
- Virtual Reality (VR) Marketing adalah strategi yang memanfaatkan teknologi VR untuk menciptakan pengalaman pemasaran 3D yang imersif dan interaktif.
- Penerapan VR Marketing utamanya bermanfaat untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang berkesan dan realistis, yang mendorong loyalitas dan konversi.
- Penerapan VR Marketing menghadapi tantangan seperti tingginya biaya produksi dan perangkat, kekhawatiran keamanan data, serta kendala teknis.
- Keberhasilan VR Marketing harus didukung dengan pembuatan konten yang menarik, integrasikan dalam acara dan media sosial, dan sebagainya.
Banyak bisnis kini memanfaatkan teknologi canggih untuk menarik perhatian pelanggan, salah satunya melalui virtual reality marketing.
Teknologi ini mampu menghadirkan pengalaman imersif yang membedakan kampanye pemasaran dari para pesaing, sehingga mulai banyak diterapkan oleh perusahaan besar seperti Adidas dan Samsung.
Ulasan Mekari Qontak berikut ini akan membahas bagaimana strategi pemasaran berbasis VR diterapkan pada bisnis, serta keuntungan dan tantangan yang menyertainya.

Apa itu Virtual Reality Marketing?
Virtual Reality (VR) Marketing adalah strategi pemasaran yang memanfaatkan teknologi untuk menciptakan pengalaman interaktif dalam format 3D melalui headset VR.
Teknologi VR memungkinkan konsumen berinteraksi langsung dengan produk atau layanan yang bisnis tawarkan. Selain itu, bisnis dapat merancang narasi konten promosi VR sesuai dengan preferensi pelanggan untuk meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran.
Bahkan kini pemanfaatan VR dalam pemasaran semakin meluas di berbagai industri seperti real estate, ritel, dan otomotif, dengan tingkat kepuasan pengguna mencapai sekitar 55% menurut laporan VR Usage & Consumer Attitudes, Wave IV.
Baca juga: Mengenal Konsep Pemasaran, Contoh, dan Bedanya Konsep Penjualan
Manfaat Penerapan Virtual Reality Marketing
Penerapan teknologi Virtual Reality (VR) dalam pemasaran tidak hanya memperkuat hubungan dengan pelanggan, tetapi juga memberikan berbagai keuntungan strategis bagi bisnis. Berikut beberapa manfaat utamanya.
- Meningkatkan brand awareness dan engagement: VR menarik perhatian pelanggan untuk mencoba konten interaktif, sehingga produk atau layanan lebih mudah diingat.
- Menciptakan pengalaman berkesan: Konten visual yang menarik dan personal membuat pelanggan dapat merasakan pengalaman virtual yang realistis dan relevan.
- Meningkatkan penjualan dan konversi: Pengalaman VR yang emosional mendorong loyalitas dan pembelian ulang dari pelanggan.
- Menjangkau audiens lebih luas: VR membantu menarik audiens baru sekaligus memberi wawasan untuk menyesuaikan strategi pemasaran.
- Membedakan dari kompetitor: Pengalaman virtual yang imersif menciptakan kesan kuat dan membuat merek lebih menonjol dibanding pesaing.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Augmented Reality dan Contohnya
Tantangan dan Solusi Penerapan Virtual Reality Marketing
Selain keuntungan, implementasi strategi Virtual reality marketing juga menemui sejumlah hambatan. Berikut tantangan yang bisnis hadapi dalam menjalankan strategi pemasaran virtual reality.
1. Biaya dan Aksesibilitas
Salah satu tantangan utama dalam penerapan VR marketing adalah tingginya biaya produksi dan perangkat seperti headset VR yang masih tergolong mahal.
Selain itu, tidak semua pelanggan memiliki akses terhadap teknologi ini. Untuk mengatasinya, bisnis dapat memanfaatkan solusi VR berbasis ponsel seperti Google Cardboard yang lebih hemat biaya dan mudah diakses oleh banyak pengguna.
2. Keamanan Data dan Privasi
Penggunaan VR sering kali melibatkan pengumpulan data pengguna, sehingga menimbulkan kekhawatiran terkait privasi dan keamanan.
Bisnis perlu memastikan transparansi dalam pengelolaan data serta mematuhi regulasi seperti GDPR dan CCPA. Dengan sistem keamanan berlapis, perusahaan dapat menjaga kepercayaan pelanggan dan meminimalkan risiko kebocoran data.
3. Kendala Teknis dalam Pengalaman Penggunaan
Masalah teknis seperti lag atau kualitas grafis yang rendah dapat menurunkan kenyamanan pengguna saat menggunakan VR. Oleh karena itu, pengujian sistem secara menyeluruh dan penggunaan perangkat keras yang mumpuni sangat diperlukan.
Upaya ini membantu memastikan pengalaman VR berjalan lancar dan meningkatkan keterlibatan pelanggan secara keseluruhan.
Baca juga: Rekomendasi Business Process Management (BPM) Platform Terbaik untuk Otomatisasi Bisnis
Strategi VR Marketing untuk Tingkatkan Engagement
Berikut beberapa strategi efektif yang dapat diterapkan untuk memaksimalkan keberhasilan Virtual Reality Marketing.
1. Membuat Konten VR yang Menarik dan Relevan
Kunci utama keberhasilan VR marketing terletak pada konten yang kreatif dan interaktif. Misalnya dengan menambahkan unsur gamifikasi dapat meningkatkan partisipasi pelanggan.
Anda juga dapat menambahkan demonstrasi produk virtual yang membantu mereka memahami fitur dan manfaat produk secara langsung. Pendekatan ini membuat pelanggan lebih terlibat dan meningkatkan peluang konversi.
2. Menggunakan VR untuk Event dan Aktivasi
Mengintegrasikan VR dalam acara promosi, seperti peluncuran produk atau pameran virtual, dapat menciptakan pengalaman interaktif yang tak terlupakan.
Melalui etalase atau ruang virtual, pelanggan dapat menjelajahi produk dan berinteraksi dengan brand secara mendalam. Sentuhan futuristik pada acara semacam ini mampu memperkuat citra inovatif perusahaan di mata pelanggan.
3. Integrasikan VR dengan Strategi Marketing Lainnya
Agar kampanye VR lebih efektif, penting untuk menghubungkannya dengan saluran pemasaran lain seperti media sosial.
Membagikan konten VR di platform seperti Instagram, TikTok, atau Facebook dapat memperluas jangkauan audiens. Selain itu, optimasi SEO dengan kata kunci dan deskripsi yang relevan membantu meningkatkan visibilitas dan aksesibilitas konten VR di mesin pencari.
4. Ukur dan Analisis Hasil Kampanye Virtual Reality (VR)
Evaluasi kinerja kampanye VR sangat penting untuk mengetahui efektivitas strategi yang dijalankan. Gunakan metrik seperti tingkat keterlibatan, konversi, dan interaksi di media sosial untuk menilai hasilnya.
Dengan bantuan alat analitik VR dan pengujian A/B, bisnis dapat memahami perilaku pengguna dan menyempurnakan konten agar memberikan pengalaman yang paling optimal bagi audiens.
Baca juga: Strategi Pemasaran 4P: Panduan Lengkap dan Contoh Penerapannya
Contoh Sukses Penerapan Virtual Reality Marketing
Seperti disinggung sebelumnya bahwa banyak perusahaan ternama menggunakan konten virtual reality sebagai media pemasaran mereka. Beberapa perusahaan tersebut di antaranya, sebagai berikut:
1. Adidas
Adidas menggunakan VR dalam kampanye “The Adidas Football VR Experience” untuk menarik penggemar sepakbola.
Dengan menggabungkan bola fisik, headset VR, dan sensor kaki, penggemar bisa menendang bola secara virtual dengan respons realistis. Kampanye ini tidak hanya meningkatkan kunjungan ke toko, tetapi juga viral di media sosial melalui video yang dibagikan pengguna.
2. Audi
Audi memperkenalkan kampanye VR bernama ‘Holoride’ pada 2019, memungkinkan penumpang merasakan perjalanan virtual dari kursi belakang mobil menggunakan headset VR.
Keberhasilan kampanye ini mempopulerkan pencipta Holoride, yang kemudian mendirikan perusahaan sendiri dan bermitra dengan bisnis iklan game untuk mengembangkan simulasi perjalanan yang lebih rinci.
3. Walmart
Walmart menghadirkan pengalaman belanja virtual bekerja sama dengan Mutual Mobile dan Oculus, di mana pelanggan bisa mengambil produk, melihat detail dan harga, lalu menambahkannya ke keranjang virtual sebelum checkout.
Meski hanya berupa simulasi dan tidak bertahan lama, kampanye ini menjadi salah satu inisiatif VR paling inovatif pada masanya.
Baca juga: Content Marketing: Pengertian, Jenis dan Tipsnya
Cara Memulai Penerapan Virtual Reality Marketing
Memulai pemasaran berbasis virtual reality (VR) membutuhkan perencanaan yang matang agar kampanye dapat berjalan efektif dan menarik bagi audiens. Berikut beberapa langkah pentingnya.
1. Tentukan Tujuan dan Target Audiens
Sebelum meluncurkan kampanye, pastikan Anda memahami tujuan utama, apakah untuk meningkatkan kesadaran merek, keterlibatan konsumen, atau penjualan.
Selain itu, identifikasi target audiens secara jelas, misalnya milenial digital atau profesional muda, agar pengalaman VR yang dibuat lebih relevan dan menarik.
2. Pilih Platform dan Perangkat VR yang Tepat
Pilih platform dan perangkat sesuai kebutuhan audiens dan tujuan kampanye. Untuk menjangkau lebih banyak orang, platform VR berbasis ponsel seperti Google Cardboard dapat mendukung hal ini.
Selain itu, Anda juga dapat mengadopsi penggunaan headset premium seperti Oculus Rift menawarkan pengalaman lebih realistis dan mendalam.
3. Buat Rencana Anggaran dan Timeline
Tentukan besaran dana untuk produksi, promosi, dan distribusi konten VR. Susun pula timeline yang mencakup pengembangan, produksi, peluncuran, dan evaluasi kampanye.
Penyusunan timeline tersebut akan memudahkan Anda untuk memantau anggaran, sehingga sumber daya terkelola dengan baik dan proses kampanye berjalan lancar.
4. Berkolaborasi dengan Profesional VR
Untuk menghasilkan pengalaman VR yang menarik, bekerja sama dengan ahli atau studio berpengalaman sangat dianjurkan.
Profesional VR dapat membantu merancang, mengembangkan, dan melaksanakan kampanye secara optimal sehingga hasilnya lebih efektif dan berkesan.
Baca juga: Rekomendasi Tools AI untuk Content Creator Terbaik Agar Lebih Produktif
Tingkatkan Efektivitas Virtual Reality Marketing dengan Mekari Qontak!
Salah satu dampak terbesar dari penerapan virtual reality marketing adalah konten akan menjadi viral di media sosial. Namun untuk menjadi viral, konten VR yang dihasilkan haruslah sesuai dengan prespektif pelanggan.
Mekari Qontak menawarkan solusi Qontak Service Suite yang membantu bisnis memahami kebutuhan pelanggan dengan baik karena telah terintegrasi langsung dengan aplikasi CRM dan omnichannel.
Aplikasi ini memiliki fitur knowledge base yang mampu mengumpulkan semua interaksi pelanggan dari satu dasbor dan sistem tiket yang terintegrasi dengan workspace sehingga memudahkan tim memantau kebutuhan pelanggan secara responsif.
Dapatkan free trial service suite Mekari Qontak atau konsultasikan kebutuhan bisnis Anda langsung dengan para ahlinya secara gratis di sini.

Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Virtual Reality Marketing (FAQ)
Apa perbedaan mendasar antara Virtual Reality (VR) Marketing dan Augmented Reality (AR) Marketing?
Apa perbedaan mendasar antara Virtual Reality (VR) Marketing dan Augmented Reality (AR) Marketing?
VR Marketing menciptakan lingkungan 3D yang sepenuhnya imersif, membutuhkan headset khusus, dan membawa pengguna keluar dari dunia nyata. Sementara itu, AR Marketing menempatkan objek digital (overlay) ke dalam lingkungan dunia nyata pengguna saat ini melalui kamera ponsel atau tablet.
Di industri apakah VR Marketing menunjukkan potensi pertumbuhan terbesar saat ini?
Di industri apakah VR Marketing menunjukkan potensi pertumbuhan terbesar saat ini?
Industri pariwisata dan travel memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar. VR memungkinkan pelanggan untuk “mencoba sebelum membeli” dengan menjelajahi destinasi, hotel, atau kapal pesiar secara virtual, yang secara signifikan dapat mempengaruhi keputusan pemesanan mereka.
Apa indikator keberhasilan (KPI) paling umum yang digunakan bisnis untuk mengukur efektivitas kampanye VR Marketing?
Apa indikator keberhasilan (KPI) paling umum yang digunakan bisnis untuk mengukur efektivitas kampanye VR Marketing?
KPI yang paling umum adalah Tingkat Keterlibatan (Engagement Rate), yang diukur dari durasi rata-rata sesi pengguna dalam pengalaman VR. Selain itu, Tingkat Konversi (Conversion Rate) dari pengalaman virtual ke pembelian atau pendaftaran juga menjadi metrik kunci.