Merambah dunia marketing di media sosial merupakan hal yang tidak bisa diabaikan dalam dunia bisnis dan marketing. Media sosial sudah mengubah peraturan “permainan” dalam dunia sales dan marketing. Mau tidak mau, semua audiens yang tersedia untuk kategori dan jenis bisnis apapun berkumpul di media sosial dan sangat memperhatikan informasi yang dibagikan oleh rekan-rekan mereka di media sosial. Melihat review dan rekomendasi di media sosial menjadi hal yang lumrah, dan interaksi hampir terjadi di dunia maya serta diakses oleh siapa pun di belahan dunia manapun.
Fakta-faktanya, kini internet memiliki pengguna sebanyak 3.17 milyar dengan pengguna media sosial aktif sebanyak 2.3 milyar, dengan total rata-rata 5.54 channel media sosial yang aktif digunakan. Apakah Anda bisa selamanya mengabaikan media sosial? Agar Anda bisa memasuki pasar media sosial dan sukses melakukan prospek untuk audiens dari industri Anda di dalamnya, berikut ini beberapa kesalahan yang harus Anda hindari.
- Terlalu banyak melakukan posting
Postingan yang terlalu banyak dalam waktu yang berurutan dapat menjadi spam dan mengganggu mereka yang sudah menjadi followes aktif media sosial brand Anda. Temukan keseimbangan antara promosi image brand Anda tanpa membuat calon customer merasa terganggu. Sebagai standarnya, berikut hal-hal yang harus Anda perhatikan mengenai beberapa media sosial terpopuler:
- Twitter, tiga kali dalam sehari.
- Facebook, tidak lebih dari dua postingan sehari.
- LinkedIn, satu postingan setiap hari kerja, total 20 postingan dalam sebulan.
- Google+, tiga postingan per hari.
- Pinterest, setidaknya lima postingan per hari.
- Instagram, satu postingan per hari.
- Mengupload konten yang tidak relevan dan tidak konsisten
Anda harus selalu berasumsi bahwa audiens Anda di media sosial adalah orang-orang yang sibuk dan mudah terdistraksi. Konten yang Anda bagikan harus sudah lebih dahulu Anda filter untuk memenuhi persyaratan relevansi, konsistensi dengan brand Anda, kadar menarik dan viral serta langsung menangkap perhatian mereka yang melihatnya. Jangan pernah melakukan postingan tanpa ada gambar dan selalu lakukan link testing. Video dan gambar selalu memberikan hasil yang lebih baik.
- Tidak melakukan optimasi pada profil bisnis di media sosial
Media sosial untuk bisnis memiliki tujuan meningkatkan kefamiliaran audiens pada brand Anda dan memberikan boosting trafik untuk laman tempat transaksi bisnis Anda berlangsung. Pertimbangkan apa saja yang ingin customer Anda lihat saat mereka melakukan klik pada link. Selalu pastikan apapun yang Anda postingkan juga teroptimasi untuk keperluan pencarian melalui search engine.
- Tidak mengetahui di mana klien terbesar Anda berada
Apapun industri Anda, selalu ada media sosial yang paling tepat dan merupakan tempat berkumpul utama bagi audiens Anda. Selalu lakukan riset untuk memastikan demografik dari media sosial yang Anda masuki dan selalu update dengan perubahan-perubahannya. Saat ini, kategori usia terbesar di media sosial manapun adalah usia 25-34 tahun, diikuti dengan Millenials berusia 18 hingga 24 tahun yang paling banyak menggunakan Snapchat maupun Instagram.
- Tidak menggunakan promosi berbayar dalam media sosial
Dalam era media sosial ini, promosi berbayar bukanlah hal yang menjadi beban bagi bisnis Anda, dan justru sangat diperlukan. Bagaimana Anda memastikan postingan Anda dilihat oleh audiens yang Anda butuhkan? Pasanglah iklan dan atur penargetan dalam media sosial. Hal ini akan membantu memastikan pesan Anda disampaikan pada audiens yang tepat. Pakailah jasa social media marketer untuk fokus menangani peran ini, merancang kampanye yang tepat, dan menjadwalkan jam postingan yang konsistene.
Seberapa relevan penggunaan media sosial sekarang bagi bisnis Anda?