Bisa dikatakan bahwa tim sales merupakan ujung tombak sebuah perusahaan. Pasalnya, pundi-pundi pendapatan perusahaan berasal dari mereka. Tak heran juga bila akhirnya tim sales selalu akrab dengan target penjualan dan tekanan. Bila target tak tercapai, maka performa tim sales akan dinilai buruk.
Ada banyak hal yang kemudian dilakukan perusahaan agar membuat tim sales yang dimiliki termotivasi. Tujuannya hanya satu, yakni dapat mencapai target penjualan setiap waktunya. Dan kebanyakan perusahaan akan menggunakan metode yang sama, yakni insentif atau bonus uang kepada tim sales yang berhasil mencapai target apalagi melampauinya.
Namun menurut beberapa ahli dan praktisi sales, uang bukanlah satu-satunya hal yang dapat memotivasi tim sales. Bahkan ada yang berpendapat dengan mengiming-imingi bonus uang justru dapat mempersempit fokus tim yang hanya berorientasi pada uang secara instan.
Kenyataan di lapangan memang benar. Ada banyak hal instan yang kemudian dilakukan tim sales agar dapat mencapai target demi bonus. Segala cara digodok agar dapat meningkatkan angka penjualan tanpa berpikir panjang. Alhasil angka kredit macet di berbagai perusahaan jasa pembiayaan pun kian tinggi.
Sebab itu, sudah saatnya menggunakan metode baru agar dapat menghasilkan tim sales yang andal. Tim sales yang bukan hanya berorientasi pada insentif dan bonus. Dan untuk bisa mencapai hal tersebut berikut ini adalah cara-caranya.
1. Tentukan Tujuan Tim dan Perusahaan Lebih Dulu
Mengejar target tanpa tujuan sama saja seperti menggali lubang tanpa tahu apa yang hendak dicari. Kita tidak pernah tahu kapan akan berhenti dan beralih ke hal lain. Tiada perubahan yang akan didapatkan oleh tim nantinya. Karena itu tentukanlah tujuan tim lebih dulu dan beritahukan pada setiap anggota. Sehingga setiap individu memahami bahwa ada tujuan yang lebih besar yang hendak dicapai oleh perusahaan.
Dan tujuan itu perlulah berorientasi pada kesejahteraan karyawan dan kontribusi pada perekonomian nasional. Sehingga perusahaan tak terlihat hanya berorienatasi pada keuntungan uang semata. Hal ini tentu dapat lebih memotivasi tim sehingga mereka pun dapat bergerak lebih semangat.
2. Berikan ‘Ruang Lebih’ Pada Tim Sales
Seorang leader perlu memberi lebih ruang kepada timnya dalam bergerak dan berpikir. Bila hanya meminta mereka untuk selalu bergerak sesuai instruksi dan arahan, maka sama saja seperti membiarkan tim menutup ruang kreativitas mereka. Padahal bisa saja kreativitas mereka yang dapat membuat tim mencapai target. Dan dengan memberikan ruang pada kreativitas mereka untuk bergerak, maka tim akan merasa lebih bangga dan senang dalam bekerja.
Tapi untuk dapat mengimplementasikan hal ini, maka hal yang lebih dulu harus diberikan adalah waktu. Tak ada keberhasilan yang dicapai tanpa adanya proses. Sebab itu seorang leader harus bisa memberi waktu kepada timnya dalam menjalankan kreativitasnya. Kemudian berikan juga mereka wewenang dalam hal kolaborasi. Kepada dan dengan siapa mereka akan bekerja sama, berikan mereka ruang untuk melakukannya.
3. Desain Matriks Target
Untuk dapat menjaga performa dan kinerja tim, maka diperlukan matriks yang dapat menjadi tolak ukur kinerja tim sales. Desain matriks ini berguna untuk mengetahui sampai di mana batas performa tim sales. Selain itu, ini juga berguna agar leader mengetahui apa yang bisa diperbuatnya untuk tim sales.
Misal, ada tim yang desain matriksnya cenderung selalu naik, maka seorang leader sudah tentu tak perlu terlalu dalam terjun ke tubuh tim tersebut. Seorang leader dapat mengalihkan bantuannya lebih pada tim sales yang desain matriksnya cenderung tak stabil atau bahkan menurun.
Selain itu, dengan adanya desain matriks ini setiap tim sales dapat mengetahui sampai di mana performanya selama ini. Dan ini tentu bisa menjadi motivasi lain bagi sebuah tim agar dapat terus berkembang.
4. Agendakan Rapat Umum Dengan Jajaran Manajer
Rapat umum dalam sebuah perusahaan penting dilakukan agar adanya kolaborasi dan kordinasi yang baik antara divisi sales dengan jajaran manajer. Karena itu agendakan rapat umum semacam ini dalam perusahaan Anda setidaknya seminggu sekali.
Ada banyak hal yang dapat dibahas pada rapat umum tersebut, seperti angka penjualan dan target yang diberikan nantinya, kendala yang ada di lapangan, support dari perusahaan yang dibutuhkan hingga masukan dari para peserta rapat yang dapat membantu tim sales agar lebih optimal.
5. Training Saat Dibutuhkan
Training atau pelatihan bukan hanya berguna bagi mereka yang baru akan berkecimpung sebaga sales. Tapi bagi mereka yang sudah menjadi sales pun masih perlu pelatihan. Gunanya adalah agar baik tim maupun individu dapat meng-upgrade diri melalui pelatihan-pelatihan. Apalagi apabila adanya perubahan iklim bisnis atau kondisi bisnis tertentu di pasar yang terjadi. Tim sales perlu diberikan pelatihan agar dapat bergerak sesuai kondisi yang terjadi.
Misal seperti yang terjadi saat ini, di mana tim sales juga harus bisa menguasai internet atau media sosial marketing agar tidak kalah bersaing dan dapat membuka peluang pencapaian target sales. Dengan dilakukan pelatihan di saat yang tepat, maka bukan tak mungkin motivasi tim pun akan semakin tinggi dan performanya untuk perusahaan akan terus baik.
5 Cara ini bisa Anda gunakan untuk dapat menggenjot performa tim sales tanpa harus mengiming-imingi mereka dengan insentif atau bonus melulu. Selamat mencoba!