
Di tahun 2024, terjadi banyak perubahan mulai dari e-commerce yang semakin personal, masifnya pemanfaatan AI, hingga pengaruh Gen Z sebagai konsumen utama. Hal ini membuat strategi marketing 2024 terus berevolusi untuk menjawab kebutuhan pasar yang semakin kompleks.
Menghimpun dari berbagai sumber, Mekari Qontak berhasil merangkum kaleidoskop marketing yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2024. Kaleidoskop ini diharapkan bisa menjadi evaluasi dan proyeksi di tahun depan.
1. Transaksi Belanja Online Meningkat di 2024

Meskipun kondisi perekonomian diproyeksikan akan mengalami penurunan pada tahun 2024, seiring dengan turunnya daya beli masyarakat Indoneisa. Nyatanya angka transaksi belanja e-commerce meningkat di tahun 2024.
Menurut laporan e-Conomy SEA 2024, nilai transaksi e-commerce di platform seperti Shopee, TikTok Shop, Tokopedia, Lazada, Blibli, hingga Bukalapak diproyeksikan mencapai US$ 65 miliar atau sekitar Rp 1.027 triliun (kurs Rp 15.805 per US$) pada tahun ini.
Angka tersebut menunjukkan kenaikan 11% dibandingkan tahun sebelumnya, jauh lebih signifikan dibandingkan pertumbuhan hanya 1% selama periode pandemi 2022–2023.
2. Pemanfaatan AI untuk Tingkatkan Efisiensi dan Efektivitas
Teknologi kecerdasan buatan (AI) masif digunakan pada tahun ini. Banyak teknologi seperti ChatGPT, Gemini, Copilot AI dan lainnya dimanfaatkan untuk mempercepat strategi, meningkatkan pendapatan, dan menghadirkan inovasi.
Berikut beberapa contoh pemanfaatan teknologi AI yang membawa perubahan dalam strategi pemasaran di tahun 2024:
Mengidentifikasi Tren dan Menganalisis Data
Riset dari The Work Innovation Lab menunjukkan 30% karyawan sudah menggunakan AI untuk analisis data. Dalam hal ini, AI membantu bisnis memahami audiens lebih dalam, dengan manfaat seperti:
- Mengoptimalkan anggaran pemasaran dengan iklan yang lebih tepat sasaran
- Memperkirakan tren untuk perencanaan strategis
- Memahami perilaku pembeli lebih baik
- Meningkatkan loyalitas pelanggan melalui konten yang relevan
Merampingkan Pekerjaan Rutin
Kemudian, teknologi AI juga dimanfaatkan mengurangi tugas-tugas membosankan, sehingga tim dapat lebih fokus pada kreativitas. Banyak karyawan perusahaan menggunakan AI untuk tugas administratif seperti menyusun laporan atau pesan hingga membuat konten, gambar, dan video.
Interaksi Pelanggan Melalui Chatbot AI
AI mengubah cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan. Dengan chatbot cerdas dan teknologi pemrosesan bahasa alami (NLP), pelanggan dapat menikmati layanan real-time yang mendorong tingkat konversi lebih tinggi.
Baca juga: Apa itu Chatbot? Berikut Fungsi, dan Cara Kerjanya
Solusi Penargetan Baru
Penghapusan cookie pihak ketiga oleh Google pada 2024 memaksa bisnis mencari alternatif lain. Salah satunya dengan pemanfaatan AI untuk memprediksi perilaku pembeli dan menciptakan konten yang tetap relevan dan personal.
3. Strategi Content Marketing Fokus untuk Membangun Kepercayaan

Sementara itu, banyak bisnis mencoba untuk membangun kepercayaan pelanggan melalui konten interaktif. Dalam hal ini, bisnis secara konsisten mempublikasikan konten yang menjelaskan terkait produk di berbagai platform, seperti blog, media sosial, Youtube dan lainnya.
Tak jarang, jenis content marketing yang dibagikan berkaitan tentang studi kasus atau testimoni dari pelanggan. Tujuannya dapat meyakinkan pelanggan lainnya bahwa produk yang ditawarkan berkualitas.
Testimoni tersebut bisanya dibagikan secara sukarela oleh pelanggan. Namun, bisnis bisa mengorodasikannya dengan menjalankan kampanye sebagai strategi User Generated Content. Hal ini berhasil dilakukan oleh brand kecantikan Wardah.
Melalui kampanye seperti #CantikDariHati di Instagram, Wardah mendorong pengguna untuk berbagikan pengalaman menggunakan produk mereka. Selama periode kampanye, ribuan foto dan video diunggah pelanggan, menciptakan konten autentik yang memperkuat kepercayaan terhadap merek.
Hasilnya, Wardah tidak hanya memperluas jangkauan audiens tetapi juga membangun loyalitas di kalangan konsumen muda, khususnya Gen Z dan milenial.
4. Live Streaming, dan Social Commerce Mendorong Penjualan

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, penjualan melalui live streaming dan social commerce meningkat di 2024. Media ini efektif mendorong penjualan bisnis.
Laporan e-Conomy SEA 2024 menyebutkan video commerce menyumbang 20% dari total transaksi e-commerce di Indonesia yang mencapai 65 miliar dolar AS. Sebanyak 44% pembeli e-commerce menggunakan fitur ini.
Salah satu e-commerce yang mengalami peningkatan pesat adalah Shopee Indonesia. Pada promo 11.11, Marketplace Indonesia ini melaporkan kenaikan transaksi UMKM hingga 7,5 kali lipat melalui Shopee Live, yang memadukan interaksi real-time dengan ulasan produk untuk meningkatkan pengalaman belanja.
Baca juga: Panduan Lengkap Live Streaming Marketing untuk Berjualan Online
5. Personalisasi Pengalaman Pelanggan

Pengalaman pelanggan menjadi prioritas utama di 2024. Hal ini didukung sebuah studi yang mengungkapkan 90% pelanggan menyukai pemasaran yang dipersonalisasi.
Maka sebab itu, banyak bisnis memilih untuk mengoptimalkan tampilan aplikasi atau website dengan desain UX yang minimalis dan atraktif. Kemudian melengkapinya dengan fitur pencarian suara untuk memberikan respons lebih cepat dan akurat kepada pelanggan.
Sementara itu, sebagian bisnis menggunakan teknologi AI untuk memberikan rekomendasi sesuai dengan pelanggan. Algoritma AI mampu membuat konten dan iklan yang sesuai dengan preferensi individu.
Sebagai contoh, Traveloka menggunakan personalisasi dalam penawaran layanan dan promosi mereka. Dengan analisis data pelanggan, Traveloka memberikan rekomendasi hotel, tiket pesawat, dan promo yang disesuaikan dengan preferensi dan riwayat pencarian pengguna. Hal ini berdampak pada peningkatkan pengalaman pelanggan.
6. Penguatan Komunitas Digital

Membangun komunitas yang autentik adalah kunci untuk meraih kepercayaan konsumen. Menurut Gartner, autentisitas menjadi nilai ketiga tertinggi yang dihargai oleh pelanggan.
Hal tersebut semakin relevan di tengah meningkatnya konten yang dihasilkan oleh AI, sehingga brand voice yang tulus akan menjadi lebih penting. Kemudian bisnis modern merespon tantangan ini dengan memperkuat koneksi emosional melalui upaya membangun komunitas.
Laporan TINT 2024 menunjukkan bahwa 70% pemasar sepakat bahwa komunitas yang solid sangat penting untuk mempertahankan pelanggan, sementara 82% konsumen lebih cenderung membeli produk baru dari perusahaan yang memiliki komunitas online yang aktif dan menarik.
PercayaProjex adalah kolaborasi antara Grab, OVO, dan kreator dari berbagai bidang di Indonesia untuk menyebarkan semangat percaya pada ketangguhan masyarakat dengan saling mendukung dan berbagi.
Aksi ini dimulai sejak 2022 dengan mengandeng konten kreator seperti Danjyo Hiyoji, Gelang Harapan, Luxcrime, Stayhoops, dan Muklay. Hasil penjualan koleksi #PercayaProjex saat itu didonasikan untuk mendukung perempuan pelaku UMKM di Indonesia.
Kemudian, Grab berkolaborasi 3MONGKIS dan Tuku dengan tujuan membantu keluarga-keluarga yang membutuhkan. Kamu juga bisa berkontribusi dengan membeli koleksi #PercayaProjex, di mana seluruh hasil donasi akan disalurkan melalui BenihBaik.
7. Dominasi Gen Z di Pasar Digital 2024
Preferensi Gen Z terhadap pengalaman belanja yang personal dan interaktif telah mendorong adopsi strategi pemasaran inovatif. Mereka cenderung mencari brand yang autentik dan sejalan dengan nilai-nilai pribadi mereka, seperti keberlanjutan, inklusivitas, dan kesadaran sosial.
Selain itu, metode belanja seperti live streaming menjadi tren besar, dengan mayoritas audiensnya berasal dari kelompok Gen Z.
Mengutip dari DataIndonesia, sekitar 97% Gen Z menggunakan media sosial sebagai sumber utama inspirasi belanja mereka.
Tercatat social commerce seperti Instagram, TikTok, Snapchat, Spotify, dan Twitter menjadi inspirasi Gen Z dalam mencari saran serta opsi sebelum melakukan pembelian suatu produk.
Jadi tidak heran apabila Google bukanlah mesin pencarian pilihan Gen Z, melainkan TikTok yang memegang kehormatan itu sekarang.
Maka sebab itu, brand yang ingin menarik perhatian Gen Z perlu mengembangkan strategi berbasis teknologi, termasuk menyediakan konten interaktif dan menggunakan platform media sosial untuk memaksimalkan pengalaman belanja yang mulus dan terintegrasi.
Baca juga: Strategi Marketing Generasi Z yang Wajib Diketahui Bisnis!
Demikianlah kaleidoskop marketing yang terjadi di Indonesia dalam sepanjang tahun 2024. Banyak perubahan-perubahan yang mungkin berbeda dengan di tahun-tahun sebelumnya.
Semoga hal tersebut bisa menjadi bahan evaluasi dan pertimbangan Anda dalam menyusun strategi marketing di tahun 2025.
Konsultasikan kebutuhan bisnis Anda dengan tim Ahli dari Mekari Qontak secara Gratis