Semakin ke sini, bisnis online semakin dipercaya sebagai salah satu pilihan bisnis yang tepat untuk dipilih. Mudah dan murah menjadi dua keunggulan mengapa bisnis ini menjadi primadona beberapa tahun belakangan. Mudah, karena kita hanya perlu memiliki akses internet untuk menjalankan bisnis online. Produk yang bisa kita jual dan tawarkan pun beragam. Dan murah! ya, sebab tanpa perlu memiliki toko maupun pegawai, kita sudah bisa menjadi pelaku bisnis online.
Namun, apakah pandangan itu benar?
Pandangan semacam itu tidak mutlak benar. Pasalnya, menjalankan bisnis online tak semudah yang selama ini kita lihat dan yakini. Karena itu, kami merangkum 10 masalah yang kerap terjadi pada pelaku bisnis online!
10 Masalah yang kerap terjadi pada Pelaku Bisnis Online
Tentu akan menjadi berbahaya bila Anda justru menganggap bisnis online itu mudah untuk dijalankan. Sebab keyakinan semacam itu justru dapat menghancurkan Anda nantinya, lantaran ketidaksiapan Anda dalam menghadapi kemungkinan terburuk dalam bisnis online. Hal itu jugalah yang membuat beberapa pelaku bisnis online tak dapat bertahan dan justru tumbang dalam persaingan.
Sebab faktanya ada beberapa masalah yang selama ini sering diabaikan oleh pelaku bisnis online sehingga tak jarang membuat banyak di antara mereka yang tumbang. Berikut ini 10 masalah yang kerap terjadi pada pelaku bisnis online:
1. Tidak Fokus pada Satu Bisnis
Bisnis online bermacam jenisnya, ada online shop, reseller, dropshipper, digital agency, dan banyak lagi. Sebab bisnis online yang terkesan mudah dan murah, maka tak jarang membuat pelaku bisnis online memiliki lebih dari satu bisnis. Tujuannya agar kanan-kiri bisa dapat untung.
Tetapi, justru hal itu yang membuat pelaku bisnis online stagnan. Bahkan, pelaku bisnis online cenderung mengalami kebangkrutan lantaran semua bisnisnya tak ada yang berkembang. Sebab sejatinya sebuah bisnis tetap harus dijalankan secara fokus. Bagaimanapun, kita perlu mempelajari iklim bisnis tertentu dengan baik, mulai dari kebiasaan pelanggan, persaingan antar pebisnis, cara menarik minat konsumen, inovasi yang muncul dalam persaingan, dan sebagainya. Dan untuk bisa mengerti semua itu tentu bukan pekerjaan mudah.
2. Pelaku Bisnis Online yang Latah Mengikuti Tren
Pasti Anda sering mendapatkan fenomena menjamurnya produk yang sama dengan berbagai merek berbeda pada suatu waktu. Misalnya saja produk susu murni kemasan dengan varian rasa, dalam kurun waktu tertentu bisnis ini banyak diminati konsumen dan begitu dicari di Instagram. Bentuk botol yang lucu dan rasa susu yang tak biasa pun menjadi andalan. Tak ayal banyak orang yang melihat peluang ini pun berlomba-lomba ikut terjun ke bisnis susu murni.
Namun, setelah beberapa bulan pelanggan susu murni pun mulai sedikit dan banyak merek-merek yang kemudian bertumbangan. Hanya tersisa satu-dua merek yang masih konsisten kemudian.
Dalam fenomena seperti itu bisa dibilang bahwa merek-merek yang bertumbangan tersebut hanyalah mereka yang mengikuti tren. Sementara mereka sama sekali belum memiliki pondasi kuat dalam bisnis yang ingin dijalaninya. Inilah bahayanya bila bisnis hanya mengikuti tren. Alangkah baiknya bila justru Anda bisa menciptakan tren sendiri dengan menampilkan hal berbeda.
3. Tidak Adanya Komitmen dan Inovasi
Poin ini pun masih berkaitan dengan poin di atas. Banyak di antara pelaku bisnis online yang tumbang lantaran tak memiliki komitmen yang cukup kuat dalam menjalani bisnisnya. Misalnya, lantaran selama satu bulan bisnisnya tak juga mendapat penjualan yang signifikan, pelaku bisnis justru memutuskan untuk segera memulai bisnis yang baru dan meninggalkan bisnis lamanya. Padahal yang namanya bisnis selalu perlu waktu untuk berkembang, sekalipun itu adalah bisnis online.
Dalam sebuah bisnis juga diperlukan inovasi agar dapat terus berkembang dan menjadi pilihan konsumen. Bila Anda merasa bisnis online stagnan dan tak berkembang, maka bisa jadi itu pertanda bahwa Anda perlu melahirkan inovasi.
4. Bisnis Tak Sesuai Passion dan Skill
Seorang pebisnis tentu akan lebih siap bila bisnis yang digelutinya sesuai dengan passion atau skill yang dimiliki. Misal, seorang pebisnis menyukai dan memahami dunia media sosial, maka bila ia mendirikan jasa agensi digital yang khusus mengelola media sosial dapat dipastikan bisnisnya itu akan berkembang. Sebab pebisnis sudah tahu seluk beluk dunia media sosial dan menguasai berbagai teknik dasarnya.
Namun, lain hal bila pebisnis tersebut tak memiliki passion maupun skill di bidang media sosial. Tentunya ia akan kesulitan dalam menjalani bisnisnya. Permasalahan seperti ini pun tak hanya berlaku pada penyedia jasa, melainkan juga bisnis yang menjual produk. Andaikan pebisnis tak memiliki passion untuk berdagang dan tak memahami produk yang dijualnya, mana mungkin produknya dapat laku terjual?
5. Tak Pernah Belajar dari Pengalaman
Ada banyak pelaku bisnis online yang rajin mengikuti berbagai seminar maupun workshop dari pebisnis yang lebih dulu berhasil. Segala hal yang sudah dipelajarinya diikuti dan diimplementasikan. Namun, bisnisnya tetap juga tak berkembang pesat hingga akhirnya bisnisnya pun hanya jalan di tempat.
Belajar bisnis dengan mendatangi berbagai seminar dan workshop bukanlah kegiatan yang salah. Hanya saja, terlalu terpaku pada teori maupun teknik keberhasilan orang lain bukanlah pilihan tepat. Anda pun mesti belajar dari pengalaman selama menjalani bisnis Anda. Sebab sejatinya setiap orang dan bisnisnya memiliki berbagai tantangan yang berbeda-beda untuk dihadapi. Karena itulah belajar dari pengalaman merupakan hal terpenting yang mesti dilakukan oleh pebisnis online.
6. Sulit Menjalin Hubungan dengan Pelanggan atau Mitra
Meskipun berbisnis melalui Internet dapat membuka peluang pasar ke di seluruh dunia, akan lebih sulit untuk mengembangkan hubungan bisnis yang berkelanjutan saat ini. Sementara teknologi seperti konferensi video memungkinkan Anda untuk melihat individu melalui layar komputer, masih kurang sentuhan pribadi untuk bertemu seseorang secara langsung.
7. Target Tidak Realistis
Hidup di era di mana konten online benar-benar bisa menjadi viral dalam semalam dan membuat seseorang sukses memikat banyak pelaku bisnis online.
Memiliki harapan yang tidak realistis sayangnya merupakan kesalahan yang tidak dapat dihindari yang dilakukan hampir setiap pelaku bisnis online. Ya, kita ingin kerja keras, waktu, dan energi kita terbayar, tetapi kenyataannya itu tidak akan terjadi secepat yang kita inginkan.
Menghancurkan harapan yang tidak realistis sulit dilakukan untuk pengusaha mana pun karena ada garis tipis antara memiliki keyakinan pada bisnis Anda dan menjadi tidak realistis.
Namun, tetap nyata dengan diri sendiri adalah tujuan sebenarnya di sini. Jika Anda tidak melakukannya dengan baik, memimpikan keajaiban dalam semalam tidak akan membantu Anda. Hanya ide dan tindakan realistis yang akan menguntungkan Anda.
8. Zona Nyaman
Sebagai pelaku bisnis online, setiap harinya akan ada saja pekerjaan yang berbeda. Mulailah berusaha terbiasa pada momen seperti itu. Anda tidak bisa hanya berada di zona nyaman berharap tim Anda mengerjakan semua yang Anda perintah. Bahkan, apakah Anda sudah memiliki tim? atau bahkan Anda belum memiliki sebuah tim?
9. Berpikir bahwa Mendapatkan Uang Semudah Itu
Jawabannya tidak. Sebagai pelaku bisnis online, Anda perlu memahami bahwa modal yang Anda keluarkan tidak serta merta akan balik pada waktu yang cepat atau instan. Investasi terbaik adalah belajar, meningkatkan layanan pelanggan, dan mengembangkan produk sesuai kebutuhan pasar. Ya, kebutuhan pasar, ini yang akan menjadi poin terakhir pada inti artikel ini.
10. Apakah Produk Anda masih Menjawab Masalah yang ada di Pasar?
Sebuah bisnis lahir untuk menjawab solusi permasalahan yang ada di masyarakat. Pertanyaannya, apakah produk Anda memang menjawab kebutuhan masyarakat? apa yang menjadi diferensiasi pada produk Anda dengan kompetitor Anda? apakah Anda memiliki produk komplementer di mana saling melengkapi dengan produk utama Anda? karena core value dari sebuah produk adalah bagaimana produk tersebut dapat menjadi solusi atas permasalahan yang terjadi pada pelanggan Anda.
Apakah Anda Sudah Menjadi Pelaku Bisnis Online yang Optimal?
Setelah mengetahui 10 masalah di atas, apakah Anda masih beranggapan bahwa menjalani bisnis online itu benar-benar mudah? Tentu saja tidak seperti kelihatannya. Karena itu, ingatlah 10 hal tersebut agar Anda tidak gagal dalam menjalankan bisnis online.
Selain itu, Anda perlu mempertimbangkan penggunaan aplikasi yang dapat mendukung bisnis online atau online shop Anda. Pesatnya penambahan jumlah toko online berpengaruh pada munculnya aplikasi-aplikasi baru yang khusus diciptakan untuk bisnis online.
Aplikasi tersebut hadir dengan fitur yang berbeda-beda sehingga agak sulit untuk memilih aplikasi mana dan aplikasi apa saja yang sesuai dengan kebutuhan.
Di antara banyaknya jenis aplikasi untuk toko online, aplikasi CRM termasuk dalam aplikasi dengan fitur lengkap yang sangat dibutuhkan dalam bisnis online. Sistem CRM akan memberikan Anda sebagai pelaku bisnis online banyak keuntungan jika digunakan dengan maksimal.
Anda dapat memulai dengan aplikasi CRM qontak.com yang dapat terintegrasi dengan sistem internal dan juga media sosial yang bisnis Anda sudah gunakan.