Meningkatkan engagement dan loyalitas pelanggan: Mendorong interaksi positif dan membangun kesetiaan melalui konten relevan di media sosial.
- Fleksibilitas dan skalabilitas: Menyediakan kemampuan untuk menyesuaikan strategi dengan mudah sesuai anggaran dan kebutuhan, serta mudah ditingkatkan untuk target yang lebih besar.
- Memperoleh data dan wawasan: Menyediakan data kampanye yang dapat dianalisis untuk memahami perilaku dan preferensi pelanggan secara mendalam.
Baca juga: Customer Engagement: Definisi, Prinsip, Contoh, dan Tips Meningkatkannya
Jenis-jenis Digital Marketing
Agar dapat menyusun strategi yang komprehensif dan tepat sasaran, pahami berbagai jenis digital marketing di bawah ini.
1. Search Engine Optimization (SEO)
SEO adalah seni dan ilmu yang digunakan untuk menaikan traffic website dan posisinya dalam hasil pencarian di SERP (Search Engine Result Page).
Semakin sering suatu situs muncul di halaman pencarian, maka semakin besar kemungkinan pelanggan untuk melihat dan mengunjunginya.
Ada beberapa elemen penting yang perlu dipertimbangkan saat mengoptimalkan website untuk mesin pencarian, diantaranya kualitas konten, tingkat engagement, mobile-friendly, jumlah kualitas internal link atau backlink, serta back-end website.
2. Pay-Per-Click Advertising (PPC)
Pay-Per-Click Advertising (PPC) merupakan iklan berbayar yang membantu menjangkau audiens di beberapa platform seperti Google, Bing, LinkedIn, X (sebelumnya Twitter), Pinterest, dan Facebook.
Algoritma pada platform tersebut akan memprioritaskan setiap iklan yang tersedia berdasarkan beberapa faktor seperti kualitas iklan, relevansi kata kunci, kualitas halaman arahan, dan jumlah tawaran.
Setiap kampanye PPC memiliki satu atau lebih tindakan target yang diharapkan dilakukan oleh penonton setelah mengklik iklan yang dikenal sebagai konversi, termasuk transaksi atau non-transaksi.
Baca juga: Pay Per Click (PPC): Pengertian, Jenis dan Strategi untuk Mendatangkan Pelanggan
3. Content Marketing
Content marketing adalah strategi menjangkau calon pelanggan dengan membuat dan membagikan konten yang menarik dan relevan, seperti artikel, video, atau infografis.
Konten yang efektif harus melibatkan target audiens, dipublikasikan di website, dan dipromosikan melalui media lain, mengingat mayoritas pelanggan mengharapkan perusahaan memproduksi konten yang bermanfaat dan menghibur.
Baca juga: Content Marketing: Pengertian, Jenis dan Tipsnya
4. Social Media Marketing
Social media marketing bertujuan membangun kesadaran merek dan kepercayaan pelanggan dengan melibatkan audiens secara aktif di platform populer seperti Facebook, Instagram, dan LinkedIn.
Praktik terbaik untuk strategi pemasaran di media sosial diantaranya membuat konten berkualitas, membalas komentar secara profesional, membuat jadwal posting, memposting pada waktu yang tepat, hingga mengetahui platform media sosial.
Baca juga: Mengenal Pemasaran Media Sosial, Manfaat dan Strateginya
5. Email Marketing
Meskipun sering dianggap spam, email marketing tetap efektif untuk mengubah prospek menjadi pelanggan dengan mengirimkan pesan promosi yang terpersonalisasi.
Agar email berhasil menarik minat prospek, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti konten yang dipersonalisasi, menjelaskan jenis email, melakukan segmentasi audiens, mobile-friendly, buat jadwal kampanye, dan menjalankan A/B testing.
Baca juga: Panduan Personalisasi Email Marketing yang Efektif
6. Affiliate Marketing
Affiliate marketing adalah suatu praktik pemasaran yang bertujuan menghasilkan komisi dengan mempromosikan produk bisnis orang lain.
Afiliasi akan dibayar setiap kali berhasil membantu menghasilkan penjualan seperti melalui review produk di blog, dan ini merupakan model pemasaran digital yang sudah lama dikenal dan digunakan oleh perusahaan besar.
Baca juga: Affiliate Marketing: Pengertian, Cara Kerja, dan Strateginya untuk Bisnis dan Individu
7. Influencer Marketing
Influencer marketing melibatkan selebriti atau bintang media sosial yang mempromosikan produk kepada pengikut mereka berdasarkan kontrak.
Berbeda dengan affiliate marketing murni, jenis ini memanfaatkan kepercayaan yang diberikan generasi muda kepada para influencer, menjadikannya industri yang pertumbuhannya semakin signifikan.
Baca juga: Influencer Marketing: Definisi, Manfaat, Tips, dan Contohnya
Contoh Digital Marketing yang Diterapkan Bisnis
Seiring berjalannya waktu, telah banyak perusahaan mengimplementasikan digital marketing sebagai upaya meningkatkan penjualan dan berikut contohnya.
1. Optimalisasi Website Bisnis (SEO)
Perusahaan seperti Monster India menyadari pentingnya SEO untuk meningkatkan traffic organik di mesin pencari.
Dengan memantau kata kunci yang relevan dan mengoptimalkan struktur website serta konten, mereka berhasil mencatat peningkatan traffic sebesar 94% dari pencarian Google.
Hasil ini membuktikan peran penting data terstruktur dalam meningkatkan visibilitas dan konversi, seperti peningkatan 10% pada aplikasi pekerjaan di situs tersebut.
2. Iklan Google AdWords (PPC)
Berbeda dengan SEO, iklan PPC di Google AdWords menawarkan hasil yang lebih cepat dan spesifik karena memungkinkan penargetan audiens berdasarkan demografi dan minat.
Contohnya, perusahaan sepatu Zappos menggunakan kampanye AdWords untuk sepatu musim panas mereka, yang terbukti menghasilkan 20% dari total penjualan perusahaan berasal dari pemasaran mesin pencari berbayar.
3. Publikasi Artikel (Content Marketing)

Content marketing, seperti artikel blog atau video, digunakan untuk membangun kredibilitas dan menarik calon pelanggan tanpa terasa seperti iklan langsung.
American Express menjadi contoh klasik dengan menciptakan ‘OPEN Forum’ sejak 2007, di mana mereka mengundang para ahli untuk menulis konten berkualitas tinggi tentang bisnis dan keuangan.
Strategi ini tidak hanya memposisikan American Express sebagai otoritas tetapi juga efektif mendapatkan anggota kartu baru dengan jangkauan yang luas.
4. Streaming Video Youtube (Social Media Marketing)
Social Media Marketing memanfaatkan platform seperti YouTube untuk berinteraksi dan menciptakan engagement yang tinggi dengan audiens.
Kampanye “Stratos” Red Bull pada tahun 2012, yang menyiarkan langsung aksi skydiving dari luar angkasa, berhasil menarik 6,8 juta penonton di YouTube.
Video ini menekankan identitas merek dan berhasil melampaui ekspektasi merek dalam menghasilkan awareness global.
5. Mengirimkan Newsletter Berkala (Email Marketing)
Email marketing tetap menjadi cara efektif untuk mengirimkan pemasaran langsung, seperti newsletter atau penawaran khusus, kepada prospek dan pelanggan.
Perusahaan makanan sehat Walk to Walk menunjukkan bahwa personalisasi dan segmentasi sangat penting, mereka berhasil meningkatkan tingkat respons sebesar 7,7% pada segmen yang tidak membuka email hanya dengan mencantumkan nomor telepon di baris subjek.
6. Program Afiliasi Amazon (Affiliate Marketing)
Affiliate marketing adalah program yang memungkinkan e-commerce seperti Amazon memperluas jangkauan pasar dengan membayar komisi dari setiap penjualan yang berhasil dilakukan oleh afiliasi.
Program ini terbukti sangat efektif, bahkan mampu menghasilkan keuntungan enam digit bagi afiliasi yang sukses, menunjukkan bahwa model pay-per-sale ini dapat memperluas jangkauan bisnis secara signifikan.
7. Endorsement Produk (Influencer Marketing)

Influencer marketing melibatkan kerja sama dengan individu yang memiliki pengaruh besar di media sosial untuk mempromosikan produk, yang efektif membangun kredibilitas dan menjangkau segmen tertentu.
Misalnya, Lyft yang berhasil menjadi merek paling banyak disebutkan pada tahun 2018 setelah menggandeng sejumlah influencer ternama, menunjukkan kekuatan endorsement dalam meningkatkan brand recall dan buzz di dunia online.
Baca juga: Daftar KOL Influencer Populer dengan Tingkat Engagement Tinggi di Indonesia
Strategi Digital Marketing yang Efektif
Setelah mencermati berbagai keberhasilan perusahaan dalam mengimplementasikan digital marketing, kini saatnya bagi Anda untuk menerapkan langkah-langkah strategis seperti berikut.
1. Tentukan Tujuan Spesifik, Terukur, dan Realistis
Langkah awal yang krusial adalah menetapkan tujuan kampanye digital marketing Anda secara jelas, baik itu untuk meningkatkan kesadaran merek, mengumpulkan prospek (lead), atau mendorong penjualan.
Tujuan yang spesifik akan menjadi panduan bagi tim, memastikan semua upaya dan sumber daya difokuskan pada langkah-langkah yang paling penting dan relevan untuk mencapai target tersebut.
2. Identifikasi Target Audiens
Anda harus mengenali target audiens secara mendalam, mencakup usia, minat, jenis kelamin, hingga karakteristik perilaku.
Pengenalan ini berguna untuk strategi penjualan dan mengoptimalkan pemasaran digital, dimana banyak perusahaan membuat persona pelanggan untuk memvisualisasikan pola pembelian dan alasan emosional mereka.
3. Ciptakan Konten yang Relevan dan Menarik untuk Audiens
Langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah memproduksi konten menarik dan bermanfaat untuk audiens yang kemudian didistribusikan konten tersebut di berbagai saluran yang relevan.
Banyak perusahaan tidak memprioritaskan pemasaran konten, padahal jika strategi ini dirancang dengan baik, hasilnya bisa sangat memuaskan dan berpotensi viral.
4. Optimalisasi Konten dan Iklan Berbayar
Penting untuk melacak dan mengukur efektivitas kampanye dengan menetapkan metrik yang akan dipantau, seperti bounce rate, traffic, atau tingkat engagement media sosial.
Dengan menganalisis metrik ini secara fleksibel dan berkelanjutan, Anda dapat mengetahui kemajuan kampanye dan membuat penyesuaian strategi yang diperlukan.
5. Melacak dan Mengukur Efektivitas Kampanye
Penting untuk melacak dan mengukur efektivitas kampanye dengan menetapkan metrik yang akan dipantau, seperti bounce rate, traffic, atau tingkat engagement media sosial.
Dengan menganalisis metrik ini secara fleksibel dan berkelanjutan, Anda dapat mengetahui kemajuan kampanye dan membuat penyesuaian strategi yang diperlukan.
6. Tingkatkan Interaksi dengan Audiens di Media Sosial
Kelola akun media sosial secara aktif dengan memproduksi postingan dan merespons komentar atau pesan pelanggan untuk meningkatkan interaksi dengan audiens.
Untuk hasil yang lebih cepat, Anda bisa memanfaatkan iklan di berbagai platform sosial media seperti YouTube Ads atau Instagram Ads, dimana biayanya dapat disesuaikan dengan anggaran namun potensi hasilnya berbanding lurus dengan alokasi dana.
7. Otomatisasi Pemasaran dengan Tools
Otomatisasi pemasaran adalah penggunaan perangkat lunak untuk otomatisasi berbagai tugas dan proses pemasaran.
Tools ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola dan menjalankan kampanye pemasaran secara lebih efisien dan efektif.
Banyak aktivitas yang biasanya dilakukan secara manual dapat diotomatisasi seperti mengirim email marketing, segmentasi audiens, mengatur jadwal posting, mengumpulkan dan analisis data, dan lead scoring.

Baca juga: Rekomendasi Digital Marketing Automation Terbaik di Indonesia
Kembangkan Strategi Digital Marketing dengan Tools Mekari Qontak!
Setelah memahami berbagai strategi dan manfaat digital marketing, saatnya Anda membawa bisnis ke level berikutnya dengan solusi yang terintegrasi dan efisien.
Mekari Qontak menghadirkan solusi Sales Suite terintegrasi CRM dengan dukungan sistem omnichannel untuk mengelola seluruh komunikasi pelanggan dalam satu dasbor terpadu.
Solusi ini pun didukung dengan fitur custom report yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan analisis dan fitur goal tracking yang dapat memantau progres sesuai dengan tujuan bisnis secara akurat.
Anda juga dapat mengoptimalkan kampanye dengan fitur WhatsApp broadcast dan email, yang memungkinkan Anda mengirimkan pesan pemasaran massal dengan tingkat keterbukaan yang tinggi dan efektif.
Eksplor berbagai fitur canggih lainnya dengan uji coba gratis solusi Sales Suite Mekari Qontak atau konsultasikan strategi layanan Anda terlebih dahulu dengan tim ahlinya tanpa dipungut biaya!

Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Digital Marketing (FAQ)
Apakah digital marketing hanya relevan untuk bisnis besar, atau dapat diterapkan oleh UMKM
Apakah digital marketing hanya relevan untuk bisnis besar, atau dapat diterapkan oleh UMKM
Digital marketing sangat relevan dan justru krusial bagi UMKM. Keunggulannya adalah fleksibilitas biaya dan kemampuan penargetan spesifik, yang memungkinkan UMKM bersaing dengan bisnis besar tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk media tradisional. Strategi seperti SEO lokal atau Social Media Marketing sangat efektif untuk menjangkau komunitas kecil.
Berapa rata-rata gaji pemasar digital (digital marketer) di Indonesia?
Berapa rata-rata gaji pemasar digital (digital marketer) di Indonesia?
Gaji pemasar digital sangat bervariasi tergantung pengalaman, spesialisasi (SEO, PPC, Content), dan lokasi perusahaan. Secara umum, gaji untuk level Junior/Staf berkisar antara Rp4.000.000 hingga Rp7.000.000 per bulan, sementara level Senior/Manajer dapat berkisar dari Rp10.000.000 hingga Rp25.000.000 atau lebih di kota-kota besar.
Bagaimana cara mengukur Return on Investment (ROI) dari kampanye digital marketing secara akurat?
Bagaimana cara mengukur Return on Investment (ROI) dari kampanye digital marketing secara akurat?
ROI diukur dengan membandingkan keuntungan (revenue) yang dihasilkan dari kampanye tertentu dengan biaya total kampanye tersebut. Rumus sederhananya adalah ROI = (Keuntungan – Biaya)/Biaya dikali dengan 100%. Namun pengukuran ini memerlukan integrasi yang baik antara platform iklan, analytics, dan sistem CRM seperti Mekari Qontak)