Daftar isi
7 mins read

Brand Guideline: Panduan dalam Menciptakan Identitas Merek

Tayang 28 Desember 2023
Diperbarui 22 Oktober 2024
Mengenal apa itu brand guideline
Brand Guideline: Panduan dalam Menciptakan Identitas Merek

Ingin Brand Anda dikenali dan mudah diingat oleh publik? Cobalah membuat brand guideline.

Brand guideline akan menjadi panduan perusahaan dalam berkomunikasi dengan publik. Brand guideline memastikan konsistensi penggunaan logo, warna hingga tone of voice yang menggambarkan identitas perusahaan.

Lalu bagaimana cara membuatnya? simak penjelasan selengkapnya pada artikel berikut.

Apa itu Brand Guideline?

Brand guideline adalah panduan yang digunakan untuk menjaga konsistensi tampilan suatu merek. Panduan ini berisi standar yang menggambarkan identitas merek agar mudah dikenali baik dari visual, verbal atau tulisan.

Brand guideline akan menjadi acuan dalam mengatur komposisi, desain, dan tampilan brand untuk kepentingan pemasaran. Dalam hal ini dibutuhkan komitmen setiap tim dalam perusahaan mematuhi brand guideline sehingga menjaga konsistensi.

Misalnya, suatu perusahaan A menentukan penggunaan warna biru sebagai warna dasar dalam brand guideline. Maka tugas setiap tim pembuat konten di Instagram, di blog, atau di website wajib mencantumkan warna biru.

Saat brand berhasil secara konsisten menjaga brand guideline, akan tercipta branding yang kuat dan mudah diingat publik. Hal ini juga akan menjadi identitas mereka yang membedakan dari kompetitor.

Baca juga: Mengenal Pengertian Branding, Jenis, Fungsi dan Cara Membangunnya

Apa Manfaat Brand Guideline bagi Bisnis?

Pada penjelasan sebelumnya diketahui bahwa brand guideline memiliki peran penting bagi perusahaan. Panduan brand tersebut memberikan sejumlah manfaat bagi perusahaan seperti berikut:

1. Menjaga Keseragaman Brand

Manfaat pertama dari brand guideline adalah sebagai acuan atau standar dalam menghasilkan suatu karya yang berhubungan dengan merek. Terlebih karya yang dibagikan secara online melalui Instagram, Twitter, atau Blog.

Dengan begitu, karya yang dihasilkan memiliki keseragaman yang berfungsi sebagai sarana branding. Keseragaman yang dimaksud bisa saja dalam hal warna, font, logo hingga tone of voice yang digunakan.

2. Media Komunikasi

Penerapan brand guideline yang konsisten di konten pemasaran akan membuat brand mudah dikenali oleh publik.

Misalnya penggunaan logo atau tagline otentik di setiap content marketing. Publik yang telah mengenal Anda sebelumnya, akan tahu kalau konten tersebut merupakan bagian aktivitas kampanye Anda.

3. Daya Tarik Konsumen

Keuntungan berikutnya dari penerapan guideline adalah bisa menarik konsumen. Dalam hal ini, penggunaan logo, perpaduan warna hingga tagline yang unik memainkan peran penting.

Oleh karena itu, upayakan agar designer Anda cukup kreatif dalam menghasilkan identitas brand yang otentik dan mudah diingat. Dengan begitu, mampu mendatangkan konsumen.

Baca juga: Definisi Brand Positioning dan Strategi Penerapannya

Apa saja Komponen Utama Brand Guideline?

Setelah mengetahui manfaat brand guideline, tentu tidak ada salahnya Anda juga membuatnya sendiri. Namun sebelum itu, Anda perlu tahu beberapa komponen utama Brand Guideline yang tidak bisa diabaikan. Berikut penjelasannya:

1. Logo

Logo menjadi komponen utama yang harus ada pada brand guideline. Meski terlihat sederhana, pembuatan logo relatif kompleks karena perlu memadukan gambar, warna hingga gaya merek.

Buatlah visual logo lengkap dengan penjelasan detail desainnya hingga bagaimana logo tersebut dapat digunakan (misalnya penggunaan simbol atau persyaratan spasi tertentu).

Jangan lupa buat juga contoh penggunaan visual logo yang salah. Misalnya keterangan agar tidak memutar desain atau membengkokkan huruf. Dengan cara ini, baik Anda maupun orang lain yang mempublikasikan informasi tentang perusahaan Anda, logo Anda terlihat konsisten di semua tempat.

2. Warna Dasar

Selain logo, komponen yang menarik perhatian selanjutnya adalah penggunaan warna dasar. Warna tersebut harus mewakili perusahaan Anda karena akan digunakan di setiap bagian konten visual yang dibuat seperti pada logo, desain web, iklan, dan konten lainnya.

Buatlah komposisi warna yang tidak hanya warna utama, tapi juga termasuk warna sekunder, tersier, dan netral. Hal ini akan memungkinkan Anda menciptakan desain yang lebih dinamis dan bervariasi dalam menghasilkan konten menarik.

3. Tipografi

Selanjutnya, ada tipografi atau font yang digunakan dalam keperluan branding seperti konten blog atau website, link dan tagline.

Umumnya perusahaan akan memasukkan font primer, sekunder dan menggabungkan bobot dan gaya font berbeda dalam brand guideline yang dibuat. Tujuannya agar secara visual lebih menarik dan mudah dibaca.

4. Simbol atau Ikon

Selain logo, warna dan huruf yang diatur dalam brand guideline, cobalah gunakan juga ikon tertentu agar bisa menjadi perpaduan yang lebih kuat. Hal ini bisa dimuat dalam tampilan website Anda atau berbagai kampanye yang dicetak.

Penggunaan ikon, tidak selamanya merupakan karya Anda sendiri. Contohnya foto yang akan digunakan sebagai ikon, Anda bisa memperolehnya secara gratis di Shutterstock, Unsplash atau website online lainnya.

Kemudian dalam guideline yang dibuat, Anda dapat merekomendasikan apa yang harus digunakan dan apa yang tidak. Misalnya, Anda mungkin lebih suka menggunakan ikon outline saja, bukan warna penuh. Anda juga dapat memesan ikon kustom dari seorang desainer grafis lepas.

5. Brand Voice

Terakhir, brand voice menjadi komponen yang tidak boleh terlupakan pada brand guideline. Buatlah guideline yang mengarahkan agar tercipta brand voice yang bersifat ramah dan santai, atau bersifat jauh dan formal.

Kemudian diaplikasikan pada semua konten agar seragam di setiap saluran, seperti blog, video, PR, dan artikel.

Bagaimana Cara Membuat Brand Guideline?

Setelah mengetahui komponennya, kini saatnya Anda membuat brand guideline sendiri. Berikut langkah-langkah yang perlu Anda ikuti:

1. Mencari Inspirasi

Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mengumpulkan berbagai informasi, termasuk contoh brand guideline bisnis lain. Tujuannya untuk mendapatkan inspirasi logo seperti apa yang cocok dengan bisnis Anda.

Kemudian, padupadankan dengan histori serta kebutuhan brand Anda sendiri. Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut:

  • Kumpulkan iklan, email, brosur dan lainnya untuk mengetahui identitas brand Anda sebelumnya
  • Apa yang dilakukan merek lain yang Anda sukai?
  • Pertanyaan apa yang muncul secara berulang?
  • Bagaimana feedback dari konsumen?

Catat semua informasi tersebut yang bisa dijadikan panduan desainer Anda dalam menyusun brand guideline.

2. Buat Kerangka Guideline

Setelah mendapatkan inspirasi, maka langkah selanjutnya adalah buat kerangkan elemen apa saja yang akan dimasukkan dalam brand guideline. Hal ini sangat penting untuk mengarahkan Anda, sebelum mengisinya secara detail untuk setiap elemennya.

Pada umumnya, panduan merek terdiri dari empat elemen seperti yang disebutkan sebelumnya yaitu:

  • Logo
  • Warna primer
  • Tipografi
  • Simbol atau ikon
  • Brand voice

3. Buat Guideline Anda

Setelah Anda memiliki kerangka, buatlah panduan merek Anda secara detail. Kemudian putuskan apakah Anda ingin panduan Anda berupa PDF digital, tersedia online, dicetak, dll. Oleh karena itu, Anda dan desainer Anda harus berkomunikasi tentang spesifikasi (tata letak lanskap vs. potret, ukuran halaman, dll).

Ingatlah bahwa ini seharusnya menjadi dokumen kerja. Pastikan informasi penting mudah ditemukan (mungkin melalui daftar isi) dan sangat jelas.

4. Uji Coba

Setelah dibuat, langkah selanjutnya adalah uji coba apakah logo yang Anda buat itu cukup mewakili identitas Brand. Minta pada masukkan dari mereka yang nantinya akan menggunakan guideline tersebut. Sebab pada akhirnya, panduan gaya hanya membantu merek jika membantu orang-orang yang bekerja untuk merek.

Tanyakan pertanyaan berikut:

  • Apakah itu jelas?
  • Apakah ada yang kurang?
  • Apakah ada tambahan yang dapat meningkatkan pengalaman pembaca?

5. Permudah Akses untuk Mendapatkan Brand Guideline

Terakhir, pastikan pihak terkait mudah mengakses brand guideline yang Anda buat. Misalnya, server perusahaan atau Wiki perusahaan) dan dibagikan kepada semua orang, terutama karyawan baru atau mitra kreatif. Bahkan jika Anda memiliki versi cetak, buatlah versi PDF digital juga.

Contoh Brand Guideline

Berikut beberapa contoh bisnis yang sukses menerapkan Brand Guideline:

1. Mekari Qontak

Logo Mekari Qontak

Mekari Qontak menerapkan brand guideline sebagai acuan dalam pembuatan konten pemasaran mereka. Salah satunya adalah Mekari Qontak yang memadukan tulisan, ikon dan warna dasar.

Pada guideline Mekari Qontak dijabarkan mengenai template yang mengatur penempatan. Misanya ketentuan untuk memastikan terdapat ruang kosong yang cukup agar logo dapat bernafas.

Sementara untuk penggunaan warna primer, Mekari Qontak memadukan antara biru, hitam dan abu-abu. Ada juga warna sekunder kuning dan orang yang boleh digunakan untuk menambah minat visual. Ini biasanya digunakan untuk web, aplikasi, ilustrasi, dan konten pemasaran lainnya.

2. Telkom Indonesia

Contoh Brand Guideline_ Telkom Indonesia

Selain Mekari Qontak, Telkom Indonesia juga memiliki brand guideline yang menjadi panduan untuk menggunakan logo salah satu BUMN ini.

Pada panduan merek, Telkom Indonesia memisahkan logo tulisan dalam dua baris. Selain itu, ada juga ikon lingkaran asimetris sebagai simbol dunia dan lambang kedinamisan. Sementara, tangan sebagai representasi tagline “the world in your hand”.

Pada bagian bawah, ada tulisan kecil yang merupakan tagline Telkom Indonesia yaitu “Font Corporate Telkom Indonesia”

Elemen-elemen tersebut harus dimasukkan pada setiap logo yang dibuat sebagai identitas dari Telkom Indonesia.

Buat Brand Guideline Anda Sendiri

Setelah membaca penjelasan di atas, kini Anda bisa membuat brand guideline sendiri. Buatlah dengan mempertimbangkan faktor-faktor disebutkan sebelumnya. Pasalnya panduan merek ini nantinya akan menjadi identitas brand Anda.

Setelah Anda buat, implementasikan pada setiap konten pemasaran yang Anda buat. Kemudian bagikan konten tersebut di semua saluran yang Anda gunakan untuk menciptakan keseragaman.

Di sisi lain, jika Anda merasa kesulitan banyaknya saluran pemasaran yang digunakan. Mekari Qontak menawarkan solusi Omnichannel. Aplikasi ini mampu menghubungkan berbagai saluran dalam satu platform yang memudahkan dalam mengelolanya.

Konsultasikan kebutuhan bisnis Anda dengan tim ahli dari Mekari Qontak secara Gratis.

Kategori : Bisnis
WhatsApp WhatsApp Sales