Daftar isi
3 min read

Cara KPI Membuat Karyawan Termotivasi

Tayang 03 Maret 2017
Diperbarui 11 Desember 2023
KPI based Performance
Cara KPI Membuat Karyawan Termotivasi

Di antara semua tanggung jawab manajer, pekerjaan tersulit yang mungkin ditemui adalah memastikan tim Anda dan anggotanya sukses mencapai gol dan target. Membuat mereka dan Anda sanggup mencapai gol secara mandiri tanpa banyak disupervisi juga merupakan elemen penting dari pekerjaan seorang manajer, terutama di bidang marketing.

Pada dasarnya, cara terbaik untuk mengatur pekerjaan anggota tim agar mencapai target adalah dengan membiarkan mereka bekerja sesuai dengan kemampuan dan kepercayaan yang diberikan. Dengan memberikan KPI atau Key Performance Indicator yang menjadi tolak ukur performa setiap anggota tim, Anda dapat memotivasi mereka untuk makin giat mencapai target.

Lakukanlah 5 langkah berikut untuk membuat anggota tim Anda bersemangat memenuhi target tim.

1. Memberikan kepercayaan

Menganggap KPI sebagai tolak ukur secara tidak langsung memberikan nilai bagi pekerjaan dan membuat kultur perusahaan lebih tertanam. KPI memberikan kebebasan berkreasi dengan indikator utama keberhasilan mencapai target dan berorientasi pada hasil. Karenanya, saat target tercapai, rasa bangga dan memiliki tim pun muncul, memotivasi lebih lagi di target selanjutnya. Penetapan KPI berarti memberikan kepercayaan penuh pada anggota tim serta memungkinkan anggota tim untuk melihat dan mengevaluasi pekerjaannya jika dibandingkan dengan kuarter-kuarter sebelumnya.

2. Memotivasi dengan perkembangan dari bulan ke bulan

Dengan melacak serta berpatokan pada KPI, motivasi untuk meningkatkan angka yang menjadi target dari bulan ke bulan pun bertumbuh. Ada dorongan untuk kembali mengevaluasi strategi dan pendekatan dengan sumber daya yang sama sehingga akhirnya sampai pada strategi marketing yang jauh lebih efektif.

3. Membantu menentukan prioritas

Adanya KPI memungkinkan kita dan anggota tim lainnya menentukan prioritas menilai dari jangka waktu pengerjaan dan hasil kuantitatif juka dibandingkan dengan tebakan beruntung yang bisa dikaburkan oleh emosi, situasi atau data yang terbatas. Jika taktik A terus-menerus memberkan hasil yang lebih baik dari taktik B, Anda sudah tahu mana yang harus Anda prioritaskan. Jika taktik C tiba-tiba menunjukkan potensi namun tidak langsung membantu mencapai gol, Anda dapat kembali fokus ke taktik A.

4. Adanya independensi dalam membuat keputusan

Membiarkan KPI menjadi penuntun dalam membuat keputusan dalam hal penentuan strategi berarti tak ada yang perlu memberikan arahan atau tugas untuk dikerjakan. Semua akan kembali berpusat dan berpatokan pada KPI dan cara mencapai KPI tersebut akan menjadi terserah mereka yang memiliki KPI tersebut, tentu saja dalam batasan yang profesional. Hal ini bukan berarti semua jadi bekerja sendiri-sendiri. Akan ada diskusi rutin di mana perkembangan dan kemajuan dibahas dan dievaluasi dari masing-masing anggota KPI berikut dengan masukan dari sesama anggota tim.

 

5. Marketing yang sifatnya entrepreneurial

Berfokus pada KPI berarti usaha marketing Anda akan kurang formulatif dan akan lebih bersifat entrepreneurial. KPI melatih anggota tim dan diri kita sendiri untuk memecahkan masalah yang ada. Melatih diri seperti ini akan membuat Anda mampu melihat koneksi antara angka KPI dengan angka bisnis keseluruhan dan bagaimana satu sama lain saling mempengaruhi.

Pemanfaatan KPI kurang lebih sama dengan pemberian atau delegasi otoritas. Biasakanlah diri Anda sebagai manajer untuk mendelegasikan otoritas dan bukan tugas semata. Memberikan otoritas akan membuat anggota tim merasa dihargai, lebih termotivasi dan komunikasi semakin lancar. Dengan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap pekerjaannya masing-masing, pekerjaan pun menghasilkan outcome yang berkualitas dan target tercapai.

Kategori : Bisnis
WhatsApp WhatsApp Sales