
- Brand value adalah nilai finansial sebuah brand di pasar. Nilai ini mencerminkan seberapa besar konsumen bersedia membayar lebih untuk produk brand Anda dibandingkan brand lain.
- Brand value berbeda dari brand equity. Brand equity adalah pandangan dan kekuatan merek di mata konsumen, sedangkan brand value adalah nilai finansial bersih yang dihasilkan dari brand equity tersebut.
- Beberapa manfaat yang diberikan brand value untuk bisnis, seperti kemampuan untuk menetapkan harga premium, meningkatkan loyalitas pelanggan, meningkatkan kredibilitas.
Dalam dunia pemasaran, istilah brand value sering disebut sebagai kerelaan konsumen untuk mengeluarkan uang lebih demi memperoleh suatu produk atau layanan. Dapat dikatakan bahwa keberhasilan suatu produk atau layanan berhubungan dengan brand value.
Sebenarnya, sebuah brand tidak hanya berpatokan pada nama, logo, maupun slogan saja. Namun, suatu brand perlu memberikan kualitas bagi konsumen dan karyawan perusahaan. Kualitas inilah yang akan menambah brand value.
Lantas, sebenarnya apa itu brand value? Kemudian, apa manfaat dan contohnya? Informasi lengkapnya dapat Anda baca dalam artikel Mekari Qontak beriku!
Apa itu Brand Value?
Brand value adalah nilai finansial yang dimiliki oleh brand di pasar. Nilai ini mewakili banyaknya pelanggan yang mau membayar biaya ekstra untuk menggunakan produk atau layanan dari brand Anda dibandingkan brand lainnya.
Sederhananya, brand value juga bisa menyatakan seberapa sering pelanggan memilih brand Anda dibandingkan brand lainnya.
Nilai brand tidak hanya diukur dari tingkat kepuasan pelanggan terhadap suatu produk. Namun, hal ini diukur dari analisis keuangan dan marketing. Jadi, dalam menentukan brand value, prosesnya lebih kompleks dan rumit daripada brand equity.
Baca juga: Brand Identity: Pahami Manfaat dan Cara Membuatnya!
Perbedaan Brand Value dan Brand Equity
Dalam dunia pemasaran, selain istilah brand value, ada pula istilah lainnya, yaitu brand equity. Walaupun terlihat sama, namun kedua istilah ini mempunyai pengertian yang berbeda.
Beberapa perbedaan antara brand value dan brand equity adalah sebagai berikut.
Aspek Pembeda | Brand Equity | Brand Value |
---|---|---|
Fokus Utama | Pandangan konsumen terhadap suatu brand | Nilai bersih dari suatu brand |
Pengukuran | Kepercayaan dan kepuasan pelanggan | Analisis keuangan dan pemasaran |
Gambaran Nilai | Menggambarkan kekuatan yang dimiliki brand di pasar | Menggambarkan nilai total penjualan dari sebuah brand |
Sikap Konsumen | Produk disukai karena diproduksi oleh brand favorit | Hal seperti ini tidak berlaku |
Dasar Penilaian | Dinilai berdasarkan recall value saja | Dinilai berdasarkan orisinalitas, komitmen, diferensiasi hingga konsistensi |
Baca juga: 5 Cara Membangun Brand Equity Bisnis yang Baik
Fungsi dari Brand Value untuk Tingkatkan Penjualan
Setelah mengetahui pengertian brand value, mungkin Anda bertanya apa fungsi atau perannya pada perusahaan?
Berikut beberapa fungsi dari brand value antara lain sebagai berikut:
- Memberikan informasi terkait nilai finansial suatu brand di pasaran berdasarkan analisis keuangan serta pemasaran.
- Memprediksi jumlah pendapatan bersih sebuah brand yang bisa diperoleh di masa mendatang.
- Memberikan kejelasan, keaslian, diferensiasi, komitmen, konsistensi, kejelasan brand dan sebagainya.
- Menginformasikan jumlah total penjualan atau keuangan brand di pasaran.
Manfaat Brand Value
Ada beberapa manfaat nilai brand yang bisa diperoleh bisnis, antara lain:
1. Memperoleh Loyalitas Pelanggan
Biasanya, apabila sebuah brand bisa memberikan kesan dan pengalaman yang positif terhadap pelanggan, mereka akan bersikap loyal. Adanya loyalitas tersebut memungkinkan terjadinya pembelian secara berkala.
Tidak hanya itu saja, kemungkinan besar pelanggan juga akan merekomendasikan produk dan layanan Anda kepada orang lain.
2. Meningkatkan Kredibilitas Brand
Brand menjadi pembeda di antara produk-produk dengan jenis yang sama namun diproduksi oleh perusahaan yang berbeda. Jika bisnis memiliki brand image dan nilai brand yang baik, hal ini bisa meningkatkan kredibilitasnya.
3. Mengembangkan Sikap Toleransi Pelanggan
Bila karyawan loyal terhadap suatu produk atau layanan, biasanya mereka akan lebih mudah toleransi bila terjadi kesalahan yang minim.
4. Meningkatkan Pengalaman Positif Pelanggan
Apabila ada beberapa perusahaan yang menjual produk dengan material, kualitas, dan potongan yang sama, biasanya merk dengan image dan value yang kuat akan lebih berhasil.
Pasalnya, brand tersebut bisa meningkatkan pengalaman positif bagi pelanggan.
5. Memberikan Kesempatan untuk Menetapkan Harga Premium
Jika branding dilakukan dengan baik dan berhasil, biasanya akan tercipta demand yang tinggi. Dengan demikian, karena permintaannya tinggi, pada umumnya perusahaan akan menaikkan harganya.
Seperti yang kerap terjadi di era milenial, produk yang memiliki brand image yang kuat umumnya dijual dengan harga yang lebih tinggi daripada produk dari brand lainnya yang kurang dikenal.
6. Meningkatkan Nilai Bisnis
Sebagian besar nilai perusahaan berasal dari nilai brand yang kuat. Branding memberikan kontribusi kurang lebih 50 sampai 75 persen dari kapitalisasi pasar perusahaan yang terdaftar.
7. Menaikkan Rasio Keuangan Perusahaan
Performa brand yang baik bisa memberikan efek positif yang signifikan terhadap rasio keuangan perusahaan. Perusahaan yang memiliki nilai brand yang kuat biasanya akan memiliki rasio likuiditas yang baik.
Hal tersebut berarti perusahaan mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan cash dalam bisnis dengan baik.
8. Menaikkan Performa Pasar saham
Perusahaan dengan nilai brand yang kuat biasanya akan memperoleh rata-rata return bulanan sekitar 1 persen lebih besar daripada perusahaan dengan nilai brand yang lemah.
Cara Membangun Brand Value yang Kuat
Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengembangkan brand value.
1. Membuat Konten yang Kreatif
Cara membangun brand value yang pertama adalah membuat konten yang orisinil dan kreatif, baik berupa foto, tulisan, maupun video. Konten yang menarik biasanya akan menghasilkan dampak positif bagi perkembangan brand dan bisnis Anda.
2. Membuat Pesan yang Konsisten di Seluruh Touch Points
Membuat pesan yang konsisten di seluruh touch point adalah salah satu strategi paling efektif untuk meningkatkan brand value.
Ketika brand Anda mengirimkan pesan yang sama di mana pun pelanggan berinteraksi, hal ini akan membangun kepercayaan, meningkatkan pengenalan brand, dan membedakan produk dari kompetitor.
3. Menjalin Kerja Sama Dengan Influencer
Cara selanjutnya adalah melakukan kerja sama dengan influencer melalui endorsement. Influencer bisa menjadi perantara di antara brand dan audiens agar audiens lebih mengenal brand tersebut.
4. Membuat Situs Web Untuk Bisnis
Memiliki sebuah situs web bisa membuat bisnis Anda lebih credible. Semakin banyak orang akan lebih percaya dengan brand Anda.
5. Mencari Dukungan Melalui Sponsor Atau Investor
Selain itu, Anda perlu mencari dukungan melalui sponsor atau investor. Dukungan ini bisa memberikan banyak manfaat bagi kinerja bisnis Anda.
6. Menjual Merchandise
Di samping itu, untuk mengembangkan nilai brand, Anda bisa menjual merchandise dari brand Anda. Dengan demikian, semakin banyak orang akan aware dengan produk atau layanan yang Anda tawarkan. Hal ini juga bisa dijadikan sarana untuk mempromosikan brand Anda.
Contoh Brand Value
1. Brand Value Coca Cola
Coca-Cola merupakan contoh brand value yang kuat. Tahun 2021, nilai brand untuk Coca-Cola adalah 87,6 miliar dollar. Value brand yang setinggi ini tidak dicapai dalam waktu singkat.
Semuanya dimulai tahun 1886 dan sampai sekarang Coca-Cola menjadi salah satu produk yang memiliki nilai brand yang terkuat. Perusahaan Coca-Cola mendominasi sebagian besar pasar minuman ringan di AS.
Salah satu yang perusahaan lakukan untuk memperoleh nilai brand yang kuat yaitu melakukan strategi periklanan agar dikenal banyak orang. Selain melakukan iklan, Coca-Cola juga sering terlibat dalam berbagai sponsor olahraga.
2. Brand Value Google
Contoh brand value selanjutnya adalah Google. Sebagai salah satu mesin pencari terbesar, brand values, Google yang luar biasa tinggi didorong oleh kombinasi dari beberapa faktor kunci, seperti dominasi pasar dan kepercayaan konsumen, inovasi layanan hingga konsistensi brand.
Sebagai contoh, konsumen memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap kemampuan Google untuk menyediakan informasi yang relevan dan akurat. Kepercayaan ini meluas ke produk lain seperti Google Maps, Gmail, dan Google Cloud.
Bukan hanya itu saja, Google terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan, terutama di bidang kecerdasan buatan (AI). Hal ini memperkuat reputasinya sebagai pemimpin inovasi yang selalu relevan.
Secara cerdas, Google juga membangun hubungan emosional dengan penggunanya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya Google Doodles yang berperan sebagai alat penceritaan yang menyenangkan (playful storytelling tool).
Cara Menghitung Brand Value
Brand value adalah nilai ketika suatu barang dapat dijual diatas harga yang ditentukan oleh kurva penawaran atau permintaan. Berikut cara menghitungnya.
1. Mengidentifikasi Margin Produk
Cara menghitung brand value yang pertama yaitu dengan mengidentifikasi margin masing-masing produk dan membandingkannya dengan berbagai merek lainnya.
Bila perusahaan bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan dari produk yang jenisnya sama, dapat disimpulkan bahwa brand tersebut lebih kuat.
Kedua, melihat perusahaan secara keseluruhan. Apabila investor bersedia untuk membayar biaya ekstra untuk perusahaan A daripada perusahaan B, maka brand milik perusahaan A lebih kuat daripada brand milik perusahaan B.
2. Menggunakan Metode Pendapatan (Income-Based Valuation)
Income-based valuation adalah metode yang paling umum digunakan oleh lembaga-lembaga terkemuka. Metode ini menghitung brand value berdasarkan potensi keuntungan yang dapat dihasilkan di masa depan berkat merek tersebut.
Cara Kerja:
- Hitung Pendapatan Merek: Analis mengidentifikasi pendapatan perusahaan yang dihasilkan secara langsung oleh merek.
- Proyeksikan Pendapatan Masa Depan: Pendapatan ini kemudian diproyeksikan untuk beberapa tahun ke depan, dengan mempertimbangkan pertumbuhan pasar, tren industri, dan keunggulan kompetitif brand.
- Tentukan Tingkat Diskonto: Proyeksi pendapatan ini didiskontokan ke nilai saat ini (present value) dengan tingkat diskonto yang sesuai, yang mencerminkan risiko dan kekuatan merek.
- Kurangi Biaya: Biaya operasional dan pajak dikurangi untuk mendapatkan nilai bersih.
3. Menggunakan Metode Biaya (Cost-Based Valuation)
Cara menghitung brand value selanjutnya adalah menggunakan metode cost-based valuation. Metode ini melihat brand value dari perspektif biaya yang telah dikeluarkan atau yang dibutuhkan untuk membangun brand.
Cara Kerja:
- Hitung Biaya Historis: Menjumlahkan semua biaya yang telah dihabiskan untuk membangun merek sejak awal, termasuk biaya pemasaran, iklan, promosi, dan riset.
- Metode Biaya Penggantian: Menghitung estimasi biaya yang diperlukan untuk menciptakan merek baru dengan kualitas dan posisi yang setara dengan merek yang sudah ada.
4. Menggunakan Metode Pasar (Market-Based Valuation)
Metode market-based menentukan nilai brand dengan membandingkannya dengan transaksi merek serupa yang telah terjadi di pasar terbuka. Berikut ini rumus untuk mengukur brand value.
V = F x R x S
Keterangan:
V adalah brand value
F adalah financial performance yang bisa dihitung melalui profit. F diperoleh dari hasil hitung antara laba operasi bersih setelah pajak dikurangi biaya modal rata-rata industri.
R adalah role of brand yang mengukur bagian purchase decisions sebuah brand.
S adalah strength of brand yang mengukur kemampuan sebuah merek dalam mencapai pendapatan yang diharapkan di masa mendatang.
Perkuat Brand Value Anda Sekarang!
Itulah informasi lengkap mengenai apa itu brand value. Berdasarkan informasi yang telah dijabarkan, dapat disimpulkan bahwa brand value merupakan faktor penting untuk mengetahui nilai sebuah brand di pasaran.
Untuk memperkuatnya, diperlukan modal untuk memperbaiki layanan dan melakukan promosi secara optimal. Selain itu, perusahaan juga perlu menjaga agar arus kasnya berlangsung dengan baik.
Permudah dalam memantau arus kas, banyak bisnis menggunakan aplikasi CRM dari Mekari Qontak yang dapat otomatis mengelola seluruh aktivitas bisnis dalam satu platform. Selain itu, aplikasi CRM juga bisa dihubungkan dengan aplikasi lainnya melalui aplikasi omnichannel untuk mempermudah bisnis.
Tak hanya itu saja, Qontak juga telah dipercaya lebih dari 3000 perusahaan dan Qontak tersertifikasi ISO 27001 untuk memastikan keamanan informasi data pelanggan.