Tak bisa dipungkiri bahwa saat ini pengguna media sosial kian hari kian bertumbuh. Hal tersebut pun berdampak pada budaya baru perusahaan dari berbagai sektor bisnis, yakni ikut eksistensi dalam ranah media sosial.
Lihat saja, kini hampir seluruh perusahaan memberikan satu wadah khusus yang konsen mengelola media sosial perusahaan. Bahkan hampir seluruh aspek penting dilakukan berbagai perusahaan melalui media sosial. Beberapa di antaranya seperti branding, marketing, sales, news company hingga customer service.
Inilah kenapa media sosial telah menjelma menjadi aspek penting bagi sebuah perusahaan. Apalagi bagi para startup, tentu mengelola media sosial menjadi keharusan yang dilakukan. Lebih mudah memperkenalkan produk ke market melalui media sosial menjadi pertimbangan utama.
Namun kenyataannya mengelola media sosial sebuah perusahaan atau merek tak semudah mengelola media sosial milik pribadi. Pasalnya bila salah sedikit saja melakukan strategi kampanye di media sosial maka image perusahaan yang akan menjadi taruhannya. Untuk itu diperlukan strategi dan cara yang tepat dalam mengelola media sosial bagi para startup.
1. Pilihlah Media Sosial yang Tepat
Anda tidak perlu aktif di seluruh media sosial. Lakukan riset lebih dulu di manakah target pasar Anda paling banyak berada. Misal, bisnis Anda adalah kafe, maka media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Path bisa menjadi pilihan tepat. Namun akan kurang tepat dengan bisnis tersebut bila Anda memilih aktif di LinkedIn.
Dengan mengetahui di media sosial mana saja target market Anda berada, maka Anda akan lebih efektif dalam mengelola media sosial perusahaan nantinya dan bisa lebih fokus di beberapa media sosial saja. Dengan begitu Anda pun akan mendapatkan efisiensi waktu dan biaya. Branding dan marketing tepat sasaran, penjualan bisnis Anda pun dapat meningkat!
2. Sajikan Konten Berdasarkan Tujuan dan Menarik
Sebelum menyajikan sebuah konten, Anda harus tahu dulu apa tujuan Anda dari konten tersebut. Bila tujuan Anda adalah branding, maka berikan konten yang sifatnya mengedukasi mengenai produk atau jasa yang Anda tawarkan beserta keunggulannya. Namun bila tujuan Anda adalah selling, maka berikan konten yang membahas suatu masalah dan perusahaan Anda muncul sebagai solusinya.
Jangan lupakan juga bahwa konten tak harus berupa tulisan. Anda bisa menggunakan konten dalam bentuk lainnya, seperti video atau foto yang sifatnya menarik. Saat ini dapat dikatakan bahwa hampir setiap perusahaan besar melakukan strategi marketing di media sosial dengan menyajikan konten berupa video. Itu karena saat ini kontent sifatnya visual layaknya video lebih mudah menarik minat pengguna media sosial untuk memerhatikannya.
3. Buatlah Kalender Konten
Kebanyakan startup tak terlalu memerhatikan hal ini. Padahal membuat kalender konten menjadi hal penting bagi kelangsungan bisnis Anda di media sosial. Dengan kalender konten, maka media sosial Anda akan lebih terkonsep. Misal, untuk tiga hari ke depan Anda fokus menghadirkan konten yang sifatnya mengedukasi terkait produk Anda dan sesekali diselipkan promo, lalu tiga hari berikutnya Anda fokus untuk selling dan kuis.
Namun sebelum melakukan hal ini ada baiknya bagi Anda untuk menunjuk seseorang yang bertanggung jawab untuk kalender konten ini. Bila sekiranya Anda belum dapat menunjuk seseorang, maka Anda sendirilah yang harus bertanggung jawab dan berkomitmen pada kalender konten yang sudah Anda buat. Atau Anda bisa gunakan jasa freelance media sosial cukup dengan mengikuti kalender konten yang sudah Anda buat.
4. Pilih Waktu yang Tepat Aktif di Media Sosial
Sekali lagi, dibutuhkan riset untuk mengetahui kapan waktu yang tepat bagi Anda untuk muncul di media sosial. Ini perlu dilakukan agar konten yang Anda berikan benar-benar sampai dan dilihat oleh target market Anda. Bahkan jangan sampai konten Anda tak mendapatkan tanggapan sama sekali dari followers Anda.
Untuk mengetahui waktu yang tepat Anda bisa melakukan riset sederhana lebih dulu dengan muncul di waktu-waktu tertentu. Lihat dan bandingkan kapan saja waktu bagi konten Anda mendapatkan tanggapan. Atau Anda bisa menggunakan acuan waktu untuk aktif di media sosial, seperti untuk Facebook yang disarankan aktif di atas pukul 10 siang sampai 4 sore, atau Twitter yang disarankan aktif di antara pukul 1 siang sampai 3 sore.
5. Jangan Sungkan Follow Konsumen Setia atau Potensial Anda
Sebagai langkah awal untuk menghidupkan media sosial perusahaan, Anda tak perlu terlalu melihat ketimpangan antara jumlah following dan follower. Bahkan bila perlu Anda follow akun konsumen setia atau konsumen potensial Anda di media sosial. Dengan begitu Anda dapat lebih mudah berinteraksi dan membentuk keterikatan dengan mereka.
Hal tersebut juga dapat memicu datangnya testimoni positif ketika mereka sudah menggunakan produk atau jasa Anda yang nantinya dapat memengaruhi target market yang lain.