Daftar isi
10 mins read

Rebranding adalah Upaya Memperbaiki Citra Produk, Begini Caranya!

Tayang 13 Juli 2022
Diperbarui 18 Oktober 2024
Domino-Pizza-Bot-rebranding-adalah
Rebranding adalah Upaya Memperbaiki Citra Produk, Begini Caranya!

Rebranding adalah istilah yang tak asing bagi Anda yang menjalankan bisnis. Istilah ini berhubungan dengan upaya dalam membangun ulang citra produk atau perusahaan tertentu.

Ada banyak upaya yang dilakukan oleh bisnis untuk rebranding, misalnya dengan mengganti nama atau logo. Dimana dengan pergantian nama tersebut tak jarang bisnis berhasil menuai keuntungan. Namun, tidak sedikit juga bisnis merugi setelah melakukan rebranding.

Lamanya proses rebranding setiap bisnis berbeda-beda. Maka dari itu, tidak sedikit bisnis merasa rugi setelah rebranding, padahal memberikan keuntungan dalam jangka panjang. Karena memang hasil dari rebranding tidak bisa terlihat langsung.

Pelajari selengkapnya terkait rebranding dibawah ini!


Apa itu Rebranding?

Rebranding adalah proses membangun kembali citra suatu produk atau bisnis. Istilah tersebut diambil dari kata bahasa Inggris ‘re’ yang berarti mengulang dan ‘branding’ berarti merk.

Sebagian pihak juga berpendapat rebranding merupakan penyempurnaan dari positioning brand yang sudah ada. Misalnya dengan menciptakan persepsi baru atau unik dari brand tersebut.

Namun terlepas apa itu rebranding sebenarnya, pada intinya perusahaan yang melakukan rebranding ingin mempresentasikan perubahan posisi dari brand yang mereka usung. Tujuannya untuk memperkuat posisi mereka dengan memberikan identitas berbeda dengan pesaing mereka.

Baca juga: Digital Branding: Pengertian dan Strategi Penerapannya pada Bisnis


Mengapa Bisnis harus Rebranding?

Dimana sebagian konsumen berpendapat sebuah brand menggambarkan karakteristik pemiliknya. Padahal pertanyaan tersebut tidak sepenuhnya benar.

Berikut alasan sebuah bisnis perlu melakukan rebranding adalah

– Mengubah persepsi konsumen

Seperti dijelaskan sebelumnya, sebagian besar konsumen beranggapan bahwa brand harus mencerminkan pemiliknya. Maka dari itu, brand sering dipersepsikan dengan cara yang diinginkan pemiliknya.

Padahal seharusnya sebuah brand seharusnya bisa menjawab atau memberikan solusi untuk pelanggan. Disinilah tujuan rebranding untuk menggeser persepsi konsumen tersebut.

– Mengubah Logo

Salah satu simbol yang mudah dikenali dari suatu brand adalah logo. Namun logo yang tidak mengikuti perkembangan zaman akan terlihat kuno. Bahkan mungkin logo tersebut tidak relevan lagi dengan bisnis atau produk yang Anda tawarkan. Maka dari itu, diperlukan mengubah logo, meskipun tidak perlu ekstrim karena bisa menghilangkan identitas bisnis Anda.

– Perubahan jenis Produk

Seiring berkembangnya usaha, Anda tentu terus berinovasi mengikuti tren pasar. Terkadang Anda menciptakan produk-produk baru sesuai kebutuhan.

Bahkan tak jarang produk yang Anda produksi di awal membuka usaha sudah dihapus atau diubah dari nama atau tampilan. Hal tersebut menyebabkan produk Anda tidak lagi relevan dengan branding yang Anda bangun di awal usaha. Rebranding bisa Anda pertimbangkan agar brand Anda tetap eksis di pasar.

– Kesulitan Bersaing

Banyaknya kompetitor dengan branding serupa membuat persaingan semakin ketat. Hal ini membuat sebagian bisnis ingin menonjol agar berbeda dengan pesaing. Hal ini sama saja bisnis tersebut melakukan rebranding dengan tujuan untuk menarik atau menarik kembali porsi yang lebih besar dari target audiens.

– Merger dan Akuisisi

Ketika dua atau lebih perusahaan bergabung, maka mereka harus menentukan bagaimana untuk mengoperasikan brand apa dilakukan terpisah atau digabung menjadi satu. Apabila diputuskan digabung, perlu ditentukan pula untuk menggandakan identitas salah satu perusahaan atau membuat image baru. Jika menggunakan identitas baru, maka harus dilakukan rebranding.

– Memulihkan Reputasi

Jika Anda merasa branding yang ada bangun gagal atau mendapatkan reputasi buruk, maka Anda perlu memperbaikinya. Misalnya pelayanan yang buruk baik dari segi kualitas layanan atau produk yang tidak sesuai harapan pelanggan. Maka cobalah untuk melakukan rebranding dengan menawarkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan.

Baca juga: Branding dan Marketing, Apa Perbedaannya?


Apa Fungsi atau Tujuan Rebranding?

Tujuan utama rebranding adalah menciptakan citra baru agar lebih dikenal oleh konsumen secara luas. Selain itu, masih banyak fungsi rebranding yang akan didapatkan bisnis, diantaranya sebagai berikut

1. Menjangkau audiens baru

Rebranding membuka peluang Anda untuk menjangkau pasar baru. Bagaimana tidak? Dengan mengubah tampilan atau nuansa brand Anda akan terlihat lebih segar. Hal ini akan membuat pelanggan Anda bertambah. Terlebih jika didukung dengan strategi pemasaran yang menarik mengikuti trend yang sedang viral

2. Menjadi pembeda dari pesaing

Semakin lama Anda menggeluti sebuah bisnis, tentu akan menemukan pesaing yang serupa dalam branding positioning. Dengan begitu, branding yang Anda bagun sudah tidak unik lagi.

Namun, setelah Anda melakukan rebranding, konsumen akan menemukan keunikan baru yang Anda tawarkan. Misalnya dari segi suara, tampilan atau nuansa yang berusaha Anda bangun. Hal ini bisa menjadi ciri khas Anda yang menarik penasaran pelanggan.

3. Tetap mengikuti trend

Salah satu rahasia bisnis mampu bertahan lama terletak pada upaya bisnis tersebut mengikuti tren pasar. Oleh karena itu, Anda harus fleksibel melakukan perubahan-perubahan sesuai kebutuhan pasar.

Upayakan Anda terus memberikan penampilan terbaru kepada konsumen. Tentu saja harus disesuaikan dengan tren dalam industri yang Anda tekuni.

4. Mempresentasikan nilai produk yang ditawarkan

Sulit untuk konsumen mengenali bisnis Anda, apabila produk yang Anda jual tidak sesuai dengan brand yang Anda bagun. Artinya rebranding akan mengembalikan persepsi konsumen terhadap nilai produk yang Anda jual. Terlebih mungkin selama perjalan bisnis, banyak pergeseran nilai produk yang Anda tawarkan.

5. Meningkatkan keuntungan

Rebranding tidak hanya berfungsi mengubah tampilan produk Anda saja. Dalam jangka panjang, rebranding juga bisa membuat bisnis Anda lebih menguntukan.

Hal tersebut terjadi karena beberapa fungsi rebranding seperti menghasilkan pelanggan baru. Artinya dengan banyaknya pelanggan bertambah, keuntungan bisnis Anda juga akan bertambah. Terlebih didukung dengan peningkatan kualitas layanan dan produk.


Tipe Rebranding

Rebranding adalah proses untuk memperbaiki citra perusahaan untuk menyesuaikan perkembangan pasar. Namun, perlu Anda ketahui, terdapat beberapa tipe atau jenis rebranding seperti berikut:

– Minor Changes

Seperti namanya, minor changes berarti perubahan yang dilakukan relatif kecil. Misalnya memperbaiki tampilan produk dengan cara sederhana.

– Intermediate Changes

Intermediate changes adalah perubahan yang bersifat menengah. Dalam hal ini perubahan dilakukan pada strategi komunikasi untuk membangun citra perusahaan.

– Complete Changes

Terakhir, complete changes merupakan perubahan total. Artinya merombak semua branding yang telah dibangun. Dimulai dari pemberian nama baru hingga strategi komunikasi untuk mencapai tujuan baru.


Bagaimana Cara Rebranding Produk?

Mungkin Anda penasaran bagaimana cara membangun rebranding produk? Apa saja tahapan untuk membangun branding yang berhasil mendapatkan cuan?

Berikut cara rebranding produk adalah

1. Temukan pemicunya

Pertama tahapan terpenting dari rebranding adalah Anda harus menemukan pemicu atau alasan mengapa bisnis Anda perlu rebranding. Hal ini bisa berawal dari masalah yang terjadi berulang pada bisnis Anda. Misalnya kesulitan bersaing dengan kompetitor bisa menjadi alasan kuat untuk rebranding.

2. Analisa permasalahan

Setelah Anda menemukan alasan untuk melakukan rebranding, analisis permasalahan tersebut. Diskusikan bersama tim apakah rebranding bisa menjadi solusi terhadap permasalahan tersebut. Lakukan juga analisis terkait target pasar, kelemahan dan kekuatan produk, hingga peluang dan tantangan. Tujuannya agar keputusan yang tercipta berdasarkan data valid.

3. Rencanakan rebranding

Apabila Anda yakin rebranding adalah solusi pemecahan masalah, maka buatlah rencana apa saja yang akan Anda lakukan. Hal ini perlu kreativitas dan sejumlah strategi agar rebranding memenuhi target.

4. Persiapan

Selanjutnya, Anda perlu melakukan serangkaian persiapan untuk menjalankan strategi yang sudah terbentuk sebelumnya. Umumnya, perusahaan akan melakukan pre-test sebelum melangkah ke tahap selanjutnya.

5. Peluncuran

Tahapan kelima adalah tahapan yang paling dinantikan dari rebranding. Tahapan ini Anda akan mengenalkan kembali brand Anda dengan strategi khusus di bidang komunikasi.

6. Evaluasi

Setelah launching, Anda tentu perlu melakukan evaluasi. Tujuannya agar mengetahui rebranding yang Anda jalankan apakah sesuai harapan. Evaluasi ini biasanya dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu tertentu.

7. Konsisten

Terakhir tahapan paling penting dari rebranding adalah konsisten. Anda harus bisa memutuskan proses rebranding yang dijalankan akan diteruskan atau tidak. Termasuk keputusan untuk mengganti strategi komunikasi yang telah dilakukan sebelumnya.

Baca juga: Membangun Personal Branding di Era Digital


Contoh Perusahaan yang Berhasil Rebranding

– Dunkin

Dunkin_Before_After_rebranding dalah

Pada Januari 2019, Dunkin ‘Donuts resmi berubah nama menjadi Dunkin’. Perusahaan yang pertama kali diperkenalkan pada 1973 ini, mengadopsi logo baru yang mencantumkan “Donuts” di namanya, telah mengubah tanda, logo, hingga tersisa tulisan “Dunkin'” saja.

Nama baru ini menandakan fokus perusahaan pada kopi. Tony Weisman selaku Chief Marketing Officer, Dunkin’ U.S. mengatakan, “Dengan menyederhanakan dan memodernisasi nama kami, sambil tetap menghormati warisan kami, kami memiliki kesempatan untuk menciptakan energi baru yang luar biasa untuk Dunkin’, baik di dalam maupun di luar toko kami.”

Terlepas dari perubahan nama, Dunkin’ terus menggunakan warna pink dan organik serta font ikonik yang sama untuk memastikan pelanggan lama terus mengenali merek tersebut.

– McDonalds

McDonalds_Rebranding adalah

Siapa yang tidak kenal makanan cepat saji McDonalds. Ternyata pada awal tahun 2000-an, perusahaan ini memiliki citra jelek di mata konsumennya. McDonalds mendapatkan rating paling rendah dan tidak sehat dari sekian banyak restoran lainnya. Bahkan banyak orang memboikotnya, dengan sikap “terlalu-baik-untuk-McDonalds”.

Hal tersebut dipicu oleh peluncuran film dokumenter populer “Super Size Me” pada tahun 2004 yang membuktikan bahwa makanan cepat saji sangat buruk bagi kesehatan. Kemudian pada tahun 2006, McDonalds mengubah stigma tersebut dengan menyediakan berbagai menu sehat dan berkualitas lebih tinggi untuk menarik orang yang sadar kesehatan.

Misalnya saja Salad, dan sandwich “signature crafted” sebagai item menu tradisional mereka. Selain itu, McDonalds juga menawarkan minuman kopi yang tidak dimiliki pesaing mereka.

Tidak hanya itu, mereka juga merombak bangunan dengan menonjolkan desain interior yang terlihat seperti tempat kopi favorit hipster. Rebranding ini berhasil meningkatkan pendapatan McDonald’s sebesar 58%.

– Domino

Domino-Pizza-Bot-rebranding-adalah

Domino pernah mengalami kerugian literal pada tahun 2009. Saat itu, mereka hanya menguasai 9% pangsa pasar restoran pizza.

Kemudian perusahaan mengubah semua itu dengan rebranding yang sukses. Dimulai dengan memperbaiki apa yang tidak disukai pelanggan tentang produk mereka.

Kemudian pada 2016, perusahaan ini memegang 15% pangsa pasar dan loyalitas pelanggan tertinggi di antara rantai pizza. Domino’s juga menjadi salah satu perusahaan pertama yang menggunakan chatbot untuk menerima pesanan melalui media sosial.

Dalam kasus ini, rebranding menjadi alat untuk perubahan positif. Jika brand Anda berurusan dengan perhatian negatif, maka mungkin Anda dapat fokus pada bagaimana merek tersebut berencana untuk “memperbaiki segalanya” bagi pelanggannya. Manfaatkan teknologi baru untuk menunjukkan kepada pelanggan bahwa Anda berkomitmen pada kebutuhan mereka sekarang dan di masa depan.

– LEGO

legoland-rebranding

LEGO sangat sukses sehingga disebut sebagai perubahan haluan paling signifikan dalam sejarah perusahaan.

Perusahaan mainan terkenal ini pernah dianggap ketinggalan zaman. Pada tahun 2003, mereka kekurangan uang tunai dan menghadapi hutang, bahkan tidak disukai oleh basis pelanggan mereka yakni anak-anak.

Untungnya, Lego menemukan jalan keluar. Mereka mulai menambahkan saluran digital untuk melibatkan anak-anak dan orang tua dalam upaya rebranding mereka. Salah satunya dengan memproduksi film dan membuka tempat hiburan bertema LEGO ke dalam waralaba mereka. Hal ini membuat LEGO memperkuat branding mereka sebagai brand yang memenuhi kesenangan dan kegembiraan pelanggan mereka dimanapun mereka berada di dunia.

Pada kasus LEGO, Anda dapat melihat jika brand yang disukai konsumen juga dapat hilang dalam industri yang ramai. Sementara itu, Anda perlu memperhatikan baik-baik apa yang dinikmati pelanggan tentang perusahaan Anda dan fokuslah untuk melakukan yang terbaik.


Tingkatkan Pendapatan Bisnis Anda dengan Rebranding!

Rebranding adalah upaya yang dilakukan bisnis untuk membangun ulang citra mereka. Hal ini biasanya diikuti oleh perbaikan-perbaikan baik dari segi kualitas produk atau layanan. Tujuannya agar memenuhui kebutuhan pelanggan dan menambah daya saing dengan kompetitor.

Salah satu contoh perusahaan yang sukses melakukan rebranding adalah Domino. Mereka menggunakan teknologi bot untuk mempercepat proses layanan dan pesanan. Hal ini cukup berhasil meningkatkan pendapatan mereka.

Hal serupa juga bisa Anda terapkan pada bisnis. Pasalnya di era saat ini, setiap bisnis dituntut untuk memberikan pelayanan cepat. Salah satu yang bisa Anda gunakan adalah dengan menggunakan Chatbot dari Mekari Qontak.

Mekari Qontak menawarkan Chatbot yang mampu membalas pesan pelanggan secara otomatis. Anda juga bisa mengintegrasikan Chatbot Qontak ke berbagai saluran komunikasi bisnis melalui aplikasi Omnichannel. Dengan demikian, Anda tidak akan kerepotan lagi menangani pesan pelanggan diberbagai saluran.

Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan fitur WhatsApp blast dari Mekari Qontak untuk menyebarkan informasi rebranding Anda dengan mudah. Pasalnya fitur ini dapat mengirimkan pesan siaran ke banyak kontak hanya satu kali klik.

Tak hanya itu saja, Mekari Qontak juga telah dipercaya lebih dari 3000 perusahaan dan Qontak tersertifikasi ISO 27001 untuk memastikan keamanan informasi data pelanggan.

Kategori : Bisnis
WhatsApp WhatsApp Sales