7 mins read

Scent Marketing: Strategi Menarik Pelanggan Melalui Aroma

Tayang
Scent Marketing: Strategi Menarik Pelanggan Melalui Aroma
Mekari Qontak Highlights
  • Scent Marketing adalah strategi pemasaran sensorik yang menggunakan aroma khas dan terencana untuk membangun ikatan emosional dan secara langsung memengaruhi perilaku pembelian pelanggan.
  • Penerapan scent marketing terbukti secara statistik dapat meningkatkan penjualan hingga 11% dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
  • Penerapan Scent Marketing seringkali terjadi di industri Hotel, Ritel, hingga F&B.
  • Cara implementasi Scent Marketing dimulai dari menentukan tujuan dan target audiens, pemilihan signature scent yang selaras dengan merek, dan pengukuran keberhasilan yang akurat.

Pernahkah Anda saat melewati suatu toko tercium aroma sedap yang mendorong untuk masuk mengunjunginya? Jika iya, maka Anda terkena efek dari strategi scent marketing.

Strategi marketing melalui aroma seperti itu banyak bisnis R&B dan ritel terapkan. Tujuannya untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, sehingga bertahan lama bertransaksi di toko dan mendorong peningkatan penjualan bisnis.

Ulasan blog Mekari Qontak kali ini dapat membantu Anda memahami cara kerja, manfaat, penerapan, hingga tips mengimplementasikan strategi pemasaran aroma secara efektif.

Manfaat fitur utama CRM Mekari Qontak

Apa itu Scent Marketing?

Scent marketing adalah strategi pemasaran sensorik yang memanfaatkan aroma terencana dan khas untuk menciptakan kesan positif, membangun ikatan emosional, dan memengaruhi perilaku pembelian calon pelanggan.

Perusahaan yang menerapkan strategi ini biasanya untuk menggunakan lilin beraroma, diffuser, dan perangkat aromaterapi, sehingga tercipta atmosfer yang unik di toko mereka.

Jenis aroma yang digunakan harus dipilih secara spesifik untuk membangun emosional prospek dan pelanggan, sehingga mereka tertarik untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan.

Baca juga: Apa itu Marketing? Tujuan, Fungsi, Jenis, dan Cara Kerjanya dalam Bisnis

Manfaat Penerapan Scent Marketing

Selain memberikan pengalaman yang nyaman bagi pelanggan, penerapan scent marketing nyatanya menawarkan manfaat bagi bisnis yang signifikan dan terukur:

1. Meningkatkan Penjualan

Scent marketing terbukti menjadi strategi pemasaran yang efektif karena memberikan dampak langsung dan positif pada pendapatan bisnis (bottom line).

Berdasarkan studi Sensory Marketing tahun 2007, penggunaan aroma berhasil meningkatkan penjualan rata-rata sebesar 11% dan meningkatkan kepuasan pelanggan hingga 20%.

Hal ini secara jelas menunjukkan kekuatan strategi aroma dalam memengaruhi dan mendorong perilaku pembelian konsumen.

2. Membangun Brand Image Positif

Manfaat krusial lainnya dari strategi ini adalah kemampuannya dalam membentuk dan memperkuat identitas merek yang khas dan otentik.

Dengan memilih aroma unik yang mewakili nilai dan sejarah merek, bisnis dapat menciptakan asosiasi emosional yang kuat pada pelanggan.

Aroma khas (signature scent), seperti yang digunakan Fendi, menjadi pembeda penting di pasar yang padat, memastikan merek Anda mudah dikenali dan selalu teringat.

Baca juga: Pengertian Brand Image, Indikator dan Pentingnya untuk Usaha

3. Menciptakan Kenyamanan dan Loyalitas Pelanggan

Penggunaan aroma yang menyenangkan secara psikologis mendorong pelanggan untuk berlama-lama di dalam toko.

Ketika pelanggan terpapar aroma dari suatu toka maka pelanggan menghabiskan lebih banyak waktu untuk lebih dari dua kali memeriksa beberapa item, hampir tiga kali lebih banyak berinteraksi dengan staf toko, kurang dari separuh yang langsung mencari item ke kasir.

Peningkatan kenyamanan ini adalah kunci untuk membangun pengalaman positif yang berulang, yang pada akhirnya menumbuhkan loyalitas jangka panjang.

Baca juga: Cara Membangun dan Menjaga Loyalitas Pelanggan Agar Bisnis Makin Cuan

Cara Kerja Scent Marketing dalam Mempengaruhi Pelanggan

Strategi scent marketing bekerja dengan memanfaatkan jalur neurologis unik antara indra penciuman dan pusat emosi di otak, sebagai berikut.

  • Pemicu emosi dan kenangan: Aroma memiliki dampak langsung yang kuat pada emosi. Ketika pelanggan mencium suatu aroma, kenangan terkait akan dibangkitkan, yang secara signifikan dapat memengaruhi mood dan perasaan mereka.
  • Aktivasi sistem otak: Proses penciuman memicu reaksi cepat dalam sistem olfaktori (penciuman) dan kognitif otak.
  • Peningkatan fungsi kognitif: Reaksi saraf tersebut menghasilkan sinkronisasi jaringan di berbagai wilayah otak, yang pada akhirnya meningkatkan kinerja kognitif dan kemampuan seseorang dalam mengingat informasi.
  • Menciptakan respons positif: Aroma yang dipilih dengan tepat dapat menimbulkan rasa nyaman, kesejahteraan, dan relaksasi pada pelanggan.
  • Mendorong pembelian: Kondisi mental yang rileks dan positif ini membuat pelanggan lebih responsif terhadap pesan marketing, sehingga meningkatkan antusiasme pembelian mereka.
Baca juga: Top of Funnel (TOFU) Marketing: Pengertian, Jenis, dan Contoh Suksesnya

Contoh Penerapan Scent Marketing di Berbagai Industri

Agar lebih jelas bagaimana scent marketing menguntungkan bisnis, simak contoh industri yang sukses menerapkannya, seperti berikut ini.

1. Hotel

Salah satu tujuan menerapkan marketing sensorik dalam industri hotel adalah menarik minat tamu untuk kembali menginap di hotel. Oleh karena itu, hotel umumnya menggunakan aroma hangat yang mampu menciptakan suasana tenang layaknya rumah.

Beberapa hotel mewah seperti Westin, Ritz-Carlton, dan Shangri-La telah menggunakan aroma yang hangat dan menciptakan suasana tenang layaknya rumah, misalnya aroma kue yang baru dipanggang atau cucian bersih, sebagai mekanisme pemasaran strategis di lobi, gym, dan ruang pertemuan.

Hal ini menciptakan pengalaman aroma yang tak terlupakan bagi pelanggan yang akan dikenali saat mereka mengunjungi kembali di masa depan.

2. Toko Retail

Selain Hotel, sejumlah toko retail juga menggunakan scent marketing agar membuat pelanggan mereka betah berbelanja. Aroma ini digunakan untuk menciptakan atmosfer menyenangkan yang mendorong orang untuk berlama-lama menelusuri produk.

Contohnya adalah sebuah toko ritel Amerika Bloomingdale’s yang menggunakan aroma yang disesuaikan dengan bagian toko yang berbeda. Misalkan aroma kelapa di bagian pakaian renang, aroma bunga lilac manis di bagian pakaian dalam, dan aroma bedak lembut di bagian pakaian bayi.

3. Restoran dan FnB

Restoran menjadi industri yang paling jelas menerapkan marketing sensorik. Aroma roti atau steak yang baru dipanggang sengaja disebarkan untuk menarik pelanggan dan membangkitkan rasa lapar.

Salah satu contohnya adalah Cinnabon yang sengaja memilih lokasi toko yang membuat bau roti cinnamon segar bertahan. Sementara Starbucks sering menyemprotkan aroma kopi khasnya untuk menciptakan suasana yang mengundang.

4. Kesehatan (Health Care)

Fasilitas perawatan kesehatan banyak memanfaatkan aroma untuk mengurangi stres dan menciptakan suasana yang lebih menenangkan bagi pasien.

Sistem aroma ambient di rumah sakit, misalnya aroma lavender dapat membantu meningkatkan persepsi tentang kualitas layanan, kebersihan, dan kesejahteraan pasien.

Baca juga: Mengenal Green Marketing, Komponen, Manfaat dan Pengaruhnya dalam Bisnis

Cara Implementasi Scent Marketing secara Efektif

Penerapan pemasaran aroma membutuhkan pendekatan yang strategis sekaligus terstruktur agar hasilnya maksimal, sehingga dapat mendukung dengan tujuan bisnis dan persona merek.

1. Tetapkan Tujuan Pemasaran dan Target Audiens

Langkah pertama adalah mendefinisikan secara jelas hasil yang ingin dicapai, seperti meningkatkan durasi kunjungan pelanggan, mendorong volume penjualan, atau memperkuat pesan merek.

Setelah itu, Anda harus memahami siapa target audiens Anda dengan menganalisis preferensi, data demografi, serta pemicu emosional apa yang paling sesuai dengan mereka.

2. Pilih Aroma yang Tepat dan Selaras dengan Merek

Pilihan aroma Anda harus selaras secara emosional, di mana setiap aroma membangkitkan perasaan spesifik, misalnya lavender untuk relaksasi atau citrus untuk energi.

Aroma yang Anda pilih harus unik agar menjadi ciri khas (signature scent) merek Anda, serta konsisten dengan keseluruhan citra dan persona merek yang Anda usung.

3. Tentukan Metode Penyebaran Aroma

Setelah memilih aroma, langkah selanjutnya adalah memutuskan teknik terbaik untuk mulai mendistribusikannya di seluruh area bisnis Anda.

Pilih metode yang tepat, apakah itu diffuser sederhana untuk area kecil, atau sistem HVAC terpusat yang diperlukan untuk memastikan konsistensi aroma di area luas dan banyak ruangan.

4. Jaga Konsistensi dan Jadwal Implementasi

Penyaluran aroma harus memiliki jadwal terstruktur dan dilakukan secara konsisten agar pelanggan selalu mendapatkan pengalaman merek yang sama setiap kali mereka berkunjung.

Penting untuk melatih staf agar mereka siaga memonitor dan mengisi ulang aroma tepat waktu, menjaga efektivitas dan kualitas pengalaman pelanggan.

5. Ukur Tingkat Keberhasilan

Langkah terakhir adalah pastikan Anda aktif dalam melacak dan mengukur dampak dari strategi aroma yang diterapkan untuk mengetahui keberhasilannya.

Kumpulkan umpan balik pelanggan melalui survei dan lacak metrik bisnis seperti peningkatan penjualan, tingkat loyalitas, dan waktu yang dihabiskan pelanggan di lokasi.

Analisis data ini membantu Anda mengidentifikasi aroma mana yang paling efektif dan memungkinkan Anda melakukan penyesuaian strategi yang diperlukan.

Baca juga: Strategi Pemasaran Produk yang Efektif untuk Bisnis

Gunakan Mekari Qontak untuk Mendukung Efektivitas Strategi Scent Marketing!

Scent marketing menjadi kunci untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan loyalitas merek Anda, namun implementasi yang sukses memerlukan pemahaman mendalam tentang data pelanggan.

Mekari Qontak menawarkan solusi CRM all in one yang terintegrasi dengan omnichannel, memungkinkan Anda mengumpulkan feedback pelanggan dari berbagai saluran komunikasi dan menganalisis data preferensi mereka.

Selain itu, aplikasi CRM Mekari Qontak juga fitur dasbor report real-time yang komprehensif yang memudahkan Anda melacak penjualan, loyalitas, dan dwell time pasca-implementasi aroma.

Dapatkan uji coba gratis solusi CRM Mekari Qontak selama 14 hari atau konsultasikan strategi pemasaran yang efektif bagi bisnis Anda bersama para ahlinya tanpa dipungut biaya.

Manfaat fitur utama CRM Mekari Qontak
Kategori : Marketing

Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Scent Marketing (FAQ)

Apa perbedaan utama antara signature scent dan ambient scent?

Apa perbedaan utama antara signature scent dan ambient scent?

Signature scent adalah aroma unik yang diciptakan khusus untuk sebuah merek dan berfungsi sebagai identitasnya. Sementara itu, ambient scent adalah aroma latar yang lebih generik (misalnya, lavender atau citrus) yang digunakan untuk meningkatkan suasana secara umum, tetapi tidak eksklusif milik merek tertentu.

Apakah ada aroma tertentu yang harus dihindari sama sekali dalam scent marketing?

Apakah ada aroma tertentu yang harus dihindari sama sekali dalam scent marketing?

Ya. Umumnya, Anda harus menghindari aroma yang terlalu kuat, artifisial, atau yang dikenal sebagai alergen umum (seperti wewangian kimia buatan). Selain itu, hindari aroma makanan di tempat yang tidak menjual makanan, karena ini dapat membingungkan dan membuat frustrasi pelanggan. Konsistensi adalah kunci, bukan kekuatan.

Bisakah scent marketing diterapkan pada bisnis online atau hanya terbatas pada toko fisik?

Bisakah scent marketing diterapkan pada bisnis online atau hanya terbatas pada toko fisik?

Meskipun efeknya paling kuat di toko fisik, scent marketing dapat diperluas ke bisnis online melalui taktik “aroma tangible.” Contohnya termasuk mengirimkan sampel wewangian atau kartu beraroma bersama dengan kemasan produk, atau menggunakan bahan kemasan yang memiliki aroma khas brand Anda.