Daftar isi
8 min read

Scent Marketing: Teknik Menarik Pelanggan Melalui Aroma

Tayang 12 Maret 2024
Diperbarui 14 Maret 2024
Panduan lengkap Scent Marketing
Scent Marketing: Teknik Menarik Pelanggan Melalui Aroma

Pernahkah Anda saat melewati suatu toko tercium aroma sedap yang mendorong untuk masuk mengunjunginya? Jika iya, maka Anda terkena efek dari strategi scent marketing.

Strategi marketing melalui aroma seperti itu banyak bisnis R&B dan ritel terapkan. Tujuannya untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, sehingga bertahan lama bertransaksi di toko. Diharapkan hal tersebut dapat mendorong peningkatan penjualan bisnis.

Pada artikel berikut akan mengupas cara kerja scent marketing, manfaat dan strategi penerapannya. Yuk, baca selengkapnya di bawah ini.

Apa itu Scent Marketing?

Scent Marketing (Pemasaran Aroma) adalah strategi yang memanfaatkan aroma untuk memberikan kesan positif pada calon pelanggan. Tentu saja aroma yang digunakan harus bisa membangun emosional prospek dan pelanggan, sehingga mereka tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan.

Perusahaan yang menerapkan strategi ini biasanya untuk menggunakan lilin beraroma, diffuser, dan perangkat aromaterapi, sehingga tercipta atmosfer yang unik di toko mereka.

Scent marketing juga memungninkan bisnis untuk menjangkau orang di luar toko karena aroma yang tersebar melalui pintu dan jendela yang terbuka. Cara ini kerap tidak disadari oleh sebagian pelanggan bahwa aroma yang mereka cium adalah sengaja bukan kebetulan.

“Orang cenderung 100 kali lebih mungkin mengingat sesuatu yang mereka cium daripada sesuatu yang mereka dengar, lihat, atau sentuh.” Mengutip dari laman shopify.

Baca juga: Panduan Marketing 101

Bagaimana Cara Kerja Scent Marketing?

Scent marketing memberikan dampak yang kuat terhadap emosi pelanggan. Ketika pelanggan mencium suatu aroma, kenangan pelanggan akan dibangkitkan yang bisa mempengaruhi mood mereka.

Hal tersebut dikarenakan saat seseorang mencium sesuatu, akan terjadi reaksi dalam sistem olfaktori dan kognitif mereka. Reaksi tersebut menyebabkan modifikasi sel saraf oleh pernapasan, serta sinkronisasi berbagai jaringan di sekitar frekuensi beta di banyak wilayah otak mereka.

Rangkaian proses tersebut berimbas pada peningkatan kinerja kognitif dan peningkatan ingatan informasi.

Oleh karena itu, aroma yang tepat dapat menciptakan rasa kenyamanan dan kesejahteraan, yang dapat membuat pelanggan merasa lebih rileks dan responsif terhadap pesan marketing yang ingin disampaikan. Kemudian muncul antusiasme pelanggan untuk membeli produk atau layanan.

Apa saja Manfaat Scent Marketing?

Selain memberikan kenyaman untuk pelanggan, nyatanya scent marketing juga memberikan keuntungan bagi bisnis yang menerapkannya. Berikut keuntungan yang bisa bisnis dapatkan dari aroma marketing:

  • Penjualan Meningkat

Layaknya strategi pemasaran umumnya, scent marketing juga memberikan dampak positif terhadap penjualan. Salah satunya adalah meningkatkan penjualan bisnis.

Sebuah studi menunjukkan bahwa pemasaran melalui aroma berhasil meningkatkan penjualan sebesar 11% dengan skor kepuasan pelanggan yang bertambah mencapai 20%.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemasaran aroma bisa memiliki efek yang kuat pada perilaku pelanggan.

  • Membangun Brand Image Positif

Keuntungan kedua dari scent marketing adalah membantu membangun brand image dari suatu bisnis. Umumnya setiap bisnis akan memilih aroma khusus yang menggambarkan brand mereka.

Sebagai contoh, brand fashion terkenal Fendi, menggunakan parfum yang dibuat khusus dengan aroma kulit domba, patchouli, dan orris butter Italia yang halus untuk pengalaman Fendi yang tak tertandingi.

Ketika pelanggan masuk ke dalam toko Fendi, akan tercium aroma khas yang mengingatkan pada sejarah merek mewah tersebut.

Mengikuti jejak Fendi, disarankan agar bisnis memiliki aroma otentik yang bisa membangun citra mereka dan membuat pelanggan teringat brand Anda saat menciumnya. Hal ini juga yang bisa membuat brand berbeda di pasar yang jenuh seperti ritel.

  • Membuat Pelanggan Nyaman

Aroma sedap mendorong orang untuk bertahan. Hal ini juga menjadi keuntungan bisnis yang menerapkan pemasaran aroma. Pelanggan yang terpapar aroma menenangkan cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di toko.

Ketika pelanggan terpapar aroma dari suatu toka maka pelanggan menghabiskan lebih banyak waktu untuk:

  • Lebih dari dua kali memeriksa beberapa item
  • Hampir tiga kali lebih banyak berinteraksi dengan staf toko
  • Kurang dari separuh yang langsung mencari item ke kasir

Contoh Penerapan Scent Marketing Pada Industri-Industri

Agar lebih jelas bagaimana scent marketing menguntungkan bisnis, simak contoh industri yang sukses menerapkannya seperti berikut:

1. Hotel

Salah satu tujuan menerapkan marketing sensorik agar tamu mau kembali menginap di hotel. Oleh karena itu, Hotel umumnya menggunakan aroma hangat yang mampu menciptakan suasana tenang layaknya rumah.

Misalnya aroma kue yang baru dipanggang atau cucian bersih untuk membuat tamu hotel rileks.

Selama beberapa dekade, grup hotel mewah seperti Westin, Ritz-Carlton, dan Shangri-La telah menggunakan aroma sebagai mekanisme pemasaran strategis di lobi, gym, dan ruang pertemuan mereka. Hal ini menciptakan pengalaman aroma yang tak terlupakan bagi pelanggan yang akan dikenali saat mereka mengunjungi kembali di masa depan.

2. Toko Retail

Selain Hotel, sejumlah toko retail juga menggunakan scent marketing agar membuat pelanggan mereka betah berbelanja. Wewangian digunakan untuk menciptakan atmosfer menyenangkan yang mendorong orang untuk lebih lama menjajah produk pada etalase toko retail.

Sebagai contoh toko ritel asal Amerika Bloomingdale’s menggunakan aroma yang disesuaikan dengan bagian-bagian yang berbeda di toko-tokonya.

Pada baigian pakaian renang, Bloomingdale’s memiliki aroma kelapa yang menenangkan sementara bagian toko yang berjualan pakaian dalam memunculkan aroma bunga lilac manis, dan bagian pakaian bayi menggunakan aroma bubuk yang lembut.

3. Restoran

Restoran menjadi industri yang paling banyak menerapkan strategi marketing sensorik. Setiap melewati restoran akan tercium aroma khas makanan yang disajikan seperti roti atau steak yang baru di panggang. Tujuannya untuk menarik pelanggan dan membuat mereka lapar untuk lebih banyak.

Contoh brand F&B Starbucks dan Cinnabon. Cinnabon sengaja memilih lokasi toko yang membuat bau roti cinnamon segar dapat bertahan. Sementara Starbucks sering menyemprotkan aroma kopi khasnya untuk menciptakan suasana yang mengundang.

Dengan cara tersebut, restoran tidak hanya meningkatkan pengalaman pelanggan tapi juga membangkitkan kenangan yang menyenangkan, sehingga menarik pelanggan baru ke masuk tempat mereka.

4. Kesehatan (Health Care)

Terakhir, bran perawatan kesehatan (health care) banyak memanfaatkan aroma untuk mengurangi stres dan menciptakan suasana yang lebih menenangkan bagi pasien.

Sebagai contoh sistem aroma ambient di rumah sakit membantu menciptakan suasana yang menyenangkan dan nyaman, yang secara signifikan meningkatkan kepuasan pasien. Aroma juga dapat membantu meningkatkan persepsi tentang kualitas layanan, kebersihan, dan kesejahteraan.

Baca juga: Contoh Penerapan Green Marketing

Tips Implementasi Scent Marketing secara Efektif

Pertanyaan selanjutnya yang kerap muncul ketika membahas scent marketing adalah bagaimana cara menerapkannya?

Berikut tips mengimplementasikan scent marketing yang efektif:

  • Tetapkan Tujuan Pemasaran

Setiap langkah yang akan bisnis sebaiknya diawali dengan menentukan tujuan, termasuk dalam implementasi strategi sensorik marketing. Tujuan tersebut mencakup pada hasil yang ingin dicapai apakah meningkatkan pengalaman pelanggan, meningkatkan penjualan, atau menyampaikan pesan tertentu.

  • Tentukan Target Audiens

Setelah menetapkan tujuan, langkah selanjutnya adalah menentukan target audiens yang ingin Anda jangkau. Hal ini memudahkan untuk menentukan langkah kedepannya seperti memilih aroma yang akan digunakan.

Namun sebelum itu, Anda perlu memahami target audiens. Pertimbangkan preferensi, demografi, dan pemicu emosional apa yang sesuai dengan mereka.

  • Pilih Aroma yang Tepat

Langkah selanjutnya adalah memilih aroma yang cocok untuk target audiens Anda. Dengan begitu, akan menciptakan pengalaman positif dan berkesan bagi pelanggan. Jelajahi aspek psikologis dan emosional dalam setiap aroma.

Misalnya, lavender dapat mempromosikan relaksasi, sementara jeruk dapat membangkitkan perasaan kesegaran dan energi. Selaraskan pilihan aroma Anda dengan emosi yang ingin Anda bangkitkan.

  • Tentukan Metode Penyebaran Aroma

Ketika Anda telah memilih aroma, maka langkah berikutnya perlu menentukan teknik untuk menyebarkan aroma seperti menggunakan diffuser, sistem HVAC, atau bahkan bahan pemasaran yang diinfus dengan aroma.

  • Buat Jadwal Implementasi

Langkah selanjutnya, buat jadwal untuk penyaluran aroma secara terstruktur. Penting untuk mengkoordinasikan berbagai aspek strategi Anda, mulai dari pemilihan aroma hingga penyebaran sistem pengiriman. Hal ini memastikan pendekatan yang lancar dan terkoordinasi untuk memaksimalkan dampak strategi Anda.

  • Jaga Konsistensi

Setelah Anda mendapatkan sistem pengiriman aroma yang bagus, Anda ingin memastikan bahwa aroma disampaikan secara konsisten. Hal ini akan membantu memastikan bahwa pelanggan Anda mendapatkan pengalaman merek yang konsisten setiap kali mereka memasuki bisnis Anda.

Selain itu, melacak seberapa sering aroma perlu diganti atau diisi ulang dapat membantu memaksimalkan efektivitas pemasaran aroma. Jika efek aroma tertentu mulai hilang, aroma tersebut dapat diganti dengan aroma segar yang akan menyegarkan suasana dan menarik pelanggan baru.

Anda dapat melatih staf untuk menyadari kapan aroma perlu diganti, atau Anda dapat menginstal sistem yang secara otomatis mengisi ulang aroma ketika jumlahnya menipis.

  • Ukur Tingkat Keberhasilan

Terakhir, jangan lupa untuk mengukur keberhasilan scent marketing. Caranya bisa dengan melacak umpan balik dari pelanggan. Kumpulkan umpan balik langsung dari pelanggan, baik melalui survei atau percakapan tatap muka langsung.

Metrik lain yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan meliputi pelacakan penjualan, loyalitas pelanggan, dan pengenalan merek secara keseluruhan.

Dengan melacak indikator-indikator tersebut, Anda dapat menentukan aroma mana yang memiliki dampak positif pada pelanggan. Hal tersebut bisa membantu Anda melakukan perubahan atau penyesuaian yang diperlukan.

Baca juga: Strategi Pemasaran pada Bisnis

Implementasikan Strategi Scent Marketing Pada Bisnis Sekarang

Scent marketing menjadi salah satu teknik untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. Dengan menyebarkan aroma sedap, bisnis bisa menarik atau mempertahankan pelanggan agar betah berlama-lama di toko.

Namun sebelum itu, Anda perlu memastikan bahwa aroma yang dipilih sesuai dengan persona pelanggan. Jika tidak, justru akan membuat pelanggan berpaling dan merusak citra bisnis.

Mekari Qontak menawarkan solusi CRM all in one yang membantu bisnis mengelola seluruh interaksi pelanggan. Berdasarkan interaksi tersebut, bisnis bisa memahami prespektif pelanggan untuk memilih aroma yang tepat.

Selain itu, aplikasi CRM Mekari Qontak juga memiliki dasrbor report yang memudahkan bisnis mengumpulkan feedback pelanggan dan mengukur tingkat keberhasilan strategi pemasaran yang diterapkan.

Konsultasikan Kebutuhan Bisnis Anda dengan Tim ahli Mekari Qontak Gratis di sini.

Referensi

Kategori : Marketing
WhatsApp WhatsApp Sales