7 mins read

12 Cara Mengelola Sales Pipeline dan Tipsnya untuk Bisnis Anda

Tayang
Ditulis oleh:
12 Cara Mengelola Sales Pipeline dan Tipsnya untuk Bisnis Anda
Mekari Qontak Highlights
  • Sales pipeline membantu memantau prospek dan target secara real-time untuk meningkatkan efisiensi penjualan.
  • Prioritaskan leads berkualitas tinggi dan tinjau KPI secara rutin untuk menjaga siklus penjualan tetap singkat.
  • Gunakan pipeline khusus untuk deal gagal, batas waktu tiap tahap, pantau perubahan kecil, dan jaga data CRM tetap rapi.
  • Mekari Qontak mempermudah pengelolaan pipeline dengan integrasi fleksibel dan antarmuka yang user-friendly.

Tim sales tak hanya fokus mengejar target penjualan, tetapi juga harus mengelola prospek dari berbagai sumber. Tanpa struktur sales pipeline yang rapi, banyak prospek bisa terlewat dan peluang penjualan pun hilang.

Sayangnya, hampir 63% bisnis belum optimal dalam mengelola pipeline mereka. Padahal, pipeline membantu memantau posisi setiap prospek dan mengukur pencapaian terhadap target penjualan.

Oleh sebab itu, Mekari Qontak memberi panduan cara mengelola sales pipeline dan tipsnya agar berjalan optimal. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

CTA Banner Software Ticketing

Mengapa Sales Pipeline Penting untuk Bisnis?

Sales pipeline berperan penting dalam memantau aktivitas penjualan. Pipeline memberikan visualisasi seluruh proses yang dilewati prospek hingga pembelian.

Selain itu, sales pipeline memberikan manfaat lainnya bagi bisnis di antaranya sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan Proses Sales

Pipeline yang membantu bisnis untuk memiliki struktur yang jelas. Oleh sebab itu, bisnis lebih mudah dalam mengenali hambatan dan memperbaiki proses penjualan. Hal ini bisa berdampak pada peningkatan pendapatan.

2. Memperkirakan Keuntungan Bisnis

Pipeline menampilkan nilai prospek dan rasio konversinya, sehingga tim bisa memproyeksikan omzet lebih akurat. Informasi ini sangat penting untuk merencanakan pertumbuhan dan mengatur arus kas.

3. Menganalisis Strategi Penjualan

Pipeline menyajikan data konversi dan alasan deal menang/kalah. Insight ini membantu manajemen menyempurnakan strategi secara berbasis data.

4. Mengelola dan Mengalokasi Sumber Daya

Pipeline memudahkan alokasi sumber daya sesuai kebutuhan di tiap tahap. Dengan demikian, tim sales bisa fokus pada peluang terbesar, sementara celah bisa segera diisi.

5. Meninjau Progress Keuangan Saat Ini

Perusahaan bisa memantau pencapaian penjualan secara real-time. Jika ada deviasi dari target, strategi penjualan bisa langsung disesuaikan.

6. Mengetahui Pencapaian Target

Sales pipeline bisa memperkirakan capaian target berdasarkan potensi nilai deal. Hal ini memudahkan manajer menilai gap dan mendorong langkah perbaikan sebelum akhir periode.

Bagaimana Cara Mengelola Sales Pipeline?

Ikuti cara mengelola sales pipeline dan tipsnya berikut untuk mendapatkan hasil optimal:

1. Tetapkan Indikator yang Jelas

Pertama, tentukan kriteria yang jelas untuk setiap tahapan pipeline, mulai dari prospek awal hingga closing. Hal ini memastikan semua tim sales memiliki pemahaman yang seragam terhadap status dan kualitas leads.

Indikator yang konsisten akan membantu menyaring prospek yang benar-benar potensial, sehingga pipeline tidak penuh oleh leads yang belum siap dikonversi.

2. Manfaatkan Software CRM dan API Terbuka

CRM memungkinkan tim memantau seluruh aktivitas prospek dalam satu dashboard yang terpusat. Integrasi CRM mengurangi kerja manual dan meminimalkan risiko kehilangan prospek karena keterlambatan pencatatan.

3. Mengimplementasikan Sistem Otomatisasi

Sistem otomatisasi membantu menyederhanakan tugas berulang seperti pengiriman follow-up, update status, dan penjadwalan aktivitas. Hal ini memungkinkan tim sales bekerja lebih cepat dan efisien.

Dengan beban administratif yang berkurang, tim dapat fokus membangun hubungan dengan prospek dan mempercepat proses closing.

4. Menggunakan AI Chatbot untuk Otomatisasi Inquiry

Chatbot dapat dimanfaatkan untuk menjawab pertanyaan umum prospek secara otomatis dan menyaring leads berdasarkan kriteria tertentu. Respons instan ini menjaga minat prospek tetap tinggi sejak awal interaksi.

Selain itu, chatbot juga bisa mengarahkan leads yang sudah tersaring langsung ke tim sales. Dengan demikian, tim sales hanya fokus menangani prospek yang lebih siap untuk dikonversi.

Baca juga: Rekomendasi Aplikasi Chatbot AI Software Terbaik untuk Kebutuhan Bisnis

5. Mengotomatisasi Kunjungan dan Follow-up Pelanggan

Gunakan tools penjadwalan dan mobile CRM untuk mempermudah pencatatan kunjungan lapangan dan tindak lanjut setelahnya. Hal ini membuat setiap pertemuan terdata dan dapat ditindaklanjuti tepat waktu.

Metode ini memastikan tidak ada langkah penting yang terlewat, sekaligus menjaga pengalaman pelanggan tetap konsisten.

6. Manfaatkan Task Management System

Dengan sistem manajemen tugas, setiap prospek dalam pipeline memiliki daftar pekerjaan dan tenggat waktu yang jelas. Tim dapat bekerja lebih terorganisir dan terarah.

Selain itu, pengingat otomatis juga bisa membantu menjaga disiplin eksekusi, serta mempermudah evaluasi progres tim oleh manajer penjualan.

7. Pilih Tools Low-code/No-code

Platform low-code/no-code memungkinkan penyesuaian pipeline tanpa keahlian teknis. Tim sales bisa membuat perubahan alur kerja sesuai kebutuhan secara mandiri.

Fleksibilitas ini mempercepat proses adaptasi terhadap strategi baru, tanpa harus menunggu dukungan tim IT.

8. Mulai dengan Otomasi Sederhana yang Berdampak

Identifikasi titik-titik kecil yang paling menyita waktu dan mulai dari sana, seperti reminder follow-up atau auto-reply email. Solusi sederhana ini bisa langsung terasa manfaatnya dan akan membangun kepercayaan tim dan mempercepat adopsi di seluruh proses penjualan.

9. Fokus pada Leads Berkualitas

Tak semua prospek memiliki peluang yang sama, jadi prioritaskan leads dengan nilai dan potensi konversi tertinggi. Gunakan data di CRM untuk menilai tingkat keterlibatan dan kesesuaian profil.

Kemudian, tim sales bis fokus pada prospek dengan baik, sehingga dapat meningkatkan win rate dan memaksimalkan hasil dari waktu yang tersedia.

10. Tinjau dan Perbaiki Metrik Pipeline Secara Berkala

Pantau KPI seperti jumlah deal, win rate, dan sales velocity secara rutin untuk mengetahui performa pipeline. Evaluasi angka-angka ini menjadi dasar untuk penyempurnaan strategi penjualan.

Kemudian, lakukan review berkala untuk mendeteksi hambatan sejak dini dan memastikan pipeline tetap selaras dengan target bisnis.

Baca juga: Contoh Template Sales Pipeline Gratis untuk Konversi Penjualan

11. Jaga Siklus Penjualan Tetap Pendek

Semakin lama prospek berada di pipeline, semakin besar kemungkinan mereka kehilangan minat. Oleh karena itu, percepat proses dengan follow-up terjadwal dan informasi yang lengkap di awal.

Menjaga siklus tetap singkat akan meningkatkan peluang deal berhasil dan mencegah tim kehilangan momentum penjualan.

12. Kumpulkan dan Analisis Data Sales

Setiap aktivitas dalam pipeline menghasilkan data penting yang bisa diolah menjadi insight. Mulai dari sumber leads, demografi, hingga alasan menang atau kalah.

Analisis yang rutin akan membantu Anda memahami tren, memperbaiki strategi, dan mengambil keputusan berbasis data untuk peningkatan pipeline ke depannya.

Simak cara mengelola sales pipeline dan tipsnya secara lengkap pada video Youtube berikut:

Tips untuk Mengelola Sales Pipeline yang Efektif

Cara mengelola sales pipeline sebelumnya bisa didukung dengan beberapa poin berikut:

1. Buat Pipeline untuk Deal yang Gagal

Jangan abaikan prospek yang gagal dikonversi. Buat pipeline khusus untuk lost deals agar tim bisa menganalisis penyebab kekalahan dan mengidentifikasi pola seperti masalah harga atau fitur.

Dengan memahami alasan kegagalan, Anda bisa memperbaiki strategi ke depan dan melakukan pendekatan kembali prospek-prospek yang sempat hilang.

Baca juga: Cara Membuat Sales Pipeline yang Efektif dan Tahapan Pentingnya untuk Bisnis

2. Buat Alur Penjualan yang Terstruktur

Standarisasi alur penjualan dari awal hingga closing sangat penting untuk menjaga konsistensi dan skalabilitas. Dengan demikian, tim akan lebih mudah bekerja karena setiap tahap memiliki definisi dan langkah yang jelas.

3. Tetapkan Batas Waktu untuk Setiap Tahapan

Jangan biarkan prospek tertahan terlalu lama di satu tahap. Tetapkan batas waktu ideal agar pipeline tetap aktif dan bebas dari prospek yang tidak bergerak (deal rot).

Disiplin terhadap waktu juga melatih sense of urgency tim dengan mendorong follow-up yang lebih tepat waktu.

4. Pantau Pergerakan Kecil dalam Pipeline

Perhatikan perubahan kecil seperti balasan email atau permintaan informasi tambahan. Ini bisa jadi sinyal bahwa prospek masih aktif dan layak ditindaklanjuti.

Mengabaikan gerakan kecil bisa berisiko kehilangan peluang, sementara memantau secara detail menjaga stabilitas pipeline.

Baca juga: Rekomendasi Aplikasi Manajemen Pipeline Terbaik Indonesia

5. Jaga Kebersihan Data CRM untuk Akurasi

Data tidak lengkap, usang, atau tidak diperbarui akan merusak akurasi pipeline. Oleh sebab itu, pastikan setiap interaksi dan status prospek dicatat dengan rapi dan diperbarui secara rutin.

Pipeline yang bersih mendukung prediksi penjualan yang lebih akurat dan meningkatkan kualitas pengalaman pelanggan.

Maksimalkan Sales Pipeline Anda Bersama Mekari Qontak!

Sales pipeline adalah elemen penting untuk mengelola proses penjualan dari awal hingga akhir. Dengan pipeline yang tertata, tim sales dapat bekerja lebih efisien, mengambil keputusan berbasis data, dan menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik.

Namun, membangun pipeline yang sehat dan otomatis tentu membutuhkan dukungan teknologi yang tepat.

Qontak Sales Suite hadir untuk mempermudah pengelolaan pipeline bisnis Anda. Produk Mekari Qontak ini memiliki antarmuka user-friendly dan open API yang memungkinkan integrasi dengan berbagai aplikasi lain.

Sudah banyak bisnis yang meningkatkan performa penjualannya bersama Mekari Qontak. Kini saatnya Anda merasakan manfaatnya juga.

Hubungi kami untuk Coba Demo dan lihat bagaimana teknologi Mekari Qontak dapat membawa pipeline penjualan Anda ke level berikutnya.

CTA Banner Software Ticketing

Refrensi

Persuasion Nation. “41 Sales Funnel Statistics: Key Insights for 2025

 

Kategori : Sales