Daftar isi
8 mins read

Catat! Inilah Rumus dan Cara Menghitung Laba Bersih dan Kotor

Tayang 20 April 2022
Diperbarui 13 Oktober 2024
Apa itu Laba Bersih_Cara Menghitung Laba
Catat! Inilah Rumus dan Cara Menghitung Laba Bersih dan Kotor

Cara menghitung laba secara umum berkaitan dengan laba kotor dan laba bersih yang dimiliki suatu usaha. Dengan tidak mengesampingkan dua hal tersebut, maka cara menghitung laba pun akan menjadi lebih mudah.

Setelah mengetahui rumus menghitung laba yang benar, maka rumus tersebut dapat diterapkan dengan mudah bagi para pelaku usaha, baik untuk menghitung laba kotor maupun menghitung laba bersih. Tidak hanya bagi pelaku usaha UMKM saja, namun pelaku usaha professional juga menggunakan rumus tersebut.

Meskipun perhitungan ini terdengar sangat umum, namun nyatanya beberapa pelaku usaha ternyata belum memahami cara menghitung laba yang benar. Beberapa pelaku usaha di lapangan, khususnya wirausaha muda maupun pelaku UMKM, masih merasa kesulitan dalam memahami perhitungan laba. Apakah Anda salah satunya?

Pada artikel ini akan membahas tuntas tentang bagaimana cara menghitung laba, termasuk rumus laba kotor dan laba bersih. Yuk, simak selengkapnya!


Apa itu Laba Bersih?

Apa itu Laba Bersih_Cara Menghitung Laba

Laba bersih adalah nilai atas pendapatan yang diperoleh dari jumlah transaksi yang telah dilakukan pelaku usaha dalam waktu tertentu dikurangi biaya berikut pajak yang berhubungan dengan transaksi.

Secara khusus, laba bersih dianggap sebagai pendapatan final yang diperoleh setelah dikurangi segala macam biaya yang berkaitan dengan penjualan. Dalam perjalanannya, pendapatan akhir yang muncul selalu berkaitan dengan biaya yang keluar.

Selain itu, biaya, pendapatan, dan beban juga merupakan poin penting dalam menghitung laba. Ketiganya saling berkaitan sebagai komponen utama penyusun laba bersih.

Rumus Laba Bersih

Rumus laba bersih adalah suatu kaidah paten yang tidak bisa diubah begitu saja. Pada umumnya dalam tata cara menghitung laba, tentu saja terdapat beberapa hal yang memengaruhi rumus laba bersih. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Pajak penghasilan
  2. Biaya operasional
  3. Bunga atas pinjaman yang berjalan
  4. Biaya penyusutan atas aset tetap yang masih bermanfaat bagi jalannya usaha
  5. Biaya overhead pabrik

Rumus laba bersih yang paling banyak digunakan para pelaku usaha ialah dengan menghitung laba kotor yang dikurangi dengan beban usaha. Secara umum dituliskan dalam persamaan berikut:

Laba Bersih = Laba Kotor – Beban Usaha

Cara Menghitung Laba Bersih

Cara menghitung laba kotor tentunya menggunakan rumus laba kotor. Namun sebelumnya, berikut beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum mengatahui cara menghitung laba kotor.

  1. Tentukan besarnya nilai pendapatan atas penjualan
  2. Tentukan besarnya nilai harga pokok penjualan
  3. Masukkan ke dalam rumus laba kotor yang berlaku

Contoh Perhitungan Laba Bersih

Hasil perhitungan laba bersih memberikan gambaran tentang keuntungan bersih yang dihasilkan oleh perusahaan setelah mempertimbangkan semua biaya, beban, dan pajak. Laba bersih adalah jumlah yang tersedia untuk dibagikan kepada pemegang saham atau digunakan untuk tujuan lain yang ditetapkan oleh perusahaan.

Berikut adalah contoh perhitungan laba bersih pada perushaan A:

Pendapatan Penjualan: Rp 100 juta
Harga Pokok Penjualan: Rp 60 juta
Biaya Operasional: Rp 20 juta
Beban Bunga: Rp 5 juta
Pajak Penghasilan: Rp 10 juta

Laba Kotor: Pendapatan Penjualan – Harga Pokok Penjualan
Rp 100 juta – Rp 60 juta = Rp 40 juta

Laba Operasional: Laba Kotor – Biaya Operasional
Rp 40 juta – Rp 20 juta = Rp 20 juta

Laba Sebelum Pajak: Laba Operasional – Beban Bunga
Rp 20 juta – Rp 5 juta = Rp 15 juta

Jadi, Laba Bersih= Laba Sebelum Pajak – Pajak Penghasilan
Rp 15 juta – Rp 10 juta = Rp 5 juta

Dalam contoh di atas, pendapatan penjualan sebesar Rp 100 juta dikurangi dengan harga pokok penjualan sebesar Rp 60 juta untuk menghasilkan laba kotor sebesar Rp 40 juta. Laba kotor kemudian dikurangi dengan biaya operasional sebesar Rp 20 juta, menghasilkan laba operasional sebesar Rp 20.000.

Setelah itu, beban bunga sebesar Rp 5 juta dikurangkan dari laba operasional untuk menghasilkan laba sebelum pajak sebesar Rp 15 juta. Terakhir, pajak penghasilan sebesar Rp 10 juta dikurangkan dari laba sebelum pajak untuk menghasilkan laba bersih sebesarRp 5 juta.


Apa itu Laba Kotor?

Apa itu Laba Kotor_Cara Menghitung Laba

Laba kotor adalah keseluruhan biaya yang diperoleh atas usaha yang dijalankan sebelum dikurangi beban produksi. Kemudian yang dimaksud sebagai beban dalam menghitung laba ialah gaji pegawai, pembayaran bunga, pajak, hingga biaya overhead.

Sederhananya, laba kotor adalah besaran pendapatan secara umum atas biaya produksi dan harga jual yang diberikan dalam proses penjualan. Laba ini belum memperhitungkan biaya lain yang timbul dalam proses produksi hingga proses pemasaran yang diterapkan.

Investopedia mengungkapkan varian dari laba kotor perusahaan akan tergantung pada apakah metode biaya penyerapan (yang digunakan untuk pelaporan eksternal) atau metode biaya variabel (yang tidak diperbolehkan untuk pelaporan eksternal tetapi berguna untuk pelaporan internal) yang digunakan.

Pada saat perhitungan laba kotor, umumnya tidak terlalu memerhatikan unsur detail pada setiap proses usaha yang dijalankan. Dikarenakan perhitungan ini hanya bertujuan untuk memberikan gambaran laba secara garis besar saja.

Baca juga: Cara Menaikkan Omset Penjualan Bisnis

Rumus Laba Kotor

Rumus laba kotor adalah kaidah pokok atas gambaran laba yang diperoleh pelaku usaha secara garis besar. Faktor yang mempengaruhi rumus laba kotor adalah:

  • Harga jual produk, di mana semakin tinggi harga jual produk maka semakin besar laba kotor yang akan diterima pelaku usaha
  • Jumlah produk, di mana semakin banyak produk yang dijual maka laba kotor juga akan semakin banyak
  • Harga pokok penjualan, di mana kestabilan harga pokok akan berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan naiknya laba kotor.

Pada umumnya, laba kotor dihitung menggunakan persamaan rumus laba kotor sebagai berikut:

Laba Kotor = Pendapatan – Harga Pokok Penjualan

Cara Menghitung Laba Kotor

Untuk menghitung laba bersih, Anda perlu memerhatikan beberapa hal berikut ini:

  • Laba sebelum pajak, bunga , penyusutan amortisasi (EBITDA)
  • Laba sebelum pajak dan bunga (EBIT)
  • Laba sebelum pajak (EBT)
  • Beban biaya

Dalam penerapannya, cara menghitung laba bersih dapat dilakukan dengan menentukan laba kotor dan memperhatikan setiap unsur di atas. Dengan menentukan nilai yang tertera pada unsur di atas, maka Anda akan lebih memudahkan dalam menghitung dengan rumus laba bersih.

Contoh Perhitungan Laba Kotor

Laba kotor memberikan gambaran tentang pendapatan total yang dihasilkan oleh perusahaan sebelum mempertimbangkan biaya produksi dan operasional. Laba kotor dapat digunakan untuk menganalisis efisiensi operasional perusahaan dan mengukur profitabilitas dari aktivitas penjualan perusahaan tersebut.

Berikut adalah contoh perhitungan laba kotor:

Pendapatan Penjualan: Rp 50 juta
Harga Pokok Penjualan: Rp 30 juta

Jadi, Laba Kotor= Pendapatan Penjualan – Harga Pokok Penjualan
Rp 50 juta – Rp 30 juta = Rp 20 juta

Dalam contoh di atas, pendapatan penjualan sebesar Rp 50 juta dikurangi dengan harga pokok penjualan sebesar Rp 30 juta untuk menghasilkan laba kotor sebesar Rp 20 juta.

Baca juga: Aplikasi Bisnis Online untuk Bantu Pebisnis Pemula


Mengapa Penting Menghitung Laba Bersih dan Kotor?

Menghitung laba bersih dan laba kotor merupakan langkah penting dalam proses keuangan dan akuntansi sebuah perusahaan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa penting untuk menghitung laba bersih dan laba kotor:

1. Evaluasi Kinerja Keuangan

Laba kotor dan laba bersih adalah indikator kinerja keuangan yang penting bagi perusahaan. Laba kotor mencerminkan pendapatan total yang dihasilkan oleh perusahaan sebelum mempertimbangkan biaya produksi dan operasional.

Sementara itu, laba bersih adalah jumlah yang tersisa setelah mempertimbangkan semua biaya, termasuk biaya produksi, biaya operasional, pajak, dan elemen lainnya. Dengan menghitung kedua laba ini, perusahaan dapat mengevaluasi sejauh mana keuntungan yang dihasilkan dan mengukur keberhasilan keuangan mereka.

2. Pengambilan Keputusan Bisnis

Laba kotor dan laba bersih menyediakan informasi penting bagi para pemangku kepentingan perusahaan, seperti manajer, investor, dan kreditor. Informasi ini dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan bisnis.

Misalnya, manajer dapat menggunakan laba kotor untuk menganalisis efisiensi operasional perusahaan dan mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan. Laba bersih dapat membantu dalam menentukan distribusi dividen kepada pemegang saham atau digunakan untuk menginvestasikan kembali dalam perusahaan.

3. Pemantauan Kelayakan Keuangan

Menghitung laba bersih dan laba kotor secara berkala membantu memantau kelayakan keuangan perusahaan. Dengan membandingkan laba bersih dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri, perusahaan dapat mengevaluasi apakah mereka mencapai pertumbuhan yang diinginkan dan apakah keuangan mereka berada dalam keadaan yang sehat.

4. Pelaporan Keuangan

Laba bersih dan laba kotor adalah komponen penting dalam laporan keuangan perusahaan, seperti laporan laba rugi atau laporan rugi laba. Laporan keuangan ini diperlukan untuk tujuan pelaporan kepada pemangku kepentingan eksternal, seperti investor, pemerintah, dan lembaga keuangan.

Menghitung laba bersih dan laba kotor dengan akurat memastikan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan akuntansi dan membangun kepercayaan di antara pemangku kepentingan.

Dalam rangka mengelola perusahaan dengan baik, penting bagi manajemen untuk menghitung dan menganalisis laba bersih dan laba kotor secara berkala. Informasi ini membantu dalam pemantauan kinerja keuangan, pengambilan keputusan bisnis, dan melaporkan hasil keuangan perusahaan kepada pihak yang berkepentingan.


Hitung Laba atau Keuntungan Bisnis Anda dengan Tepat Sekarang!

Bagaimana, cara menghitung laba ternyata cukup mudah bukan? Meskipun mudah, Anda tetap perlu memerhatikan beberapa komponen penting yang dapat berpengaruh signifikan pada penjualan dan biaya bisnis Anda. Sehingga, Anda dapat menemukan selisih nilai pendapatan yang tepat.

Akan tetapi ada kalanya mengelola laba menjadi hal yang rumit untuk dilakukan, terlebih jika Anda memiliki banyak channel bisnis. Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena Anda dapat menggunakan alat yang dapat mengotomatisasi seluruh tahapan bisnis Anda dengan mudah. Misalnya seperti CRM.

Salah satu penyedia aplikasi CRM terbaik di Indonesia adalah Mekari Qontak. Aplikasi CRM Mekari Qontak memiliki berbagai fitur canggih yang dapat mendukung penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan Anda, seperti fitur tampilan database 360 derajat, detail terperinci dari semua aktivitas, dashboard laporan canggih, dan masih banyak lagi.

Tidak hanya itu saja, Anda juga dapat mengintegrasikan aplikasi CRM Mekari Qontak dengan omnichannel dan WhatsApp API. Sehingga Anda dapat mengelola semua bisnis Anda dalam satu sistem terpusat. Sangat menarik bukan?

Yuk, COBA GRATIS Aplikasi CRM Mekari Qontak selama 14 hari atau Konsultasi Gratis dengan Tim Mekari Qontak.

Kategori : Bisnis
WhatsApp WhatsApp Sales