Manajemen brand yang kuat wajib bisnis miliki agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Pasalnya, brand terkenal lebih mudah untuk mendapatkan pelanggan baru.
Namun untuk membangun manajemen merek yang kuat, bisnis harus bekerja keras. Salah satunya selalu memperhatikan pelanggan dalam setiap keputusan yang diambil.
Studi Wunderman mengungkapkan bahwa 79% pelanggan hanya membeli dari brand yang menunjukkan bahwa mereka peduli dalam mendapatkan bisnis mereka.
Pelajari cara membangun manajemen brand yang baik dan tips menghindari kesalahan yang banyak bisnis lakukan pada artikel di bawah ini.
Apa Itu Manajemen Brand?
Manajemen brand adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan upaya bisnis dalam menjaga, meningkatkan hingga mengenalkan brand value. Hal ini bertujuan agar terbentuk reputasi merek dan produk yang positif dari waktu ke waktu.
Dalam prosesnya, brand management melibatkan proses pembentukan identitas unik untuk produk dan layanan agar mudah dikenali oleh pelanggan, sehingga terbangun hubungan emosional dan loyalitas terhadap bisnis.
Setiap bisnis memiliki gaya yang berbeda dalam membangun mereknya. Namun pada dasarnya, membangun merek yang baik tidak harus menghabiskan jutaan dolar tetapi memerlukan banyak kreativitas dan riset.
Prinsip-Prinsip Utama dalam Manajemen Brand
Manajemen merek yang sukses bergantung pada kemampuan perusahaan untuk mencapai empat elemen seperti berikut:
1. Brand Equity
Brand equity meliputi nilai yang pelanggan berikan pada sebuah merek berdasarkan pengaman, persepsi dan asosiasi mereka. Dalam hal ini, Anda harus bekerja keras agar lebih dikenal sehingga bisa menaikan brand equity.
Sementara brand yang memiliki ekuitas tinggi cenderung lebih mudah mudah mendapatkan kepercayaan pelanggan baik baru atau sudah ada.
2. Brand Loyalty
Serupa dengan brand equity, brand loyalitas merujuk pada pelanggan membeli produk Anda semata-mata karena loyalitas mereka. Loyalitas ini timbul dari kepercayaan yang terbangun dari pengalaman sebelumnya.
Jika pelanggan sudah loyal terhadap sebuah merek, mereka lebih cenderung membeli produk atau layanan dari merek tersebut, terlepas dari kemudahan, harga, atau pilihan lainnya.
Baca juga: Pengertian, Indikator, dan Contoh Brand Loyalty
3. Brand Recognition
Brand recognition menjadi faktor kunci bagi kesuksesan bisnis. Dalam kasus ini, Anda bisa melakukan berbagai cara positif supaya brand Anda dikenal lebih banyak orang.
Hal tersebut bisa dimulai dengan pengenalan nama, produk, layanan, reputasi, dan nilai-nilai merek tersebut. Maka dari itu, brand recognition sering dianggap sebagai langkah awal dalam perjalanan pelanggan menuju konversi.
4. Konsistensi
Elemen terakhir yang paling penting dari manajemen brand adalah menjaga konsistensi. Upaya ini bisa Anda terlihat dari upaya Anda menggunakan identitas merek selama menjalankan branding.
Semakin konsisten Anda dalam penggunaan identitas brand, semakin mudah pelanggan untuk mengenali merek Anda dari logo, warna, tipografi, konten, nada suara, dan pesan yang disampaikan.
Strategi Efektif dalam Manajemen Brand
Setelah mengetahui prinsip-prinsip dasar dalam manajemen brand, kini Anda bisa mengembangkannya dalam sebuah strategi. Strategi ini harus bisa membantu Anda mengembangkan bisnis lebih baik sesuai dengan yang ditargetkan.
Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, Anda dapat memastikan bahwa manajemen merek Anda efektif dan berkelanjutan, yang pada akhirnya akan memperkuat posisi merek Anda di pasar dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
Berikut strategi efektif dalam menjalankan brand management adalah
1. Menetapkan Identitas Merek
Identitas merek adalah fondasi dari semua upaya branding. Identitas merek yang unik dan menarik menjadikannya menonjol, sehingga mudah dikenali oleh pelanggan.
Selain itu, identitas merek yang kuat juga membantu menciptakan koneksi emosional dengan pelanggan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan loyalitas dan kepercayaan.
Identitas merek yang dimaksud meliputi:
- Elemen Visual: elemen apa saja yang bisa dilihat dan diingat oleh pelanggan seperti logo, palet warna, tipografi, dan desain grafis yang menjadi wajah visual merek.
- Elemen Non-Visual: elemen yang menentukan bagaimana merek Anda dipersepsikan di pasar, seperti visi, misi hingga nilai yang bisnis tawarkan
Baca juga: Brand Identity: Pahami Manfaat dan Cara Membuatnya
2. Pertimbangkan Pengalaman Pelanggan
Setelah menetapkan identitas merek, Anda juga perlu memprediksi pengalaman yang akan pelanggan rasakan saat berinteraksi dengan pelanggan. Hal ini sangat penting karena mempengaruhi kesuksesan jangka panjang bisnis Anda.
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang positif seperti berikut:
- Pelayanan Pelanggan: latih tim Anda untuk memberikan layanan yang ramah, responsif, dan efisien, sehingga pelanggan merasa dihargai dan didengar
- Konsistensi Pengalaman: Pastikan bahwa pengalaman pelanggan tetap konsisten di seluruh saluran, baik itu di toko fisik, situs web, media sosial, atau platform layanan pelanggan lainnya untuk memperkuat identitas dan kepercayaan merek
- Umpan Balik Pelanggan: Mengumpulkan dan merespons umpan balik pelanggan untuk menunjukkan bahwa Anda peduli dengan kebutuhan mereka
3. Buat Strategi Pengembangan Merek yang Unik
Selanjutnya, Anda bisa mengembangkan strategi merek yang unik. Hal ini bisa dimulai analisis pasar dengan memahami tren perilaku pelanggan dan kompetitor.
Kemudian identifikasi peluang baru untuk mengembangkan produk dan layanan sesuai kebutuhan pasar. Jangan takut untuk berinovasi, tetapi pastikan inovasi tersebut tetap sejalan dengan identitas dan nilai-nilai merek Anda.
4. Tetap Relevan dengan Selalu Mengikuti Tren Terbaru
Pastikan strategi yang Anda buat tetap relevan dengan pelanggan. Cobalah untuk memantau tren pasar, teknologi, dan perilaku konsumen secara rutin untuk memastikan bahwa merek Anda tidak ketinggalan zaman.
Pilihlah tren yang sesuai dengan identitas dan nilai-nilai merek Anda. Kemudian adopsi tren tersebut agar brand Anda tetap kompetitif dan menarik bagi audiens.
Selalu cari cara untuk menyegarkan merek Anda, baik melalui produk baru, desain ulang, atau kampanye pemasaran yang inovatif. Namun, pastikan inovasi tersebut tidak mengorbankan konsistensi merek.
5. Lakukan Rebranding dan Buat Brand Guidelines
Jika diperlukan, Anda bisa melakukan rebranding untuk menyesuaikan merek Anda dengan perubahan pasar atau memperbaiki persepsi publik.
Proses rebranding dapat bervariasi dari perubahan kecil hingga transformasi besar-besaran, tergantung pada kebutuhan bisnis. Dalam hal ini bisa dengan melakukan perubahan elemen visual, pesan merek, hingga reposisi di pasar.
Setelah rebranding, buatlah pedoman merek yang jelas dan komprehensif. Pedoman ini harus mencakup semua aspek identitas merek, termasuk logo, warna, tipografi, nada suara, dan prinsip komunikasi.
Brand guidelines akan memastikan bahwa semua materi pemasaran dan komunikasi tetap konsisten dengan identitas baru merek Anda.
Bada juga: Brand Guideline: Panduan dalam Menciptakan Identitas Merek
6. Dorong Kolaborasi Antar Departemen
Terakhir, dorong kolaborasi antar departemen untuk memastikan bahwa setiap aspek dari manajemen merek berjalan dengan lancar dan konsisten.
Setiap departemen harus memiliki tujuan yang selaras dengan visi dan misi merek. Kemudian bagun komunikasi yang terbuka dan transparan untuk membantu menciptakan aliran informasi yang lancar.
Kemudian, berikan pelatihan yang sesuai kepada karyawan di semua level untuk memastikan mereka memahami peran mereka dalam memajukan merek Anda. Hal ini juga dapat mencakup pelatihan lintas fungsi untuk meningkatkan kolaborasi antar tim.
Contoh Implementasi Manajemen Brand di Era Digital
Pengelolaan manajemen merek yang berhasil akan mendatangkan sejumlah keuntungan bagi bisnis. Berikut beberapa contoh sukses sejumlah bisnis ternama dalam manajemen brand:
1. Apple – #ShotOniPhone di Media Sosial
Keberhasilan manajemen merek di media sosial sangat penting. Hal ini bukan hanya tentang menambah jumlah pengikut, tetapi tentang menciptakan hubungan yang langgeng dengan pelanggan Anda.
Manajemen merek yang dikelola dengan baik di media sosial dapat meningkatkan kredibilitas, membangun kepercayaan, dan menciptakan lingkungan pelanggan yang loyal.
Salah satu brand yang berhasil memanfaatkan media sosial adalah Apple. Perusahaan teknologi ini meningkatkan brand awareness dengan mempopulerkan #ShotOniPhone di beberapa media sosial.
Tidak hanya seorang diri, Apple mengajak pengguna media sosial untuk turut mempopulerkan hashtag tersebut di sosial media. Teknik ini dikenal juga dengan istilah UGC.
Hashtag #ShotOniPhone telah digunakan lebih dari 16 juta kali di Instagram saja. Hal ini menjadi salah satu pencapaian luar biasa Apple tanpa perlu biaya promosi.
2. Battle of the Bands Honda (HBOB)
Honda membuat komitmen pada tahun 2003 untuk menyoroti bakat musik yang menakjubkan dari marching band Historically Black Colleges and Universities (HBCU).
HBOB adalah acara yang menampilkan bakat mahasiswa HBCU yang disiarkan secara virtual. Untuk meningkatkan keterlibatan komunitas, Honda bekerja dengan agen VIVA Creative untuk membuat content marketing berkualitas yang terdiri lebih dari 100 aset grafis dan video untuk media sosial.
Honda juga memproduksi seri dokumenter yang menampilkan pandangan anggota band HBCU tentang pengalaman mereka di HBOB, dengan tema-tema seperti rumah, band, budaya, dan persatuan.
Honda Battle of the Bands telah menyelenggarakan beberapa pertunjukan terhebat yang pernah ada sepanjang sejarah marching band.
Saat ini HBOB menjadi panutan untuk menampilkan salah satu contoh budaya dan tradisi HBCU yang paling dikenal dan dirayakan di seluruh dunia.
3. Booking.com – Iklan Traveling Online
Booking.com menggunakan SEM untuk menarik perhatian para pelancong yang mencari akomodasi dan layanan terkait perjalanan. Iklan online Booking.com memastikan para pelancong menemukan apa yang mereka butuhkan dengan cepat dan efisien.
Keberhasilan kampanye Booking.com karena konsistensi mereka menampilkan teks yang menarik dan jelas, menyoroti keunggulan seperti diskon, ulasan pengguna, dan ketersediaan.
Booking.com juga menargetkan berbagai kata kunci terkait perjalanan/traveling untuk menjangkau calon pelanggan yang sedang mencari akomodasi liburan.
Selain iklan SEM, Booking.com menggunakan iklan display untuk menjangkau pengguna di seluruh web, memperkuat kehadiran dan penawaran merek mereka.
Upaya tersebut menghasilkan visibilitas tinggi dalam hasil pencarian, yang berdampak pada peningkatan pemesanan dan pendapatan untuk Booking.com.
Kesalahan Umum dalam Manajemen Brand
Meskipun sebagian bisnis sukses meraup keuntungan dari manajemen brand yang baik, tapi tidak sedikit yang mengalami kegagalan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan seperti berikut:
1. Inkonsistensi Branding di Berbagai Platform
Kesalahan dasar yang berulang kali bisnis lakukan adalah tidak konsisten dalam mengenalkan identitas merek. Perusahaan yang tidak konsisten dalam branding terlihat tidak profesional, dan tidak dapat dipercaya.
Solusi untuk terhindar dari kesalahan tersebut adalah memastikan bahwa semua hal yang terkait bisnis Anda, seperti website, sosial media, iklan, kemasan dan kartu nama secara konsisten menampilkan identitas brand Anda.
Buatlah brand guidelines yang bisa menjadi panduan dalam penggunaan font, gambar, logo, warna, aset visual, suara, dan nilai-nilai perusahaan Anda untuk memastikan konsistensi branding.
2. Mengabaikan feedback konsumen
Mengabaikan feedback konsumen dapat merusak branding karena menunjukkan ketidakpedulian terhadap kebutuhan dan harapan pasar.
Sebaliknya, dengan mendengarkan dan menanggapi masukan konsumen, Anda dapat terus meningkatkan produk dan layanan, membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan, dan menjaga citra positif merek Anda.
3. Tidak memprioritaskan visual
Saat Anda baru memulai bisnis, tidak masalah jika visual menjadi prioritas kedua. Namun, seiring dengan berkembangnya perusahaan Anda, penting untuk meninjau desain dan pilihan visual lama untuk memastikan mereka masih sesuai dengan identitas merek Anda secara keseluruhan.
Pertimbangkan kemungkinan perbaikan pada logo dan pastikan bahwa gaya, pilihan font, slogan, atau warna selaras dan konsisten seiring pertumbuhan perusahaan Anda.
4. Melupakan brand value
Brand value memiliki peran penting dalam semua elemen identitas merek Anda, mulai dari slogan dan bio media sosial hingga mitra merek Anda.
Jika audiens melihat ketidaksesuaian dalam apa yang Anda klaim sebagai pernyataan misi bisnis Anda, kemungkinan pelanggan akan menganggap Anda tidak dapat dipercaya.
5. Brand positioning yang Buruk
Sebagian bisnis mengalami masalah dengan penulisan yang terlalu panjang, tidak teratur, atau samar, sehingga tidak memberikan gambaran akurat tentang merek mereka.
Dalam hal ini, brand positioning sangat penting, jadi Anda harus menemukan satu hal yang membuat brand Anda unik.
Namun, Anda tidak perlu berlebihan dalam menjual bisnis Anda untuk membedakan diri dari pesaing. Fokuslah pada manfaat produk atau layanan Anda, bukan fitur-fitur, dan ceritakan kisah yang dapat dihubungkan oleh pelanggan.
Kelola Manajemen Brand Sekarang agar Bisnis Anda Lebih Populer
Manajemen brand yang kuat penting untuk meningkatkan pengenalan dan loyalitas pelanggan. Kesuksesan manajemen brand melibatkan identitas merek yang unik, loyalitas pelanggan, pengakuan merek, dan konsistensi.
Kesalahan umum seperti inkonsistensi branding, mengabaikan feedback konsumen, dan positioning merek yang buruk dapat merusak brand. Namun, dengan strategi yang tepat, brand dapat memperkuat posisinya di pasar dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
Mekari Qontak menawarkan aplikasi CRM terlengkap yang terintegrasi dengan berbagai platform populer. Penggunaan Mekari Qontak membantu Anda untuk menjaga konsistensi branding di setiap saluran komunikasi Anda.
Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan wawasan berharga mengenai pelanggan secara komperhensif. Hal ini membantu memahami kebutuhan pelanggan dan tetap relevan dengan tren pasar, sehingga bisa menerapkan strategi branding yang kuat.
Hubungi kami untuk konsultasi dengan tim ahli Mekari Qontak secara gratis sekarang.