
- Prinsip Pareto (aturan 80/20) menyatakan bahwa 80% hasil berasal dari 20% penyebab atau usaha.
- Ini membantu dalam memprioritaskan tugas dan mengalokasikan sumber daya secara efisien untuk dampak maksimal.
- Manfaatnya: prioritas lebih jelas, produktivitas harian meningkat, dan strategi lebih terfokus.
- Kesalahpahaman umum: bukan berarti 20% usaha hasilkan 80% hasil, tapi hubungan sebab-akibat.
Anda mungkin pernah mendengar istilah Prinsip Pareto, namun, apa yang dimaksud dengan Prinsip Pareto itu sendiri?
Prinsip Pareto merupakan konsep tentang pembagian probabilitas yang terdiri dari 80% dan 20%. Prinsip ini pertama kali ditemukan oleh Vilfredo Pareto, sehingga tidak heran apabila nama prinsip ini menggunakan nama Pareto.
Untuk lebih jelasnya, yuk simak pembahasan lengkap tentang apa itu Prinsip Pareto di bawah ini!
Apa Itu Prinsip pareto?
Prinsip Pareto adalah sebuah konsep distribusi yang sering disebut aturan 80/20. Ini berarti sekitar 80% hasil berasal dari 20% penyebab atau usaha. Karena itu, prinsip ini juga dikenal sebagai Hukum Pareto atau Prinsip Pareto 80/20
Namun, sang penemu, Vilfredo Pareto menegaskan bahwa angka 80% dan 20% ini tidak selalu tepat sama antara usaha yang dikeluarkan dan hasil yang didapat. Artinya, sebagian kecil dari apa yang Anda lakukan bisa memberikan dampak yang sangat besar.
Konsep ini sangat penting untuk dipahami karena membantu Anda menentukan mana pekerjaan atau inisiatif yang paling utama untuk diprioritaskan. Dengan begitu, Anda bisa memberikan dampak terbesar dengan usaha yang lebih fokus.
Selain itu, Hukum Pareto sering diterapkan dalam bisnis, terutama yang berbasis layanan pelanggan. Aturan ini bahkan telah diadopsi dalam berbagai program, seperti software pelatihan dan CRM.
Apa Manfaat Prinsip pareto?
Ada banyak alasan mengapa Anda perlu menerapkan hukum Pareto dalam bisnis Anda. Salah satunya karena prinsip ini dapat memberikan Anda wawasan tentang keputusan mana yang harus diambil.
Prinsip ini juga bisa menjadi panduan untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien. Artinya, Anda bisa menciptakan dampak maksimal dengan usaha yang paling sedikit.
Sederhananya, prinsip Pareto memungkinkan Anda dan tim untuk bekerja lebih efisien dan tetap fokus pada hal-hal yang benar-benar penting. Selain itu, ada beberapa manfaat lain dari prinsip ini, seperti:
- Membantu Anda dan tim untuk mengetahui prioritas yang jelas.
- Meningkatkan produktivitas harian.
- Memberikan kemampuan untuk membagi pekerjaan ke dalam segmen yang dapat dikelola.
- Membuat strategi yang lebih fokus dan efektif.
Apa Kekurangan Prinsip Pareto?
Prinsip Pareto 80/20 memang memiliki banyak manfaat yang menguntungkan untuk bisnis. Namun, itu tidak berarti aturan ini menjadi pedoman sempurna yang dapat diikuti.
Di mana beberapa orang mungkin mengalami kesalahan umum tentang prinsip ini yang mengungkapkan bahwa 20% usaha dapat menciptakan 80% hasil, yang pada akhirnya membuat mereka hanya ingin melakukan usaha kecil untuk mencapai hasil besar. Padahal belum tentu demikian.
Angka 80 dan 20 tersebut tidak mengacu pada jumlah usaha yang Anda lakukan, tetapi penyebab dan konsekuensi yang sedang Anda kerjakan.
Seperti Apa Contoh Penerapan Prinsip Pareto?
Untuk membantu Anda lebih memahami apa itu Prinsip Pareto, berikut kami jabarkan beberapa contoh Prinsip Pareto 80/20:
1. Produktivitas
Anda dapat menggunakan hukum Pareto untuk memprioritas tugas mana yang perlu Anda selesaikan terlebih dahulu.
Dalam hal ini, Anda dapat membuat daftar tugas yang perlu dikerjakan, kemudian identifikasi tugas mana yang paling berdampak bagi tim Anda dan fokus pada tugas itu untuk hari itu.
Misalnya seperti, tugas yang melibatkan kolaborasi dengan rekan satu tim lainnya. Tugas tersebut mungkin terlihat sederhana dalam pelaksanaannya, namun dapat membuat dampak besar bagi anggota tim lainnya.
Baca juga: Cara Meningkatkan Produktivitas Agen Jadi Lebih Efisien
2. Pengambilan Keputusan
Anda dapat menggunakan hukum Pareto untuk membantu Anda dalam membuat keputusan terbaik selama proses pemecahan masalah.
Misalnya, Anda bekerja di perusahaan e-commerce. Kemudian Anda melihat adanya 100 keluhan terkait layanan pelanggan terbaru Anda. Sebagian besar keluhan berasal dari produk rusak yang diterima pelanggan.
Dalam hal ini, tim Anda perlu menghitung jumlah pengembalian uang yang diberikan untuk produk Anda yang rusak dan sekitar 80% pengembalian uang yang diberikan adalah untuk produk rusak.
Sementara itu, pengembalian uang merupakan salah satu permasalahan yang ingin dihindari oleh perusahaan Anda. Dengan demikian, Anda dapat memahami bahwasanya permasalahan refund merupakan prioritas yang harus diselesaikan segera.
Adapun keputusan yang diambil oleh tim anda ialah untuk memperbarui kemasan agar dapat melindungi produk selama pengiriman.
Diagram Pareto
Diagram Pareto adalah diagram batang yang mewakili frekuensi atau biaya. Umumnya, diagram ini disusun dengan batang terpanjang di kiri dan terpendek di kanan. Secara visual, diagram Pareto dapat menggambarkan situasi mana yang lebih signifikan.
Lalu, kapan Anda perlu menggunakan diagram Pareto? Berikut adalah beberapa situasi atau kondisi yang memungkinkan Anda untuk menggunakan diagram Pareto:
- Saat menganalisis data tentang frekuensi masalah atau penyebab dalam suatu proses.
- Ketika terdapat banyak masalah dan Anda ingin fokus pada masalah yang paling signifikan.
- Saat menganalisis penyebab luas dari suatu masalah dengan melihat komponen spesifiknya.
- Saat berkomunikasi dengan orang lain tentang data yang Anda miliki.
Baca juga: Analisis Data: Pengertian, Jenis, dan Tahapan Analisisnya
Bagaimana Cara Membuat Diagram Pareto?
Berikut adalah langkah-langkah membuat diagram Pareto:
- Tentukan terlebih dahulu kategori apa yang akan Anda gunakan untuk mengelompokkan item yang ingin dihitung,
- Kemudian putuskan pengukuran seperti apa yang tepat untuk perhitungan Anda. Misalnya seperti waktu, biaya, kuantitas, atau frekuensi.
- Pilih periode waktu yang akan dicakup dalam bagan Pareto. Misalnya dalam satu hari penuh, satu minggu, satu bulan, satu semester, atau satu tahun.
- Kumpulkan data dan catat setiap kategorinya.
- Hitung subtotal untuk setiap kategori.
- Tentukan skala yang sesuai untuk pengukuran yang telah Anda kumpulkan. Lalu, tandai skala di sisi kiri diagram.
- Buat dan beri label bar untuk setiap kategori. Anda perlu menempatkan yang tertinggi di paling kiri, dan terus mengikuti ke arah sebelah kanan.
- Hitung persentase untuk setiap kategori. Gambarlah sumbu vertikal kanan dan beri label dengan persentase.
- Lalu, hitung dan gambar jumlah kumulatif (tambahkan subtotal untuk kategori pertama dan kedua, dan tempatkan titik di atas bilah kedua yang menunjukkan jumlah itu). Untuk jumlah itu, tambahkan subtotal untuk kategori ketiga, dan tempatkan sebuah titik di atas bilah ketiga untuk jumlah baru itu. Lanjutkan proses untuk semua batang.
- Hubungkan titik-titik, mulai dari bagian atas bilah pertama. Titik terakhir harus mencapai 100% pada skala yang tepat.
Baca juga: Rekomendasi Aplikasi Analisis Data Terbaik untuk Perusahaan
Pelajari Prinsip Pareto dan Terapkan pada Bisnis Anda Sekarang!
Mekari Qontak menyediakan aplikasi CRM terpercaya di Indonesia yang terintegrasi dengan Aplikasi Omnichannel, WhatsApp API, dan WhatsApp blast resmi yang dapat membantu mengotomatiskan, mengoptimalkan, dan meningkatkan seluruh tahapan bisnis Anda dengan mudah.
Sementara itu, Mekari Qontak telah dipercaya lebih dari 3000+ perusahaan untuk membantu mengembangkan dan meningkatkan bisnis mereka. Tidak hanya itu saja, Mekari Qontak juga telah tersertifikasi ISO 27001 untuk memastikan keamanan informasi data pelanggan.