7 mins read

Product Discovery: Definisi, Tahapan Kunci, dan Contoh Suksesnya

Tayang
Product Discovery: Definisi, Tahapan Kunci, dan Contoh Suksesnya
Mekari Qontak Highlights
  • Product discovery adalah proses identifikasi kebutuhan pengguna guna menciptakan solusi produk yang tepat sekaligus meminimalkan risiko kegagalan bisnis melalui validasi ide sejak dini.
  • Penerapan product discovery bermanfaat untuk memetakan masalah pelanggan dan memitigasi risiko operasional, meski dalam praktiknya sering menghadapi tantangan seperti terbatasnya akses informasi pengguna serta ketidakjelasan strategi.
  • Tahapan product discovery dimulai dari penciptaan dan penyaringan ide, pengujian konsep, hingga strategi pemasaran dan peluncuran produk secara resmi untuk memastikan kesiapan pasar.

Sebagian bisnis mungkin pernah merasakan produk yang mereka luncurkan tidak laku di pasar. Hal ini mungkin karena mereka tidak melakukan prosedur product discovery dengan benar.

Istilah tersebut menjadi tahapan awal yang perlu dilakukan dalam pengembangan produk. Tanpa prosedur ini, bisnis akan kesulitan untuk menghasilkan produk sesuai kebutuhan pelanggan.

Pelajari selengkapnya terkait prosedur melakukan product discovery dengan tepat dalam ulasan Mekari Qontak blog di bawah ini.

Manfaat Aplikasi CRM Mekari Qontak

Apa itu Product Discovery?

Product discovery adalah proses mengidentifikasi dan memahami apa yang dibutuhkan pengguna, sehingga fitur atau produk baru yang akan dikembangkan dapat menjadi solusi tepat untuk mengatasi masalah pengguna.

Tujuan utama dari proses ini adalah untuk meminimalkan risiko kegagalan produk dengan memastikan bahwa tim membangun sesuatu yang memiliki nilai guna tinggi.

Melalui product discovery, perusahaan dapat memvalidasi ide lebih awal serta menyelaraskan visi bisnis dengan solusi yang benar-benar menjawab hambatan pengguna.

Baca juga: Business Plan: Definisi, Manfaat, dan Komponen Pentingnya untuk Pertumbuhan Bisnis

Manfaat Product Discovery bagi Bisnis

Proses ini memiliki peran vital dalam menjembatani kebutuhan pengguna dengan tujuan strategis perusahaan. Selain itu, perusahaan akan mendapatkan beberapa manfaat sebagai berikut.

  • Pendalaman masalah pengguna: Membantu perusahaan dalam memetakan dan memahami kendala nyata yang dihadapi oleh pelanggan secara mendalam.
  • Analisis pasar dan kompetitor: Memungkinkan bisnis untuk mengenali posisi mereka di pasar sekaligus memantau pergerakan para pesaing.
  • Validasi ide: Memastikan bahwa setiap ide atau fitur baru yang diajukan tim memang relevan dan dibutuhkan oleh target audiens.
  • Optimalisasi kepuasan pelanggan: Menciptakan solusi yang tepat sasaran sehingga pengalaman dan kepuasan pengguna meningkat secara signifikan.
  • Mitigasi risiko bisnis: Mencegah kerugian finansial maupun operasional, seperti pemborosan biaya, keterbatasan sumber daya, hingga kesalahan komunikasi dalam tim.
Baca juga: Riset Pasar: Jenis, Cara & Contoh Penerapannya dalam Bisnis

Perbedaan Product Discovery dengan Product Delivery

Meskipun keduanya saling berkaitan, masing-masing memiliki fokus, tujuan, dan metode kerja yang berbeda dalam siklus pengembangan produk.

Berikut adalah perbandingan utama antara product discovery dengan product delivery:

Gunakan tombol panah kiri/kanan untuk menggulir secara horizontal.

PerbandinganProduct DiscoveryProduct Delivery
Tujuan UtamaMenentukan apa yang harus dibangun dan memvalidasi apakah ide tersebut menjawab masalah pelanggan.Menentukan bagaimana membangun produk dengan kualitas tinggi dan mengirimkannya ke pengguna.
Fokus Pertanyaan“Haruskah kita membangun ini?” atau “Apakah ini solusi yang tepat?”.“Bagaimana kita membangun ini secara efisien dan stabil?”.
Output UtamaValidasi ide, prototipe, dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan pasar.Produk fungsional, fitur yang sudah rilis, dan pembaruan sistem.
Risiko yang DimitigasiRisiko kegunaan (usability) dan nilai produk (value risk) agar tidak gagal di pasar.Risiko teknis, waktu peluncuran, dan efisiensi sumber daya dalam pengembangan.
Tim yang TerlibatManajer Produk, Desainer UX, dan terkadang perwakilan pelanggan atau teknisi.Teknisi (Engineer), QA, dan tim operasional untuk memastikan stabilitas produksi.
Baca juga: Customer Centric: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membangun Strateginya

Tantangan yang Dihadapi Pengusaha dalam Product Discovery

Faktor penghambat product discovery

Berdasarkan data riset, terdapat beberapa kendala utama yang sering muncul beserta solusi untuk mengatasinya:

  • Terbatasnya akses informasi pengguna: Menjadi hambatan terbesar dengan persentase tertinggi, kendala ini mengakibatkan bias informasi yang dapat diatasi dengan memastikan akses riset ke target pelanggan dilakukan sejak awal pengembangan.
  • Ketidakjelasan prioritas dan strategi: Kurangnya kejelasan prioritas dan strategi produk yang jelas sering kali membuat tim sulit mengidentifikasi masalah utama pelanggan secara komprehensif.
  • Solusi yang terlalu dini: Tantangan besar lainnya adalah menetapkan solusi sebelum riset mendalam dilakukan, padahal tim seharusnya mengeksplorasi berbagai opsi untuk menjawab kebutuhan pelanggan secara tepat.
  • Lemahnya struktur dan dukungan Internal: Kurangnya struktur dalam upaya discovery serta rendahnya dukungan dari pemangku kepentingan sering kali memicu miskomunikasi antar tim lintas fungsional.
  • Pemilihan metrik salah: Hal ini dapat berdampak pada kegagalan memvalidasi apakah solusi tersebut benar-benar berkinerja baik.
Baca juga: Strategi Pemasaran Produk yang Efektif untuk Bisnis

Tahapan Product Discovery yang Tepat

Proses penciptaan produk yang sukses memerlukan alur kerja yang terstruktur agar setiap gagasan dapat diuji nilai kegunaannya. Berikut adalah tahapan kunci dalam melakukan proses product discovery, sebagai berikut.

1. Pembuatan Ide

Tahap awal ini berfokus pada pengumpulan sebanyak mungkin gagasan kreatif untuk menjawab kebutuhan atau masalah yang dihadapi oleh pengguna.

Proses ini menjadi fondasi bagi inovasi baru agar bisnis memiliki berbagai alternatif solusi sebelum melangkah ke tahap selanjutnya.

2. Penyaringan Ide

Setelah daftar ide terkumpul, tim perlu melakukan seleksi ketat untuk memisahkan konsep yang realistis dan potensial dari ide yang sulit diwujudkan.

Tujuannya adalah untuk menghindari pemborosan sumber daya pada gagasan yang tidak memiliki kecocokan dengan strategi bisnis atau kebutuhan pasar.

3. Pengembangan dan Pengujian Konsep

Ide yang terpilih kemudian dikembangkan menjadi konsep produk yang lebih mendalam untuk kemudian diuji langsung kepada calon pengguna.

Langkah ini sangat penting untuk mendapatkan umpan balik awal mengenai apakah konsep tersebut benar-benar dipahami dan diinginkan oleh target pelanggan.

4. Strategi Pemasaran dan Analisis Bisnis

Pada tahap ini, tim menyusun rencana bagaimana produk akan diperkenalkan ke pasar sekaligus menghitung potensi keuntungan dan keberlanjutannya secara finansial.

Analisis ini memastikan bahwa produk tidak hanya bermanfaat bagi pengguna, tetapi juga masuk akal secara nilai bisnis bagi perusahaan.

5. Pengembangan Produk

Setelah konsep tervalidasi dan rencana bisnis matang, tim mulai membangun produk fisik atau fitur digital yang fungsional.

Proses ini melibatkan kolaborasi erat antara tim desain dan teknis untuk mengubah konsep menjadi solusi nyata yang siap digunakan.

6. Uji Coba Pemasaran

Sebelum diluncurkan secara luas, produk diuji coba pada skala kecil atau segmen pasar tertentu untuk melihat respons nyata dari pengguna.

Tahap ini merupakan momen krusial untuk menemukan kekurangan atau hambatan yang mungkin terlewatkan selama masa pengembangan.

7. Peluncuran Produk

Tahap akhir adalah merilis produk secara resmi kepada publik disertai dengan pelaksanaan strategi pemasaran yang telah disusun sebelumnya.

Keberhasilan tahap ini sangat bergantung pada seberapa baik tim melakukan validasi dan perbaikan pada tahap-tahap discovery sebelumnya.

Baca juga: Contoh Template Roadmap Gratis untuk Proyek dan Strategi Bisnis

Contoh Perusahaan yang Sukses Melakukan Product Discovery

Banyak perusahaan teknologi ternama berhasil mendominasi pasar karena mereka tidak langsung membangun produk, melainkan melakukan validasi ide secara mendalam. Berikut diantaranya:

1. Netflix

Netflix merupakan contoh klasik transformasi bisnis yang didasari oleh pemahaman mendalam terhadap perubahan perilaku pelanggan.

Pada awalnya, mereka fokus pada penyewaan DVD melalui surat, namun melalui riset dan uji coba yang berkelanjutan, mereka menemukan bahwa pengguna menginginkan akses instan tanpa harus menunggu pengiriman fisik.

Hasil dari proses discovery ini membawa Netflix menjadi pionir layanan streaming global dan pengembangan konten original berbasis data preferensi penonton.

2. Spotify

Spotify secara konsisten melakukan product discovery untuk memecahkan masalah penemuan musik di tengah jutaan lagu yang tersedia.

Salah satu hasil tersukses mereka adalah fitur “Discover Weekly”, yang lahir dari eksperimen terhadap algoritma dan perilaku mendengarkan pengguna.

Dengan memahami bahwa pengguna menginginkan kurasi musik yang personal tanpa harus mencarinya sendiri, Spotify berhasil meningkatkan retensi pengguna secara signifikan.

3. Apple

Apple sangat layak disertakan karena kesuksesan mereka berakar pada kemampuan mengidentifikasi masalah pengguna yang bahkan belum disadari oleh pelanggan itu sendiri.

Melalui proses discovery yang berfokus pada pengalaman pengguna (user experience), Apple berhasil merilis berbagai produk baru yang merevolusi cara manusia berinteraksi dengan perangkat digital hingga menjadi tren di masanya.

Baca juga: Apa Itu Customer Experience? Strategi dan Cara Mengukurnya dalam Bisnis

Dukung Efektivitas Proses Product Discovery dengan Mekari Qontak!

Proses product discovery menjadi elemen penting agar produk yang Anda berhasil laku di pasar. Anda juga dapat secara aktif melibatkan pelanggan untuk ideasasi dan uji coba.

Namun hal tersebut bisa terwujud saat bisnis berhasil mengumpulkan semua informasi pelanggan. Dengan begitu, bisnis mengetahui feedback dan kebutuhan pelanggan mereka.

Mekari Qontak menyediaka solusi CRM all-in-one resmi yang membantu bisnis mengumpulkan informasi pelanggan secara otomatis dan memantau perkembangan tren melalui fitur seperti custom report.

Fitur-fitur aplikasi CRM memungkinkan Anda untuk mengakses informasi pelanggan darimana saja dan kapan saja menggunakan versi mobile yang praktis serta telah menjamin keamanan data privasi pelanggan dengan sertifikasi ISO 27001.

Informasi tersebut bisa bisnis gunakan untuk mengetahui masalah pelanggan dan solusi yang mereka butuhkan, sehingga membantu bisnis untuk ideasi produk yang akan dikembangkan.

Eksplor berbagai fitur canggih lainnya dengan uji coba gratis solusi CRM all-in-one Mekari Qontak atau konsultasikan strategi pengembangan Anda terlebih dahulu dengan tim ahlinya tanpa dipungut biaya.

Manfaat Aplikasi CRM Mekari Qontak
Kategori : Bisnis

Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Product Discovery (FAQ)

Berapa lama waktu yang ideal untuk melakukan satu siklus product discovery?

Berapa lama waktu yang ideal untuk melakukan satu siklus product discovery?

Waktu yang dibutuhkan sangat bervariasi tergantung pada kompleksitas produk, namun umumnya siklus discovery yang efektif memakan waktu antara 2 hingga 4 minggu untuk memvalidasi satu masalah atau fitur utama. Fokus utamanya bukanlah durasi yang lama, melainkan kecepatan dalam mendapatkan umpan balik (feedback) yang valid dari pengguna sebelum masuk ke tahap pengembangan.

Apakah product discovery hanya dilakukan sekali sebelum produk diluncurkan?

Apakah product discovery hanya dilakukan sekali sebelum produk diluncurkan?

Tidak, product discovery adalah proses berkelanjutan yang harus terus dilakukan bahkan setelah produk diluncurkan. Setelah peluncuran, tim perlu memantau metrik kinerja dan mengumpulkan umpan balik pasca-rilis untuk terus melakukan iterasi dan menemukan peluang inovasi fitur berikutnya.

Metode apa yang paling efektif untuk memvalidasi ide di tahap awal?

Metode apa yang paling efektif untuk memvalidasi ide di tahap awal?

Metode yang sangat direkomendasikan adalah melakukan wawancara pengguna (user interviews) dan pengujian kegunaan (usability testing) pada prototipe awal. Metode ini memungkinkan tim untuk melihat langsung hambatan yang dialami pengguna dan memastikan solusi yang dirancang benar-benar intuitif sebelum masuk ke tahap produksi.