Dalam bisnis yang terus berubah menuntut perusahaan untuk tumbuh agar tetap kompetitif. Namun, bagaimana caranya? Di sinilah peran business development dibutuhkan.
Dalam artikel ini, akan membahas lebih mendalam tentang apa itu business development, peran dan tanggung jawabnya, serta keterampilan untuk sukses di bidang ini.
Apa itu Business Development?
Business development atau dalam bahasa Indonesia artinya pengembangan bisnis yang dapat didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi dan mengejar peluang untuk pertumbuhan dan keuntungan dalam suatu bisnis.
Dalam proses pengembangannya bisa melibatkan berbagai macam kegiatan, termasuk riset pasar, pengembangan produk, perencanaan strategis, dan membangun hubungan.
Semua aktivitas tersebut bertujuan untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi perusahaan. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan pendapatan, profitabilitas, dan keberhasilan mereka secara keseluruhan dalam jangka panjang.
Baca juga: Product Development: Definisi, Tahapan, Diagram, dan Contohnya
Mengapa Business Development Penting bagi Perusahaan?
Dalam ekonomi global yang sangat kompetitif ini, bisnis perlu menjadi yang terdepan agar tetap relevan. Business development menjawab kebutuhan perusahaan untuk mengidentifikasi tren pasar, preferensi konsumen, dan peluang pertumbuhan.
Dengan memanfaatkan pengetahuan ini, perusahaan dapat menciptakan aliran pendapatan baru, meningkatkan profitabilitas, dan tetap kompetitif.
Selain itu, business development sangat penting bagi bisnis yang ingin tetap adaptif dalam menghadapi perubahan kondisi pasar.
Dengan tetap mengikuti tren dan peluang yang muncul, perusahaan dapat menyesuaikan strategi dan operasinya agar tetap unggul dan tetap sukses dalam jangka panjang.
Apa Peran Business Development?
Business development merupakan bagian krusial bagi keberhasilan perusahaan mana pun. Perannya sangat kompleks sehingga menentukan keberlanjutan bisnis perusahaan. Berikut ini peran dari business development:
1. Mengidentifikasi Peluang dan Riset Pasar
Business development mengidentifikasi melalui analisis peluang bisnis dan riset pasar yang mendalam. Dengan memahami kebutuhan dan preferensi konsumen, bisnis dapat mengembangkan produk atau layanan baru untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Berkat peran ini pula, business development bahkan mampu menemukan pasar yang belum dimanfaatkan. Sehingga mereka dapat memperluas jangkauannya.
Baca juga: Ide Bisnis Digital Kreatif yang Menjanjikan Keuntungan
2. Membangun dan Memelihara Hubungan
Membangun dan memelihara hubungan dengan berbagai pemangku kepentingan seperti pelanggan, pemasok dan mitra tidak hanya penting untuk menghasilkan peluang kolaborasi. Tapi juga meningkatkan kepercayaan dan loyalitas hingga kepuasaan mereka.
Salah satu cara untuk membangun hubungan yang kuat yaitu dengan memberikan layanan terbaik, termasuk melibatkan mendengarkan, menanggapi kekhawatiran mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka.
3. Mengembangkan dan Menerapkan Strategi Pertumbuhan
Business development berperan penting untuk mengembangkan dan menerapkan strategi ekspansi pasar. Hal ini melibatkan pembuatan rencana yang jelas dengan tujuan terukur diikuti strategi kampanye, pengembangan produk yang tepat sasaran.
Bisnis perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti anggaran, sumber daya, dan jadwal saat mengembangkan strategi. Mereka juga harus fleksibel dan mudah beradaptasi, karena kondisi pasar dan preferensi konsumen dapat berubah dengan cepat.
Baca juga: Panduan Growth Hacking: Strategi Efektif untuk Meningkatkan Bisnis Anda
4. Meningkatkan Reputasi Merek
Bisnis perlu menciptakan dan mempertahankan merek yang kuat dan menarik bagi konsumen hingga mengkomunikasikan pesan merek melalui berbagai saluran.
Proses ini dapat mencakup strategi pemasaran digital, kampanye iklan dan inisiatif hubungan masyarakat.
5. Kolaborasi dan Kemitraan Strategis
Dengan bermitra dengan bisnis lain yang melengkapi kekuatan mereka, bisnis dapat memperluas jangkauan mereka, meningkatkan pangsa pasar, dan menghasilkan aliran pendapatan baru. Ini dapat membangun kemitraan strategis yang berkelanjutan.
Kolaborasi yang efektif juga dapat menghasilkan pengembangan produk yang lebih baik dan peningkatan kepuasan pelanggan.
Apa Tugas Seorang Business development?
Tugas business development yaitu mampu memastikan pendekatan strategis yang sejalan dengan visi dan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Berikut ini adalah tugas seorang business development:
1. Menetapkan Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran ini harus selaras dengan visi strategis perusahaan secara keseluruhan dan harus dapat diukur serta dicapai. Hal ini menyediakan kerangka kerja untuk pengembangan dan pelaksanaan rencana pengembangan bisnis.
2. Menganalisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman (SWOT)
Setelah tujuan dan sasaran ditetapkan, bisnis perlu melakukan analisis SWOT guna mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
Tahapan ini sekaligus memberikan pemahaman yang jelas tentang faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan rencana pengembangan bisnis.
3. Membuat Rencana Pengembangan Bisnis
Berdasarkan hasil analisis SWOT, bisnis dapat membuat rencana pengembangan bisnis yang komprehensif. Rencana ini harus mencakup strategi khusus untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan, beserta jadwal, anggaran, dan metrik kinerja.
4. Melaksanakan dan Memantau Rencana
Setelah rencana pengembangan bisnis dibuat, saatnya untuk menjalankannya. Dalam hal ini dibutuhkan penerapan strategi, taktik, dan inisiatif yang diuraikan dalam rencana detail.
Kemudian pemantauan bisa dilakukan secara ketat terhadap metrik yang ditetapkan.
5. Mengukur Keberhasilan dan Menyesuaikan Strategi
Dengan meninjau metrik kinerja secara berkala dan membandingkannya dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan, bisnis dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan menyesuaikan strategi mereka.
Apa Perbedaan Business Development, Marketing, dan Sales?
Banyak orang beranggapan bahwa business development, marketing dan sales adalah profesi yang sama. Meskipun ketiganya saling terkait dan harus bekerja sama, ketiganya merupakan departemen yang sangat berbeda dalam suatu bisnis.
Penting untuk dicatat bahwa business development, marketing dan sales saling tumpang tindih karena keduanya bekerja sama untuk prioritas yang sama. Berikut perbedaan ketiganya dapat dilihat pada tabel:
Perbedaan | Sales | Business Development | Marketing |
Area Fokus | Pertumbuhan pendapatan dengan menutup kesepakatan penjualan | Mencari peluang bisnis baru dan memperluas jangkauan perusahaan | Membangun kesadaran merek, menarik minat konsumen, menciptakan permintaan pasar |
Tujuan Utama | Mencapai target penjualan individu dan tim | Pertumbuhan bisnis jangka panjang, diversifikasi pendapatan | Meningkatkan pangsa pasar, membangun citra merek yang positif |
Peran dalam Siklus Penjualan | Tahap akhir: mengubah prospek menjadi pelanggan | Tahap awal: menemukan peluang bisnis baru, tahap pertengahan: membangun kemitraan strategis | Tahap awal dan pertengahan: membangun kesadaran merek, menarik minat konsumen |
Tanggung Jawab | Memahami kebutuhan pelanggan, kendala, presentasi produk, negosiasi, penutupan penjualan | Perencanaan strategis, pengembangan pasar, dan riset analisis pasar, negosiasi kemitraan | Riset pasar, kreasi konten, manajemen kampanye, branding |
Target dan Tenggat Waktu | Mencapai target penjualan terukur dalam jangka pendek (kuota penjualan bulanan/tahunan, jumlah pelanggan baru) | Pertumbuhan pendapatan, ekspansi pasar, jumlah kemitraan baru | Aktivitas marketing memberikan hasil jangka pendek (misal kampanye promosi), dan membangun fondasi jangka panjang (misal branding) |
Apa saja Tanggung Jawab Business Development?
Business development memiliki tugas dan tanggungjawab yang harus dijalani, sebagai berikut:
1. Identifikasi Peluang Baru
Perrama, seorang BD perlu melakukan riset mendalam untuk mengidentifikasi pasar, ceruk pasar yang belum terjamah, dan peluang kolaborasi. Disaat bersamaan, mereka juga bisa menganalisis kekuatan dan kelemahan pesaing untuk menemukan keunggulan kompetitif.
Kemudian, gunakan informasi yang didapatkan untuk menentukan segmen pasar yang paling potensial untuk produk atau layanan perusahaan.
Baca juga: Contoh Peluang Usaha yang Belum Banyak Pesaing untuk Cari Cuan
2. Pengembangan Strategi
Mengembangkan strategi jangka panjang untuk mencapai tujuan pertumbuhan perusahaan. Dalam hal ini, BD perlu membuat rencana yang terperinci untuk melaksanakan strategi tersebut.
Setelah strategi terbentuk, tentukan sumber daya yang dibutuhkan (mulai dari tenaga kerja, anggaran, dll.) untuk menjalankannya.
3. Membangun Kemitraan
Membangun hubungan dengan mitra potensial, investor, dan pemangku kepentingan lainnya Juga menjadi hal yang penting. Sebab dengan hubungan yang terjalin, akan memudahkan perusahaan untuk mencapai tujuan.
4. Ekspansi Pasar
Business development yang baik harus bisa Menemukan dan memasuki pasar baru, baik secara geografis maupun demografis. Dengan demikian, perusahaan bisa mengembangkan dan meluncurkan produk atau layanan baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
5. Inovasi
Mendorong pengembangan produk atau layanan baru yang inovatif juga diperlukan untuk meningkatkan daya saing. Misalnya dengan mengadopsi teknologi baru yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis.
Baca juga: Pengertian Inovasi Produk, Tujuan, Contoh dan Cara Membuatnya
Apa saja Skill yang Dibutuhkan Business Development?
Business development mengharuskan Anda menguasai banyak keterampilan. Berikut ini adalah keterampilan yang dapat Anda kembangkan:
1. Keterampilan Komunikasi
Komunikasi merupakan salah satu keterampilan pengembangan bisnis yang paling penting. Keterampilan ini membantu Anda membangun hubungan yang kuat dengan klien, mitra, dan kolega serta menumbuhkan kepercayaan.
Baca juga: Strategi Menyusun Komunikasi Korporat dan Fungsinya
2. Keterampilan Riset dan Analisis
Riset dan analisis merupakan dua kondisi mendasar untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Riset dan analisis memungkinkan Anda membuat keputusan yang terukur dengan menganalisis data, alih-alih sekadar menebak-nebak.
3. Negosiasi dan Persuasi
Negosiasi menghasilkan kesepakatan, sementara persuasi menghasilkan penerimaan. Keduanya mampu menjaga kemitraan dan kontrak yang menguntungkan untuk business development.
Baca juga: Cara Sukses Negosiasi dalam Bisnis Capai Kesepakatan
4. Kecerdasan Bisnis
Kecerdasan bisnis membantu Anda benar-benar memahami pelanggan Anda. Untuk mengembangkan kecerdasan bisnis, Anda perlu memiliki jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Siapa pelanggan Anda?
- Apa yang disukai pelanggan Anda?
- Mengapa mereka membeli produk atau layanan tersebut?
- Bagaimana mereka berperilaku?
- Apa tujuan dan sasaran bisnis kita?
5. Pembelajaran dan Adaptasi
Pasar terus berkembang, tren berubah, dan pelanggan pun berubah. Anda harus menyesuaikan strategi dan model bisnis Anda sesuai dengan tren untuk mempertahankan perkembangan bisnis.
Selama bertahun-tahun, banyak perusahaan raksasa bangkrut karena gagal beradaptasi.
6. Memahami ROI
Memahami ROI sangat penting bagi bisnis. Misalnya, karena Anda dapat membandingkan ROI berbagai proyek dan melihat laba tertinggi. Ini mengoptimalkan sumber daya terfokus pada proyek yang berpotensi besar.
7. Manajemen Proyek
Kegagalan dalam manajemen proyek pada akhirnya akan berujung pada kegagalan bisnis. Klien akan merasa tidak puas jika proyek tidak selesai tepat waktu.
Selain itu, hal ini akan meningkatkan biaya produksi dan mempengaruhi ROI. Oleh sebab itu, manajemen proyek merupakan keterampilan penting untuk pengembangan bisnis.
Baca juga: Pengertian Manajemen Proyek, Tujuan, Tahapan, dan Elemennya
8. Kepemimpinan dan Manajemen Tim
Suatu bisnis membutuhkan pemimpin yang baik agar berhasil. Pertumbuhan bisnis bergantung pada kerja sama yang praktis, dan seorang pemimpin yang kuat dapat membantu mencapainya.
Pemimpin yang berpengaruh menciptakan lingkungan yang positif dan inspiratif yang memotivasi anggota tim untuk memberikan yang terbaik.
9. Manajemen Waktu
Waktu adalah aset yang mahal bagi bisnis. Manajemen waktu yang efektif memprioritaskan tugas dan memastikan segala sesuatunya selesai tepat waktu. Penyelesaian proyek dan hasil yang tepat waktu membangun kepercayaan dan meningkatkan reputasi.
Bagaimana Cara Menjadi Business Development Sukses?
Business development berperan penting dalam sebuah perusahaan. Ikuti cara berikut untuk menjadi business development yang sukses:
1. Belajar dari Senior dalam Business development
Agar pengembangan penjualan berjalan efektif, sebaiknya melibatkan perwakilan senior dalam tim Anda.
Dengan demikian, pengembangan penjualan akan memiliki tujuan yang jelas, mendapat dukungan penuh dari perusahaan, dan kolaborasi dengan tim pemasaran dan penjualan berjalan baik.
2. Tetapkan Tujuan yang Jelas untuk Business development
Anda membutuhkan kerangka kerja yang jelas, dari awal hingga akhir. Hal ini untuk memastikan setiap departemen dan tim pengembangan penjualan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tujuan mereka, sehingga bisa mengoptimalkan kemampuan dengan baik.
3. Tingkatkan Komunikasi Antar Tim
Setiap departemen punya peran penting dalam mencapai target perusahaan. Komunikasi yang efektif antar departemen sangat krusial agar semua pihak memiliki pemahaman yang sama dan bekerja sama secara optimal.
4. Berdasarkan Data
Proses kerja harus selalu didasarkan pada data yang akurat dan terkini. Data yang terus berubah menuntut kita untuk selalu beradaptasi. Alat analisis data sangat penting untuk membantu tim mencapai target penjualan.
Selain menyediakan alat, perusahaan juga harus memberikan pelatihan yang berkelanjutan agar tim dapat memanfaatkan alat tersebut secara maksimal.
5. Bentuk Tim dengan Tujuan Sejalan
Bentuklah tim Anda yang solid dengan memiliki tujuan bisnis jangka pendek dan jangka panjang yang sama. Tim business development membutuhkan visi yang jelas, serta alat dan dukungan yang memadai untuk mencapai target yang lebih tinggi.
Semua anggota tim, terutama para pemimpin, harus memahami secara mendalam tujuan bisnis dan pemasaran perusahaan.
Bagaimana Jenjang Karir Business development?
Berikut ini jenjang karier dalam bidang business development yang bisa membantu Anda memahami cara mencapai posisi yang lebih tinggi:
1. Business Development Associate
Awal karir di bidang business development bermula dari Associate. Profesi ini harus mendukung tim dengan melakukan riset pasar, mengidentifikasi prospek baru hingga membantu dalam pengembangan strategi.
Tugas lainnya yaitu terlibat dalam pengumpulan data dan analisis yang mendukung keputusan.
2. Business Development Manager
Jenjang selanjutnya setelah Anda beberapa tahun pengalaman yaitu posisi business development manager.
Sebagai manager, Anda akan bertanggung jawab atas pengelolaan hubungan dengan klien, mengembangkan strategi bisnis, dan memimpin tim untuk mencapai target pertumbuhan.
3. Senior Business Development Manager
Berbekal pengalaman yang lebih dari business development manager, Anda dapat mencapai posisi Senior Business development Manager. Adapun fokusnya pada pengembangan strategi jangka panjang, manajemen proyek besar serta memantau hasil berbagai inisiatif bisnis.
4. Director of Business Development
Tugas Director of Business development yaitu bertanggung jawab merancang dan menerapkan strategi bisnis perusahaan secara keseluruhan. Anda akan memimpin tim business development, berkolaborasi dengan departemen lain hingga bertanggung jawab pencapaian target bisnis.
5. Vice President of Business Development
Di posisi ini, Anda akan mengelola strategi bisnis perusahaan dengan level lebih tinggi. Misalnya, bekerja langsung dengan manajemen puncak guna merumuskan rencana bisnis, mengevaluasi peluang serta membangun hubungan jangka panjang dengan mitra strategis.
Selain itu, posisi ini juga bertanggung jawab untuk mengambil keputusan strategis yang berpengaruh pada arah perusahaan.
6. Chief Business Development Officer (CBDO)
Posisi ini merupakan bagian dari eksekutif perusahaan. Itu artinya bertanggung jawab atas keseluruhan strategi pengembangan bisnis. Anda akan memimpin semua aspek business development serta berkolaborasi dengan CEO serta tim eksekutif lain guna merumuskan visi dan arah jangka panjang perusahaan.
Berapa Rata-rata Gaji Business development di Indonesia?
Gaji untuk posisi business development di Indonesia bervariasi tergantung pada pengalaman, industri, serta ukuran dan lokasi perusahaan. Secara umum, rentang gajinya antara Rp 6 juta hingga Rp 10 juta untuk pemula, dan bisa mencapai Rp 15 juta hingga Rp 30 juta untuk yang lebih berpengalaman.
Industri seperti teknologi, fintech, dan perusahaan multinasional cenderung menawarkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan sektor lainnya.
Berikut rentang kisaran rata-rata gaji business development dari data Indeed:
- Jakarta: Rp 5.771.527 per bulan
- Bekasi: Rp 5.337.977 per bulan
- Tangerang: Rp 5.264.766 per bulan
- Surabaya: Rp 5.009.784 per bulan
- Semarang: Rp 5.009.762 per bulan
- Bandung: Rp 4.095.988 per bulan
- Medan: Rp 3.931.817 per bulan
- Denpasar: Rp 3.330.947 per bulan
- Yogyakarta: Rp 3.075.669 per bulan
Kesimpulan
Business development adalah kunci pertumbuhan bisnis, karena mereka bertanggungjawab dalam pencarian peluang baru dan strategi jangka panjang, termasuk didalamnya membangun kemitraan, dan ekspansi.
Oleh sebab itu, menjadi seorang business development membutuhkan keterampilan komunikasi, riset, negosiasi, dan kepemimpinan. Keberhasilan bergantung pada adaptasi terhadap perubahan pasar dan membangun hubungan yang kuat.
Mekari Qontak menawarkan solusi all in one yang membantu bisnis untuk memahami tren dan perilaku pelanggan untuk pengembangan strategi bisnis yang lebih baik di masa depan.
Hubungi kami untuk coba demo produk Mekari Qontak Gratis!