
- Telesales adalah upaya penjualan yang dilakukan melalui panggilan telepon untuk menjual produk/layanan secara langsung.
- Tugas utama telesales mencakup seluruh siklus penjualan, dari menghasilkan lead hingga melaporkan capaian target penjualan.
- Kualifikasi telesales diantaranya komunikasi prima, manajemen waktu, empati, hingga percaya diri.
- Strategi sukses telesales meliputi penetapan tujuan yang jelas, mengenali prospek, hingga melakukan evaluasi.
Banyak riset yang menemukan bahwa sebagian besar interaksi pelanggan dengan bisnis terjadi melalui telepon. Oleh karena itu, banyak bisnis memanfaatkannya dengan melakukan telesales.
Telesales menjadi sebuah upaya bisnis menawarkan produk atau jasa melalui panggilan telepon yang bertujuan membangun hubungan pelanggan, sehingga mendorong mereka melakukan repeat order.
Ulasan Mekari Qontak kali ini akan mengupas tuntas tentang perbedaannya dengan telemarketing, tugas, kualifikasi, hingga strategi sukses menjadi telesales. Pelajari selengkapnya!
Apa itu Telesales?
Telesales adalah upaya penjualan yang dilakukan oleh perwakilan bisnis melalui panggilan telepon.
Aktivitasnya mencakup promosi produk secara langsung atau penjadwalan pertemuan untuk mendukung tim penjualan lapangan (sales canvassing).
Dalam praktiknya, agen inbound menerima panggilan dari calon pelanggan dan pelanggan yang sudah ada, sementara agen outbound melakukan panggilan kepada leads untuk membujuk mereka membeli.
Baca juga: 10 Rekomendasi Software Sales Canvassing Terbaik untuk Penjualan Door to Door
Tugas dan Tanggung Jawab Utama Telesales
Tugas telesales mencakup seluruh siklus penjualan, dari mengidentifikasi prospek baru hingga mempertahankan customer loyalty setelah pembelian.
Berikut beberapa tanggung jawab lain dari seorang telesales, sebagai berikut.
1. Lead Generator
Perwakilan telesales memainkan peran penting dalam mendatangkan prospek untuk tim penjualan. Mereka bertugas menghubungi pelanggan potensial dan pelanggan yang sudah ada melalui telepon untuk memperkenalkan produk, layanan, dan penawaran dari perusahaan mereka.
Mereka juga menindaklanjuti prospek yang merespons kampanye pemasaran, dengan menilai kesiapan prospek untuk membeli atau memerlukan bujukan lebih lanjut.
Baca juga: Lead Generation: Pengertian, Jenis, Proses, dan Strategi yang Efektif untuk Bisnis
2. Menawarkan Produk Langsung
Seorang telesales juga bertanggung jawab untuk melakukan penjualan langsung. Mereka bekerja sama dengan tim telemarketing dan tim sales canvasing untuk menargetkan pelanggan yang berpotensi melakukan pembelian ulang.
Baca juga: 10 Rekomendasi Software Sales Canvassing Terbaik untuk Penjualan Door to Door
3. Menerima dan Mengelola Pesanan
Saat berinteraksi dengan prospek, agen telesales menerima pesanan. Kemudian mengelola pesanan tersebut untuk mencapai target penjualan.
Saat pelanggan membuat pesanan baru, agen menggunakan panduan untuk menawarkan produk atau jasa tambahan berdasarkan riwayat pembelian sebelumnya. Langkah ini mendorong peningkatkan penjualan dan membantu tim sales lapangan bisa fokus pada penjualan langsung.
4. Melayani Pelanggan
Melayani pelanggan juga menjadi tugas seorang agen telesales. Mereka perlu memberikan informasi yang akurat tentang perusahaan, produk atau layanan, promosi, dan rincian lainnya.
Oleh karena itu, penting bagi agen untuk memiliki pengetahuan mendalam tentang organisasi dan penawarannya.
5. Penyelesaian Masalah
Agen telesales perlu memiliki keterampilan yang baik dalam menyelesaikan masalah. Sebab, mereka sering berinteraksi dengan pelanggan dan membantu menangani keluhan dengan cepat. Hal ini memungkinkan pelanggan mendapatkan kepuasan maksimal.
6. Pelaporan performa
Agen telesales yang efektif juga bertanggung jawab untuk membuat dan memperbarui laporan kinerja. Laporan tersebut mencakup jumlah panggilan, prospek, pelanggan, penjualan, serta statistik penting lainnya yang dapat membantu meningkatkan pendapatan.
7. Pencapaian Target Penjualan
Terakhir, agen telesales harus memenuhi target penjualan bulanan dan triwulanan sesuai dengan target pendapatan perusahaan. Mereka harus mencapai jumlah panggilan minimum dan mencapai tingkat penjualan yang ditentukan yang mendekati kuota yang ditargetkan.
Baca juga: 10 Indikator KPI Telesales yang Wajib Diukur untuk Eskalasi Bisnis
Kualifikasi yang Dibutuhkan oleh Telesales
Para agen telesales diwajibkan memiliki kualifikasi tertentu seperti berikut, karena mereka harus melakukan semua tugas persuasi dan penjualan melalui telepon tanpa adanya pertemuan fisik.
- Komunikasi Prima: Harus mampu memulai percakapan, berbicara jelas, mendengarkan aktif, dan menyesuaikan gaya bicara (nada atau intonasi) agar konsep kompleks mudah dipahami.
- Pembelajaran Cepat: Mampu menguasai produk atau layanan dengan cepat untuk menjelaskan manfaat dan meyakinkan pelanggan secara efektif.
- Pengalaman Penjualan: Terbukti berhasil mencapai target penjualan, mampu membuat janji temu, menindaklanjuti prospek, dan memiliki keterampilan negosiasi yang baik.
- Manajemen Waktu: Efektif dalam mengatur volume panggilan yang tinggi untuk memaksimalkan produktivitas dan memprioritaskan prospek berpotensi.
- Empati: Penting untuk memahami perspektif pelanggan dan membangun hubungan yang langgeng.
- Percaya Diri: Harus memancarkan keyakinan terhadap produk/penawaran agar menumbuhkan kepercayaan pada pelanggan.
Perbedaan Telesales dan Telemarketing
Meskipun sering digunakan secara bergantian, telesales dan telemarketing memiliki perbedaan fokus yang signifikan.
Telesales menjadi istilah yang berfokus pada penjualan produk atau layanan. Sedangkan telemarketing adalah teknik pemasaran yang bertujuan untuk mendapatkan pelanggan baru dan menekankan pada pengembangan prospek.
Contohnya, jika Anda memiliki bisnis perawatan kesehatan, telemarketer mungkin akan menghubungi calon pelanggan untuk memberi tahu mereka tentang peluncuran suplemen herbal. Tim telesales kemudian akan menghubungi prospek yang paling mungkin melakukan pembelian.
Perbandingan | Telesales | Telemarketing |
---|---|---|
Definisi | Fungsi penjualan yang berfokus pada konversi prospek menjadi pelanggan melalui upaya persuasif dan penutupan transaksi. | Fungsi pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan kesadaran merek, mengidentifikasi prospek, dan mengumpulkan data pasar. |
Sasaran Utama | Pencapaian target penjualan, peningkatan tingkat konversi, dan optimalisasi pendapatan. | Membangun lead generation, prakualifikasi prospek, dan pengumpulan informasi pasar (riset atau survei). |
Aktivitas Kunci | Panggilan penjualan langsung, negosiasi harga, mengatasi keberatan prospek, dan memproses pesanan/kontrak. | Pemberian informasi produk, pengenalan penawaran baru, riset pasar, dan pengelolaan survei kepuasan pelanggan. |
Jenis Interaksi | Menutup transaksi dan mengubah potensi menjadi pelanggan; fokus langsung pada penjualan. | Menciptakan peluang dan membina hubungan awal; penjualan langsung dihindari. |
Metrik Kinerja | Tingkat konversi penjualan, volume penjualan atau pendapatan, dan ukuran transaksi rata-rata. | Jumlah prospek berkualitas (qualified leads), tingkat respons survei, dan jangkauan audiens. |
Kolaborasi | Didukung oleh Tim Telemarketing melalui pengiriman prospek yang sudah terverifikasi dan termotivasi. | Mendukung Tim Telesales dengan menyediakan daftar prospek yang matang dan terorganisir. |
Baca juga: 10 Rekomendasi Software Telemarketing Terbaik di Indonesia, No 1 Wajib!
Strategi Sukses Menjadi Telesales
Untuk mencapai keberhasilan dalam aktivitas telesales, agen perlu menerapkan enam strategi utama sebagai berikut.
1. Tetapkan Tujuan dan Metrik yang Jelas
Pertama, Anda harus tahu persis apa yang Anda inginkan dari aktivitas telesales. Misalnya, meningkatkan penjualan atau menanamkan pengetahuan tentang basis pelanggan.
Kemudian, Anda juga perlu mengetahui target apa yang telah Anda tetapkan dan bagaimana Anda akan mengukur dan mengevaluasi hasilnya.
2. Kenali Prospek
Pastikan agen telesales didukung oleh data yang memadai mengenai prospek atau pelanggan yang dihubungi.
Mengetahui latar belakang prospek memungkinkan agen untuk membangun hubungan baik dan komunikasi yang lebih personal dan relevan.
3. Manfaatkan Pesan Suara
Jangan takut meninggalkan pesan suara saat panggilan tidak diangkat. Meninggalkan pesan suara yang profesional lebih disukai daripada langsung menutup telepon (hang up), karena hal ini memberikan identitas penelepon.
4. Bersikap Positif
Pastikan komunikasi telepon selalu positif, menyenangkan, dan berempati. Fokuskan percakapan pada fitur dan manfaat produk atau layanan yang ditawarkan untuk menjaga suasana yang konstruktif.
5. Jadilah Interaktif dengan Pertanyaan
Buat prospek terlibat dalam percakapan dengan mengajukan pertanyaan, sehinggs membantu agen memahami kebutuhan mereka, memperpanjang durasi panggilan, dan mendorong prospek untuk bertanya balik.
6. Lakukan Evaluasi dan Penyesuaian
Terakhir, Anda harus selalu mengevaluasi efektivitas kampanye apa pun. Jika tidak berfungsi dalam format saat ini, tidak ada gunanya melanjutkan.
Lakukan penyesuaian strategis sederhana, seperti memodifikasi target atau mengubah pertanyaan yang diajukan, agar kampanye telesales Anda berhasil.
Baca juga: 12 Tips Sukses Melakukan Penjualan Telesales Business to Business (B2B)
Tingkatkan Kualitas Telesales dengan Mekari Qontak!
Penting untuk bisnis meningkatkan kinerja telesales mereka, sehingga bisa mendapatkan hasil maksimal.
Mekari Qontak menawarkan aplikasi call center berbasis cloud terbaik di Indonesia. Aplikasi Mekari Qontak memiliki fitur-fitur unggulan seperti IVR, ACD, automatic call recorder, dan banyak lagi.
Fitur-fiturnya akan mempermudah kinerja agen telesales dalam menghubungi prospek karena terintegrasi oleh WhatsApp, Instagram, Facebook dan masih banyak lainnya.
Anda juga dapat menggunakan aplikasi call center dari Mekari Qontak untuk memantau kinerja telesales dalam satu platform terpadu.
Coba gratis aplikasi call center Terbaik Mekari Qontak atau konsultasikan kebutuhan bisnis Anda di sini!
Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Telesales (FAQ)
Apa tantangan terbesar telesales untuk mengelola prospek?
Apa tantangan terbesar telesales untuk mengelola prospek?
Tantangan terbesar telesales dalam mengelola prospek adalah memastikan kualitas data dan waktu follow-up. Seringkali, tim telesales menghadapi masalah dengan data prospek yang tidak akurat atau tidak relevan, yang menghabiskan waktu dan menurunkan motivasi. Selain itu, mereka harus berjuang keras mengatur prioritas tindak lanjut agar dapat menghubungi prospek yang paling mungkin membeli pada waktu yang paling tepat, terutama saat harus mengelola volume panggilan yang tinggi.
Bagaimana cara memastikan tim telesales dan tim telemarketing bekerja sama dengan lancar saat menyerahkan prospek?
Bagaimana cara memastikan tim telesales dan tim telemarketing bekerja sama dengan lancar saat menyerahkan prospek?
Untuk memastikan tim telemarketing dan telesales bekerja sama dengan lancar saat penyerahan prospek (hand-off), kuncinya adalah membangun kesepakatan tingkat layanan (SLA) yang jelas dan menggunakan platform teknologi terpadu.