Setiap perusahaan memiliki aktivitas CSR (Corporate Social Responsibility) atau dikenal dengan tanggung jawab sosial perusahaan.
Di mana perusahaan harus bertanggung jawab atas dampak lingkungan, masyarakat atau sosial yang mungkin ditimbulkan dari operasional bisnis.
Bahkan di Indonesia, ada peraturan khusus yang mengatur CSR yang dimuat dalam Peraturan Pemerintah nomor 42 tahun 2012 tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan Perseroan Terbatas (PT).
Peraturan tersebut mengatur hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya antara perusahaan, pemangku kepentingan dan masyarakat setempat.
Yuk, pelajari selengkapnya mengenai corporate social responsibility pada artikel berikut.
Apa itu Corporate Social Responsibility?
Mengutip dari UNIDO bahwa corporate social responsibility (CSR) adalah pendekatan manajemen perusahaan yang menggabungkan tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam seluruh aspek operasi bisnisnya.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa CSR merupakan program perusahaan yang memberikan kontribusi nyata untuk kepentingan sosial, masyarakat dan lingkungan, sebagai bentuk rasa tanggung jawab dari dampak yang mungkin ditimbulkan selama operasional bisnis.
Ada berbagai cara yang bisa perusahaan lakukan untuk menunjukan kepedulian mereka mulai dari berkontribusi aktif dalam kegiatan non-profit hingga menggubah sistem produksi yang lebih ramah lingkungan.
Upaya-upaya tersebut secara tidak langsung dapat membangun kredibilitas bisnis dan kepecayaan masyarakat terhadap perusahaan tersebut.
Baca juga: Panduan Lengkap Cause Related Marketing
Mengapa Corporate Social Responsibility Penting dalam Bisnis Modern?
Pelaksanaan program CSR memberikan beberapa dampak positif bagi perusahaan. Misalnya perusahaan secara konsisten mengurangi sampah dengan menggunakan produk daur ulang. Citra positif akan terbangun bahwa perusahaan tersebut peduli dengan lingkungan.
Terciptanya citra positif tersebut secara tidak langsung akan mempengaruhi pertumbuhan perusahaan.
Sementara Studi Kantar Purpose 2020 menunjukkan perusahaan memiliki dampak positif yang tinggi mengalami pertumbuhan brand value sebesar 175% dalam 12 tahun, sedangkan bisnis dengan dampak positif yang rendah hanya mengalami pertumbuhan sebesar 70%.
Berikut adalah keuntungan menjalankan corporate social responsibility:
– Meningkatkan Persepsi Pelanggan terhadap Brand
Saat ini, terjadi perubahan pola perilaku konsumen yang lebih peduli pada isu sosial dan lingkungan. Hal ini menyebabkan mereka memberikan prioritas tinggi pada perusahaan yang menjalankan program CSR.
Sebagian konsumen beranggapan perusahaan tersebut memberikan dampak positif yang bisa masyarakat luas rasakan, bukan hanya mementingkan profit perusahaan saja.
– Menarik Investor
Dengan menunjukkan program CSR, perusahaan akan terlihat lebih menarik bagi investor. Sebab, sebagian investor menyukai perusahaan memberikan pertanggungjawaban dalam aspek masyarakat, sosial atau lingkungan.
– Mempertahankan Tenaga Kerja
Perusahaan yang menjalankan program CSR menjadi daya tarik untuk karyawan yang memiliki nilai yang sejalan. Dimana karyawan saat ini yang didominasi generasi Z tidak hanya memikirkan keuntungan finansial, tapi juga dampak sosial lingkungan.
Apa saja Jenis-Jenis Corporate Social Responsibility?
Corporate social responsibility umumnya dikategorikan dalam empat jenis tanggung jawab, seperti berikut:
1. Environmental Corporate Responsibility
Environmental corporate responsibility merujuk pada komitmen perusahaan dalam menjalankan operasional yang ramah lingkungan. Mereka mempertimbangkan dampak lingkungan dalam setiap tahapan operasional mereka.
Contoh upaya perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab pada lingkungan adalah:
- Mengurangi polusi, limbah, konsumsi sumber daya alam, dan emisi dalam proses produksi mereka.
- Melakukan daur ulang barang di seluruh proses operasional, termasuk mendorong pelanggan untuk menggunakan kembali produk daur ulang.
- Mengkompensasi dampak negatif dengan memulihkan sumber daya alam. Misalnya, produsen yang mengunakan kayu sebagai bahan baku, bisa menjalankan program menanam pohon dalam jumlah yang setara atau lebih banyak.
- Mengadopsi metode distribusi yang berkelanjutan yang meminimalisir dampak emisi dan polusi.
- Mengembangkan produk yang mempromosikan nilai-nilai ramah lingkungan. Contohnya, penggunaan plastik sekali pakai diganti dengan kertas atau tempat yang bisa dipakai berulang kali.
Baca juga: Mengenal Green Marketing, Komponen, Manfaat dan Pengaruhnya dalam Bisnis
2. Ethical Responsibility
Jenis tanggung jawab ini mengacu pada komitmen perusahaan untuk menjalankan operasinya dengan prinsip-prinsip etika yang tinggi, serta menghormati hak asasi manusia.
Misalnya memberi perlakuan adil terhadap semua pihak yang berkepentingan, menjalankan perdagangan yang adil, dan pemberian upah yang setara.
Contoh nyatanya penerapan ethical responsibility dalam perusahaan, sebagai berikut:
- Memperlakukan semua pelanggan dengan adil dan tanpa diskriminasi berdasarkan usia, ras, budaya, atau orientasi seksual.
- Memberikan perlakuan yang positif kepada seluruh karyawan, termasuk memberikan gaji dan tunjangan di atas batas minimum.
- Mendorong keberagaman dalam pemilihan vendor dengan memanfaatkan pemasok dari berbagai ras, jenis kelamin, status, atau latar belakang ekonomi yang berbeda.
- Memberikan informasi yang jujur mengenai masalah operasional kepada investor secara tepat waktu dan dengan penuh integritas.
3. Philanthropic Responsibility
Philanthropic responsibility merujuk pada niat, tujuan, dan upaya perusahaan untuk secara aktif berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat umum.
Salah satu aspek signifikan dari filantropi adalah pengalokasian sebagian dari pendapatan perusahaan untuk mendukung tujuan-tujuan non-profit, seringkali disalurkan melalui pendirian yayasan atau program donasi pada komunitas lokal.
Ada berbagai cara di mana bisnis dapat dilakukan untuk menjalankan philanthropic responsibility, seperti berikut:
- Perusahaan menyumbangkan sebagian dari keuntungan perusahaan untuk tujuan amal.
- Menjalin kerjasama dengan distributor atau vendor yang mendukung nilai-nilai filantropis yang sejalan dengan perusahaan.
- Perusahaan mendukung partisipasi karyawan dalam upaya filantropi, misalnya melalui relawan atau kontribusi kegiatan amal yang sesuai.
- Mensponsori acara penggalangan dana atau berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial di komunitas setempat.
4. Financial Responsibility
Financial responsibility merujuk pada praktik pengambilan keputusan keuangan yang didasarkan pada komitmen untuk memberikan dampak positif.
Untuk memegang komitmen terhadap financial responsibility, perusahaan tidak hanya mempertimbangkan penghematan biaya operasional, tetapi juga menjadikan CSR sebagai landasan dalam setiap keputusan finansial.
Berikut adalah beberapa aspek dari financial responsibility :
- Penelitian dan pengembangan produk baru yang mendukung prinsip keberlanjutan.
- Rekrutmen beragam jenis talenta untuk memastikan keberagaman dalam tenaga kerja.
- Pelatihan karyawan mengenai DEI ( Diversity, Equity, dan Inclusion), kesadaran sosial, atau isu-isu lingkungan.
- Proses yang mungkin lebih mahal namun menghasilkan dampak CSR yang lebih besar.
- Menjamin pelaporan keuangan yang transparan dan tepat waktu, termasuk pemeriksaan eksternal.
Apa Perbedaan CSR, Filantropi, dan Charity?
Selain corporate social responsibility, mungkin Anda juga tidak asing dengan istilah filantropi atau charity. Ketiganya memiliki kesamaan yakni membutuhkan komitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi manusia atau sosial.
Meskipun terlihat mirip, CRS menggambarkan keseluruhan sikap perusahaan terhadap masyarakat luas. Sementara filantropi dan charity memiliki varian yang lebih terbatas dari corporate social responsibility.
Selain itu, filantropi dan charity sering digabungkan dalam satu kategori dalam konteks perusahaan. Keduanya merupakan program bisnis untuk memberikan dampak positif pada komunitas di luar bisnis mereka.
Misalnya menyumbangkan dana pribadi untuk event atau lembaga yang bertujuan membawa perubahan sosial. Sumbangan tersebut seringkali diberikan tanpa keterlibatan aktif.
Sementara CSR mendapatkan pendanaan dari sumber daya bisnis. Oleh karena itu, program CSR memutuhkan komitmen kuat dari perusahaan karena akan mempengaruhi operasional bisnis.
Baca juga: Penjelasan Lengkap Product Life Cycle, Tahapan, dan Contohnya
Contoh Sukses Penerapan Program Corporate Social Responsibility
Contoh perusahaan yang menjalankan program CSR dengan baik adalah
1. Starbucks
Starbucks telah lama dikenal memiliki rasa tanggung jawab sosial terhadap kesejahteraan karyawan dan lingkungan.
Starbucks menunjukkan kepedulian mereka dengan memberikan hibah saham, tunjangan kesehatan, keluarga, dan pendidikan tambahan kepada karyawan mereka.
Selain itu, Starbucks juga menjalankan program CSR dengan mengerakkan karyawan mereka untuk melindungi planet bumi. Banyak kegitaan relawan yang Starbucks gelar untuk membersihkan bumi dari sampah.
Bahkan berdasarkan Global Environmental & Social Impact Report, Starbucks diprediksi dapat mengurangi 50% emisi gas rumah kaca, konsumsi air, dan limbah pada tahun 2030.
2. Nestle Cares Cleanup
Nestlé menyelenggarakan acara pekan sukarelawan yang sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan pada lingkungan. Acara tersebut sebagai salah satu upaya perusahaan dalam melindungi planet bumi.
Pekan bersih-bersih yang Nestlé adakan bertepatan dengan World Cleanup Day. Hal ini memberikan karyawan mereka pengalaman langsung dalam membantu melindungi lingkungan dan mendukung komunitas lokal.
Lebih dari 100 karyawan yang berasal dari 6 pabrik Nestlé berpartisipasi dalam acara berlangsung empat hari tersebut.
Berkat upaya ini, Nestlé berhasil mengumpulkan 110+ kilogram sampah dan berkontribusi terhadap manfaat lingkungan lainnya.
3. Glovo Cares Volunteer Week
Glovo berkomitmen untuk melayani masyarakat dengan baik. Mereka mulai membangun program sukarelawan yang melibatkan karyawan untuk membantu komunitas nonprofit disekitar pabrik seperti food bank.
Dengan menyelenggarakan inisiatif pekan sukarelawan global di tujuh negara dan sembilan kota, mereka menyumbangkan lebih dari 700 jam kerja karyawan.
Bagaimana Cara Mengukur Keberhasilan Program Corporate Social Responsibility?
Pengukuran efektivitas program CSR juga dapat dilihat dari Impact Multiple of Money (IMM). IMM dikembangkan untuk menghitung keuntungan finansial dari aktivitas CSR khususnya philanthropic responsibility.
Terdapat 6 poin IMM seperti berikut:
– Menghitung Relevansi
Ketika menjalankan program CSR, Anda perlu mengeluarkan dana untuk mendukung aktivitasnya. Oleh karena itu, Anda perlu menghitung nilai-nilai yang bisnis akan dapatkan dari program tersebut, apakah sebanding dengan investasi yang Anda keluarkan.
– Identifikasi Dampak Terhadap Sosial atau Lingkungan
Kedua, Anda juga perlu mengukur dampak sosial atau lingkungan yang didapatkan dari program CSR. Apakah telah sesuai dengan target tujuan Anda menjalankan program tersebut di awal.
– Memperkirakan Nilai Ekonomi yang Ingin Dicapai untuk Masyarakat
Setiap menjalankan program CSR, Anda perlu melakukan analisis untuk memperkirakan nilai ekonomi yang akan masyarakat terima.
Caranya bisa dengan menemukan studi kasus yang relevan atau berdiskusi dengan expertise untuk membantu memproyeksikan keuntungan finansial.
– Memperkirakan Risiko
Setiap kegiatan tentu memiliki risiko tersendiri, tak terkecuali program CSR. Sebelum menjalankan program tersebut, Anda perlu mengetahui risiko yang akan muncul.
Caranya bisa dengan menemukan penelitian atau studi kasus yang relevan dengan program CSR Anda jalankan, baik dari segi pendapatan, kesamaan program, produk atau layanan, maupun cara implementasi yang digunakan.
– Menentukan Durasi Pelaksanaan
Program customer social responsibility umumnya berlangsung dalam waktu lama. Terlebih apabila program tersebut memberikan dampak positif, maka dapat berlangsung hingga 5 tahun.
– Membandingkan Manfaat Sosial dari Setiap Uang yang Dikeluarkan
Perhitungan kadar manfaat bagi sosial atau lingkungan dari CSR. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkirakan seberapa besar nilai manfaatnya dan dibagi dengan total investasi pada program CSR tersebut.
Tantangan Utama dalam Menjalankan Corporate Social Responsibility
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dunia usaha terkait CSR adalah kurangnya kerangka kerja yang jelas dalam menerapkan dan mengukur keefektivitasannya.
Maka perusahaan perlu mengembangkan strategi dan metrik CSR mereka sendiri, yang dapat memakan waktu dan biaya.
Selain itu, mengukur efektivitas inisiatif CSR juga relatif sulit karena dampak dari inisiatif tersebut seringkali bersifat jangka panjang dan sulit diukur.
Tantangan lain dalam CSR adalah kurangnya transparansi dan akuntabilitas. Padahal agar CSR menjadi efektif, penting bagi perusahaan untuk bersikap terbuka dan jujur mengenai upaya mereka.
Namun, banyak perusahaan yang tidak transparan mengenai upaya CSR mereka, sehingga dapat melemahkan kepercayaan dan menimbulkan skeptisisme terhadap komitmen mereka bertanggung jawab pada sosial dan lingkungan.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, perusahaan dapat menerapkan sistem manajemen CSR yang kuat dengan memberikan informasi rinci tentang aktivitas dan dampak CSR yang akan dijalani.
Perusahaan juga dapat terlibat dengan pemangku kepentingan, seperti investor, karyawan, dan pelanggan, untuk mendapatkan umpan balik dan masukan mengenai upaya CSR mereka.
Implementasikan Program CSR Anda Lebih Baik Sekarang
Corporate social responsibility (CSR) menjadi kewajiban bagi seluruh pelaku usaha di Indonesia. Setiap perusahaan harus bertanggung jawab atas dampak sosial, lingkungan dan ekonomi yang mungkin ditimbulkan dari aktivitas usahanya.
Di era saat ini, sebagian besar bisnis memanfaatkan program CSR untuk meningkatkan kredibilitas dan membangun citra positif di mata masyarakat.
Namun untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan analisa mendalam untuk bisa memanfaatkan tren yang pelanggan Anda minati. Kemudian dari tren tersebut, Anda bisa membuat program CSR yang relevan.
Mekari Qontak menawarkan aplikasi CRM terbaik yang membantu mengelola hubungan dengan pelanggan. Mekari Qontak memiliki fitur custom report yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnsi.
Aplikasi CRM Mekari Qontak juga terintegrasi dengan sistem Omnichannel. Sistem ini dapat menghubungkan berbagai channel dalam satu dasbor, yang memudahkan dalam mengelola dampak dari program CSR yang Anda jalani.
Jadi tunggu apalagi? Coba Gratis aplikasi CRM terbaik dari Mekari Qontak atau Konsultasi Gratis dengan tim Mekari Qontak.