Daftar isi
10 mins read

Desain Produk: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Proses Lengkap

Tayang 13 Desember 2024
Desain Produk Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Proses Lengkap
Desain Produk: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Proses Lengkap

Desain produk memiliki peran penting dalam menarik minat pelanggan untuk membeli. Oleh sebab itu, bisnis harus memikirkan desain tersebut sesuai dengan kebutuhan serta tren pasar.

Dalam hal ini, bisnis perlu berlomba menunjukkan kreativitas dalam mendesain sehingga bisa menampilkan value produk dengan baik. Dengan demikian, pelanggan bisa menangkap pesan pemasaran dengan baik dan menjadikan produk Anda lebih unggul dari kompetitor.

Lalu design seperti apa yang menarik bagi pelanggan? Bagaimana pula tahap pembuatannya? Semua akan dikupas pada artikel di bawah ini.

Apa yang Dimaksud dengan Desain Produk?

Desain produk adalah proses pengembangan produk untuk menjawab kebutuhan pelanggan. Prosesnya dimulai dengan mengidentifikasi masalah pelanggan, sehingga menemukan solusi yang tepat untuk mengatasinya.

Selain tampilan visual menarik, desain produk mencakup sistem dan proses yang memastikan pengalaman pengguna tetap efektif dan menyeluruh.

Oleh sebab itu, dalam pengembangannya diperlukan pendekatan kreatif dan personal saat pembuatan konsep, prototipe, hingga pengujian, serta terus berkembang untuk menambahkan fitur baru dan menjaga konsistensi merek.

Mengapa Desain Produk Penting dalam Bisnis?

Desain produk sangat penting karena menjadi pembeda dengan produk kompetitor. Hal ini pula yang dapat menarik perhatian pelanggan untuk membeli produk tersebut.

Memiliki desain produk otentik juga manfaat besar bagi perusahaan, di antaranya seperti berikut:

1. Memperluas pangsa pasar

Inovasi dalam desain produk dapat membuka peluang pertumbuhan baru. Inovasi tersebut menciptakan solusi segar, sehingga memperluas pangsa pasar perusahaan.

2. Meningkatkan kepuasan pelanggan

Produk dengan desain yang fungsional dapat memberikan pengalaman positif kepada pelanggan. Hal ini secara tidak langsung berdampak pada peningkatan loyalitas pelanggan terhadap merek.

3. Memperkuat citra merek

Desain yang konsisten di setiap produk sesuai dengan identitas perusahaan dapat memperkuat citra merek. Hal ini juga bisa membangun hubungan dan kepercayaan pelanggan.

4. Memberikan nilai tambah

Desain yang unik juga bisa membuat produk Anda menonjol di pasar. Hal ini dapat menarik perhatian pelanggan sekaligus pembeda dengan kompetitor.

Baca juga: Kenali Apa itu Value Proposition dan Cara Membuatnya

5. Meningkatkan penjualan dan pendapatan

Produk yang dirancang dengan baik memiliki daya tarik yang lebih besar di pasar, sehingga berkontribusi pada peningkatan penjualan dan pendapatan perusahaan.

Apa saja Jenis-jenis Desain Produk?

Agar sebuah produk dapat dirancang dengan tepat dan digunakan secara optimal, prosesnya harus mengikuti metode tertentu. Berikut adalah beberapa jenis desain produk yang populer:

1. Desain sistem

Desain sistem menggabungkan ide produk dan penggunaanya dalam dunia nyata. Hal termudah diawali dengan mengkategorikan produk dalam kriteria tertentu. Kemudian membuat desain yang sesuai dengan penggunaan sehari-hari.

Misalnya display toko offline, desain yang bisa ditawarkan menggunakan sistem information architecture. Dalam hal ini, Anda perlu mengkategorikan barang yang dijual agar proses pembelian lebih mudah bagi pelanggan.

Kemudian, Anda bisa menyusun barang secara logis dengan menempatkan barang pelengkap di lokasi yang berdekatan. Sementara untuk marang diskon, bisa diberi label khusus untuk menarik perhatian pembeli.

2. Desain proses

Sesuai namanya, jenis desain ini lebih mengutamakan pada langkah-langkah yang diperlukan untuk menggunakan produk yang ditawarkan. Artinya Anda perlu memetakan bagaimana pengalaman pelanggan saat menggunakan produk tersebut.

Sebagai contoh untuk toko supermarket offline, proses yang perlu Anda pertimbangkan di antaranya sebagai berikut:

  • Mengambil keranjang belanja.
  • Berkeliling toko untuk mengisi keranjang dengan barang yang diinginkan.
  • Antri untuk pemeriksaan barang dan pembayaran.

Dalam hal ini, tugas Anda harus memastikan bahwa setiap proses dirancang secara efisien. Dengan demikian, pelanggan akan merasa nyaman saat berbelanja.

3. Interface design

Desain terakhir menekankan pada pendekatan human-first dan estetika dalam produk atau layanan. Artinya, Anda harus membuat produk yang mudah digunakan sekaligus menarik bagi pelanggan.

Hal tersebut dimulai dengan memastikan tampilan antarmuka dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan pengguna dan menonjolkan nilai produk. Sebab dari poin tersebut pelanggan memutuskan apakah produk tersebut bermanfaat atau tidak.

Sebagai contoh, di toko belanja, jika pelanggan tidak membawa uang tunai, kasir dapat menyediakan mesin Point-of-Sale (PoS) untuk pembayaran dengan kartu. Demikian pula, fitur self-checkout di toko atau mal untuk mempermudah proses pembayaran.

Bagaimana tahapan dalam proses desain produk?

Berikut adalah tahapan efektif dalam proses desain produk yang dapat Anda terapkan:

Tahap 1. Identifikasi masalah yang ingin diselesaikan

Langkah pertama adalah menentukan masalah yang ingin Anda selesaikan. Dalam hal ini, Anda perlu menjawab beberapa pertanyaan penting, seperti berikut:

  • Apa masalahnya?
  • Siapa yang mengalami masalah ini?
  • Apakah solusinya dapat membantu semua pihak secara merata?
  • Apa saja kebutuhan proyek ini?
  • Apa keterbatasannya, seperti anggaran dan kendala lainnya?
  • Apa tujuan akhirnya?

Fokuslah pada kebutuhan dan keterbatasan yang ada saat ini. Sebab banyak proyek gagal karena pengumpulan kebutuhan yang buruk, perencanaan awal yang lemah, atau kurangnya visi.

Tahap 2. Riset mendalam tentang masalah

Selanjutnya, lakukan riset untuk memahami keadaan pasar, termasuk apakah ada produk serupa yang sudah ada atau dalam pengembangan, serta kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi oleh pesaing.

Beberapa pertanyaan yang perlu dijawab adalah sebagai berikut:

  • Apakah solusi saat ini sudah ada?
  • Apakah solusi tersebut tidak memenuhi kebutuhan pelanggan?
  • Berapa banyak pelanggan yang bersedia membayar untuk produk serupa?
  • Dapatkah Anda memanfaatkan teknologi yang ada untuk mengatasi masalah ini?

Jika produk yang Anda kembangkan terkait dengan solusi yang sudah ada, pertimbangkan integrasi atau kerja sama daripada memulai dari nol.

Tahap 3. Ciptakan ide solusi

Tahapan selanjutnya, Anda bisa mengajukan pertanyaan seperti “Bagaimana kita bisa?” untuk menghasilkan berbagai ide. Lakukan brainstorm secara bersama-sama atau individu untuk menggabungkan ide-ide yang paling potensial.

Hindari menjadikan daftar panjang ide sebagai titik awal. Sebaiknya, pilih 10 ide terbaik untuk dieksplorasi lebih lanjut daripada hanya fokus pada 1 ide. Kemudian, gunakan metode 4 Categories untuk mengelompokkan ide:

  • Rasional: Mudah diterapkan dan selaras dengan proses yang ada.
  • Menyenangkan: Berpotensi memberikan kepuasan besar pada pelanggan.
  • Unggulan: Ide favorit tim.
  • Berisiko Tinggi: Solusi yang menantang tetapi memiliki potensi besar jika berhasil.

Tahap 4. Evaluasi dan memilih solusi terbaik

Dari daftar ide yang ada, uji kelayakannya berdasarkan:

  • Kesesuaian dengan batas waktu dan anggaran.
  • Kesesuaian dengan kebutuhan pelanggan.
  • Kemampuan produk untuk menjadi pembeda di pasar.

Jika ada beberapa opsi yang layak, lakukan pemungutan suara untuk menentukan prioritas utama.

Tahap 5. Buat prototipe

Kembangkan prototipe yang fokus pada validasi ide, bukan kesempurnaan. Gunakan bahan murah untuk membuat prototipe sederhana. Kemudian fokus pada simulasi pengalaman pengguna, bukan memberikan fitur lengkap.

Prototipe sederhana dapat memberikan wawasan berharga. Kemudian Anda mulai melakukan uji coba dengan pelanggan untuk mengidentifikasi asumsi yang salah. Tanyakan:

  • Apakah prototipe menyelesaikan masalah?
  • Apakah ada kesulitan saat digunakan?
  • Apa kesan pertama mereka?
  • Gunakan A/B testing jika Anda menggantikan produk atau fitur digital yang sudah ada untuk membandingkan performanya.

Tahap 6. Perbaiki dan rilis produk final

Setelah prototipe berhasil, sesuaikan produk berdasarkan masukan pengguna. Jawab pertanyaan berikut sebelum desain resmi rilis:

  • Apakah pengguna melaporkan masalah signifikan?
  • Apakah produk mudah dipahami sejak awal?

Jika ada masalah besar, kembali ke tahap prototipe. Jika tidak, perbaiki masalah kecil dan luncurkan produk ke publik.

Proses ini memastikan desain produk Anda tidak hanya relevan tetapi juga memenuhi kebutuhan pengguna secara efektif.

Baca juga: Product Development: Definisi, Tahapan, Diagram, dan Contohnya

Bagaimana Desain Produk Mempengaruhi Keputusan Pelanggan?

Desain produk yang menarik dan unik memainkan peran penting dalam mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan. Sebab desain yang menarik dan fungsional dapat membedakan produk di pasar, sehingga menarik perhatian pelanggan melakukan pembelian.

Oleh sebab itu, proses desain memerlukan riset dan koordinasi tim untuk menjawab kebutuhan konsumen. Dengan demikian, desain yang dihasilkan bisa menawarkan solusi yang tepat untuk pelanggan.

Ketika pelanggan mendapatkan apa yang mereka butuhkan, maka akan merasa senang. Kepuasan pelanggan ini sangat penting, karena berhubungan langsung dengan loyalitas dan rekomendasi positif ke kolega mereka.

Apa saja Tantangan yang Dihadapi dalam Desain Produk?

Meskipun desain produk memiliki peran penting dalam pemasaran, tapi dalam proses pembuatanya bisnis seringkali menghadapi sejumlah hambatan. Tantangan tersebut di antaranya sebagai berikut:

1. Mengelola ekspektasi pelanggan

Bisnis seringkali dihadapkan dengan ekspektasi terlalu tinggi dari pelanggan yang berharap mendapatkan produk bagus dengan harga terjangkau. Hal ini perlu dijaga, jangan sampai harapan yang tidak realistis dalam desain yang dihasilkan.

2. Komunikasi efektif antara desainer dan pengembang

Kolaborasi antara desainer dan pengembang harus berjalan lancar. Desainer harus fokus pada tampilan dan pengalaman pengguna, sementara pengembang menangani implementasi teknis. Diskusi rutin dan alat kolaborasi membantu memastikan pemahaman yang sama.

Baca juga: Mengenal Pentingnya Product Discovery dan Cara Mengembangkannya

3. Memahami target audiens

Desainer harus bisa memahami kebutuhan dan keinginan audiens melalui riset untuk memastikan produk tetap relevan. Setiap perubahan kebutuhan audiens harus direspons dengan iterasi desain yang tepat.

4. Menangani perubahan mendadak

Desain harus dikelola dengan fleksibilitas untuk bisa menghadapi perubahan mendadak. Dalam hal ini sangat dibutuhkan proses yang adaptif dan komunikasi yang jelas dengan pemangku kepentingan penting untuk menghindari gangguan dalam alur kerja.

5. Menyederhanakan Solusi untuk Pengguna Akhir

Cobalah untuk membuat desain minimalis dengan menyederhanakan antarmuka dan fitur produk. Dengan demikian, produk lebih mudah untuk digunakan dan tidak membingungkan pelanggan.

Contoh Desain Produk Inovatif  yang Sukses di Pasar Indonesia

Desain inovatif telah menjadi kunci sukses bagi banyak produk di Indonesia, dalam menjawab kebutuhan masyarakat dengan cara yang menarik dan relevan.

Berikut beberapa brand ternama di Indonesia yang berhasil menciptakan desain produk yang inovatif:

1. GoPay

Contoh desain produk inovatif_ GoPay

GoPay merupakan layanan dompet digital dari Gojek, telah menjadi pilar penting dalam revolusi transaksi digital di Indonesia. Layanan ini memiliki desain antarmuka yang intuitif, ikonografi yang jelas, dan navigasi yang mudah dipahami. Hal ini membuat pengguna GoPay bertransaksi tanpa hambatan.

Selain itu, fitur “Kirim & Minta Uang” menjadi desain produk populer karena memungkinkan pengguna berbagi saldo dengan teman-teman mereka hanya dalam beberapa ketukan.

Inovasi yang GoPay lakukan tidak hanya praktis, tetapi juga telah mengubah cara masyarakat memandang transaksi uang elektronik, menjadikannya lebih cepat, aman, dan dapat diandalkan.

2. Indomie Goreng Rendang

Contoh desain produk inovatif_ Indomie Goreng Rendang

Indomie Goreng Rendang adalah contoh sempurna bagaimana kreativitas lokal diterjemahkan menjadi produk sehari-hari yang menggugah selera.

Produk ini berhasil menarik perhatian konsumen bahkan sebelum mereka membukanya dengan kemasan yang cerah dan menggambarkan hidangan rendang yang kaya bumbu.

Pemilihan rasa yang memadukkan mie instan dengan kelezatan tradisional Indonesia menjadi nilai tambah Indomie untuk mempromosikan makanan lokal kepada konsumen internasional. Hal ini menjadikan Indomie duta kuliner Indonesia.

3. Sociolla Beauty

Contoh desain produk inovatif_ Socialla App

Sociolla Beauty memiliki aplikasi untuk memberikan pelanggan pengalaman berbelanja online yang interaktif. Desain aplikasi tersebut dibuat interaktif dan user-centric dengan memanfaatkan elemen visual yang bersih dan mudah digunakan.

Selain itu, aplikasi Sociolla Beauty juga memiliki fitur-fitur personalisasi seperti rekomendasi produk berdasarkan preferensi pengguna. Termasuk didalamnya juga fitur “Try & Review” memungkinkan pengguna mencoba produk sebelum membeli, sehingga pengguna merasa dilibatkan secara personal dalam proses belanja mereka.

4. Pertalite

Contoh desain produk inovatif_ Pertalite

Pertalite dari Pertamina adalah contoh lain dari desain produk yang memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cara yang relevan dan efisien. Dengan positioning branding yang jelas, Pertalite menawarkan bahan bakar berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan Pertamax.

Desain stasiun pengisian SPBU juga dioptimalkan dengan papan petunjuk digital dan pompa bahan bakar yang terorganisir dengan baik memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna kendaraan.

Hal tersebut membuat Pertalite menjadi pilihan favorit bagi pengguna kendaraan yang mencari efisiensi dan kualitas bahan bakar tanpa perlu membayar harga premium.

5. Wardah Cosmetics

Contoh desain produk inovatif_ Wardah

Wardah Cosmetics telah berhasil memadukan prinsip kehalalan dengan kualitas produk yang unggul. Desain kemasannya yang elegan dan minimalis, dengan warna-warna pastel dan logo yang ikonik, menciptakan identitas merek yang mudah dikenali.

Produk-produk Wardah dirancang untuk semua jenis kulit, memberikan rasa percaya diri pada wanita Indonesia bahwa mereka menggunakan kosmetik yang aman dan ramah kulit.

Wardah juga terus berinovasi dengan menghadirkan kampanye yang inklusif, seperti “Inspiring Beauty,” yang menyatukan kecantikan dengan kesadaran sosial.

Dengan inovasi ini, Wardah telah menjadi pionir dalam pasar kosmetik lokal dan dikenal sebagai simbol gaya hidup modern yang tetap memegang nilai-nilai spiritual.

Kesimpulan

Desain produk memainkan peran vital dalam kesuksesan bisnis dengan menarik perhatian pelanggan dan menciptakan pengalaman yang memuaskan.

Oleh sebab itu, proses pembuatan desain melibatkan riset mendalam, pengembangan ide kreatif, pembuatan prototipe, hingga peluncuran produk final yang relevan dengan kebutuhan pasar.

Dengan pendekatan tersebut, desain produk tidak hanya memengaruhi keputusan pembelian tetapi juga membangun loyalitas pelanggan, memperluas pangsa pasar, dan memperkuat keunggulan kompetitif bisnis di pasar.

Kategori : Marketing
WhatsApp WhatsApp Sales