Daftar isi
2 min read

Pahami Beda Copy dan Content Writing Berikut

Tayang 29 Maret 2016
Diperbarui 17 Februari 2024
Mobile Application
Pahami Beda Copy dan Content Writing Berikut

Dua-duanya merupakan pelengkap usaha digital marketing Anda, dan dua-duanya sama pentingnya sebagai jembatan berkomunikasi dan promosi produk yang dibuat relevan bagi para customer. Namun, seringkali pada prakteknya kedua hal ini bercampur menjadi satu dan tidak memiliki perbedaan yang jelas, padahal, penting bagi Anda sebagai pembuat konten untuk mengetahui perbedaannya agar promosi di dunia konten dan digital lebih efisien.

Berikut ini perbedaan antara copywriting dan penulisan konten untuk menjangkau customer.

1. Perbedaan berdasarkan definisinya

Copywriting merupakan konten yang disampaikan melalui media online dan materi yang dicetak dengan tujuan beriklan dan berpromosi, yang sering digunakan untuk menarik perhatian orang, target market atau grup terhadap brand, sementara konten merupakan penyediaan informasi dan pengalaman yang langsung diarahkan agar diakses oleh audiens lewat tulisan berupa artikel atau sajian visual. Copywriting merupakan konten, namun konten bukanlah copywriting.

2. Perbedaan berdasarkan prakteknya

Saat membuat copywriting, Anda menulis untuk sales funnel, terdiri dari blog posts, konten pada media sosial dan pada email newsletter, sementara konten mengharuskan untuk menulis bagi berita, rilisan pers, skrip video dan deskripsi produk. Lebih lanjut lagi, konten merupakan medium untuk melakukan sharing tips atau pendapat untuk menarik trafik dan audiens yang relevan dan berpotensi menjadi prospek yang kemudian digiring untuk menjadi customer. Hal ini akan dilakukan lewat backlinks menuju sales page, lewat iklan atau pada direct mail.

3. Perbedaan berdasarkan panjang isinya

Konten jelas memiliki isi yang lebih panjang, mendetail dan terelaborasi dibandingkan dengan copywriting. Konten juga memiliki nada yang berbeda dari copywriting yang lebih to the point dan langsung ke tujuan utamanya untuk beriklan, meminta pembaca untuk take action dan tidak dijelaskan secara panjang lebar layaknya konten. Namun, Anda bisa membuat cara berpikir penulisan konten diikutsertakan juga dalam penulisan copy writing dan begitu pula sebaliknya.

Sebenarnya, hanya terdapat garis tipis pemisah antara copy dan konten berupa artikel yang lebih panjang. Namun, bukan hal ini yang harus diributkan. Yang terpenting adalah memahami mengapa sebuah proyek membutuhkan tulisan dalam bentuk apapun itu dan apa yang hendak disampaikan ke audiens yang ditargetkan. Selalulah menggunakan istilah-istilah yang memang relevan dengan industri yang memerlukan konten tersebut dan gunakanlah bahasa yang senada.

Kategori : Marketing
WhatsApp WhatsApp Sales