6 mins read

Pre Sales dalam Bisnis: Definisi, Manfaat, dan Alur Prosesnya

Pre Sales dalam Bisnis: Definisi, Manfaat, dan Alur Prosesnya
Mekari Qontak Highlights
  • Pre sales adalah tahap awal sebelum penawaran produk, yang berfokus pada edukasi dan pemahaman kebutuhan prospek.
  • Manfaat pre sales beragam, mulai dari membuka peluang penjualan, meminimalisir kerugian, mendorong inovasi produk, dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
  • Pre sales dan sales berbeda peran, di mana pre sales fokus pada aspek teknis dan edukasi, sedangkan sales berfokus pada komunikasi langsung dan close deal.
  • Alur pre sales mencakup beberapa tahap mulai dari identifikasi peluang hingga persiapan presentasi proposal.

Pre sales kini mulai dianggap krusial, terutama di sektor teknologi karena dianggap mampu mendorong perkembangan bisnis secara signifikan.

Bahkan riset Harvard Business Review menunjukkan pre sales bisa menaikkan konversi 5% dan pendapatan hingga 13%. Meski demikian, banyak dari pelaku bisnis yang belum memahami sepenuhnya terkait konsep ini.

Pelajari selengkapnya terkait definisi, manfaat, hingga proses pre sales dalam bisnis dalam ulasan artikel Mekari Qontak di bawah ini.

Manfaat aplikasi CRM Sales Mekari Qontak

Apa itu Pre Sales?

Pre sales adalah tahap awal sebelum penawaran produk, di mana fokusnya memberikan edukasi dan pemahaman kepada calon pembeli. Pada proses ini, tim pre sales berinteraksi langsung untuk menggali kebutuhan prospek dan menawarkan solusi yang relevan.

Dengan membangun kepercayaan serta menunjukkan nilai produk secara transparan, peluang konversi penjualan akan meningkat. Tahap ini juga membantu menciptakan hubungan yang kuat dan loyalitas pelanggan.

Baca juga: Definisi Sales Funnel, Tahapan,dan Contoh Penerapannya

Manfaat Utama Pre Sales dalam Bisnis

Pre sales bukan hanya sekadar langkah awal sebelum penjualan, tetapi juga strategi penting untuk memahami kebutuhan pelanggan dan menyiapkan solusi yang tepat. Oleh karena itu, terdapat beberapa manfaat utama pre sales yang dapat mendukung pertumbuhan bisnis:

1. Membuka Peluang Penjualan

Pertama, proses pre sales dapat membangun minat prospek dari produk knowledge yang dibagikan di kalangan calon pelanggan.

Sebagian dari mereka yang tertarik akan melakukan pemesanan, sehingga secara tidak langsung juga meningkatkan penjualan.

2. Meminimalisir Kerugian

Pre sales memungkinkan Anda memprediksi minat pasar terkait produk yang akan diluncurkan. Informasi tersebut diperoleh dari analisis feedback calon pelanggan.

Hasil analisis dapat dijadikan acuan untuk menentukan investasi tepat dalam produksi produk, sehingga meminimalisir kegagalan.

3. Penjualan Lebih Efisien

Keuntungan lainnya adalah pre sales mempermudah tugas perwakilan penjualan dengan adanya informasi terkait kebutuhan pelanggan.

Dengan memahami kebutuhan mereka, seorang sales dapat dengan mudah menyesuaikan strategi untuk mendekati prospek dan tingkat konversi juga meningkat.

4. Mendorong Inovasi Produk

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pada proses pre sales juga mengumpulkan feedback dari calon pelanggan.

Berdasarkan feedback tersebut, Anda dapat mengetahui kelemahan produk dan apa saja yang pelanggan harapkan ada di produk Anda. Hal tersebut memudahkan Anda dalam mengembangkan produk sesuai harapan mereka.

5. Loyalitas Pelanggan Meningkat

Pada proses pre sales, bisnis melibatkan calon pelanggan secara langsung. Hal ini dapat membangun hubungan yang kuat dengan mereka.

Terlebih, apabila bisnis mau mendengarkan masukkan mereka dan mengimplementasikan pada produk, maka kepuasan dan loyalitas pelanggan akan meningkat.

Baca juga: Mengenal Sales Advisor: Peran, Tugas, Hingga Kualifikasinya

Perbedaan Antara Pre Sales dan Sales

Meskipun sering dianggap sama, presales dan sales sebenarnya memiliki peran yang berbeda dalam proses penjualan. Berikut perbedaan pre sales dan sales dari beberapa aspek penting berikut.

1. Interaksi dengan Calon Pelanggan

Pre sales biasanya tidak banyak terlibat langsung dengan calon pelanggan, kecuali ketika dibutuhkan untuk menjelaskan aspek teknis.

Peran mereka lebih sebagai pendukung di balik layar yang memastikan semua informasi dan solusi tersedia bagi tim sales.

Sementara itu, sales berfokus pada komunikasi aktif dengan calon pelanggan untuk membangun kedekatan, memahami kebutuhan, sekaligus meyakinkan prospek agar melakukan pembelian.

2. Peran dalam Sales Funnel

Dalam sales funnel, presales berfungsi sebagai mitra yang membantu sales memberikan edukasi kepada calon pembeli.

Mereka memastikan prospek memahami nilai dan cara optimal memanfaatkan produk.

Sebaliknya, sales memiliki peran sentral sejak awal proses hingga akhir, mulai dari perkenalan produk hingga berhasil menutup penjualan (close deal).

3. Fokus Utama

Presales menitikberatkan pada detail teknis dan bagaimana produk dapat benar-benar memenuhi kebutuhan spesifik prospek.

Mereka menganalisis potensi hasil yang bisa dicapai calon pelanggan dengan solusi yang ditawarkan.

Sales lebih menekankan pendekatan emosional, dengan menggambarkan bagaimana produk dapat menyelesaikan masalah inti dan memberikan manfaat nyata dalam kehidupan atau bisnis prospek.

4. Cara Mengatasi Pain Point

Pre sales akan mengeksplorasi secara mendalam tantangan yang dihadapi calon pelanggan dari sisi teknis. Mereka menunjukkan bagaimana fitur atau layanan tertentu bisa menyelesaikan masalah spesifik yang dialami prospek.

Sementara, sales menjelaskan cara penyelesaian masalah secara lebih luas, sambil memberikan pandangan strategis mengenai nilai tambah yang bisa diperoleh pelanggan dari solusi tersebut dalam jangka panjang.

Perbedaan Pre sales dan Sales
Sumber: Mekari Qontak
Baca juga: Automasi Workflow untuk Sales: Manfaat, Contoh, Komponen & Strategi untuk Efisiensi Operasional

Alur Proses Pre Sales dalam Bisnis

Ilustrasi Proses Pre Sales dalam Bisnis
Sumber: Mekari Qontak

Memahami alur pre sales secara tepat, bisnis dapat meningkatkan peluang konversi sekaligus menciptakan hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan potensial. Berikut alurnya dalam bisnis:

1. Identifikasi Peluang Penjualan

Langkah awal dalam pre sales adalah mengidentifikasi peluang dari calon pelanggan yang masuk melalui aktivitas marketing.

Pada tahap ini, tim presales melakukan seleksi dengan kriteria tertentu, seperti metode BANT, untuk memastikan prospek sesuai dengan target. Dari proses ini, akan diperoleh leads yang dianggap paling potensial untuk ditindaklanjuti.

2. Kumpulkan Informasi Prospek

Setelah menemukan leads potensial, tim presales menggali informasi lebih detail tentang kebutuhan dan tantangan mereka.

Data dapat diperoleh melalui survei, komunikasi langsung, atau analisis profil prospek. Langkah ini membantu memahami target pasar dengan lebih jelas.

3. Bangun Buyer Persona

Tahap berikutnya adalah membangun buyer persona berdasarkan data dan informasi yang sudah dikumpulkan dari prospek. Buyer persona ini berfungsi sebagai representasi ideal pelanggan, lengkap dengan kebutuhan, preferensi, serta tantangan yang mereka hadapi.

Dengan adanya profil ini, tim sales dapat merancang pendekatan penjualan yang lebih terarah dan efektif sesuai karakter calon pembeli.

4. Penyusunan Proposal Penjualan

Dalam tahap ini, tim pre sales menyusun proposal penjualan yang dirancang berdasarkan pemahaman mendalam tentang produk dan cara penerapannya.

Proposal tersebut harus disusun dengan cermat agar mampu menjawab kebutuhan prospek sekaligus menonjolkan nilai solusi yang ditawarkan sehingga dapat meyakinkan calon pelanggan menjadi jauh lebih besar.

5. Persiapan Presentasi

Tahap akhir pre sales adalah menyiapkan presentasi berdasarkan data prospek dan hasil kualifikasi. Tim presales perlu menyusun proposisi nilai yang menarik serta menyampaikannya dengan percaya diri.

Presentasi yang interaktif dan mudah dipahami akan meningkatkan peluang meyakinkan calon pelanggan.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Sales Cycle dan Tahapannya

Cara Sukses Menjalankan Proses Pre Sales

Agar proses pre sales berjalan efektif, dibutuhkan cara yang tepat sehingga bisnis dapat menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Terapkan beberapa cara sukses berikut:

  • Pahami kebutuhan prospek: Lakukan riset dan ajukan pertanyaan untuk memahami kebutuhan dan permasalahan prospek secara mendalam.
  • Jelaskan nilai produk: Tunjukkan bagaimana produk Anda dapat membantu prospek menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan mereka.
  • Bangun kepercayaan: Berikan informasi yang jujur dan transparan, serta tunjukkan keahlian Anda dalam bidang produk.
  • Tawarkan solusi yang tepat: Jangan hanya memaksakan produk, namun tawarkan jalan keluar yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran prospek.
  • Bangun hubungan: Jalin komunikasi yang baik dan profesional dengan prospek, bahkan jika mereka belum memutuskan untuk membeli.

Dengan melakukan pre sales dengan baik, Anda dapat meningkatkan peluang konversi penjualan dan memperkuat brand image di hadapan pelanggan.

Baca juga: Sales CRM: Sistem Efektif untuk Meningkatkan Penjualan Bisnis

Bangun Proses Pre Sales Efektif dengan Mekari Qontak

Dapat disimpulkan bahwa tujuan utama pre sales adalah membantu tim sales menyiapkan proses penjualan, seperti membangun buyer persona dan menyiapkan proposal atau presentasi penjualan.

Untuk mendukung proses tersebut berjalan dengan efektif, mereka membutuhkan data terkait prospek yang lengkap. Mekari Qontak menawarkan Qontak Sales Suite yang memungkinkan Anda untuk mengelola informasi dan interaksi pelanggan dalam satu platform terpadu.

Selain itu, software tersebut akan meningkatkan produktivitas tim sales karena dilengkapi dengan fitur automasi follow up dan manajemen prospek, hingga automasi penugasan untuk memastikan setiap prospek ditangani oleh tim yang tepat.

Coba gratis Qontak Sales Suite selama 14 hari dari Mekari Qontak, atau konsultasikan terlebih dahulu kebutuhan bisnis Anda bersama tim kami di sini!

Manfaat aplikasi CRM Sales Mekari Qontak
Kategori : BisnisSales

Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Pre Sales (FAQ)

Kapan waktu yang tepat bagi bisnis untuk mulai menerapkan pre sales?

Kapan waktu yang tepat bagi bisnis untuk mulai menerapkan pre sales?

Pre sales sebaiknya mulai diterapkan ketika bisnis sudah memiliki produk yang siap dipasarkan dan membutuhkan strategi lebih efektif untuk mengedukasi serta mengarahkan calon pelanggan.

Bagaimana cara mengukur efektivitas kegiatan pre sales?

Bagaimana cara mengukur efektivitas kegiatan pre sales?

Efektivitas pre sales dapat diukur melalui indikator seperti jumlah prospek yang lolos tahap kualifikasi, tingkat konversi leads menjadi pelanggan, serta feedback calon pembeli terhadap proses edukasi yang dilakukan.

Bagaimana membangun kolaborasi yang optimal antara tim presales dan sales?

Bagaimana membangun kolaborasi yang optimal antara tim presales dan sales?

Kolaborasi dapat dibangun dengan menyelaraskan tujuan, berbagi informasi prospek secara terbuka, serta memastikan peran masing-masing jelas, dimana presales hanya fokus pada edukasi teknis, sementara sales menangani negosiasi dan penutupan penjualan.