
- Framing marketing atau disebut juga framing effect adalah strategi cerdas yang memanfaatkan psikologi kognitif untuk membuat pesan marketing.
- Ada beberapa jenis framing, seperti positive framing, negative framing, gain vs loss framing, framing harga, dann goal framing.
- Framing effect mampu mengubah cara calon pelanggan membuat keputusan dan membentuk pemahaman tentang situasi dan produk itu sendiri.
- Framing marketing bisa meingkatkan konversi dan sales, memperkuat brand identity, dan mengurangi keraguan pelanggan.
Pernahkah Anda memilih satu produk di antara banyak pilihan, padahal secara objektif, produk lain mungkin sama bagusnya? Jika ya, kemungkinan besar Anda telah menjadi target dari framing marketing.
Pada dasarnya, framing marketing atau yang sering disebut framing effect merupakan strategi cerdas untuk membingkai pesan produk atau layanan sehingga lebih menarik, persuasif, dan mendorong persepsi positif.
Dalam artikel ini, Mekari Qontak akan mengupas tuntas tentang apa itu framing marketing, manfaatnya untuk bisnis Anda, jenisnya hingga contoh penerapannya.
Apa Itu Framing Marketing?
Pada dasarnya, framing adalah upaya dalam membentuk cara pandang orang lain agar sesuai dengan yang kita inginkan. Umumnya framing digunakan oleh media dalam membuat berita.
Secara sederhana, framing marketing adalah cara menyajikan informasi tentang produk, layanan, atau merek Anda agar dipersepsikan dengan cara tertentu oleh audiens.
Bayangkan gelas berisi air setengah penuh. Apakah Anda melihatnya sebagai “setengah penuh” atau “setengah kosong”? Jawaban Anda mencerminkan cara Anda membingkai situasi tersebut.
Hal ini terjadi juga dalam marketing. Anda memilih sudut pandang terbaik untuk menyajikan produk kepada konsumen. Ini tentang menyoroti aspek tertentu yang paling relevan bagi target pasar Anda.
Pentingnya Framing untuk Sales dan Marketing
Berikut ini beberapa alasan pentingnya framing untuk sales dan marketing.
1. Dampak pada Pengambilan Keputusan
Salah satu alasan fundamental mengapa framing sangat penting adalah kemampuannya untuk secara drastis mengubah bagaimana orang membuat keputusan.
Bahkan jika dua pernyataan secara logis setara, framing yang berbeda dapat menghasilkan respons yang sangat berbeda.
Contohnya, tim sales yang membingkai solusi sebagai “peningkatan efisiensi 20%” akan lebih sukses daripada yang hanya mengatakan “pengurangan biaya 20%”, meskipun hasilnya sama.
2. Membentuk Persepsi
Framing memiliki kekuatan luar biasa untuk membentuk pemahaman dan interpretasi individu terhadap suatu situasi. Persepsi ini sangat mempengaruhi pandangan prospek terhadap risiko dan manfaat.
Misalnya, dalam marketing, Anda bisa membingkai produk keamanan siber tidak hanya sebagai “perangkat lunak,” tetapi sebagai “penjaga digital yang melindungi aset terpenting bisnis Anda.”
Orang cenderung lebih menghindari risiko ketika dihadapkan pada potensi kerugian dan lebih berani mengambil risiko ketika dihadapkan pada potensi keuntungan.
Memahami bias ini memungkinkan tim sales dan marketing menyusun pesan yang mendorong prospek ke arah keputusan yang diinginkan, baik itu menyoroti potensi keuntungan atau risiko besar jika tidak bertindak.
Baca juga: Copywriting: Pengertian, Jenis, dan Kesalahan yang Sering Dilakukan
3. Pengaplikasian yang Luas
Pentingnya framing tidak terbatas hanya pada marketing produk. Efeknya sangat relevan dan memiliki aplikasi luas di berbagai bidang sehingga menjadikannya sebagai alat komunikasi untuk menignkatkan penjualan.
Sebagai contoh, dalam bidang marketing, bisnis secara rutin menggunakan framing untuk mempengaruhi pilihan konsumen, dari dari penulisan headline, deskripsi produk, hingga narasi kampanye iklan.
Berbeda dalam konteks pelayanan kesehatan. Dokter menggunakan framing saat mendiskusikan opsi perawatan dengan pasien, contohnya dengan menekankan tingkat keberhasilan atau risiko kegagalan dari prosedur.
4. Potensi Bias
Meskipun kuat, penting untuk diingat bahwa framing effect juga membawa potensi bias. Kemampuannya untuk mempengaruhi keputusan dapat menyebabkan kesalahan sistematis dalam penilaian.
Konsumen mungkin tidak selalu membuat keputusan yang sepenuhnya rasional ketika dihadapkan pada opsi yang dibingkai secara berbeda.
Potensi bias ini menyoroti beberapa hal.
- Tanggung Jawab Profesional: Tim sales dan marketing memiliki tanggung jawab etis untuk menggunakan framing secara bijaksana dan jujur, tidak untuk menyesatkan atau memanipulasi.
- Peluang untuk Debias: Dengan menyadari bagaimana framing dapat mempengaruhi keputusan, seseorang dapat mengembangkan strategi untuk mengurangi pengaruhnya dan membuat pilihan yang lebih objektif.
Baca juga: Arti Zero Moment of Truth: Ini Pentingnya untuk Pengambilan Keputusan Pelanggan
5 Manfaat Utama Framing Marketing untuk Bisnis
Berikut ini 5 manfaat framing marketing untuk bisnis.
1. Meningkatkan Konversi dan Penjualan
Meningkatkan konversi dan penjualan adalah manfaat yang paling langsung dari framing marketing. Ini dilakukan dengan membingkai penawaran melalui keuntungan paling relevan atau menghindari kerugian.
Langkah ini tentunya bisa secara efektif memotivasi prospek untuk melakukan pembelian.
Contohnya, deskripsi “hemat 20%” (gain) versus “jangan sampai kehilangan diskon 20%” (loss). Ini adalah contoh framing berupa loss framing yang seringkali lebih persuasif.
Baca juga: Tips dan Trik Meningkatkan Konversi Sales dengan Desain Website
2. Membangun Persepsi Nilai yang Lebih Tinggi
Framing memungkinkan Anda untuk membentuk bagaimana pelanggan memandang nilai produk atau layanan. Bisnis bisa membingkai produk sebagai “investasi masa depan” daripada sekadar “biaya”.
Selain itu, Anda juga bisa membuat deskripsi produk “solusi inovatif yang hemat waktu” daripada “fitur yang rumit.”
Hal tersebut bisa menyoroti harga premium atau membuat penawaran Anda terasa lebih berharga di mata prospek.
3. Memperkuat Brand dan Identitas
Konsistensi dalam framing pesan akan membentuk narasi yang kuat tentang brand Anda. Misalnya, apakah brand ingin dikenal sebagai inovatif, premium, terjangkau, atau solutif?
Framing yang tepat ini akan membuat brand memiliki citra yang persis seperti harapan bisnis di mata konsumen. Ini membuat brand lebih mudah terlihat dan diingat, bahkan di tengah banyak kompetitor.
4. Mengurangi Keraguan dan Keberatan Pelanggan
Manfaat framing marketing selanjutnya adalah mengurangi keraguan dan keberatan pelanggan. Informasi yang dibuat secara proaktif bisa bisa mengatasi potensi keberatan sebelum kekhawatiran pelanggan muncul.
Contohnya, membuat deskripsi “biaya berlangganan” menjadi “investasi bulanan untuk produktivitas tak terbatas”. Framing ini tentunya bisa mengurangi resistensi terhadap harga.
5. Mendorong Tindakan Spesifik melalui Framing
Sebuah call to action yang kuat bisa memberitahu audiens apa yang harus dilakukan sekaligus alasan mengapa pelanggan harus melakukannya sekarang. Di sinilah framing memainkan peran yang sangat penting.
Anda bisa membingkai tindakan yang diinginkan dalam konteks urgensi, kelangkaan, atau keuntungan langsung.
Contohnya, “Daftar sekarang untuk bonus eksklusif!” (gain & urgency) atau “Penawaran hanya berlaku 24 jam!” (loss & urgency).
Baca juga: Panduan Lengkap Mengoptimalkan Call to Action (CTA) WhatsApp
Jenis-Jenis Framing Marketing
Berikut ini beberapa jenis framing marketing.
1. Positive Framing
Positive Framing adalah cara menyajikan informasi yang menonjolkan manfaat, keuntungan, atau hasil positif yang akan didapatkan konsumen.
Tujuan positive framing adalah membuat calon pembeli merasa diuntungkan dan senang dengan prospek yang ditawarkan.
Ketika Anda menggunakan positive framing, Anda fokus pada “apa yang akan didapat” oleh pelanggan.
Misalnya, daripada hanya menulis “Koleksi baru telah tiba,” Anda bisa membingkainya menjadi: “Dapatkan tampilan baru yang stylish dan tingkatkan rasa percaya diri Anda dengan koleksi terbaru kami!”.
Positive framing juga sering digunakan dalam fitur produk. Daripada mengatakan “Ponsel ini punya baterai 5000 mAh,” lebih baik “Dengan baterai 5000 mAh, nikmati penggunaan ponsel seharian penuh tanpa khawatir kehabisan daya!”.
2. Negative Framing
Berlawanan dengan positive framing, Negative Framing berfokus pada potensi kerugian, konsekuensi negatif, atau apa yang akan hilang jika konsumen tidak mengambil tindakan.
Negative framing sangat efektif karena pelanggan cenderung lebih termotivasi untuk menghindari kerugian daripada mendapatkan keuntungan yang setara.
Berikut ini beberapa contoh negative framing:
- Menekankan kerugian kesempatan: “Jangan sampai ketinggalan promo spesial ini, penawaran berakhir dalam 24 jam!”
- Menekankan kerugian keamanan: “Hindari risiko data Anda bocor dengan mengaktifkan fitur keamanan premium kami.”
3. Gain vs. Loss Framing
Gain vs. Loss Framing adalah kerangka yang lebih luas yang mencakup cara penyajian informasi sebagai potensi keuntungan yang didapat atau potensi kerugian yang dihindari.
Kedua pendekatan ini bisa sama-sama efektif, tetapi tergantung pada konteks dan target audiens. Gain framing fokus pada keuntungan yang menekankan apa yang akan didapatkan pelanggan.
Contohnya, jika ada diskon 30%: “Hemat 30% sekarang untuk pembelian Anda!” Ini menciptakan perasaan positif dan antusiasme.
Sementara loss framing berfokus pada kerugian yang dihindari. Ini lebih menekankan pada apa yang akan hilang atau dilewatkan jika tindakan tidak diambil.
Misalnya untuk diskon 30%, “Jangan lewatkan kesempatan untuk menghemat 30% hari ini!”. Di sini, fokusnya adalah pada kerugian dari tidak memanfaatkan diskon.
4. Framing Harga
Framing Harga adalah strategi khusus yang berfokus pada cara penyajian harga untuk membuatnya terlihat lebih menarik, terjangkau, atau bernilai tinggi di mata konsumen.
Framing harga sangat penting karena harga seringkali menjadi penghalang terbesar dalam keputusan pembelian. Dengan framing yang tepat, Anda bisa mengurangi persepsi biaya dan meningkatkan persepsi nilai.
Salah satu cara paling umum adalah memecah harga besar menjadi unit waktu yang lebih kecil. Contoh: “Hanya Rp 10.000 per hari!” terdengar jauh lebih murah daripada “Rp 300.000 per bulan” untuk layanan yang sama.
Baca juga: Mengenal Strategi Penetapan Harga yang Menguntungkan Bisnis
5. Goal Framing
Goal framing berfokus pada konsekuensi atau tujuan dari suatu tindakan disajikan. Ini menekankan hasil positif dari suatu perilaku yang diinginkan atau konsekuensi negatif jika perilaku tersebut dihindari.
Goal framing berkaitan erat dengan positive dan negative framing, tetapi lebih spesifik pada tujuan dari tindakan.
Goal framing positif menyoroti manfaat yang akan diperoleh jika seseorang melakukan tindakan yang diinginkan. Sementara goal framing negatif menekankan kerugian atau risiko yang akan dialami jika seseorang tidak melakukan tindakan yang diinginkan.
Contoh Framing Marketing di Berbagai Industri
1. Makanan dan Kesehatan
Deskripsi: “90% bebas lemak” vs “mengandung 10% lemak”
Kedua frasa ini secara faktual sama, tetapi “90% bebas lemak” terdengar jauh lebih sehat dan positif, mendorong konsumen untuk memilih produk tersebut.
2. Diskon dan Promosi
Deskripsi: “Hemat 30% sekarang!” vs. “Jangan lewatkan kesempatan menghemat 30%!”
Ini adalah contoh dari gain framing yang fokus pada keuntungan yang didapat,versus loss framing yang fokus pada kerugian jika tidak bertindak.
Keduanya bertujuan mendorong pembelian, tetapi dengan daya tarik psikologis yang berbeda.
Baca juga: Contoh Kalimat Promosi Kreatif yang Mendatangkan Pelanggan
3. Produk Sistem Keamanan Rumah
Deskripsi: “Lindungi keluarga Anda dari bahaya yang tidak terduga.”
Deskripsi ini termasuk dalam negative goal framing. Deskripsi ini berperan sebagai penangkal bahaya tak terduga, memicu naluri perlindungan, dan kekhawatiran kerugian jika tidak diasuransikan.
Optimalkan Framing Marketing Anda dengan Mekari Qontak!
Dengan demikian, framing marketing menjadi teknik pemasaran yang efektif dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Dengan menerapkan framing marketing, Anda memegang kendali penuh atas narasi produk dan layanan.
Memahami framing effect menjadi langkah awal, tetapi menerapkannya secara konsisten dan personal untuk setiap pelanggan bisa jadi tantangan. Untuk itu, Anda membutuhkan solusi CRM seperti Mekari Qontak.
Dengan aplikasi CRM dari Mekari Qontak, semua data pelanggan tersimpan rapi dan siap digunakan. Ini memungkinkan Anda menciptakan pesan marketing yang personal dan dibuat strategis untuk mendorong pembelian.
Optimalkan juga layanan pelanggan bisnis dengan chatbot otomatis untuk respons cepat. Sementara itu, laporan 360 derajat hadir untuk mendorong keputusan bisnis yang lebih efektif.
Jadi, tunggu apalagi? Hubungi kami atau coba demo gratis aplikasi Mekari Qontak hari ini!