7 mins read

12 Indikator Kepuasan Pelanggan dan Metrik Pengukurannya

Tayang
Ditulis oleh:
12 Indikator Kepuasan Pelanggan dan Metrik Pengukurannya
Mekari Qontak Highlights
  • Kepuasan pelanggan adalah tolok ukur penting yang timbul dari evaluasi pelanggan terhadap produk hingga layanan.
  • Bisnis harus memonitor berbagai indikator, mulai dari kualitas produk, kualitas pelayanan hingga tingkat pengabaian pelanggan, untuk menyusun strategi bisnis yang efektif.
  • Pengukuran kepuasan harus dilakukan menggunakan metrik spesifik seperti Net Promoter Score (NPS), Customer Satisfaction Score (CSAT), dan Customer Effort Score (CES) untuk mendapatkan data akurat.

Kepuasan pelanggan dalam bisnis begitu penting untuk memastikan mereka tidak berpaling kepada kompetitor. Hal ini dapat di monitoring dan evaluasi menggunakan berbagai indikator dan metrik untuk mengukur efektivitasnya.

Kemudian, hasil pengukuran tersebut akan berguna untuk menyusun strategi peningkatkan kualitas layanan dan produk di masa depan.

Penting bagi Anda untuk memahami apa saja indikator kepuasan pelanggan dan bagaimana cara mengukurnya dengan tepat, simak selengkapnya dalam ulasan Mekari Qontak berikut.

Manfaat Qontak 360 Mekari Qontak

Apa itu Indikator Kepuasan Pelanggan?

Indikator kepuasan pelanggan adalah tolok ukur yang digunakan oleh bisnis untuk menilai seberapa puas pelanggan terhadap produk, layanan, atau keseluruhan pengalaman mereka dengan perusahaan.

Indikator ini sangat penting karena membantu perusahaan memahami apakah mereka telah memenuhi, atau bahkan melampaui, ekspektasi pelanggan. Hasil pengukuran dari setiap metrik yang dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat perbaikan dan strategi bisnis.

Kegiatan monitoring indikator kepuasan pelanggan juga akan mempermudah bisnis mengidentifikasi area mana yang memerlukan perbaikan.

Baca juga: Customer Satisfaction: Pengertian, Cara Mengukur dan Tips Meningkatkannya

Indikator untuk Mengukur Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan umumnya timbul ketika hasil dari perbandingan antara ekspektasi mereka dengan kinerja yang dirasakan dari produk dan layanan perusahaan bersifat positif.

Maka penting untuk mengetahui berbagai indikator yang mempengaruhinya berikut.

1. Kualitas Produk

Kualitas Produk menjadi penentu utama kepuasan pelanggan karena merupakan inti dari nilai yang diterima.

Pelanggan akan cenderung mengevaluasi apakah fitur, desain, performa, dan ketahanan produk secara keseluruhan memenuhi atau melebihi ekspektasi mereka.

Produk yang berkualitas tinggi akan selalu mendorong kepuasan dan loyalitas yang lebih tinggi. Namun, jika produk tidak berfungsi sebagaimana mestinya, hal itu akan segera memicu kekecewaan dan ulasan negatif.

2. Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan menjadi fondasi penting dalam membangun hubungan dan loyalitas pelanggan.

Layanan yang efektif dan baik tidak hanya mencakup keramahan, tetapi juga kecepatan respons dan kemampuan tim dalam menyelesaikan masalah.

Ketika pelanggan menerima bantuan yang solutif, mereka akan merasa lebih dihargai. Pelayanan yang buruk sebaliknya, dapat merusak citra bisnis dan menyebabkan pelanggan segera berpaling.

Baca juga: 11 Cara Efektif Meningkatkan Kualitas Pelayanan Bisnis

3. Harga dan Nilai Produk

Kepuasan dipengaruhi oleh persepsi pelanggan bahwa harga yang mereka bayar sebanding dengan manfaat atau kualitas yang mereka terima. Bukan hanya tentang harga yang murah, tetapi tentang nilai yang dirasakan.

Jika pelanggan merasa mendapatkan banyak hal dari uang yang mereka keluarkan, kepuasan mereka akan meningkat. Penetapan harga harus transparan dan wajar.

4. Keandalan

Keandalan mengacu pada kemampuan perusahaan untuk memberikan janji secara akurat dan konsisten, baik terkait produk atau layanan.

Pelanggan mengharapkan produk berfungsi tanpa cacat dan layanan selalu tersedia saat dibutuhkan. Kegagalan seperti error produk atau keterlambatan layanan akan menurunkan tingkat kepercayaan dan kepuasan secara drastis.

5. Ketanggapan

Indikator ini mengukur kecepatan dan kemauan perusahaan dalam membantu dan merespons pertanyaan, masalah, atau permintaan pelanggan.

Waktu tunggu yang singkat dan tanggapan yang cepat, misalnya melalui live chat atau call center akan sangat dihargai. Ketanggapan yang baik menunjukkan bahwa perusahaan menghargai waktu pelanggan.

6. Kemudahan Akses

Ini menilai betapa mudahnya pelanggan berinteraksi atau memperoleh produk dan layanan. Hal ini mencakup kemudahan menemukan toko fisik atau website, proses pembelian yang sederhana, dan akses ke saluran layanan pelanggan.

Proses yang rumit atau berbelit-belit akan menyebabkan ketidakpuasan, bahkan jika produknya berkualitas baik.

7. Empati & Perhatian Personal

Empati adalah kemampuan staf untuk memahami dan merasakan kebutuhan unik pelanggan yang diwujudkan melalui layanan yang dipersonalisasi dan penanganan masalah dengan penuh perhatian.

Pelanggan akan merasa dihargai ketika mereka diperlakukan sebagai individu, bukan hanya sebagai nomor transaksi.

8. Jaminan Layanan

Jaminan mencerminkan pengetahuan dan kredibilitas yang dimiliki oleh staf, yang pada akhirnya menumbuhkan rasa percaya pelanggan.

Staf harus kompeten, mampu menjawab pertanyaan, dan memberikan solusi dengan percaya diri. Rasa aman dan percaya ini sangat penting, terutama dalam layanan profesional atau produk berteknologi tinggi.

9. Pengalaman Pasca-Pembelian

Kepuasan tidak berakhir saat penjualan selesai, melainkan juga mencakup dukungan setelah penjualan, garansi, dan kemudahan pengembalian.

Kualitas pengalaman setelah pembelian menunjukkan komitmen jangka panjang perusahaan kepada pelanggan. Layanan purna jual yang baik mendorong loyalitas dan pembelian berulang.

10. Citra Merek dan Reputasi

Pandangan keseluruhan dan emosional pelanggan terhadap perusahaan, yang dibentuk oleh semua pengalaman sebelumnya.

Reputasi yang kuat dapat menjadi faktor kepuasan bahkan sebelum interaksi dimulai dan citra positif tersebut kemudian akan meningkatkan toleransi pelanggan terhadap masalah kecil.

11. Bukti Fisik

Indikator ini mencakup semua elemen fisik yang dapat dilihat oleh pelanggan, termasuk penampilan fasilitas, peralatan, seragam staf, dan materi komunikasi seperti brosur dan website.

Meskipun lebih menonjol di industri jasa, bukti fisik yang bersih dan profesional mendukung citra kualitas dan meyakinkan pelanggan.

12. Tingkat Pengabaian

Tingkat pengabaian menunjukkan seberapa sering pelanggan meninggalkan keranjang belanjaan tanpa menyelesaikan pembelian.

Tingginya tingkat pengabaian menunjukkan masalah dalam proses checkout, sementara tingkat pengabaian yang rendah menunjukkan bahwa pelanggan merasa nyaman dengan proses tersebut.

Baca juga: 16 Cara Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Efektif

Metrik Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan

Berdasarkan indikator di atas, terdapat beberapa metode atau cara yang bisa Anda gunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan seperti berikut:

  • Kuesioner atau survei manual: Mengumpulkan feedback langsung dari pelanggan melalui form isian, baik online maupun offline.
  • Customer Satisfaction Index (CSI): Menggabungkan berbagai aspek kepuasan pelanggan, seperti kualitas, harga, dan layanan, untuk menghasilkan skor keseluruhan.
  • Net Promoter Score (NPS): Mengukur kemungkinan pelanggan merekomendasikan produk/layanan kepada orang lain, menggunakan skala 0-10.
  • Customer Satisfaction Score (CSAT): Mengukur kepuasan pelanggan secara langsung pada interaksi atau pengalaman tertentu dengan skala 1-5.
  • Customer Effort Score (CES): Mengukur seberapa mudah pelanggan menyelesaikan masalah atau mendapatkan layanan, di mana semakin mudah prosesnya, semakin tinggi kepuasan.
  • Customer Relationship Management (CRM): Mengelola dan menganalisis interaksi dengan pelanggan untuk meningkatkan hubungan dan memaksimalkan kepuasan.
  • Analisis Pelanggan yang Hilang: Menganalisis alasan pelanggan berhenti menggunakan produk/layanan untuk mencegah hilangnya lebih banyak pelanggan.

Dengan menerapkan metode ini, bisnis dapat lebih efisien dalam meningkatkan pengalaman pelanggan dan pertumbuhan bisnis.

Baca juga: 9 Contoh Kuesioner Kepuasan Pelanggan Paling Banyak Digunakan

Peran CRM dalam Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Tingkat Kepuasan Pelanggan di Berbagai di Indonesia
Sumber: Mekari Qontak

Data survei Mekari Qontak dan Pureprofile di atas menunjukkan masih adanya variasi tingkat kepuasan pelanggan, dimana beberapa sektor masih membutuhkan perbaikan.

Untuk mencapai skor kepuasan yang tinggi dan konsisten, perusahaan harus mengadopsi pendekatan terstruktur, maka disinilah peran Customer Relationship Management (CRM) menjadi vital.

1. Personalisasi Layanan Lebih Mendalam

CRM memungkinkan perusahaan memiliki pandangan 360 derajat yang lengkap tentang setiap pelanggan, mulai dari riwayat pembelian hingga preferensi komunikasi.

Data yang terpusat ini akan memberdayakan tim untuk memberikan interaksi dan penawaran yang relevan dan sangat personal, sehingga dapat menciptakan pengalaman yang melampaui kepuasan dasar.

2. Mengotomatisasi Layanan Pelanggan

CRM meningkatkan indikator kualitas pelayanan dengan mendorong kecepatan dan ketanggapan yang lebih tinggi.

Dengan akses cepat ke riwayat kasus dan informasi pelanggan, agen layanan dapat menyelesaikan keluhan lebih cepat, sehingga mengurangi waktu resolusi keluhan.

Sistem ini juga mengotomatisasi tugas-tugas rutin, membebaskan staf untuk fokus pada masalah yang membutuhkan empati dan keahlian manusia yang lebih besar.

3. Memastikan Konsistensi di Semua Saluran

Salah satu peran terbesar CRM adalah menciptakan pengalaman yang seragam dan mulus di semua saluran kontak (omnichannel).

Data pelanggan yang terintegrasi menjamin bahwa setiap interaksi, baik melalui telepon, email, maupun media sosial, dilakukan dengan konteks penuh.

Pelanggan tidak perlu mengulang cerita mereka saat berpindah saluran. Konsistensi ini membangun kepercayaan dan secara signifikan meningkatkan Customer Effort Score (CES).

4. Identifikasi dan Respons Masalah Secara Proaktif

CRM memberikan kemampuan analitik untuk melacak metrik kepuasan dan mengidentifikasi tren yang berpotensi menimbulkan masalah.

Perusahaan dapat cepat mendeteksi pelanggan yang menunjukkan tanda-tanda ketidakpuasan atau risiko churn (berpaling) berdasarkan pola perilaku.

Hal ini memungkinkan tim untuk melakukan intervensi proaktif, misalnya dengan memberikan dukungan khusus atau penawaran sebelum pelanggan secara resmi mengajukan keluhan.

5. Bangun Hubungan dan Loyalitas

Dengan memfasilitasi komunikasi yang terpersonalisasi dan pengalaman yang konsisten, CRM memperkuat fondasi retensi dan loyalitas pelanggan.

Beberapa dampaknya seperti peningkatan retensi pelanggan dan Customer Lifetime Value (CLV), karena pelanggan yang puas akan cenderung melakukan pembelian berulang dan merekomendasikan merek Anda.

Baca juga: Customer Retention: Arti, Pentingnya dan Strategi Meningkatkannya

Monitoring Indikator Kepuasan Pelanggan dengan Mekari Qontak!

Selain berbagai indikator di atas, kunci meningkatnya kepuasan pelanggan adalah layanan yang terstruktur dan personal. Anda dapat melakukan hal tersebut menggunakan teknologi CRM terintegrasi.

Mekari Qontak menawarkan solusi Qontak 360 yang mengintegrasikan seluruh customer engagement dari akuisisi hingga retensi pelanggan dalam satu platform. Software CRM ini telah terintegrasi oleh aplikasi omnichannel dengan didukung oleh alur kerja berbasis AI.

Software Qontak 360 akan memudahkan Anda untuk melakukan analisis performa bisnis dan workflow automation hingga pembuatan kustomisasi report dengan mudah dari berbagai divisi. Bahkan Anda dapat mengukur metrik CSAT, NPS dan CES dalam satu dasbor terpadu.

Coba demo gratis software Qontak 360 atau konsultasikan kebutuhan bisnis dengan tim Mekari Qontak hanya di sini!

Manfaat Qontak 360 Mekari Qontak
Kategori : BisnisCustomer

Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Indikator Kepuasan Pelanggan (FAQ)

Bagaimana cara bisnis menentukan indikator kepuasan pelanggan yang paling relevan dengan industrinya?

Bagaimana cara bisnis menentukan indikator kepuasan pelanggan yang paling relevan dengan industrinya?

Bisnis perlu menyesuaikan indikator kepuasan pelanggan dengan karakteristik produk dan perilaku konsumennya. Misalnya, perusahaan jasa dapat fokus pada kualitas pelayanan dan kecepatan respons, sedangkan bisnis retail menitikberatkan pada harga dan pengalaman belanja. Analisis data pelanggan dan feedback sebelumnya juga membantu menentukan metrik paling berpengaruh. Selain itu, benchmarking terhadap kompetitor di industri yang sama dapat menjadi acuan awal.

Apakah ada perbedaan pendekatan pengukuran kepuasan pelanggan antara bisnis B2B dan B2C?

Apakah ada perbedaan pendekatan pengukuran kepuasan pelanggan antara bisnis B2B dan B2C?

Ya, perbedaannya terletak pada fokus dan kompleksitas hubungan pelanggan. Dalam bisnis B2B, pengukuran biasanya lebih mendalam dan berbasis hubungan jangka panjang, melibatkan beberapa pengambil keputusan. Sementara pada B2C, penilaian kepuasan cenderung berbasis volume tinggi dan pengalaman individu yang cepat. Metode survei dan indikator pun disesuaikan dengan siklus pembelian dan tingkat interaksi masing-masing segmen.

Seberapa sering perusahaan sebaiknya melakukan survei kepuasan pelanggan agar data tetap akurat dan representatif?

Seberapa sering perusahaan sebaiknya melakukan survei kepuasan pelanggan agar data tetap akurat dan representatif?

Idealnya, survei kepuasan pelanggan dilakukan secara berkala, misalnya setiap kuartal atau setelah interaksi penting seperti pembelian dan layanan purna jual. Frekuensi ini membantu perusahaan menangkap perubahan persepsi pelanggan secara real-time tanpa menyebabkan kelelahan survei. Untuk bisnis dengan volume transaksi tinggi, survei singkat otomatis setelah interaksi dapat digunakan. Tujuannya adalah menjaga data tetap segar dan relevan agar strategi peningkatan dapat segera diterapkan.